Tahapan Membangun Penimbang IHPB LOKAL Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri

Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS. 6 Tabel IO yang digunakan adalah tabel IO atas dasar harga pembeli at purchaser price 192 sektor. Namun, IHPB hanya mencakup sektor 1 sampai dengan 154 karena IHPB hanya mengukur perubahan harga barang, tidak termasuk jasa. Sektor pertanian mencakup sektor 1 sampai dengan 38, sektor pertambangan mencakup sektor 42 sampai dengan 54, dan sektor industri pengolahan mencakup sektor 55 sampai dengan 154. 2. Rasio Marketed Surplus RMS untuk setiap jenis barang Rasio marketed surplus adalah suatu faktor pengali yang menunjukkan besarnya perbandingan nilai barang yang diproduksi dengan nilai barang yang diperdagangkan. RMS bernilai 1 menunjukkan semua barang yang diproduksi akan diperdagangkan, sedangkan RMS bernilai 0 menunjukkan semua barang yang diproduksi tidak diperdagangkan.RMS yang digunakan pada IHPB 2010=100 berasal dari tabel RMS dari Direktorat Neraca Produksi. 3. Raw data hasil produksi komoditas barang untuk sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, dan sektor industri.

1.4. Tahapan Membangun Penimbang

Penimbang untuk setiap jenis komoditas barang dihitung dari proporsi nilai marketed surplus NMS terhadap total NMS untuk semua jenis barang. NMS merupakan penjumlahan dari nilai seluruh barang yang diperdagangkan dengan margin perdagangan dan pengangkutan TTMpb dikurangi dengan nilai ekspor. NMS masing-masing barang dihitung dengan formula sebagai berikut: ………………………… 1 NMS : nilai marketed surplus RMSpb : rasio marketed surplus untuk perdagangan besar Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS. 7 O : nilai barang yang diproduksioutput TTMpb : transport and trade margin untuk perdagangan besar E : nilai barang yang diekspor RMSpb diambil dari tabel RMS yang digunakan oleh Neraca Produksi bisa dilihat pada lampiran 2 kolom 12. Nilai output untuk setiap sektor diambil dari tabel IO kolom 600 sedangkan nilai ekspor diperoleh dari kolom 305. Tabel IO bisa dilihat pada lampiran 1. Nilai TTM untuk setiap sektor pada tabel IO terdapat pada kolom 509. Akan tetapi, nilai pada kolom ini merupakan nilai TTM untuk semua sektor perdagangan mencakup perdagangan besar dan eceran. Sehingga kita perlu memisahkan antara perdagangan besar dan eceran. Kolom 501 menunjukkan nilai margin perdagangan besar. Kolom 502 menunjukkan nilai margin perdagangan eceran. Kolom 503 menunjukkan margin pengangkutan untuk perdagangan besar dan perdagangan eceran. Sehingga yang masuk pada kelompok TTMpb adalah isian pada kolom 501 dan sebagian isian kolom 503. Margin pengangkutan khusus perdagangan besar dihitung secara proporsional Penghitungannya sebagai berikut: …………2 MPB : margin perdagangan besar MPB MPE : margin perdagangan eceran MPE MT : margin transportasi MT Berikut contoh penghitungan TTMpb dan NMS sektor pertanian: Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS. 8 Tabel 1. Contoh Penghitungan TTM pb Uraian M PB M PE M PB+M PE Rasio M PB thd M PB+M PE M T TTM -PB 501 502 2+3 24 503 2+{56} 1 2 3 4 5 6 8 S-001 P adi 9,132,018 9,132,018 1.0000 1,920,606 11,052,624 S-002 Jagung 5,936,766 4,024,439 9,961,205 0.5960 2,095,189 7,185,475 .... S-012 Buah-buahan tahunan 12,347,078 16,722,626 29,069,704 0.4247 6,112,561 14,943,330 … .... Juml ah 118,110,262 95,769,458 213,879,720 46,697,205 139,994,930 Tabel 2. Contoh Penghitungan NM S Sektor IO Uraian RMSpb TTM -PB O Ekspor NM S 600 305 {35}+4-7 1 2 3 4 5 7 8 S-001 P adi 0.1076 11,052,624 237,722,414 36,620,979 S-002 Jagung 0.3717 7,185,475 54,476,148 100,917 27,332,776 S-012 Buah-buahan tahunan 0.4308 14,943,330 88,524,585 128,784 52,951,013 … … Juml ah 139,994,930 2,048,478,158 28,702,494 519,078,283 NMS hasil perhitungan menggunakan metode di atas selanjutnya diproporsikan kepada setiap sektor IO yang tercakup pada sektor pertanian. Dari sini, kita memperoleh penimbang untuk setiap sektor IO. Penimbang sektor IO tersebut, selanjutnya akan dipecah lagi menjadi penimbang komoditas. Tahapan selanjutnya yaitu membuat penimbang per jenis barang.Setiap jenis barang yang diproduksi akan diklasifikasikan kepada sektor IO yang bersesuaian. Misalnya, sektor S-012 buah- buahan tahunan, terdiri darirambutan, alpukat, durian, duku, pisang, pepaya, jambu biji, nangka, nanas, mangga, sawo, belimbing, salak, Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS. 9 sirsak, jeruk, apel. Bobot sektor S-012 selanjutnya akan dialokasikan kepada komoditas-komoditas yang termasuk ke dalam sektor tersebut. Alokasi dilakukan secara proporsional sesuai dengan total produksi komoditas tersebut pada tahun dasar. Total produksi komoditas pada tahun dasar dikumpulkan dari berbagai sumber. Produksi sektor pertanian dikumpulkan dari Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, dan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Produksi sektor pertambangan dan penggalian dan komoditas migas sektor industri pengolahan dikumpulkan dari Subdirektorat Statistik Pertambangan dan Energi. Produksi sektor industri pengolahan dikumpulkan dari Statisik Industri Besar Sedang . Berikut contoh perhitungan alokasi bobot sektor IO terhadap komoditas: Tabel 3. Contoh Alokasi Bobot Sektor IO Kepada Komoditas Kode Nama Komoditas Nil ai Produksi NM S IO NM S Jenis Barang 1 2 3 4 5 S-012 Buah-Buahan Tahunan 52,951,013 1 Rambutan 2,352,490,835,307 3,629,642 2 Alpukat 1,206,059,871,740 1,860,821 3 Durian 660,169,296,757 895,677 4 Duku 1,279,649,742,912 1,736,150 5 P isang 2,855,317,643,827 3,873,290 6 P epaya 2,047,154,377,566 2,777,454 7 Jambu biji 530,775,819,064 720,124 8 Nangka 2,029,749,683,243 2,753,840 9 Nenas 423,250,558,528 574,240 10 Mangga 7,725,098,124,886 10,480,940 11 Saw o 521,885,525,870 708,062 12 Belimbing 195,909,479,813 265,798 13 Salak 3,684,185,505,741 4,998,477 14 Sirsak 170,687,233,212 231,578 15 Jeruk 10,887,777,899,271 14,771,280 16 Apel 2,457,994,643,317 3,334,857 Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar, BPS. 10 Pada tabel 3 di di bawah, terlihat bahwa sektor S-012 terdiri dari 16 jenis barang. Nilai produksi yang tercantum pada kolom 3 merupakan total nilai produksi komoditas pada tahun dasar 2010. Kolom 4 menunjukkan bobot sektor S-012 yang dihitung dari persentase nilai marketed surplus Buah-buahan tahunan terhadap total nilai marketed surplus sektor pertanian. Kolom 5 menunjukkan bobot masing-masing jenis barang. Bobot ini dihitung dengan cara sebagai berikut: ……………3

1.5. Klasifikasi