Faktor Penyebab Blooming Fitoplankton Berbahaya

12 langsung oleh tumbuhan akuatik dan harus mengalami fiksasi terlebih dahulu menjadi amonia NH3, amonium NH 4 + , nitrit NO2 dan nitrat NO3. Nitrogen ammonia, yaitu nitrogen berupa garam-garam ammonia, ammonium serta ammonia bebas NH42CO3. Nitrogen nitrit, tidak terdapat dalam jumlah yang besar. Alaert dan Santika 1987 menyatakan bahwa, nitrogen nitrit merupakan bentuk nitrogen yang tidak stabil dan merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara ammonia dan nitrat. Nitrogen nitrat dapat dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan Effendi, 2003. Nitrat adalah bentuk senyawa stabil yang merupakan zat hara penting bagi organisme autotrof dan diketahui sebagai faktor pembatas pertumbuhan Eaton et al.,1995. Nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat mengakibatkan blooming alga dan proses eutrofikasi Rahman, 2011. Fosfor sangat penting untuk kehidupan organisme perairan karena berfungsi dalam penyimpanan dan transfer energi dalam sel dan berfungsi dalam sistem genetik Cole, 1983. Fosfor di perairan dalam bentuk senyawa fosfat, yang terdiri atas fosfat terlarut dan fosfat partikulat. Fosfat terlarut terbagi atas fosfat organik dan fosfat anorganik yang terdiri dari ortofosfat dan polifosfat Anderson et al, 2002. Ortofosfat merupakan bentuk fosfat yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh fitoplankton, sedangkan polifosfat sebelum dimanfaatkan sebagai sumber fosfor harus terlebih dahulu dihidrolis membentuk ortofosfat. Ortofosfat adalah senyawa-senyawa seperti monofosfat HPO 4 2- dan dihidrogen fosfat H2PO 4 - , sedangkan polifosfat merupakan senyawa-senyawa polimer seperti heksametafosfat PO3 6 3- , pirofosfat P2O 7 4- , dan tripolifosfat P3O 10 5- Alaert 13 dan Santika, 1987. Kadar fosfor di perairan alami biasanya relatif kecil dengan kadar yang lebih sedikit dibandingkan dengan sumber nitrogen Effendi, 2003. Perbandingan nitrogen dan fosfor NP dalam perairan dapat digunakan sebagai suatu cara untuk menilai jenis atau macam populasi fitoplankton yang mungkin ada atau dominan di suatu perairan Haarcorryti, 2008. Menurut Rahman 2011 untuk mengetahui nutrien yang menjadi faktor pembatas digunakan dua pendekatan yaitu: melalui nilai konsentrasi masing-masing nutrien dalam hal ini N dan P atau melalui perbandingan keduanya. Nitrogen dan fosfor bila dilihat dari konsentrasi masing-masing dapat menjadi faktor pembatas jika fosfor kurang dari 0,005 mgl dan nitrogen kurang dari 0,02 mgl. Nitrogen dan fosfor apabila berada dalam konsentrasi yang melebihi nilai batas tersebut maka faktor pembatas ditentukan dengan perbandingan keduanya. Sulastri 2011 menyatakan bahwa pada umumnya bila nilai rasio total N dan total P 12 mengindikasikan bahwa nitrogen merupakan faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton sedangkan rasio total N dan total P 12 mengindikasikan bahwa fosfor merupakan faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton. Dengan demikian konsentrasi N dan P di suatu perairan akan berpengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton di perairan.

2.5 Status Trofik Perairan

Nastiti 2013 menerangkan bahwa tingkat kesuburan suatu perairan terdiri dari: oligotrofik, mesotrofik dan eutrofik 2.5.1. Oligotrofik Oligotropik merupakan perairan yang dalam dan kekurangan makanan atau nutrient, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-ciri perairan