Batasan dari kepuasan itu sendiri menurut beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan siswa dapat dilihat dari perasaan senang yang
ditunjukkan siswa terhadap pelayanan sekolah, penilain baik atau buruk tentang kualitas sekolah, kesesuaian antara kebutuhan, keinginan dan harapan siswa dengan
apa yang secara nyata diterimanya.
2.2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Martoyo 1992: 123 mengatakan bahwa salah satu faktor yang memungkinkan tumbuhnya kepuasan kerja adalah pengaturan yang tepat dan adil atas
pemberian kompensasi. Pendapat lain dari As‟ad 1995: 115 membagi faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuaan kerja menjadi: a.
Faktor pedagogik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja,
sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan.
b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan
interaksi sosial baik antara sesame karyawan, dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya.
c. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi: jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat,
perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.
Herzberg dengan two factors theory dalam Hasibuan 1996: 229 membagi faktor-faktor yang termasuk dalam kepuasan kerja ke dalam dua faktor yaitu:
a. Faktor intrinsik atau faktor motivasional atau satisfiers terdiri dari:
1 Prestasi achievement
2 Pengakuan recognition
3 Pekerjaan itu sendiri the work it self
4 Tanggung jawab responsibility
5 Pengembangan potensi individu advancement
b. Faktor ekstrinsik atau faktor higienis atau dissatisfiers terdiri dari:
1 Gaji atau upah wages or salaries
2 Kondisi kerja working condition
3 Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan policy and
administration 4
Hubungan antar pribadi interpersonal relation 5
Kualitas supervise quality supervisor Sedangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pada lembaga
sekolah, Sallis 1993 dalam Danim 2005: 54 menyebutkan faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pada lembaga sekolah yang bermutu adalah “sebagai
sekolah mampu berfokus kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal; totalitas perilaku staf, tenaga akademik, dan pimpinan melakukan tugas
pokok dan fungsi untu k memenuhi kebutuhan pelanggan.” Inisiatif ini perlu didukung
oleh semua pihak dengan membuat prioritas bahwa kepentingan akademik sebagai inti kegiatan.
Menurut Rangkuti 2003: 30-31 kepuasan konsumenklien terhadap suatu barang atau jasa ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah:
a. Persepsi konsumenklien, yang berhubungan dengan kualitas jasa
yang berfokus pada lima dimensi kualitas kehandalan, daya tanggap, sikap dan perilaku, empati dan bukti fisik.
b. Nilai, didefinisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh
manfaat dari suatu produk, yang didasarkan pada persepsi atas apa yang telah diterima oleh konsumen dan yang telah diberikan
oleh produk atau jasa tersebut.
c. Selain itu kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk,
harga, dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat.
Dari beberapa faktor yang berhubungan dengan kepuasan, baik itu dari pandangan kepuasan kerja mapun kepuasan yang terjadi pada tingkat sekolah, faktor
yang paling besar pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan seseorang adalah 1 faktor yang berasal dari dalam diri individu yang bersangkutan bakat, minat, keterampilan,
tingkat intelegensi siswa; 2 faktor yang berhubungan dengan lingkungan sekitar orang tua, teman, atasanguru dan 3 dari faktor pekerjaansubyek itu sendiri
administrasi, kebijakan
2.2.1.4 Ciri-ciri Kepuasan