Latar Belakang Masalah PERBEDAAN PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIBOLGA TAHUN AJARAN 2012/2013.
Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan
berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP bidang studi pendidikan jasmani pelajaran tenis meja merupakan kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa kelas XI SMA. Tenis meja juga merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari, tidak terbatas pada tingkat usia remaja, tetapi
juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya. Hal ini disebabkan karena olahraga tenis meja tidak terlalu rumit untuk diikuti.
Permainan tenis meja menuntut pelakunya memiliki kemampuan teknik dasar agar dapat bermain dengan baik. Teknik dasar permainan tenis meja terdiri
dari servis, smash dan blok. Selain kemampuan teknik dasar, kemampuan fisik juga berperan dalam permainan tenis meja ke arah yang lebih sempurna.
Pada tanggal 12 Juli sd 13 Juli 2012 peneliti melaksanakan observasi di Sekolah SMA Negeri 1 Sibolga. Dimana jumlah siswa kelas XI SMA Negeri 1
Sibolga sebanyak 302 siswa yang terdiri dari 8 kelas. Setelah itu peneliti melakukan pengamatan serta konsultasi pada guru pendidikan jasmani yang
mengajar di SMA Negeri 1 Sibolga. Peneliti menemukan bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga dalam bermain tenis meja masih rendah.
Banyak siswa yang masih kurang mampu melakukan servis forehand. Setiap melakukan praktek servis forehand, siswa menunjukkan kemampuan yang
berbeda-beda yaitu ada yang tidak melewati net atau tersangkut dinet, memukul bola terlalu lambat sehingga lawan memiliki waktu untuk merencanakan pukulan
berikutnya dan pukulan tidak tetap sehingga keluar dari meja. Gerakan memukul juga masih terlihat kaku, dorongan pukulan ke depan forehand push belum tepat
sasaran, serta koordinasi gerakan pukulan belum tepat. Dari data yang peneliti peroleh hasil belajar servis forehand tenis meja di
SMA Negeri 1 Sibolga belum nenunjukkan hasil yang memuaskan terbukti dengan masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai servis forehand kurang
dari 75 terutama pada kelas yang tidak unggulan, yaitu kelas XI IPA 3. Dan hasil perolehan nilai servis forehand tenis meja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 1 Perolehan Nilai Servis Forehand Tenis Meja Kelas XI IPA 3
Agar standart kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang
ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga ada minat untuk
Nilai Banyak Siswa orang
60-65 14
66-70 10
71-74 9
≥75 5
melakukannya. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi, maupun modifikasi dalam pembelajaran.
Permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga juga disebabkan kurang maksimalnya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
berkaitan dengan metode pembelajaran. Metode yang digunakan oleh guru selama ini yaitu metode komando. Metode komando adalah metode pembelajaran yang
semua keputusan diambil oleh guru dan akan diteruskan kepada siswa. Metode ini sangat monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kondisi seperti inilah yang
menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan kemudian merasakan kejenuhan dan timbul keinginan agar proses belajar
mengajar cepat selesai. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar
mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang
diajarkan dapat dikuasi anak dengan baik. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode
yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat.
Karakteristik siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga juga berbeda-beda. Masing-masing individu memiliki karakter yang bervariasi dengan latar belakang
yang berlainan dan juga perbedaan kemampuan dalam menangkap ilmu pengetahuan. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar, siswa lebih suka
bertanya kepada temannya sedangkan teman yang menjadi tempat bertanya masih
ragu-ragu dengan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga kemampuan siswa berhenti sampai disitu. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran
yang tepat untuk membantu meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja dengan baik dan benar.
Salah satunya adalah dengan cara menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya Group To Tutor. Melalui Tutor Sebaya, siswa tidak dijadikan sebagai
objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan sumber bertanya bagi temannya. Dengan
demikian siswa yang menjadi tutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali sehingga menjadi lebih mahir. Pengajaran Tutor Sebaya dikenal dengan
pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik. Tutor Sebaya adalah siswa dikelas yang tertentu yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggota dalam memahami materi ajar.
Oleh karena peran tutor pengajar dijabat oleh teman sekelas, maka pada saat proses belajar mengajar berlangsung tidak terdapat lagi suatu kekakuan.
Maksudnya disaat proses belajar mengajar berlangsung siswa yang diajar tidak merasa kaku ada rasa takut untuk bertanya kepada tutor pengajar yang
merupakan temannya sendiri tentang materi pelajaran yang tidak dikuasai olehnya sehingga terciptalah situasi belajar yang menyenangkan dan diharapkan hasil
belajar siswa pun dapat lebih meningkat. Dengan penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya ini diharapkan
dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga siswa dapat belajar dengan asyik
dan menyenangkan. Karena itu peneliti mencoba mengunakan metode Tutor Sebaya yang dianggap akan membantu meningkatkan hasil belajar servis
forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga. Selain metode Tutor Sebaya, peneliti juga akan mencoba menggunakan
metode ekspositori yang juga dianggap akan mampu meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga. Metode
pembelajaran ekspositori akan merangsang peserta didik untuk bertindak lebih aktif lagi.
Menurut Sanjaya 2008:177 menyatakan bahwa: “metode pembelajaran ekspositori adalah metode yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal”.
Dari kedua metode yang telah dijelaskan, peneliti akan membandingkan metode yang mana yang lebih tepat dan lebih efektif dalam meningkatkan hasil
belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk menjadikan
permasalahan tersebut untuk menjadi topik yang akan diteliti oleh peneliti. Adapun judul yang dipilih sesuai
dengan masalah tersebut yaitu “Perbedaan Pengaruh Metode Tutor Sebaya Dengan Metode Ekspositori Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Servis Forehand Dalam Permainan Tenis Meja Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga Tahun Ajaran 20122013
”.