48
2.2 Kerangka Berpikir
Pendidikan, Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan, terpilih dan direncanakan secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Rekreasi merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya
yang diselenggarakan di sekolah, baik dari pendidikan dasar sampai menengah. Berdasarkan kompetensi Penjasorkes saat ini maka perlu adanya
pengembangan model pembelajaran Penjasorkes yang dikembangkan sesuai yaitu pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sehingga siswa
dalam melaksanakan pembelajaran Pennjasorkes tidak antusias dan mengalami kesulitan. Karena dlihat dari karakter siswa Sekolah Menengah Pertama,
permainan bolabasket yang dimainkan dengan aturan permainan standar, ukuran dan tinggi ring atau keranjang dengan ukuran standar tanpa adanya
modifikasi tentunya akan sangat menyulitkan. Selain itu, keberadaan sarana dan prasarana di sekolah yang tidak memadai, sehingga perlu adanya
pengembangan atau modifikasi khususnya olahraga permainan bolabasket agar bisa disesuaikan dengan karakter siswa dan kondisi sekolah.
Modifikasi pembelajaran bolabasket merupakan salah satu upaya yang harus diwujudkan. Model pembelajaraan bolabasket melalui permainan Circuit
Basketball diharapkan mampu membuat siswa menjadi lebih aktif bergerak dalam beragai situasi dan kondisi yang menyenangkan, ketika mengikuti
49
pembelajaran permainan bolabasket. Sehingga tujuan yang diharapkan dapat terimplementasi dengan baik.
Tabel 2.1 Model Pengembangan PermainanCircuite Basketball
No. Kondisi faktual
pembelajaran bola basket
Kesulitan yang dihadapi
Solusi yang ditawarkan
1. Lapangan
permainan bolabasket
yang digunakan menggunakkan
lapangan standar untuk orang dewasa.
Siswa tidak mampu bermain
basket menggunakan
lapangan standar
yaitu 28 meter x 15 meter.
Lapangan mempunyai ukuran
yang disesuaikan
dengan kemampuan siswa
yaitu 21 meter x 14 meter.
2. Bola
yang digunakan
menggunakan bola
standar untuk
orang dawasa yaitu bola ukuran
7. Siswa
merasa kesulitan
dalam menguasai
bola karena bola yang
digunakan terlalu
besar. Penggunaan
bolabasket dimodifikasi
atau diganti
dengan bolatangan,
dikarenakan bolanya
sesuai dengan
karakteristik bolabasket
mini dan
disesuaikan dengan
kemampuan siswa. 3.
Peraturan permainan yang digunakan untuk bermain
bolabasket adalah
peraturan resmi atau baku. Siswa tidak bisa
bermain dengan
peraturan resmi
karena sulit
dipahami dan
dipraktikan di
lapangan. Peraturan
permainan yang
sederhana, mudah dipahami
dan mudah
untuk dipraktikkan
di lapangan.
4. Tiang ring yang digunakan
dalam bermain bolabasket ukuran tinggi standar atau
baku yaitu 3,05 meter. Siswa
yang memiliki
postur relatif
pendek menjadi
kesulitan dalam memasukan
bola ke ring. Sarana ring basket
yang dipakai
dengan memanfaatkan
ember cat bekas yang
dipasang pada
tembok dengan tiang dari
bambu dan tinggi ring 2,6 meter.
Sumber: Penelitian Pengembangan 2015
50
Adapun peneliti memodiikasi permainan dengan permainan bolabasket yang sebenarnya dengan sedemikian rupa yaitu sebagai tanggapan atau alasan-
alasan siswa yang telah diungkapkan di atas, sehingga mereka menjadi malas dan memiliki hasil belajar yang rendah dalam mengikuti materi bolabasket. Yaitu
lapangan dipersempit yaiu 28 m x 15 m menjadi 21 m x 14 m, agar siswa tidak terlalu jauh dalam melakukan gerak, bola yang digunakan menggunakan
bolatangan yang karakteristiknya hampir sama persis dengan bolabasket tetapi perbedaanya terletak pada ukurannya yang lebih kecil dan lebih ringan sehingga
menjadi lebih mudah dalam melakukan dribbling, passing maupun shooting. Tiang ring yang digunakan lebih rendah yaitu tingginya 2,6 meter, sehingga
memperbesar kemungkinan memasukan bola ke ring, serta peraturan dimodifikasi dengan mentiadakan peraturan permainan bolabasket seperti
biasanya sehingga lebih sedehana agar membuat siswa aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang gembira dan menyenangkan.
51
BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan