Sistem Layanan Koleksi Deposit Jenis Penelitian

c. Hasil terbitan perpustakaan daerah seperti laporan tahunan dan tengah tahunan, bibliografi daerah, katalog induk, accesion list, majalah- najalah yang diterbitkan perpustakaan daerah ; d. Buku-buku dokumen langka tentang daerah, peta bahan kartografis daerah dan perjalanan; e. Tulisan dan ringkasan lengkap atau rekaman lengkap tentang kepariwisataan dan hal-hal yang lain yang berkaitan dengan turisme, tentang sejarah daerah, tentang silsilah keturunan suatu bangsa disuatu daerah kemudian tentang hasil-hasil penelitian sejarah dan tentang kebudayaan, kesusasteraan dan bahasa daerah; f. Rekaman musik tradisonal dan ciptaan-ciptaan baru di daerah rekaman kegiatan penelitian sejarah lisan baik berupa kaset, slide, film, video, dan rekaman tarian daerah serta permainan rakyat; g. Cerita-cerita rakyat dalam berbagai bentuk, dan bahan pustaka tentang organisasi atau swasta di daerah ; h. Direktori tentang :  Rumah-rumah ibadah  Biro perjalanan umum  Kegiatan olahraga dan sarananya  Perusahaan dan perdagangan seperti bank, pabrik, pusat dagang di daerah  Badan penerangan di masyarakat di TV, radio, kantor pos dan telekomunikasi  Real estate, perkebunan dan pertambangan  Pelayanan masyarakat seperti kepolisian, angkatan bersenjata, rumah sakit dan puskesmas, apotik dan klinik Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa jenis koleksi deposit adalah buku fiksi, buku non fiksi, buku rujukan, karya artistik, karya ilmiah yang dipublikasikan, majalah, surat kabar, peta, brosur, dan karya rekam yang terdiri atas karya intelektual danatau artistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk media karya rekam, pita, piringan, dan bentuk media karya rekam lain sesuai dengan perkembangan teknologi. Penulis dalam hal ini hanya fokus pada salah satu koleksi deposit saja yakni karya ilmiah saja yang ada pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan. Karya ilmiah yakni hasil penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2.4 Sistem Layanan Koleksi Deposit

Pada suatu perpustakaan koleksi deposit merupakan koleksi yang khusus, dimana sifat pelayanannya berbeda dengan koleksi biasa. Sistem layanan koleksi deposit kebanyakan menggunakan sistem layanan tertutup closed access yaitu Universitas Sumatera Utara pengguna perpustakaan tidak dapat mengambil sendiri bahan pustaka dari ruang koleksirak. Pengambilan bahan pustaka tersebut dilakukan oleh petugas perpustakaan pustakawan, setelah terlebih dahulu pengguna memberikan nomor panggil koleksi yang dibutuhkan. Sebelumnya pengguna perpustakaan mencari melalui katalog. Koleksi deposit yang telah diambil pustakawan dapat di baca oleh pemustaka pada tempat yang telah disediakan oleh perpustakaan. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa layanan deposit menggunakan sistem layanan tertutup closed access. Hal ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : a. Koleksi layanan deposit termasuk layanan langka, oleh sebab itu untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan bahan pustaka maka sistem layanan tertutup lebih menguntungkan; b. Koleksi layanan deposit tidak dipinjamkan, hingga tidak memperbolehkan pengguna langsung ke rak, sehingga susunan koleksi di rak selalu rapi; c. Dengan menggunakan sistem layanan tertutup, kehilangan koleksi dapat dihindarkan; d. Pengawasan yang dilakukan tidak terlalu ketat, mengingat pustakawan yang ada di layanan deposit tidak banyak sehingga menetapkan sistem ini lebih menguntungkan dalam upaya penyimpanan dan pelestarian karya cetak dan karya rekam Sulastri dalam Huda 2005, 9. Uraian di atas menyatakan bahwa layanan koleksi deposit menerapkan sistem layanan tertutup untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan dan menghindarkan kehilangan koleksi dalam upaya penyimpanan dan pelestarian karya cetak dan karya rekam.

2.5 Hak Cipta

Istilah Hak Cipta pertama kali disahkan pada saat rapat Seksi Hak Pengarang dari Kongres Kebudayaan Indonesia ke-2, di Bandung pada Bulan Oktober 1951. Sebelumnya dikenal dengan istilah hak pengarang, namun karena istilah tersebut seperti membatasi dalam hal karang-mengarang saja, maka diganti menjadi Hak Cipta yang pengertiannya lebih luas dalam hal ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Pasa 1 angka 1 UU Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 : Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk Universitas Sumatera Utara itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam beberapa pendapat sarjana yang dikutip oleh Suyud Margono 2010, 12 mengenai pengertian hak cipta, antara lain: 1. WIPO World Intelectual Property Organization “Copy Right is legal from describing right given to creator for their literary and artistic works” yang artinya hak cipta adalah terminologi hukum yang menggambarkan hak-hak yang diberikan kepada pencipta untuk karya-karya mereka dalam bidang seni sastra. 2. J.C.T Simorangkir Berpendapat bahwa hak cipta adalah hak tunggal dari pencipta, atau hak dari pada yang mendapat hak tersebut atas hasil ciptaannya dalam lapangan kesusastraan, pengetahuan, dan kesenian. Untuk mengumumkan dan memperbanyaknya dengan mengingat pembatasan-pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang. 3. Imam Trijono Berpendapat bahwa hak cipta mempunyai arti tidak saja si pencipta dan hasil ciptaannya yang mendapat perlindungan hukum, akan tetapi juga perluasan ini memberikan kepada yang diberi kepada yang diberi kuasapun kepada pihak yang menerbitkan terjemah daripada karya yang dilindungi olehperjanjian ini. Berdasarkan uraian di atas, maka hak cipta dapat didefenisikan sebagai hak eksklusif untuk memperbanyak atau untuk mengumumkan ciptaaan yang dimiliki oleh pencipta atau pemegang hak menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.5.1 Pemegang Hak Cipta

Dalam Pasal 1 angka 4 UU No. 19 Tahun 2002 dinyatakan bahwa Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta atau orang yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau orang lain yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut. Sedangkan Lindsey 2006, 115, sehubungan dengan hak-hak Pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak Ciptaannya, terdapat sejumlah hak untuk melakukan perwujudannya yaitu berupa: a. Hak untuk mengumumkan yang berarti pencipta atau pemegang hak cipta berhak mengumumkan right to publish untuk yang pertama kalinya suatu ciptaan di bidang seni atau sastra atau ilmu pengetahuan; Universitas Sumatera Utara b. Hak untuk mengumumkan dengan cara mengumumkan, dengan cara memperdengarkan ciptaan yang direkam, misalnya kepada publik secara komersial di restoran-restoran hotel, dan pesawat udara; c. Hak untuk menyiarkan suatu ciptaan di bidang seni atau sastra atau ilmu pengetahuan dalam bentuk karya siaran dengan menggunakan transmisi dengan atau tanpa kabel atau melalui sistem elektromagnetik; d. Hak untuk memberi izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan ciptaan karya film dan program komputer untuk kepentingan komersial. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pemegang hak cipta yaitu pencipta sebagai pemilik hak cipta atas ciptaan yang dihasilkannya. Sebagai pemegang hak cipta maka pencipta dapat memberi izin atas karya ciptanya kepada orang lain sesuai dengan undang-undang dan peraturan hak cipta.

2.5.2 Hak Cipta yang Dilindungi

Dalam pasal 1 angka 3 dinyatakan bahwa ciptaan adalah karya setiap orang yang dapat menunjukkan atau menbuktikan keasliannya dalam bidang ilmu pengetahuan seperti seni, sains, dan teknik. Menurut ketentuan Pasal 12 ayat 1, ciptaan yang dilindungi oleh Undang- Undang No. 19 Tahun 2002 adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni sastra a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan atau layout karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; b. Ceramah, kuliah pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu; c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; e. Drama atau drama musikal, tari koreografi, perwanyangan, dan pantonim; f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase dan seni terapan; g. Arsitektur; h. Peta; i. Seni batik; j. Fotografi; k. Sinematografi; l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan. Dari uraian di atas koleksi deposit yang ada pada KPAD yang termasuk ciptaan dilindungi menurut ketentuan pasal 12 ayat 1 adalah karya ilmiah yang Universitas Sumatera Utara merupakan hasil karya sesorang yang diterbitkan dan mendapatkan perlindungan sebagaimana yang terdapat pada Undang-Undang No. 19 Tahun 2002.

2.5.3 Pembatasan Hak Cipta

Hak cipta berlaku dalam jangka waktu terbatas, dan lamanya berbeda-beda di tiap negara. Masa berlakunya juga bergantung pada jenis ciptaan atau “objek” hak ciptanya, serta apakah objek itu diterbitkan atau tidak diterbitkan. Dalam penerapan UU. No. 19 Tahun 2002 adanya pembatasan dan pengecualian hak cipta sebagaimana dikemukakan oleh Wheina 2014, 10 Pasal 14 Sampai Pasal 18, yang mengatur soal pembatasan hak cipta. “Pembatasan dan pengecualian hak cipta dikenal dengan istilah “fair use” atau “fair dealing” yang mengijinkan pemakaian, pengambilan atau perbanyakan suatu ciptaan tanpa izin pemegang hak ciptanya sepanjang penggunanya menyebut sumbernya dalam hal itu dilakukan terbatas untuk kegiatan yang bersifat non komersial termasuk untuk kegiatan sosial. Fair use yang diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta diantaranya: 1. Pengambilan berita aktual 2. Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta. 3. Pengambilan Ciptaan pihak lain guna keperluan ceramah yang semata- mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan. 4. Perbanyakan suatau Ciptaan selain Program Komputer, oleh Perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya, 5. Pembuatan salinan cadangan suatau program komputer oleh pemilik program komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri. Selanjutnya khusus untuk pengutipan karya tulis, penyebutan atau pencantuman sumber ciptaan yang dikutip harus dilakukan secara lengkap. Artinya dengan mencantumkan sekurang-kurangnya nama pencipta, judul atau nama ciptaan, dan nama penerbit jika ada, maka pemanfaatan itu dianggap tidak melanggar hak cipta. Berikut ini tabel yang menunjukkan masa berlaku hak cipta berdasarkan objeknya: Universitas Sumatera Utara Tabel 1 Masa berlaku Hak Cipta Berdasarkan Objek No Objek Hak Cipta Masa Berlaku Hak Cipta 1. • Buku, pamflet, dan karya-karya tulis lain • Drama atau drama musik, tarian, koreografi • Aneka seni rupa, seni lukis, seni pahat, seni patung • Lagu atau musik dengan atau tanpa teks • Arsitektur • Ceramah, kuliah, pidato, dan sejenisnya • Alat-alat peraga • Peta • Terjemahan, tafsir, saduran, dan bunga rampai Seumur hidup pencipta ditambah 50 tahun setelah si pencipta wafat 2. • Program komputer • Sinematografi • Fotografi • Database • Pengalihwujudan 50 tahun sejak pertama kali diumumkan 3. Perwajahan lay out karya tulis yang diterbitkan 50 tahun sejak pertama kali diumumkan 4. Ciptaan yang dipegang badan hukum 50 tahun sejak pertama kali diumumkan 5. Folklor a. Cerita rakyat, puisi rakyat; b.lagu- lagu rakyat dan musik instrumen tradisional; d.hasil seni antara lain berupa: lukisan, gambar, ukiran-ukiran, pahatan, mosaik, perhiasan, kerajinan tangan, pakaian, instrumen musik dan tenun tradisional. Selama-lamanya 6. Pementasan hak untuk aktor atau pemusiknya 50 tahun sejak pertama kali dipertunjukkan 7. Produk rekaman suara 50 tahun sejak pertama kali direkam 8. Materi siaran 20 tahun sejak pertama kali disiarkan Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa batasan hak cipta pada KPAD Pengambilan berita aktual,Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan Universitas Sumatera Utara kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta Pengambilan Ciptaan pihak lain guna keperluan ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan, Perbanyakan suatau Ciptaan selain Program Komputer, oleh Perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata- mata untuk keperluan aktivitasnya,Pembuatan salinan cadangan suatau program komputer oleh pemilik program komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri dan khususnya dalam hal fotokopi maksimal 3 judul 8 halaman. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Moleong 2013, 6 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini berusaha mengungkapkan dan menjelaskan adanya kenyataan, gejala, fakta dan kejadian secara deskriptif bagaimana perlindungan hak cipta pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan. Bentuk penelitian kualitatif merupakan bentuk penelitian yang didasarkan pada keadaan alamiah atau naturalisme, yaitu kenyataan yang muncul dan didasarkan pada peristiwa-peristiwa nyata yang menjadi bahan kajian penelitian. Fakta yang diperoleh menjadi data yang dikomunikasikan dalam bentuk informasi yang dilaporkan secara narasi yang berisi ketajaman analisis penelitian.

3.2 Lokasi Penelitian