Sistematika Penulisan Bagian Isi Tugas Akhir Lembaga Keuangan Bank

commit to user 7 Teknik pembahasan ini merupakan metode pembahasan tugas akhir dengan cara menggambarkan pokok bahasan atau tema yang diambil serta menjelaskan secara sistematis dan akurat serta diperkuat oleh data-data pendukung seperti foto maupun gambar. Penulis menggunakan teknik ini karena sesuai dengan tema yang diambil yaitu menjelaskan kepada pembaca mengenai prosedur prosedur pemberian kredit kepegawaian, kelebihan dan kekurangan prosedur kredit pegawai, mengetahui kendala apa saja yang di hadapi dalam penyaluran kredit kepegawaian serta cara mengatasi kendala tersebut.

F. Sistematika Penulisan Bagian Isi Tugas Akhir

 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Manfaat Penulisan E. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian 2. Jenis dan Sumber Data 3. Teknik Pengumpulan Data 4. Teknik Pembahasan F. Sistematika Penulisan Bagian Isi Tugas Akhir commit to user 8  Bab II Tinjauan Pustaka  Bab III Pembahasan A. Gambaran Umum Obyek Penelitian B. Pembahasan Masalah  Bab IV Penutup A. Kesimpulan

B. Saran

commit to user 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Lembaga Keuangan Bank

Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat meminjam uang kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah “ Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan deberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya. commit to user 10 Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perusahaan perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit. Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sebelum diberlakukannya Undang-Undang Nomor. 7 tahun 1992, bank dapat digolongkan dalam berbagai jenis kegiatan usahanya, seperti bank tabungan, bank pembangunan, dan bank ekspor impor. Setelah undang-undang tersebut berlaku, jenis bank yang diakui secara resmi hanya terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat BPR. 1. Bank Umum Bank Umum didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor. 10 tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum secara lengkap adalah : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Memberikan kredit. c. Menerbitkan surat pengakuan hutang. commit to user 11 d. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah transfer. e. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga safe deposit box. f. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat. g. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dari Bank Indonesia. h. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. i. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan perundangan lain yang berlaku. 2. Bank Perkreditan Rakyat Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia terasa semakin penting sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan akan jasa-jasa perbankan bagi masyarakat pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor.10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam commit to user 12 kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Kasmir;2004:33. Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank perkreditan rakyat secara lengkap adalah: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Memberikan kredit c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, danatau tabungan pada bank lain. Di samping kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh BPR di atas, terdapat juga kegiatan-kegiatan yang merupakan larangan bagi BPR yaitu sebagai berikut : a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. c. Melakukan penyertaan modal. d. Melakukan usaha perasuransian. e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di atas. commit to user 13 Berdasarkan kegiatan usaha dan larangan-larangan di atas, maka secara umum BPR mempunyai kegiatan usaha yang lebih terbatas dibandingkan bank umum. Kegiatan Lembaga Keuangan Bank Bukan Bank Penghimpun dana Secara langsung berupa simpanan dana masyarakat tabungan, giro, deposito Hanya secara tidak langsung dari masyarakat terutama melalui kertas berharga dan bisa juga dari penyertaan, pinjaman kredit dari lembaga lain Secara tidak langsung dari masyarakat kertas berharga, penyertaan, pinjaman kredit dari lembaga lain Penyaluran dana Untuk tujuan modal kerja, investasi, konsumsi Terutama untuk tujuan investasi Kepada badan usaha dan individu Terutama kepada badan usaha Untuk jangka pendek, menengah, dan panjang Terutama untuk jangka menengah dan panjang Tabel 2.1 Perbedaan kedua bentuk lembaga keuangan. commit to user 14

B. Fungsi Bank