disebabkan karena oklusi dari duktus kelenjar keringat Gudjonsson dan Elder, 2012.
2.1.4.5 Psoriasis pustular generalisata von Zumbusch
Psoriasis pustular generalisata adalah varian psoriasis yang akut, terbentuk dari tipe psoriasis yang lain. Serangan ditandai dengan demam dalam jangka waktu beberapa
hari, erupsi pustul steril yang generalisata secara mendadak. Pustul tersebar pada badan dan ekstremitas, termasuk nail beds, telapak tangan dan kaki Gudjonsson dan
Elder, 2012.
2.1.4.6 Psoriasis pustular lokalisata
Psoriasis pustular lokalisata memiliki beberapa varian klinis seperti pustulosis palmaris et plantaris dan acrodermatitis continua Hallopeau Gudjonsson dan
Elder, 2012.
2.1.4.7 Sebopsoriasi
Sebopsoriasi ditandai dengan plak eritema dengan skuama yang berminyak pada area seborrheic seperti kepala, glabella, lipatan nasolabial, perioral, area presternal dan
intertriginosa. Sebopsoriasis sebagai modifikasi dari dermatitis seboroik dengan latar belakang genetik psoriasis Gudjonsson dan Elder, 2012.
2.1.5 Diagnosis
Diagnosis psoriasis umumnya ditegakkan berdasarkan gambaran klinis berupa makula eritema yang ditutupi skuama kasar berlapis-lapis, transparan pada tempat
predileksi yang khas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan fenomena bercak lilin,
Auspitz sign dan Koebner isomorfik. Fenomena bercak lilin dan Auspitz sign merupakan tanda khas pada psoriasis, sedangkan fenomena Koebner merupakan
tanda yang tidak khas didapatkan positif pada 47 kasus dan didapatkan juga pada penyakit yang lain seperti liken planus dan veruka plana juvenilis James dkk., 2006;
Gudjonsson dan Elder, 2012. Pada beberapa kasus yang secara anamnesis dan pemeriksaan fisik diagnosis
psoriasis tidak dapat ditegakkan, maka biopsi dibutuhkan untuk membantu dalam menegakkan diagnosis. Pada pemeriksaan histopatologi pada lesi psoriasis dijumpai
gambaran hyperkeratosis, parakeratosis, akantosis dan hilangnya stratun granulosum. Aktibitas mitosis sel epidermis yang tinggi sehinga proses pematangannya yang cepat
menyebabkan terjadi penebalan pada stratum korneum. Pada stratum korneum dijumpai kumpulan sel radang yang dikenal sebagi mikroabses Monroe James dkk.,
2006.
2.1.6 Derajat Keparahan Penyakit
Penilaian untuk luas dan derajat keparahan psoriasis digunkan sistem skor dengan PASI. Skor PASI pertama kali diperkenalkan pada tahun 1978 sebagai metode
kuantitatif untuk menilai luas dan derajat keparahan penyakit psoriasis Mohamad, 2013.
Psoriasis area and severity index menggabungkan elemen pada presentasi klinis yang tampak pada kulit berupa eritema, indurasi ketebalan lesi dan skuama
dari setiap lokasi di permukaan tubuh. Setiap elemen tersebut dinilai secara terpisah
menggunakan skor 0 hingga 4 untuk setiap bagian tubuh, seperti kepala, badan, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah. Skor nol apabila tidak didapatkan lesi, satu
jika presentasi klinis ringan, dua dengan presentasi klinis sedang, tiga jika presentasi klinis berat dan empat sangat berat. Penilaian dari masing-masing ketiga elemen yaitu
eritema, indurasi dan skuama kemudian dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut kemudian dikalikan dengan faktor koreksi yang terdapat pada tiap area tubuh 0,1
untuk kepala; 0,2 ekstremitas atas; 0,3 tubuh dan 0,4 ekstremitas bawah. Nilai yang didapatkan dikalikan dengan skor 0 sampai 6 yang menggambarkan luas area yang
terlibat sehingga didapatkan nilai total keseluruhan PASI Cindy, 2014. Nilai maksimal skor PASI adalah 72 dan terrendah adalah nol Dadras dkk. 2012
Derajat keparahan psoriasis dibagi menjadi ringan dan berat Mohamad, 2013. Psoriasis dengan derajat ringan jika didapatkan total skor PASI 3 sampai 12,
derajat berat dengan skor PASI 13 sampai 18. Dadras dkk. 2012 membagi derajat keparahan psoriasis menjadi derajat ringan, sedang dan berat. Psoriasis derajat ringan
jika skor PASI kurang dari 10, sedangkan derajat sedang hingga berat memiliki skor PASI lebih dari 10 Dadras dkk., 2012.
Budiastuti dan Sugianto 2009 serta penelitian oleh Sugianto dkk 2013, pada penelitiannya membagi derajat keparahan psoriasis menjadi tiga berdasarkan
skor PASI yaitu: derajat ringan dengan PASI kurang dari 8, derajat sedang dengan PASI 8 hingga 12 dan derajat berat dengan PASI lebih dari 12. Psoriasis area and
severity index merupakan sistem penilaian yang digunakan untuk tujuan penelitian dan memantau respon terapi psoriasis Mohamad, 2013.
Tabel 2.1 Psoriasis Area and Severity Index Karakteristik
Plak Skor
Bagian tubuh dan Nilainya Kepala
Ekstremitas atas
Badan Ekstremitas
bawah Eritema
Tidak ada = 0 Minimal = 1
Sedang = 2 Berat = 3
Sangat berat = 4
Tebal lesi Skuama
Total Faktor koreksi
x 0.1 x 0.2
x 0.3 x 0.4
A. Total permukaan Area Persentase
area tubuh yang terlibat
nilai antara 0 sampai 6
Tidak ada = 0 10 = 1
10-29 = 2 30-49 = 3
50-69 = 4 70-89 = 5
90-100 = 6
B. Total Permukaan area dikalikan dengan area yang
terlibat Nilai Total Total A + Total B Nilai PASI
2.1.7 Terapi