Dana Bank Itu Sendiri

commit to user 13 uang menghimpun dana sehingga dari selisih bunga tersebut bank memperoleh keuntungan. Sumber-sumber tersebut adalah:

1. Dana Bank Itu Sendiri

Sumber dana bank yang bersumber dari bank itu sendiri berupa modal sendiri. Maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekpansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal. Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari: setoran modal dari pemegang saham, cadangan-cadangan bank, dan laba yang belum dibagi. 2. Dana Dari Masyarakat atau Dana Pihak Ketiga Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan opersai suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pentingnya sumber dana dari masyarakat, karena sumber dana dari masyarakat adalah merupakan sumber dana yang tidak terbatas. commit to user 14 Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat, bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para nasabah penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya, yaitu berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya. a. Simpanan Giro Dengan memiliki simpanan atau rekening berarti memiliki sejumlah uang yang disimpan di bank tertentu atau dengan kata lain simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat untuk dititipkan di bank. Giro adalah menurut undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalam cek atau kepada pembawa cek. commit to user 15 Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya. b. Simpanan Tabungan Berbeda dengan simpanan giro, simpanan tabungan memiliki ciri khas tersendiri. Jika simpanan giro pada umumnya digunakan para pengusaha dan pedagang untuk transaksi, simpanan tabungan lebih bersifat umum, seperti pegawai, mahasiwa, ibu rumah tangga, atau orang tua. Suku bunga yang ditetapkan untuk simpanan tabunan rata- rata lebih tinggi dari simpanan giro, begitu juga ada hadiah dan cindera mata yang ditawarkan sebagai bentuk promosi atau pemasaran. Setiap bank memiliki persyaratan dan pemasaran yang berbeda-beda. Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Menurut Mudrajad 2002 tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat yang ditetapkan oleh bank tersebut pada umumnya commit to user 16 menyangkut frekuensi pengambilan dan jumlah maksimal yang dapat diambil, misalnya setiap saat, seminggu sekali atau sebulan. Ada beberapa alat penarikan tabungan yaitu buku tabungan, slip penarikan, kombinasi dari buku tabungan dan slip penarikan dan kartu yang terbuat dari plastik atau ATM. c. Simpanan Deposito Simpanan ini mengandung jangka waktu jatuh tempo lebih panjang dan dapat ditarik atau dicairkan setelah jatuh tempo. Simpanan deposito mempunyai suku bunga yang relative lebih tinggi daripada jenis simpanan yang sebelumnya kita bahas. Pengertian deposito menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Macam-macam deposito terdiri dari Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito dan Deposito On Call. Deposito Berjangka merupakan deposito dengan jenis jangka waktu tertentu. Sertifikat deposito sama dengan deposito berjangka akan tetapi dapat di pindahtangankan dan dapat diperjualbelikan kepada pihak lain. Deposito On Call merupakan deposito yang memiliki jumlah uang dalam jumlah besar dan jangka panjang. commit to user 17

D. Teori Pemasaran