Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS.
10
Pada tabel 3 di di bawah, terlihat bahwa sektor S-012 terdiri dari 16 jenis barang. Nilai produksi yang tercantum pada kolom 3
merupakan total nilai produksi komoditas pada tahun dasar 2010. Kolom 4 menunjukkan bobot sektor S-012 yang dihitung dari
persentase nilai marketed surplus Buah-buahan tahunan terhadap total nilai marketed surplus sektor pertanian. Kolom 5 menunjukkan bobot
masing-masing jenis barang. Bobot ini dihitung dengan cara sebagai berikut:
……………3
1.5. Klasifikasi
Klasifikasi yang digunakan dalam pembuatan diagram timbang IHPB 2010=100 sektor lokal mengikuti klasifikasi tabel I-O yaitu
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 KBLI 2009.
1.6. Penentuan Paket Komoditas
Semua komoditas hasil elaborasi sektor-sektor IO tidak semuanya akan menjadi paket komoditas nasional IHPB 2010=100. Setelah
terbentuk diagram timbang, tahapan selanjutnya adalah identifikasi responden yang menjual komoditas tersebut di lapangan. Responden
yang dimaksud haruslah memenuhi syarat menjadi responden HPB yaitu pedagang grosir, bukan merangkap produsen ataupun pedagang
eceran. Suatu komoditas tidak akan dimasukkan pada paket komoditas
nasional jika responden untuk komoditas tersebut tidak dapat ditemukan di lapangan. Contohnya komoditas kapal laut dan pesawat
terbang. Dari hasil elaborasi sektor IO, kedua jenis kendaraan ini muncul.Akan tetapi, sangat sulit untuk melakukan pencacahan di
lapangan karena beberapa alasan berikut. Pertama, sulit dijumpai
Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS.
11
pedagang grosir untuk komoditas tersebut. Kedua, walaupun ada perdagangan yang terjadi, tetapi belum tentu ada produksi dan
transaksi untuk setiap bulan. Hal ini menyebabkan keberlangsungan data observasi tidak terjamin. Oleh karena itu, komoditas tersebut tidak
dapat dimasukkan ke dalam paket komoditas nasional. Komoditas yang tidak dimasukkan pada paket komoditas nasional, NMS-nya akan
diproporsikan ke komoditas lain menurut kelompok sektor IO-nya masing-masing.
1.7. Penghitungan NMS Bulan pada Tahun Dasar
- Menentukan rata-rata harga pada tahun dasar
...........4
- Menentukan RH pada tahun dasar
........................5
- Menentukan NMS bulanan pd thn dasar
.....................6
1.8. Penghitungan NMS Bulan Berjalan
- Menentukan rh bulan berjalan
.....................7
- NMS pada bulan berjalan dihitung dengan cara sebagai berikut:
…..............8 Dimana :
= Nilai marketed surplus NMS komoditi i pada bulan ke-n
Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS.
12
= Nilai marketed surplus NMS komoditi i pada bulan ke-n- 1
= relatif harga komoditi i pada bulan ke-n
1.9. Penghitungan Indeks pada Tahun Dasar