Metode Penentuan Objek Penelitian

42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah teknik atau cara yang digunakan dalam kegiatan penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah metode penentuan objek penelitian, pendekatan penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data .

3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian

Metode penelitian adalah teknik atau cara yang digunakan dalam kegiatan penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Beberapa hal yang akan diuraikan dalam penentuan objek penelitian meliputi populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan variable penelitian yang meliputi variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya Sugiono 2008:80. Populasi dalam penelitian ini adalah beras merah dari daerah Sulawesi. 43 3.1.2 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi peneliti Sugiono, 2008:81. Sampel penelitian ini adalah tepung beras merah varietas pulu mandoti dengan bentuk bubuk, warna merah kecoklatan, tekstur sedikit kasar dan kering, tidak menggumpal dan tidak berjamur. 3.1.3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan cara pengambilan sampel yang digunakan untuk memperoleh sampel yang benar-bener dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan sebenarnya Suharsmi Arikunto, 2006. Pengambilan sampel dalam penelitian ini mendasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan dapat memperoleh hasil yang sesuai atau mendekati kriteria dalam pembuatan kue semprit. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel “ Purposive Sampling” yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010:124. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik “Purposive Sampling” karena dalam pengambilan sampel diperlukan pertimbangan berdasarkan ciri tertentu antara lain: sampel memiliki warna yang sama, bentuk yang sama untuk memperoleh hasil yang sesuai kriteria atau mendekati kriteria. 3.1.4 Variabel penelitan. Variabel penelitian adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Suharsimi Arikunto, 2002. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan ada tiga, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. 44 3.1.4.1 Variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi hasil penelitian atau variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat Sugiyono, 2010: 61. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tepung beras merah dengan prosentase 50 , 70 dan 90. 3.1.4.2 Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010: 61. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah : akualitas Inderawi kue semprit tepung beras merah ditinjau dari tektur, kekeringan, warna, rasa dan aroma, btingkat kesukaan kue semprit ditinjau dari segi tekstur, kekeringan, warna, rasa dan aroma serta kandungan gizi yang meliputi karbohidrat dan serat kue semprit tepung beras merah. 3.1.4.3 Variabel kontrol Variabel kontrol adalah faktor yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti Sugiyono, 2010: 64. Dalam penelitian ini variabel kontrolnya adalah ukuran bahan, kualitas bahan, proses pembuatan, suhu dan waktu pembakaran, jenis bentuk. Dimana semua variabel ini dikondisikan sama. a. Ukuran bahan. Semua bahan diukur dengan tepat dan menggunakan alat ukur yang standart. Penimbangan bahan yang dilakukan tidak tepat akan menyebabkan kegagalan dalam pembuatan kue semprit. 45 b. Kualitas bahan Bahan-bahan seperti tepung terigu, tepung beras merah, margarin, gula pasir halus dan telur dipilih yang kualitasnya baik, dengan memperhatikan warna, aroma, kebersihan dan umur. c. Proses pembuatan: Proses pembuatan kue semprit dikondisikan sama meliputi: pencampuran semua bahan, pencetakan, pengovenan, pendinginan, dan pengemasan. d. Waktu dan suhu pengovenan: Waktu dan suhu pembakaran dikondisikan sama yaitu kue semprit di panggang dengan Oven selama 20 menit dengan suhu 150 derajat Celsius. Selama pemanggangan jangan terlalu sering di buka sebelum kue semprit benar-benar matang dan berwarna kuning kecokelatan. e. Bentuk Kue semprit Bentuk Kue semprit harus sama yaitu berbentuk bunga mawar pada saat dicetak, hal ini bertujuan agar hasil akhir dari kue semprit bisa seragam bentuknya, mencegah kegosongan. 46

3.2 Metode Pendekatan Penelitian