14
kepuasan kerja pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang pada bagian Laboratorium Kualitas Air. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
explanatory research. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini menjelaskan hubungan dan pengaruh beberapa variabel yang sudah ditetapkan.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 50 karyawan Perusahaan umum Jasa Tirta I Malang bagian Laboratorium Kualitas Air dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan menyebar kuesioner. Uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian berupa uji validitas, uji
reliabilitas dan uji asumsi klasik. Uji hipotesis menggunakan analisis path path analysis. Untuk menganalisis data yang digunakan ialah uji normalitas residual.
2.2 Komunikasi Organisasi
Tuzun, 2013 mengatakan komunikasi dalam organisasi adalah salah satu faktor paling penting dalam fungsi organisasi dan diketahui bahwa karyawan
mencurahkan sebagian besar dari hari kerja mereka untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai hal penting: seperti kebijakan perusahaan,
umpan balik kinerja, ekspektasi peran, dan instruksi tugas. Komunikasi merupakan dasar yang paling penting dalam kegiatan sebuah organisasi Ali dan
Jahanzaib, 2012. Price 1997 mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai tingkat di mana informasi tentang pekerjaan diterapkan oleh sebuah organisasi
untuk para anggotanya dan di antara anggota organisasi. Menurut Stoner, et al 1996: 161 terdapat tiga dimensi penting dalam
organisasi yaitu peran komunikasi antar pribadi, peran informal, dan peran
15
komunikasi dalam mengambil keputusan. Variabel komunikasi diukur dengan indikator indikator sebagai berikut.
1 Peran antar pribadi : pimpinan berperan sebagai tokoh dan pimpinan
berinteraksi dengan karyawan 2
Peran komunikasi informal : hubungan non formal antara pegawai dan atasan, Ide-ide bawahan disampaikan kepada atasan dan atasan memberikan arahan
yang sifatnya membimbing 3
Peran pengambilan keputusan : pengambilan keputusan dilakukan secara bersama dan koordinasi antar bagian untuk pengambilan keputusan organisasi
Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Ali and Jahanzaib 2012 menganggap komunikasi organisasi internal sebagai faktor organisasi penting
yang berdampak pada kepuasan kerja karyawan, hal ini juga mempertimbangkan iklim komunikasi, komunikasi formal dan komunikasi informal dilihat dari tiga
dimensi dasar komunikasi organisasi internal. Pengumpulan data ini untuk mengukur pengaruh dari tiga dimensi komunikasi organisasi terhadap kepuasan
kerja dari 143 karyawan lima bank D.G Khan Pakistan. Data dianalisis melalui regresi linear. Hasil menemukan bahwa ada pengaruh signifikan dari ketiga
dimensi komunikasi terhadap kepuasan kerja. Penelitian Paramarta 2013 yang bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan komunikasi dan kepemimpinan
serta pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT. PLN Persero Distribusi Bali, yang berlokasi di Jalan Letda Tantular No.
1 Renon - Denpasar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. PLN Persero Distribusi Bali yang berjumlah 186 orang, untuk menentukan
16
jumlah sampel yang akan di pergunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin, jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 65 orang. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dan instrument penelitian ini adalah kuesioner. Hipotesis yang diusulkan: Komunikasi dan
kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan parsial dan simultan pada kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian telah dibuktikan bahwa komunikasi dan
kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan parsial dan simultan pada kepuasan kerja karyawan di PT. PLN Persero Distribusi Bali. Carriere and Bourque 2009
dalam penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk memberikan wawasan lebih lanjut ke hubungan antara praktek internal yang komunikasi, kepuasan
komunikasi, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Secara total, 91 32,5 persen dari organisasi 280 paramedis berpartisipasi. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri dari langkah-langkah yang terkait dengan pekerjaan yang sudah ada psikometri. Langkah-langkah termasuk Survey
Komunikasi Audit, Komunikasi Kepuasan Angket, Minnesota Satisfaction Questionnaire
dan Affective Organisasi Skala Komitmen. Hanya data kuantitatif dikumpulkan. Temuan ini memiliki implikasi praktis dan teoritis penting. Manajer
tidak akan dapat menumbuhkan kepuasan kerja dan afektif komitmen organisasi melalui praktek-praktek komunikasi internal kecuali mereka mengakui dan
menghargai informasi apa yang dihargai oleh karyawan. Kedua, manajer harus memiliki pemahaman yang jelas tentang kuantitas dan kualitas informasi yang
diinginkan oleh karyawan jika mereka merancang sistem komunikasi internal
17
yang memenuhi kebutuhan informasi karyawan. Akhirnya, kita harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa, bagi karyawan, kepuasan komunikasi
merupakan tolak ukur yang mendasar terhadap yang semua kegiatan organisasi
dan inisiatif perubahan diukur.
2.3 Lingkungan Kerja