C. polycrikoides TINJAUAN PUSTAKA

13 dan Santika, 1987. Kadar fosfor di perairan alami biasanya relatif kecil dengan kadar yang lebih sedikit dibandingkan dengan sumber nitrogen Effendi, 2003. Perbandingan nitrogen dan fosfor NP dalam perairan dapat digunakan sebagai suatu cara untuk menilai jenis atau macam populasi fitoplankton yang mungkin ada atau dominan di suatu perairan Haarcorryti, 2008. Menurut Rahman 2011 untuk mengetahui nutrien yang menjadi faktor pembatas digunakan dua pendekatan yaitu: melalui nilai konsentrasi masing-masing nutrien dalam hal ini N dan P atau melalui perbandingan keduanya. Nitrogen dan fosfor bila dilihat dari konsentrasi masing-masing dapat menjadi faktor pembatas jika fosfor kurang dari 0,005 mgl dan nitrogen kurang dari 0,02 mgl. Nitrogen dan fosfor apabila berada dalam konsentrasi yang melebihi nilai batas tersebut maka faktor pembatas ditentukan dengan perbandingan keduanya. Sulastri 2011 menyatakan bahwa pada umumnya bila nilai rasio total N dan total P 12 mengindikasikan bahwa nitrogen merupakan faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton sedangkan rasio total N dan total P 12 mengindikasikan bahwa fosfor merupakan faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton. Dengan demikian konsentrasi N dan P di suatu perairan akan berpengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton di perairan.

2.5 Status Trofik Perairan

Nastiti 2013 menerangkan bahwa tingkat kesuburan suatu perairan terdiri dari: oligotrofik, mesotrofik dan eutrofik 2.5.1. Oligotrofik Oligotropik merupakan perairan yang dalam dan kekurangan makanan atau nutrient, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-ciri perairan 14 oligotropik ini adalah : Airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dari atas sampai dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. Odum, 1993. Perairan oligotrofi lama kelamaan akan meningkat aktifitas biologisnya dan menjadi mesotrofik.

2.5.2. Mesotrofik

Merupakan perairan yang airnya lebih keruh, produksi bahan organik bertambah, kesuburan danau lebih tinggi namun belum mencapai kesuburan optimal. Jika kesuburan perairan telah mencapai titik optimal, perairan tersebut disebut perairan eutrofik. 2.5.3. Eutrofik Eutropik merupakan perairan yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan atau nutrien, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-ciri perairan eutropik ini adalah : Airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, Oksigen di daerah profundal, yaitu daerah dalam afotik atau tidak tertembus cahaya matahari. Menurut Odum 1993 perairan oligotrofik dapat berkembang menjadi eutropik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya perairan dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di perairan tersebut. Selain air didominasi oleh fitoplankton yang tidak ramah lingkungan, eutrofikasi juga merangsang