commit to user 23
2. Fungsi Perbankan di Indonesia
Bank secara umum memiliki fungsi yaitu menghimpun dana dari masyarakat lalu menyalurkannya lagi ke masyarakat dalam bentuk kredit
atau dalam bentuk lain yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Di Indonesia bank lebih diarahkan agar berfungsi sebagai
agen pembangunan. Menurut Santoso Handaru 2006:9, secara spesifik fungsi perbankkan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Agent of Trust
Sebagai lembaga
kepercayaan, bank
memiliki fungsi
intermediasi yaitu menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana penyimpan dana atau kreditur dan pihak yang membutuhkan
dana peminjam dana atau debitur. Fungsi intermediasi ini akan dapat berjalan lancar apabila ada unsur kepercayaan trust. Dalam
hal ini masyarakat yang menyimpan dananya apabila dilandasi unsur kepercayaan dan pihak bank sendiri akan menempatkan dan
menyalurkan dananya kepada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan.
2. Agent of Development
Sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan perekonomian masyarakat. Kedua sektor ini berinteraksi
saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak akan bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan
baik. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyalur dana sangat
commit to user 24
diperlukan untuk kelancaran kegiatan yang ditujukan untuk pembangunan perekonomian masyarakat.
3. Agent of Services
Bank menawarkan berbagai macam jasa di samping dalam kegiatan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga
menawarkan jasa perbankkan lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan ini erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat
secara umum, antara lain jasa pengiriman uang, jasa penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank, dan lain sebagainya.
3. Pengertian, Tujuan dan Sasaran BPR
Menurut Undang-undang RI No 7 Tahun 1992 “Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam
deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu”. Dalam kegiatannya, BPR sebagai badan usaha juga memiliki
tujuan dan sasaran. Tujuan BPR adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Sasaran dari BPR adalah untuk melayani
masyarakat ekonomi lemah, karena sasaran ini belum dapat dijangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan
perbankkan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan kesempatan
commit to user 25
berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar masyarakat tidak jatuh ke tangan rentenir Subagyo, 1997:68.
4. Kegiatan Operasional BPR
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia September:2006, BPR dapat didirikan di daerah pedesaan wilayah kecamatan di luar ibukota
negara, ibukota propinsi, dan ibukota kabupaten kota madya. Usaha yang diizinkan antara lain:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan
pada bank lain.
Kegiatan usaha BPR juga memiliki batasan atau larangan karena dibatasi oleh Peraturan Bank Indonesia. Larangan kegiatan usaha BPR
antara lain sebagai berikut: a. Menerima simpanan dalam bentuk giro dan ikut dalam lalu lintas
pembayaran.
commit to user 26
b. Melakukan kegiatan dalam valuta asing. c. Melakukan penyertaan modal.
d. Melakukan usaha pengasuransian. e. Melakukan usaha lain di luar sebagaimana dimaksud dalam usaha
yang dilarang.
5. Pengertian Sistem dan Prosedur