Sejarah dan perkembanagan Dekriminalisasi euthanasia

commit to user Boomsma dengan resep obat dosis tinggi yang mematikan. Akibatnya dia dilaporkan ke koroner publik. Dr Chabot dituntut berdasarkan Pasal 294 dari KUHP Belanda. Mahkamah Agung menyatakan bahwa tidak ada alasan prinsip dilakukan euthanasia apabila penyebab penderitaan pasien adalah psikologis. Namun, pengadilan menyatakan bahwa untuk melakukan euthanasia pasien harus diperiksa oleh seorang ahli medis independen. Dr Chabot telah mencari pendapat medis dari tujuh orang temannya tetapi tidak ada yang benar-benar melihat Ny Boomsma dapat disembuhkan. Pada bulan Juni 1994, Dr Chabot ditemukan bersalah karena melakukan kejahatan berdasarkan Pasal 294. Mahkamah Agung menolak untuk menjatuhkan hukuman, walaupun pada bulan Februari 1995 Dr Chabot menerima teguran dari Majelis Disiplin Kedokteran. Kimsma G, Leeuwen. www.eubios.infoBetCDBet12.doc diakses 2 Januari 2011

3. Penerapan euthanasia di Belgia

a. Sejarah dan perkembanagan

Parlemen Belgia telah melegalisasi tindakan euthanasia pada akhir September 2002 melalui peraturan perundang undangan yaitu The Belgian Act on Euthanasia . Peraturan perundang undangan di Belgia tentang euthanasia diadopsi dari konvensi Hak Asasi Manusia Eropa yang merupakan rekomendasi 1418 yang berjudul “Protection of the human rights and dignity of the terminally ill and the dying ”, dimana dalam article 2 disebutkan : “no one shall be deprived of his life intentionally”; “recognising that a terminally ill or dying person’s wish to die never constitutes any legal claim to die at the hand of another person”; and “recognising that a terminally ill or dying person’s wish to die cannot of itself constitute a legal justification to carry out actions intended to bring about death ”.“tidak ada yang akan dicabut hidupnya dengan sengaja; mengakui orang sakit parah untuk mati tidak pernah merupakan tuntutan hukum, untuk mati di tangan orang lain; dan mengakui bahwa ingin orang sakit parah untuk mati tidak dapat dengan sendirinya merupakan alasan yang sah untuk melakukan segala tindakan yang dimaksudkan untuk kematiannya. commit to user Dengan diberlakukannya secara resmi undang-undang euthanasia tindakan membunuh orang untuk meringankan penderitaan, Belgia mengikuti jejak Belanda, yang selama ini menjadi satu-satunya negara yang memberlakukan undang-undang euthanasia

b. Dekriminalisasi euthanasia

Dengan diberlakukannya secara resmi undang-undang euthanasia tindakan membunuh orang untuk meringankan penderitaan, Belgia mengikuti jejak Belanda, yang selama ini menjadi satu-satunya negara yang memberlakukan undang-undang euthanasia. Berdasarkan undang-undang itu, seorang dokter yang melakukan pembunuhan atas dasar belas kasihan tidak akan dinyatakan bersalah dan dipidana, bila pasiennya menderita penyakit yang tak dapat disembuhkan dan mengambil keputusan sendiri, dan bila prosedur hukum tertentu lainnya diikuti. Sebelum melakukan pembunuhan atas dasar belas kasihan berdasarkan undang-undang baru itu, seorang dokter harus merasa pasti bahwa permintaan untuk mati dibuat oleh pasien atas kemauan sendiri bebas dari campur tangan pihak lain, sudah dipikirkan sebagaimana mestinya dan secara konsisten dan bukan hasil dari tekanan pihak luar. Untuk menghindari tuntutan, seorang dokter juga harus menjamin bahwa pasien dalam situasi medis yang tak tersembuhkan dan menanggung penderitaan psikologis atau penderitaan fisik secara terus- menerus dan tak tertahankan akibat kecelakaan atau penyakit yang tak dapat disembuhkan. Tetapi, undang-undang baru tersebut juga menjamin hak pasien untuk mendapat perawatan bebas akibat penyakitnya itu sehingga pasien yang diasingkan atau miskin itu tidak meminta mati karena tidak mempunyai uang untuk berobat. Untuk mengawasi praktek euthanasia di Belgia, kemudian membentuk suatu komisi tetap untuk memantau praktek-praktek euthanasia di Belgia. Dokter harus menyatakan tindakan euthanasia ke Komisi Federal terdiri dari 8 dokter, 4 ahli hukum dan 4 orang dari lingkungan dipercayakan dengan masalah pasien yang menderita commit to user penyakit yang tak tersembuhkan. Komisi ini memiliki misi untuk menetapkan setiap tahun laporan statistik dan evaluatif, dan untuk menyarankan rekomendasi. Jacqueline Herremans. http:www.iheu.orgnode1110 diakses tangaal 2 Januari 2011 Para pendukung euthanasia menyatakan bahwa ribuan tindakan euthanasia setiap tahunnya telah dilakukan sejak dilegalisasikannya tindakan euthanasia di Belgia, namun mereka juga mengkritik sulitnya prosedur pelaksanaan euthanasia ini sehingga timbul suatu kesan adaya upaya untuk menciptakan birokrasi kematian. Belgia kini menjadi negara ketiga yang melegalisasi euthanasia setelah Belanda dan negara bagian Oregon di Amerika. Senator Philippe Mahoux, dari partai sosialis yang merupakan salah satu penyusun rancangan undang-undang tersebut menyatakan bahwa seorang pasien yang menderita secara jasmani dan psikologis adalah merupakan orang yang memiliki hak penuh untuk memutuskan kelangsungan hidupnya dan penentuan saat-saat akhir hidupnya. Dengan demikian pemerintah Belgia mendiskriminalisasikan perbuatan euthanasia. Beberapa berpendapat bahwa permintaan untuk euthanasia di Belgia yang dibantu oleh dokter adalah hasil positif dari perawatan paliatif. Menurut World Health Organization WHO perawatan paliatif tidak harus mempercepat atau menunda kematian Johan Bilsen, Lieve Van den Block, Luc Deliens, Lieve Van den Block, Nathalie Bossuyt, Viviane Van Casteren. www.bmj.comcontent339bmj.b2772. full diakses 2 Januari 2011.. Praktek euthanasia di Belgia lebih sering dilakukan di unit rawat inap paliatif daripada di rumah sakit atau di rumah. Selama tiga bulan sebelum dilakukan euthanasia, orang yang mengajukan euthanasia akan mendapatkan perawatan secara rohani. Meskipun kualitas dari perawatan tersebut belum terbukti, akan tetapi perawatan tersebut dapat mengungkap keinginan seseorang, termasuk keinginan untuk euthanasia. Dengan demikian dapat memberikan spritual kepada orang yang mengajukan commit to user euthanasia Johan Bilsen, Lieve Van den Block, Luc Deliens, Lieve Van den Block, Nathalie Bossuyt, Viviane Van Casteren. www.bmj.comcontent339bmj.b2772. full diakses 2 Januari 2011. Dalam perkembangannya di Belgia alasan untuk melakukan euthanasia tidak hanya karena masalah fisik saja penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan, akan tetapi juga karena kehilangan martabat, kehilangan otonomi, dan penderitaan-penderitaan secara umum kemiskinan. Ini menunjukkan bahwa di Belgia memperpendek kehidupan atau euthanasia, tampaknya tidak dicegah oleh keterlibatan multidisiplin layanan perawatan paliatif, yang telah menjadi argumen utama terhadap legalisasi euthanasia. Contoh kasus di Belgia pasca disahkannya Undang Undang euthanasia adalah kasus Mario Verstraete, 39 tahun dari Ghent, yang merupakan orang Belgia pertama menggunakan hak euthanasia setelah disahkannya Undang Undang euthanasia. Mario Verstraete, mengalami sclerosis, meninggal pada tanggal 30 September setelah diberi suntikan oleh dokternya, hanya delapan hari setelah disahkannya Undang Undang euthanasia. Kritik, terutama di Flemish media, menyatakan bahwa cara kematiannya tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam undang-undang dan bahwa dokter bisa menanggung risiko penuntutan. Mereka menunjukkan bahwa setelah pengambilan keputusan, Mario Verstraete seharusnya diberikan 30 hari untuk memikirkan tindakan euthanasia terhadap dirinya. Ini menunjukkan Undang Undang euthanasia di Belgia belum diterapkan secara benar, sehingga berpotensi sebagai sarana bunuh diri yang legal. Rory Witson Brussel. http:www.bmj.com diakses 28 Desember 2010.

4. Penerapan euthanasia di Amerika

Dokumen yang terkait

JAMINAN PEMENUHAN HAK KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN OLEH WARGA NEGARA INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA

0 17 20

JAMINAN PEMENUHAN HAK KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN OLEH WARGA NEGARA INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA

0 6 9

Undang-undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia - [PERATURAN]

0 4 29

PENGATURAN PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAM.

1 1 9

TINJAUAN YURIDIS HAK ASASI MANUSIA TERHADAP PENERAPAN HUKUMAN MATI DI INDONESIA (STUDI HUKUM TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA).

0 0 6

HAK ASASI MANUSIA DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA (Studi Terhadap undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-undang Nomor 26 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia).

0 0 6

Tinjauan Yuridis Viktimologis tentang Tindakan Perbudakan dihubungkan dengan Undnag-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

0 1 2

UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

0 0 29

PERLINDUNGAN HAK ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK TANJUNG PATI KABUPATEN 50 KOTA MENURUT KAJIAN UNDANG -UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA - Repositori Universitas Andalas

0 0 3

PERLINDUNGAN HAK ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK TANJUNG PATI KABUPATEN 50 KOTA MENURUT KAJIAN UNDANG -UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA - Repositori Universitas Andalas

0 0 1