Dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan dari berbagai kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan.
2.1.3.1 Rasio Profitabilitas
Menurut Veithzal Rivai, 2007:720 Pendekatan penilaian kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap
komponen-komponen berikut :
a. Return On Total Asset ROA
Rasio Laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha ROA dalam periode yang sama. ROA menggambarkan
perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. Rasio perbandingan antara rasio sebelum pajak dengan total asset.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rasio ini dirumuskan
dengan: Return On Asset = Laba Sebelum Pajak x 100
Total Aktiva Kesimpulan :
Semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dari semakin baiknya posisi bank dari segi penggunaan asset.
b. Return On Equity ROE
Merupakan indicator yang sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba
bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan rasio ini
berarti kenaikan laba bersih dari laba yang bersangkutan yang selanjutnya dikaitkan dengan peluang kemungkinan pembayaran deviden terutama
bagi bank yang telah go public. Rasio ini sebagai perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan
modal sendiri equity. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Return On Equity = Laba setelah Pajak x 100
Modal Sendiri Kesimpulan :
Apabila terjadi kenaikan dalam rasio ini, berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Kenaikan ini akan mengakibatkan
naiknya harga saham bank, yang akan membuat para pemegang saham bank dan para investor di pasar modal ingin member saham bank tersebut.
c. Net Interest Margin NIM
Rasio ini menunjukan kemampuan earning assets dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih
NIM = Pendapatan bersih pendapatan Bunga-Beban Bunga x100 Aktiva Produktif
Kesimpulan : Angka Rasio NIM bank adalah sebesar 3,24. NIM harus cukup besar
meng-cover kerugian-kerugian pinjaman, kerugian-kerugian sekuritas dan pajak untuk dijadikan profit dan meningkatkan pendapatan.
d. Rasio Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Yaitu perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan Operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasinya. dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
selanjutnya menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, sehingga beban bunga dan hasil bunga merupakan porsi terbesar bagi
bank. Rasio ini dirumuskan dengan : BOPO = Biaya Operasional x 100
Pendapatan Operasional Kesimpulan :
Semakin kecil rasio biaya beban operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya beban Operasional dengan
Pendapatan operasionalnya.
e. Fee Base Income Ratio