Menguatnya Kajian Hadis Popularitas tafsir Indonesia di UIN syarif hidayatullah Jakarta

Bab II Menguatnya Kajian Hadis

Kajian Hadis Melampaui Kajian Tafsir Berpijak pada batasan penelitian ini, maka tema besar yang dikaji berada pada wilayah Tafsir dan Hadis. Secara keseluruhan, penulisan Skripsi mahasiswa Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada rentang waktu 2006-2011 berjumlah 517 skripsi. Namun, data yang terdapat di perpustakaan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hanya 490 skripsi yang secara fisik hardcopy berada di Perpustakaan tersebut. Sebanyak 27 skripsi tidak diketahui keberadaanya. Oleh karenanya, penelitian ini hanya dilakukan kepada 490 skripsi. Setelah dilakukan penelitian, ternyata terdapat perimbangan antara kajian Tafsir dan Hadis. Penelitian ini menunjukkan sejumlah 254 skripsi masuk dalam kelompok Qur’anic Studies kajian al-Qur’an dan Tafsir dan 262 skripsi berada dalam wilayah Ḥadīth Studies kajian Hadis. Sedangkan 1 skripsi merupakan kajian gabungan Al-Qur’an dan Hadis. Hasil penelitian ini menunjukkan kajian Hadis lebih banyak dari pada kajian Tafsir, dengan prosentase 50,7 kajian Hadis, sedangkan kajian Tafsir lebih sedikit dengan prosentase 49,1. Prosentase bidang ilmu kajian skripsi ini menunjukkan bahwa kajian Tafsir tidak lagi menjadi dominan bahkan diungguli oleh kajian Hadis dalam penulisan skripsi mahasiswa jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada rentang waktu tahun 2006 hingga tahun 2011. Fakta ini boleh jadi menjadi salah satu faktor kebijakan pemisahan Tafsir dan Hadis menjadi dua jurusan yang tersendiri kiranya menjadi lebih signifikan. Grafik 1. Klasifikasi Bidang Ilmu Dominasi Kajian Tafsir Tematik dan Kritik Hadis Berkenaan dengan klasifikasi yang lebih mendalam terhadap kajian skripsi mahasiswa tersebut, penelitian ini menemukan setidaknya 19 sub klasifikasi Tafsir dan Hadis dalam 490 skripsi yang diteliti, yaitu masing-masing 9 kajian di wilayah Qur’anic Studies dan Hadīth Studies serta 1 kajian di wilayah keduanya. Klasifikasi kajian yang berada di wilayah Qur’anic Studies yaitu sebagai berikut. 1. Ilmu Qirā’āt, misal skripsi berjudul “Ibnu Mujahid dalam Perkembangan Qira’at” karya Fajar Zakaria Ahmad. 2. Ilmu Tafsir, seperti skripsi berjudul “Ilmu Tafsir menurut M. Hasbi Ash-Shiddiqi” karya Khaerunnisa T. 3. Literatur Tafsir, seperti seperti skripsi karya M. Indra Nazaruddin yang berjudul “Kajian tafsir Indonesia analisis terhadap Tafsir Tamsyiyyat al-Muslimin Fi Tafsir Kalam Rabb al- ʻAlamin.” 4. Literatur Ilmu Tafsir, seperti skripsi karya Muksin yang berjudul “Kajian Bibliografi Karya- karya ʻUlum al- Qur’an di Indonesia dari Tahun 1953 hingga 2008.” 5. Metode Penafsiran, seperti skripsi yang ditulis oleh Moh. Rizal berjudul “Metode Penafsiran Abdurrahman al- Saʻdi di dalam Kitab Tafsir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalan al-Manan”. 6. Pemikiran Al-Qur’an, seperti skripsi berjudul “Pandangan John Wans Brough terhadap Kodifikasi al- Qur’an” karya Nurfadilah. 7. Pemikiran Tafsir, seperti skripsi berjudul “Telaah Interpretasi Masdar Farid Mas’udi terhadap Surat al- Baqarah:197” karya Abdul Hasan Mughni. 8. Tafsir Ayat Al-Qur’an, seperti skripsi karya Susilawati yang berjudul “Adab Berpakaian Muslimah: Kajian Surat Al- Aʻraf ayat 26. 9. Tafsir Tematik, seperti skripsi berjudul “Etika Ekonomi dalam Al-Qur’an: Sebuah Kajian Tematik” karya Nur Kalibulog. Sedangkan di wilayah Ḥadīth Studies, beberapa kajian memiliki kesamaan dengan yang berada di lingkup Qur’anic Studies seperti kajian tematik, pemikiran, literatur, dan metode. Namun demikian, terdapat perbedaan yang memang hanya berada di area ini yaitu kajian Takhrij Hadis, dan dua kajian lainnya yaitu kajian Tokoh Hadis dan skripsi hadis yang menggunakan field research. Sejumlah kajian dalam wilayah ini adalah sebagai berikut. 1. Hadis Tematik, seperti skripsi berjudul “Takdir menurut Perspektif Hadis: Sebuah Kajian Tematik” karya Sakihah. 2. Ilmu Hadis, seperti skripsi yang disusun oleh Ahmad Ubaydi Hasbillah yang berjudul “Misteri Sahabat Nabi: Mengungkap Pergeseran Definisi Sahabat Abad I-IX H”. 3. Kritik Hadis, seperti skripsi berjudul “Telaah atas Hadis Perempuan Adalah Mayoritas Ahli Neraka” karya Ade Ila Masmilah. 4. Literatur Hadis, seperti skripsi yang ditulis oleh Yunus Bin Zamal dengan judul “Karakteristik Kitab Mastika Hadis Rasulullah SAW karya Syeikh Abdullah Basmeih” 5. Pemahaman Hadis, seperti skripsi berjudul “Pemahaman Yusuf Al-Qardhawi Tentang Hadis Estetika Gambar” karya Sri Hartati. 6. Pemikiran Hadis, seperti skripsi berjudul “Pemikiran Muhammad Syahrur tentang Sunnah Nabawiyah” karya Muhammad Mahsun. 7. Takhrij Hadis, seperti skripsi yang ditulis oleh Asep Badru Takim dengan judul “Takhrij Hadis-hadis Kitab Tafsir Al-Mishbah”. 8. Tokoh Hadis, seperti skripsi berjudul “Konstribusi Ali Mustafa Ya’qub terhadap Perkembangan Kajian Hadis Kontemporer di Indonesia” karya Ni’ma Diana Cholidah. 9. Hadis dengan pendekatan field research lapangan, seperti skripsi berjudul “Hadis-hadis yang Populer di Masyarakat Kecamatan Pondok Aren Kab. Tangerang Studi Kasus di Tiga Majelis Taklim: PP. Jami’yah Islamiyah” karya Haimi. Secara kuantitatif, kajian Tafsir Tematik menempati urutan pertama dalam wilayah Qur’anic Studies yaitu 109 skripsi memusatkan perhatiannya pada kajian ini, diikuti oleh kajian Pemikiran Tafsir sejumlah 89 skripsi. Sedangkan di wilayah Ḥadīth Studies, peringkat pertama ditempati oleh skripsi-skripsi yang melakukan kritik hadis baik sanad atau matan yaitu sejumlah 108 hadis. Sebaliknya, berbeda dengan yang terjadi di wilayah Qur’anic Studies, kajian Hadis Tematik menempati urutan kedua dengan jumlah 76 skripsi. Artinya, secara prosentase kajian Tafsir Tematik mengambil 42,9 dari 254 skripsi yang berada di wilayah Qur’anic Studies atau 21,1 dari total jumlah skripsi mahasiswa Tafsir Hadis. Sementara kajian Kritik Hadis memiliki 41,2 dari 262 skripsi yang berada di wilayah Ḥadīth Studies atau 20,9 dari total jumlah skripsi mahasiswa Tafsir Hadis. Grafik 2. Kajian Populer Skripsi Mahasiswa Tafsir Hadis Selain keempat kajian tersebut, secara berurutan didapatkan data sebagai berikut. Kajian Pemahaman Hadis 25 skripsi, Takhrij Hadis 20 skripsi, Tafsir Ayat Al-Qur’an 18 Skripsi, Metode Penafsiran 15 skripsi, Ilmu Hadis 11 skripsi, Literatur Tafsir 10 skripsi, Pemikiran Hadis 8 skripsi, Ilmu Tafsir 7 skripsi, Hadis yang menggunakan penelitian lapangan 5 skripsi, Literatur Hadis 5 skripsi, Ilmu Qira’at dan Tokoh hadis masing-masing 4 skripsi, Literatur Ilmu Tafsir, Pemikiran Al-Qur’an, dan Tafsir Hadis masing- masing 1 skripsi. Grafik 3. Klasifikasi Tema Kajian Skripsi

Bab III Miskin Literatur Berbahasa Inggris