Hasil pengamatan berpikir kritis siswa Hasil angket tanggapan siswa

3.5.5 Hasil pengamatan berpikir kritis siswa

Data dari hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa diolah dengan rumus sebagai berikut Arikunto, 2009: 100 x N n siswa kritis bepikir Sikap  Keterangan: n : Jumlah skor yang diperoleh N : Jumlah skor maksimum Hasil perhitungan dimasukkan dalam tabel persentase sesuai dengan kriteria penerapan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a. Menghitung persentase skor maksimum 23 13 0,46 Sedang 0,40 Sedang 0,53 Baik Digunakan 26 14 0,63 Tinggi 0,56 Sedang 0,67 Baik Digunakan 27 15 0,43 Sedang 0,23 Sukar 0,20 Cukup Digunakan 28 16 0,40 Sedang 0,36 Sedang 0,40 Baik Digunakan 31 17 0,52 Sedang 0,63 Sedang 0,60 Baik Digunakan 35 18 0,42 Sedang 0,60 Sedang 0,40 Baik Digunakan 37 19 0,50 Sedang 0,70 Sedang 0,40 Baik Digunakan 38 20 0,39 Rendah 0,66 Sedang 0,47 Baik Digunakan 40 21 0,46 Sedang 0,30 Sukar 0,27 Cukup Digunakan 41 22 0,43 Sedang 0,60 Sedang 0,40 Baik Digunakan 43 23 0,39 Rendah 0,43 Sedang 0,40 Baik Digunakan 47 24 0,40 Sedang 0,66 Sedang 0,33 Baik Digunakan 48 25 0,41 Sedang 0,6 Sedang 0,33 Baik Digunakan 49 26 0,43 Sedang 0,5 Sedang 0,33 Baik Digunakan 50 27 0,40 Sedang 0,26 Sukar 0,27 Cukup Digunakan 54 28 0,37 Rendah 0,63 Sedang 0,40 Baik Digunakan 57 29 0,37 Rendah 0,30 Sukar 0,27 Cukup Digunakan 58 30 0,37 Rendah 0,63 Sedang 0,27 Cukup Digunakan Skor maksimum per item = 4 100 100     x tertinggi nilai xskor item tertinggi nilai xskor item N b. Menghitung persentase minimum 100     x tertinggi nilai xskor item terendah nilai xskor item N c. Menghitung rentang Rentang = persentase maksimum-persentase minimum = 100 d. Menentukan panjang interval Panjang interval= rentang : jumlah interval = 100 : 4 = 25 Kriteria yang diterapkan untuk angket hasil penilaian pakar adalah sebagai berikut 76 - 100 : Sangat tinggi 51 - 75 : Tinggi 26 - 50 : Rendah 0 - 25 : Sangat rendah

3.5.6 Hasil angket tanggapan siswa

Data tanggapan siswa terhadap pemakaian LKS yang telah dikembangkan dianalisis dengan menggunakan rumus berikut Arikunto, 2009: 100 x N n siswa Tanggapan  Keterangan: n : Jumlah skor yang diperoleh N : Jumlah skor maksimum BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LKPD DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI BERPIKIR KRITIS

0 19 66

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

1 15 85

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD

1 23 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) PADA MATERI SISTEM GERAK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

5 40 100

PENERAPAN MODEL INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN.

0 0 34

Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UMS pada Materi Sistem Gerak Manusia.

0 1 2

Pengembangan Modul Berbasis Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Sistem Pernapasan untuk Memberdayakan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA.

1 1 19

Pengembangan Model Discovery with Team Assisted Individualization (D-TAI) Untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Analisis Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi manusia.

0 0 9

Pengembangan LKS IPA untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VII dengan Pendekatan Guided Inquiry.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MAN YOGYAKARTA III.

0 1 1