Definisi Operasional Teknik Pengumpulan Data

Novi Samiasih, 2013 Pembinaan Akhlak Bagi Anak-Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sementara itu menurut Bogdan dan Taylor Basrowi dan Suwandi, 2008: 1 mengatakan bahwa “penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data desktiptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yan g diamati”. Metode penelitian penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif. Menurut Sukmadinata 2010:72 “metode deskriptif adalah ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia”. Menurut Bungin 2010: 68 mengatakan bahwa: Tujuan deskriptif kualitatif untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Peneliti ini berusaha menyajikan hasil penelitian dengan cara mendeskripsikan hasil penelitian yang diperoleh dari data di lapangan dengan menggunakan berbagai instrumen penelitian dalam bentuk narasi. Mendeskrifsikan proses pembinaan akhlak bagi anak-anak jalanan yang dilakukan di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi. Penelitian ini bersifat deskriptif karena berusaha mendeskrifsikan suatu gejala, perisiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang dimana peneliti beusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian dijabarkan sebagai mana adanya.

C. Definisi Operasional

Pembinaan adalah proses, cara, perbuatan membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik Departemen pendidikan Nasional, 2005. Akhlak adalah kata akhlāq atau khulũq secara kebahasaan berarti budi pekerti, adat kebiasaan, perangai, muru‟ah atau segala sesuatu yang telah menjadi tabi‟at Nata, 2003: 2. Novi Samiasih, 2013 Pembinaan Akhlak Bagi Anak-Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dapat disimpulkan bahwa pembinaan akhlak dapat diartikan sebagai model atau acuan yang digunakan memperbaharui dan membangun ke arah yang lebih baik, yaitu belajar untuk mengerti tentang perbedaan antara yang benar dengan yang salah, yang boleh dan yang dilarang, yang dianjurkan dan yang dicegah, yang baik dan yang buruk, dan ia sadar bahwa ia harus menjauhi segala yang bersifat negatif dan mencoba membina diri untuk selalu menggunakan hal-hal yang positif. Bila suatu ketika ia berbuat salah, serta ia sendiri menyadari akan kesalahannya itu, maka ia harus secepatnya berhenti dari kesalahannya itu dan segera kembali ke jalan yang semestinya. Menurut Departemen Sosial RI Tranquilina, 2009: th., pengertian tentang anak jalanan adalah “anak-anak di bawah usia 18 tahun yang karena berbagai faktor, seperti ekonomi, konflik keluarga hingga faktor budaya yang membuat mereka turun ke jalan”. Menurut studi yang dilakukan oleh Soedijar Tranquilina, 2009: th. menunjukkan bahwa “anak jalanan adalah anak yang berusia antara 7-15 tahun yang bekerja di jalanan dan dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain serta mebahayakan dirinya sendiri”. Anak jalanan adalah anak yang berusia di bawah 18 tahun yang hidup di jalanan baik yang menetap di jalanan, mencari uang di jalanan, maupun yang berkeliaran di jalanan.

D. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Pralapangan

a. Menyusun Rancangan Penelitian Kegiatan ini merupakan tahap awal, intinya berupa penyusunan rancangan penelitian yang diajukan ke Dewan Skripsi Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islām FPIPS UPI. Kemudian proposal rancangan penelitian tersebut diseminarkan. Selanjutnya, untuk melengkapi dan menyempurnakan rancangan penelitian berdasarkan berbagai masukan pada saat seminar, peneliti melaksanakan konsultasi dan bimbingan intensif dengan Dosen Pembimbing. Novi Samiasih, 2013 Pembinaan Akhlak Bagi Anak-Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Memilih Latar Penelitian Proses pemilihan latar penelitian dalam penelitian ini berdasarkan informasi yang didapat tentang Rumah Perlindungan Anak yang melaksanakan pembinaan akhlak bagi anak-anak jalanan. Setelah dipastikan Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi melakukan Pembinaan Akhlak bagi Anak-anak jalanan maka peneliti memilih untuk mengadakan penelitian di sana. c. Mengurus Perizinan Untuk kegiatan pengurusan perizinan yang bersifat administratif ini dilakukan dengan dimulai dari tingkat Jurusan, Fakultas, sampai Universitas. Sebelum memulai penelitian peneliti meminta izin kepada prodi, fakultas untuk mengadakan pra penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah tempat penelitian mengizinkan peneliti untuk mengadakan peneilitian di sana. kemudian setelah mendapat izin untuk mengadakan penelitian di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi peneliti mulai dari tingkat Jurusan, peneliti memperoleh surat usulan pengangkatan pembimbing dan surat permohonan izin melaksanakan penelitian ke tingkat Fakultas. Dari tingkat Fakultas peneliti memperoleh surat keputusan pengangkatan pembimbing dan surat permohonan izin melaksanakan penelitian ke tingkat Universitas. Dari tingkat Universitas, peneliti memperoleh surat permohonan izin melaksanakan penelitian untuk Ketua Koordinator Utama Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi. d. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian Peneliti menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk memperlancar, memperjelas, dan mempermudah kegiatan pengumpulan data di lapangan. Adapun kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan kisi-kisi penelitian, kemudian dijabarkan menjadi instrumen penelitian yang berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman studi dokumentasi. Novi Samiasih, 2013 Pembinaan Akhlak Bagi Anak-Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Penelitian dilaksanakan dari mulai tanggal 19 Desember 2012 sampai dengan tanggal 4 Februari 2013 Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi. Dalam kegiatan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu, a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri 1 Pembatasan latar dan peneliti Latar penelitian ini dibatasi pada pembinaan akhlak yang dilakukan di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi pada tahun 2013. 2 Penampilan Peneliti tidak terlalu memperhatikan penampilan, karena lokasi penelitian ini tidak terlalu formal, subjek penelitiannya pun adalah anak-anak jalanan yang dalam penampilan biasa-biasa saja sehingga peneliti menyesuaikan dengan mereka. 3 Pengenalan hubungan peneliti di lapangan Penelitian ini bersifat pengamatan langsung tanpa berperan serta, maka peneliti berusaha agar hubungan dengan lingkungan yang ada di lokasi penelitian terjalin dengan baik dan dengan keakraban tanpa harus mempengaruhi berbagai kondisi dan perilaku alami yang ada di lokasi penelitian. 4 Jumlah waktu studi Peneliti mengalokasikan waktu penelitian di lapangan kurang lebih selama satu bulan, diharapakan dengan jumlah waktu yang terbatas ini berbagai data penelitian dapat terkumpul dengan baik. b. Memasuki lapangan 1 Keakraban hubungan Peneliti selalu berusaha menjaga keakraban hubungan peneliti dengan lingkungan sosial di lokasi penelitian agar mempermudah peneliti dalam upaya memperoleh berbagai data yang diinginkan. Novi Samiasih, 2013 Pembinaan Akhlak Bagi Anak-Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Mempelajari bahasa Sebenarnya tidak ada banyak kesulitan dengan penggunaan bahasa, karena dalam ligkungan penelitian ini merupakan lingkungan yang tidak harus menggunakan bahasa formal. 3 Peranan peneliti Untuk menghindari adanya peran langsung peneliti di lokasi penelitian yang dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi dan perilaku yang terjadi di lokasi penelitian, maka peranan peneliti dalam aktivitas yang ada di lokasi penelitian tidak besar, dan seminimal mungkin, karena penelitian ini sendiri dilakukan dengan pengamatan langsung tanpa berperan serta. b. Berpartisipasi sambil mengumpulkan data 1 Pengarahan batas studi Pengarahan batas studi dilakukan dengan memperhatikan batasan studi berdasarkan fokus masalah yang akan diteliti, yaitu Pembinaan Akhlak bagi Anak-anak Jalanan di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi Tahun 2013. Tujuan pengarahan batas studi ini adalah agar peneliti tidak terjebak pada masalah-masalah yang berada di luar fokus masalah penelitian. 2 Mencatat data a Pencatatan data mentah Pencatatan dilakukan pada saat berlangsung pengumpulan data baik pada saat kegiatan wawancara maupun pada saat kegiatan observasi dan studi dokumentasi berlangsung. Data hasil penelitian melalui wawancara dicatat dalam buku catatan berupa coretan-coretan kecil, sedangkan data hasil observasi dicatat dalam bentuk catatan singkat dengan mencatat kata-kata kunci dari apa yang dapat diamati oleh peneliti. b Pencatatan lengkap dan formal Pada tahap pencatatan lengkap dan formal penelliti mencatat data hasil wawancara dalam bentuk deskriptif hasil wawancara. Data hasil Novi Samiasih, 2013 Pembinaan Akhlak Bagi Anak-Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu observasi dibuat dalam bentuk catatan lapangan. Catatan hasil studi dokumentasi dibuat dalam tabel sesuai sumber dan jenis data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dari lapangan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respon yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Wawancara ini dilakukan dengan secara mendalam, adapun pengertian wawancara secara mendalam menurut Bungin 2010: 108 adalah: Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Penggunaan instrumen wawancara ini dilakukan untuk mengetahui data penelitian diantaranya data tentang latar belakang anak-anak jalanan, proses pembinaan akhlak dan hasil dari pembinaan akhlak. 2. Observasi Sutrisno hadi Sugiyono, 2010: 203 mengungkapkan bahwa, „observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan‟. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Sedangkan m enurut Bungin 2010: 115 mengatakan “observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya”. Novi Samiasih, 2013 Pembinaan Akhlak Bagi Anak-Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data yang akan diteliti dengan menggunakan teknik observasi diantaranya data tentang latar belakang anak-anak jalanan yaitu tentang jumlah anak jalanan di sana, kemudian tentang bagaimana proses pembinaan akhlak bagi anak-anak jalanan, dan hasil dari pembinaan akhlak bagi anak-anak jalanan di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi. 3. Studi dokumentasi “Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk menelusuri data historis” Bungin, 2010: 121. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupkan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan studi dokumentasi dilakuakan untuk mendapatkan data tentang latar belakang anak-anak jalanan, dengan melihat diokumen dari data anak-anak jalanan yang ada di Rumah Perlindungan Anak Sahaja Cimahi pada tahun 2013.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data