1
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang baru agar peserta didik dapat mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya. Pendidikan sangatlah penting, untuk semua manusia dalam mendapatkan pendidikan. Dalam belajar merupakan perubahan
perilaku pada individu-individu yang belajar. Pengertian belajar dikemukakan oleh Morgan dalam Suprijono, 2013, hlm. 3 yaitu “perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman”.Perubahan itu ditandai
melalui pemaknaan materi yang lebih baik, diaplikasikan dengan peningkatan kualitas belajar.
Pendidikan sekolah dasar sebagai salah satu wadah pengembangan potensi individu dan penanaman konsep awal IPS sebagai landasan awal dalam
mengembangkan kaidah keilmuan pada jenjang selanjutnya. Pada tingkat sekolah dasar, IPS merupakan pelajaran yang mengungkap masalah-masalah
sosial, budaya, dan masyarakat. Salah satu cirinya adalah kemampuan komunikasi yang menjadi titik utama yang diharapkan dimiliki oleh siswa.
Selain itu siswa juga dapat mengembangkan kemampuan beradaptasi dan bersosialisasi agar bisa diterima dalam lingkungan tersebut. Salah satu
contohnya yaitu pada saat pembelajaran di kelas, guru memfasilitasi siswa melalui menyelidikan secara berkelompok agar terciptanya interaksi antar
siswa. Secara teoritis definisi IPS dikemukakan oleh Gunawan 2013, hlm. 51
menyatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu
mata pelajaran yang diberikan disekolah dasar yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang
berkaitan dengan ilmu sosial”. Berdasarkan pandangan di atas yang dipelajari secara umum dalam IPS
menggabungkan beberapa disiplin ilmu sosial yang dipelajari secara umum sehingga mempermudah anak dalam mempelajari konsep ilmu sosial.
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menjadikan siswa yang berkompeten seperti yang diharapkan tersebut, setiap siswa harus mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran terdapat serangkaian kegiatan untuk memberikan pengalaman bermakna dalam belajar yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Agar dapat melaksanakan proses pembelajaran tersebut, guru sebagai komponen utama dalam proses pembelajaran memiliki peranan yang
sangat penting dalam setiap fase pembelajaran. Peran guru dalam terjalinnya prestasi belajar yang maksimal melalui akses
pendidikan yang baik, selain itu optimalisasi rancangan pembelajaran yang menarik menjadikan tuntutan utama yang topik utama bagi guru agar siswa
dapat berkembang dengan bakat yang dimilikinya. Guru sebagai fasilitator intelektual akademik yang baik bagi siswa merupakan tenaga kependidikan
yang mempunyai kesempatan paling besar dalam mempengaruhi siswa baik yang positif maupun negatif, karena sebagaian besar waktu dalam kehidupan
siswa di sekolah bersama guru. Kreativitas guru dalam melakukan pengajaran sangat diperlukan agar bisa
menciptakan proses belajar yang efektif dan efisien, kurang berhasilnya guru menyampaikan materi yang di ajarkan kepada peserta didik yaitu kerena
metode yang digunakannya sangat membosankan, ia bukan tidak menguasai materi, tetapi karena ia tidak atau kurang mengetahui bagaimana cara
menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik dan tepat, cara penyampaiannya yang mudah dipahami oleh peserta didik, sehingga peserta
didik dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan, nyaman dan juga mengasyikkan, jadi peserta didik tidak akan merasa bosan belajar, apabila
proses penyampaian materi ajar di sampaikan dengan metode yang menarik, maka pendidik harus mempelajari dan memahami metode-metode yang cocok
digunakan dalam pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang cocok maka
penyampaian materi akan mudah dipahami oleh peserta didik, dan pemilihan metode yang tepat juga sangat berpengaruh besar pada perubahan hasil belajar
peserta didik. Kebanyakan siswa merasa takut, malu dan tidak berani bertanya apabila ada materi yang belum dipahami dan mengeluarkan pedapatnya.
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan pada kenyataan di lapangan masih cenderung belum sesuai, masih banyak guru yang belum mengimplementasikan hal tersebut.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, pada tanggal 20 Januari 2015 di SDN Sukamanah 3 Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang pada
kelas IV yang diperoeh sebagai berikut, guru dalam penyampaian materi yang cenderung membosankan karena metode belajar yang digunakan metodenya
yang biasa digunakan yaitu metode ceramah yang berpusat pada guru saja, jadi pada metode ceramah hal lainnya dalam penggunaan media pembelajaran
bersifat abstrak dalam konteks sosial. Selanjutnya, peneliti melakukan diskusi informal memperoleh paradigma
umum, konsepsi yang diterima pelajaran IPS itu banyaknya hapalan saja. Padahal sebenarnya lebih dari itu, pelajaran IPS itu sangat menyenangkan
apabila metode pembelajaran yang digunakannya menarik. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial itu bisa merubah karakter anak menjadi lebih baik.
Dengan pemilihan metode yang tepat, pembelajaran IPS akan terasa mudah untuk dipelajari. Salah satunya, difasilitasinya melalui metode Group
Investigation yang pembelajaran berbasis penyelidikan dengan interaksi sosial.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Metode Cooperative Learning model Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik di Kelas IV SDN
Sukamanah 3 Tahun Ajaran 20142015 ”.
B. Rumusan Masalah