Evaluasi Perencanaan Media Perencanaan Iklan

commit to user 23 Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan layout, yang terdiri atas tiga bagian : a. Headline Merupakan judul utama dari seluruh naskah iklan. Biasanya ditunjukan dengan merk dagang atau logo dari produk yang diiklankanya. b. Lead Dikenal sebagai sari makna iklan yang dimaksud. Biasanya lead dibuat dalam bentuk tema yang terdiri dari kata-kata pesan yang mengesankan dengan tekanan tertentu dalam bentuk pemberitaan, pertanyaan, atau pernyataan. c. Body Merupakan kelengkapan lainya yang menunjang tujuan dan gaya penampilan iklan yang dimaksud. Namun dalam peletakanya tidak harus berurutan dari atas ke bawah.

3. Evaluasi

Proses evaluasi bertujuan untuk menuji keefektifitasan sebuah ide atau konsep yang berbentuk desain visual Konsep adalah basis dari lahirnya sebuah desain. ”Sangatlah penting untuk menguji sebuah ide dan konsep sehingga keduanya dapat dipastikan sejalan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan klien apakah desain tersebut dapat berkomunikasi dan berfungsi dengan semestinya, faktor apa yang baik, dan bagian mana yang memerlukan perbaikan.” Suyanto, 2004: 100 commit to user 24 ”Suatu proses desain dapat dikatakan selesai jika sang kreator telah selesai dengan sempurna dalam mempertimbangkan semua komponen desain dirasa sudah cukup matang.” Komponen proses desain antara lain : Hahn, 1999: 188 a. Ide b. Fungsi c. Media alat dan bahan d. Metode tehnik

2. Perencanaan Media

Media sebagai alat penghubung, perantara dan saran komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak dengan perencanaan yang seistematis dapat diharapkan mendapatkan tanggapan dari penerima pesan. Media berperan sebagai sarana produksi dan publikasi yang sesuai dengan tujuan si pengiklan. ”iklan adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan.” Lwin dan Aitchhison, 1997: 3 Media pada lingkup periklanan lebih difokuskan pada dampak dan hasil penjualan dimana setiap perangkat media dapat dijangkau oleh khalayak secara luas. Dimana setiap perangkat tersebut dapat memuat atau membawa pesan-pesan penjualan kepada setiap calon pembeli. Hampir semua media yang ada bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh biro iklan. commit to user 25 Media selalu berkaitan dengan masyarakat. Pada studi komunikasi massa, media dapat dilihat dari berbagai fungsi sebagai berikut : 1. Media adalah industriyang berubah berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja. Media sebagai penghubung antara lembaga instuisi badan usaha dengan masyarakat yang memiliki peraturan dan norma. 2. Media sebagai kekuatan dan alat kontrol, manajemen dan inivasi masyarakat atau sebagai kekuatan sumber daya lainnya. 3. Media sebagai wadah pengembangan kebudayaan dengan pengertian tata cara, mode, gaya hidup, dan norma. 4. Media sebagai peran yang biasa menampilkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan interaksi atau saling mempengaruhi 5. Media sebagai alat komunikasi yang mencakup sejumlah masalah dan prioritas yang akan dicapai. Komunikasi secara keseluruhan cenderung mengidentifikasi serangkaian masalah. Masalah itu meliputi : Ø Siapa yang melakukan komunikasi? instansi perusahaan produk jasa Ø Kepada siapa komunikasi ditujukan? sumber-penerima Ø Mengapa berkomunikasi? fungsi dan tujuan Ø Bagaimana cara berkomunikasi? saluran-bahasa-gaya Ø Apa yang dikomunikasikan? si obyek Pengertian manajemen periklanan meliputi suatu sistem yang terdiri dari berbagai organisasi lembaga yang saling berinteraksi dan commit to user 26 menjalankan peranan yang saling berbeda dalam proses periklanan. Inti sistem ini adalah produsen pemasang iklan pengiklan. Pengiklan inilah yang mendukung program pemasaran. Dalam pengembangan dan mengelola kampanye periklanan, pemasang iklan secara tetap menghubungi dengan berbagai lembaga yakni biro iklan, media dan perusahaan jasa riset pemasaran. Biro iklan dan Perusahaan Jasa Riset Pemasaran PJRP membantu pengiklan dalam menganalisis peluang, mengembangkan kreasi mendesain iklan, serta dalam hal pembelian media waktu dan ruang. Pihak media membantu menyediakan ruang dan waktunya untuk digunakan oleh pengiklan. “ penggabungan media peluncuran iklan di lebih dari satu jenis media harus dilakukan melalui pemilihan yang secermat- cermatnya agar penggunaan media dapat ditekan seminimal mungkin demi menekan biaya untuk memperoleh dampak iklan yang sebesar-besarnya.” Frank Jefkins, 1996 ; 77 Media periklanan meliputi segenap perangkat yang dapat memuat atau membawa pesan-pesan penjualan kepada calon pembeli. Media yang tepat dimaksudkan supaya iklan yang disampaikan dapat merangsang dan menggerakkan konsumen serta sesuai dengan besarnya biaya, distribusi dan manfaat yang terpadu didalamnya. Adapun media-media yang ada diklasifikan menjadi 2 yaitu : a. Media Lini Atas Above the line Adalah jenis media yang memuat iklan dimana mengharuskan adanya pembayaran komisi kepada biro iklan, contohnya tayangan iklan di media cetak, televisi, radio, bioskop, billboard dan lain-lain. commit to user 27 b. Media Lini Bawah Below the line Adalah media dengan jenis iklan tidak mengharuskan adanya komisi. Contoh dari media ini adalah pameran, brosur, lembar informasi leaflet, folder, brosur, broadsheet, katalog, jadwal perjalanan time table, dll.

E. Copywriting

copywriting adalah seni atau keterampilan menulis naskah berisi pesan iklan, promosi, untuk menarik minat konsumen pengguna jasa atau barang . Menciptakan naskah yang menarik, bersahabat dan meyakinkan merupakan tugas penting seorang copywriter. Naskah yang menarik akan menjadi daya tarik bagi audience. Untuk membuat naskah iklan seorang copywriter mengunggulkan nilai positif dari produk yang bersangkutan, namun seorang copywriter harus memperhatikan aturan dasar penulisan naskah iklan. Aturan tersebut digunakan untuk mencapai hasil yang maksimal dari pembuatan naskah iklan. Copywriting adalah penulisan naskah iklan atau promosi sebuah produk barang atau jasa. Dengan kata lain, copywriting adalah aktivitas membuat dan menghasilkan tulisan teksnaskah untuk kepentingan iklan. “copywriter harus selalu mencoba menyusun copy iklan dengan membayangkan penampakan iklan jadi dalam pikirannya” frank jefkins , 1996 : 227 Menurut Frank Jefkins, agar copywriting yang diciptakan membuat target audience memiliki satu interprestasi sesuai yang diharapkan seorang