2. Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Kampus
Berdasarkan hasil penelitian sikap mahasiswa pendidikan Geografi terhadap pengawetan lingkungan yang terdiri dari pandangan, perasaan dan
kecenderungan tindakan terhadap pengelolaan sampah, pengurangan penggunaan kertas dan hemat energi listrik.
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 86 mahasiswa yang mempunyai sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus dengan alasan
menghindari pencemaran lingkungan kampus dan sampah dapat didaur ulang kembali, menghemat enegi, demi terwujudnya Konservasi Unnes. Faktor-
faktor yang mempengaruhi mahasiswa menjawab dengan alasan tersebut dikarenakan mahasiswa mempunyai pengetahuan lingkungan hidup sehingga
mahasiswa mengetahui penyebab terjadinya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia.
Sebanyak 4 mahasiswa yang tidak mempunyai sikap terhadap pengawetan lingkungan seperti tidak senang menggunakan sikadu guna
pengurangan kertas dengan alasan sikadu tersebut sering eror sehingga pekerjaan mahasiswa menjadi terhambat selain itu karena tugas mahasiswa
yang banyak. Penyebab mahasiswa yang tidak setuju menggunakan sikadu karena mahasiswa belum menyadari betapa pentingnya penghematan kertas
dilakukan demi menjaga keutuhan hutan dan kerusakan lingkungan. Solusi yang tepat untuk mahasiswa yang tidak setuju terhadap pengurangan kertas
yaitu mahasiswa diberi pengetahuan tentang pengawetan lingkungan.
3. Sikap terhadap Pemanfaatan Lingkungan secara Lestari
Berdasarkan hasil penelitian sikap terhadap pemanfaatan lingkungan secara lestari yang terdiri dari pandangan, perasaan dan kecenderungan
tindakan mahasiswa terhadap daur ulang sampah, kompos, pemanfaatan barang bekas.
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 90 mahasiswa yang mempunyai sikap terhadap pemanfaatan lingkungan kampus dengan alasan
untuk meningkatkan
pendapatan mahasiswa,
mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan, mencegah terjadinya kerusakan lingkungan kampus, menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan menumbuhkan kreatifitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa beralasan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dikarenakan mahasiswa mempunyai pengetahuan
lingkungan hidup selain itu mahasiswa juga belajar hemat dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa yang tidak mempunyai sikap terhadap pemanfaatan lingkungan dengan alasan tidak ada waktu luang untuk melakukan kegiatan
tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa menjawab alasan tersebut dikarenakan faktor kemanusiaan yang mempengaruhi lingkungan
hidup terutama gaya hidup mahasiswa yang disebabkan karena munculnya gaya hidup, bersenang-senang dan ingin mengikuti mode terakhir sehingga
akan merusak lingkungan hidup, selain itu mahasiswa sibuk untuk
mengerjakan tugas kuliah sehingga tidak ada waktu luang untuk mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan lingkungan.
Penyebab mahasiswa tidak mempunyai sikap sadar lingkungan dikarenakan faktor ketidaktahuan dan faktor kemanusiaan. Maksud dari
ketidaktahuan adalah mahasiswa belum memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup maka jelas akan mempengaruhi kesadaran lingkungan. Faktor
kemanusiaan sangat mempengaruhi lingkungan hidup terutama gaya hidup mahasiswa yang disebabkan karena munculnya gaya hidup global melalui
perdangangan, perjalanan, televisi, dan mereka meletakkan kerangka dasar bagi gaya hidup global, gaya hidup global mementingkan materi, bersenang-senang
dan ingin mengikuti mode terakhir sehingga akan merusak lingkungan hidup. Kesadaran lingkungan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar
tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan tetapi lebih dari pada itu semua, membangkitkan kesadaran lingkungan. Etika lingkungan yang sampai
sekarang berlaku adalah etika lingkungan yang didasarkan pada sistem nilai yang mendudukan manusia sebagai makhluk biologis. kesadaran lingkungan
diterapkan dalam prinsip konservasi yaitu perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan lingkungan secara lestari.
Kesadaran lingkungan dapat diraih melalui pendidikan lingkungan hidup yaitu masalah kependudukan dan lingkungan tidak hanya di atasi dengan
melakukan usaha yang bersifat teknis, tetapi harus didukung dengan upaya yang bersifat edukatif dan persuasif, caranya dengan melaksanakan Pendidikan
Kependudukan Lingkungan Hidup dari kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Institusi tersebut dalam hal ini adalah Unniversitas atau sekolah-sekolah harus
mendukung dalam upaya sikap sadar lingkungan. Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pengembangan sikap sadar lingkungan di
kampus Unnes. Sekarang mahasiswa sudah mengepakan sayapnya dan aktionnya di lapangan untuk
menerapkan sikap sadar lingkungan, contohnya penanggulangan sampah, mengikuti program satu pohon satu mahasiswa,
menggunakan sepeda ke kampus serta tidak merokok di area kampus. Berdasarkan hasil penelitian mahasiswa pendidikan Geografi yang mempunyai
sikap sadar lingkungan ada 45 mahasiswa 90, dan yang tidak bersikap sadar lingkungan ada 5 mahasiswa 10.
62
BAB V KESIMPULAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian sikap sadar lingkungan mahasiswa pendidikan Geografi yang masih aktif sebagai mahasiswa Geografi dan telah menempuh mata kuliah
Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup tahun akademik 2012 menunjukkan bahwa:
1. Sikap terhadap Perlindungan Lingkungan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Geografi
Sebagian besar sikap terhadap perlindungan lingkungan kampus mahasiswa pendidikan Geografi dalam kategori baik seperti mahasiswa
mempunyai pandangan terhadap penanaman pohon, perasaan mahasiswa terhadap perawatan tanaman kampus dan merawat biopori, dan
kecenderungan tindakan untuk menyiram bunga, menjaga kebersihan dan kecenderungan untuk mengikuti seminar dalam rangka perlindungan
lingkungan kampus hal ini ditunjukkan dengan lingkungan di jurusan Geografi yang bersih daripada jurusan lain.
2. Sikap terhadap Pengawetan Lingkungan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Geografi
Sebagian besar sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus mahasiswa pendidikan Geografi dalam kategori baik seperti mahasiswa
mempunyai dari pandangan pengelolaan sampah pengurangan penggunaan