36
f. Meminta judgement kepada ahli
g. Melakukan uji coba instrumen penelitian terhadap siswa.
h. Melakukan analisis berupa tingkat kesukaran soal, daya pembeda, validitas
dan reliabilitas.
E. Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu berupa tes yang diberikan kepada siswa. Tes yang diberikan berupa TOLT dan
three-tier test. TOLT merupakan seperangkat tes untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir siswa, sedangkan three-tier test merupakan seperangkat tes
untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa dengan materi gerak. Kedua tes diberikan pada waktu yang bersamaan. Jam pelajaran pada saat
penelitian yaitu 2 jam pelajaran. Pada satu jam pertama siswa diberikan tes berpikir logis standar, setelah 1 jam selesai maka siswa diberikan tes berpikir logis
modifikasi.
F. Analisis Data Penelitian
Setelah dibuat instrumen berupa tes, maka instrumen tes tersebut perlu di- judgement dan diuji coba, tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas
instrumen sehingga ketika instrumen itu digunakan dalam penelitian telah valid dan reliabel. Data hasil uji coba tersebut dianalisis berdasarkan validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya.
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan, dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2010:211.
Validitas isi yaitu dari data hasil uji coba intrumen. Teknik yang digunakannya adalah teknik korelasi product momen yang dikemukakan oleh
Pearson. Rumus korelasi product moment dengan angka kasar
37
√
r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.
X = skor tiap butir soal. Y = skor total tiap butir soal.
N = jumlah siswa.
Interpretasi mengenai besarnya koefesien korelasi yang menunjukkan nilai validitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.3 :
Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Arikunto, 2010:75
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu
Arikunto, 2010:100. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes dengan
menggunakan metode belah dua. Reliabilitas tes dapat dihitung dengan menggunakan perumusan:
Nilai r
xy
Kriteria
0,800-1,00 Sangat tinggi
0,600-0,800 Tinggi
0,400-0,600 Cukup
0,200-0,400 Rendah
0,00-0,200 Sangat rendah
Arikunto, 2010:72
38
Keterangan : r
11
: reliabilitas instrument p
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
N :banyaknya item
S : standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4. Interpretasi Reliabilitas Tes
Arikunto, 2010:75
3. Daya pembeda
Daya pembeda suatu butir soal adalah bagaimana kemampuan butir soal itu untuk membedakan siswa yang termasuk kelompok tinggi dengan siswa yang
termasuk kelompok rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasidaya pembeda. Indeks ini berkisar antara 0,00 sampai
1,00. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi:
Koefisien Korelasi Kriteria
0.80 – 1.00
Sangat tinggi 0.60
– 0.79 Tinggi
0.40 – 0.59
Sedang 0.200
– 0.39 Rendah
0.00 – 0.19
Sangat rendah
Arikunto, 2010: 213
39
Keterangan : D
: daya pembeda B
A
: jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab soal tersebut dengan benar
B
B
: jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab soal tersebut dengan benar
J
A
: banyaknya peserta kelompok atas J
B
: banyaknya peserta kelompok bawah P
A
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Indeks atau koefisien daya pembeda berkisar antara +1,0 sampai -1,0.
Daya pembeda +1,0 artinya bahwa seluruh anggota kelompok atas menjawab dengan benar butir soal itu, sedangkan semua anggota kelompok bawah menjawab
dengan salah butir soal itu. Sebaliknya, daya pembeda -1,0 artinya bahwa seluruh anggota kelompok atas menjawab dengan salah butir soal itu, sedangkan semua
anggota kelompok bawah menjawab dengan benar butir soal itu. Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya
pembeda sebagai berikut.
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Daya
Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0,00 – 0,20
Buruk poor, sebaiknya dibuang 0,20
– 0,40 Cukup satisfactory
0,40 – 0,70
Baik good 0,70
– 1,00 Baik sekali excellent
Arikunto, 2010: 218
4. Tingkat kesukaran