Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

22 belajar, aktivitas, dan hasil belajar materi sistem pernapasan siswa SMP Negeri 3 Tegal kelas VIII Semester Gasal Tahun Ajaran 20102011.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan desain Randomized pretest-posttest control group . Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: Pola: Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Acak A Kel. perlakuan Acak B Kel. Pembanding 1 3 X 2 4 Penelitian ini dilaksanakan pada 2 kelas yaitu kelas A kelas perlakuan dan kelas B kelas pembanding. Kelas A maupun B memiliki karakteristik yang sama atau homogen, karena diambil atau dibentuk secara acak random dari populasi yang homogen pula. Dalam desain ini, kedua kelas diberi tes awal pretest dengan tes yang sama. Kemudian kelas A kelas perlakuan diberi perlakuan khusus sedangkan kelas B pembelajarannya berlangsung seperti yang biasa dilakukan yaitu menggunakan metode diskusi dengan media torso. Setelah beberapa saat kedua kelas dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir posttest. Hasil kedua tes akhir diperbandingkan diuji perbedaannya, demikian juga antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing-masing kelas. Perbedaan yang berarti signifikan antara kedua hasil tes akhir, dan antara tes awal dan akhir pada kelas perlakuan menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan Sukmadinata 2006.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan: Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah: a. Melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi di dalam kelas. b. Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian. 23 c. Menyusun Silabus, dan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas perlakuan dan kelas pembanding. d. Menyusun lembar kerja siswa LKS dan lembar diskusi siswa LDS. e. Menyusun lembar observasi kegiatan siswa dan kinerja guru. f. Menyusun angket untuk mengetahui tingkat motivasi siswa. g. Menyusun angket untuk mengetahui tanggapan guru. h. Membuat multimedia sistem pernapasan manusia i. Menyusun instrumen tes 1. Menentukan pokok materi 2. Menentukan batas waktu mengerjakan soal 3. Menentukan tipe soal 4. Membuat kisi-kisi soal 5. Menentukan jumlah butir soal yang akan diujikan 6. Membuat kunci jawaban soal 7. Uji coba instrumen Soal yang diuji coba sebanyak 40 soal dan uji coba instrumen dilakukan pada kelas IX B, hasilnya kemudian dihitung validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soalnya. a. Validitas butir soal Untuk mengetahui validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi Product moment dengan angka kasar: Dengan: r xy = Koofesien korelasi N = Jumlah subjek X = Skor soal yang dicari validitasnya Y = Skor total XY = Perkalian antara skor soal dengan skor total Kemudian hasil r xy dikonsultasikan dengan harga Product moment dengan taraf signifikan 5 . r xy = { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N 24 Jika r xy r tabel dengan α = 5 maka alat ukur dikatakan valid atau dengan kata lain jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel maka korelasi tersebut tidak signifikan. Arikunto 2002. Tabel 4 Hasil analisis validitas butir soal uji coba Kriteria Jumlah Nomor soal Valid 26 1, 2, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 34, 36, 37, 38, 39 Tidak valid 14 3, 4, 8, 9, 12, 16, 19, 21, 24, 27, 31, 33, 35, 40 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 20 b. Reliabilitas Untuk mengetahui reliabilitas tes menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut: Dengan: r 11 = Reliabilitas instrumen p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1-p ∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q k = banyaknya item S = standar deviasi dari tes Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5 . Jika r hitung r tabel maka tes dikatakan reliabel Arikunto 2002. Pada perhitungan reliabilitas uji coba soal diperoleh r hitung= 0,858 dengan r tabel= 0,355, karena r hitung r tabel maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 22. c. Taraf kesukaran soal Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0 indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal. Teknik yang ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ∑ 2 2 11 1 S pq S n n r 25 digunakan dalam perhitungan taraf kesukaran soal adalah menghitung banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar. Rumus mencari indeks kesukaran: Dengan: P = indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar. JS = Jumlah seluruh peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran soal: Soal dengan P 0,00 sampai 0.30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Arikunto 2002. Tabel 5 Hasil perhitungan indeks kesukaran Kriteria jumlah Nomor soal Sukar 12 2, 3, 6, 9, 10, 19, 23, 30, 34, 36, 39, 40 Sedang 25 4, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 35, 37, 38 Mudah 3 1, 15, 25 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 20 d. Memilih butir soal yang akan digunakan. Berdasarkan analisis validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran butir soal, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan valid dan reliabel. Sedangkan untuk tingkat kesukaran butir soal dilihat komposisinya antara soal yang sukar, sedang dan mudah. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 soal yang disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Soal uji coba yang digunakan dalam penelitian Kategori Jumlah Nomor Soal Soal dipakai 25 1, 2,5, 6, 7, 10, 11, 13, 15, 17, 18, 20, 22, 23, 25, 26, 29, 28, 29, 30, 32, 34, 36, 37, 38, 39 Soal tidak dipakai 15 3, 4, 8, 9, 12, 14, 16, 19, 21, 24, 27, 31, 33, 35, 40 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 20 JS B P = 26 2. Tahap pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan, yaitu: a. Langkah-langkah pembelajaran kelas perlakuan: 1 Guru menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran, dan menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilakukan. 2 Guru mengadakan pretest. 3 Memberikan informasimenyajikan materi menggunakan animasi multimedia. 4 Guru membagi siswa secara heterogen menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri atas 4 - 5 siswa dan memberikan nama kelompok. 5 Guru memberikan Lembar Kerja Siswa LKS yang dikerjakan dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing. 6 Memberikan bimbingan pada kelompok. 7 Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. 8 Guru memberi penguatan. 9 Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran materi yang telah dipelajari 10 Guru mengadakan kuis pada tiap akhir pembelajaran. 11 Guru memberikan penghargaan kelompok. 12 Guru memberikan evaluasi akhir secara individu kepada siswa posttest. b. Langkah-langkah pembelajaran kelas pembanding: 1 Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran 2 Guru mengadakan pretest. 3 Memberikan informasimenyajikan materi menggunakan media torso. 4 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri atas 4 - 5 siswa dan memberikan nama kelompok. 27 5 Guru memberikan Lembar Kerja Siswa LKS yang dikerjakan dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing. 6 Memberikan bimbingan pada kelompok. 7 Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. 8 Guru memberi penguatan. 9 Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran materi yang telah dipelajari 10 Guru memberikan evaluasi akhir secara individu kepada siswa posttest. 3. Tahap analisis Merupakan analisis data dan pembahasan untuk pengambilan kesimpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian.

F. Data dan Metode Pengumpulan Data