7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
Bab ini memuat informasi kepustakaan yang relevan dengan pilihan topik penelitian dan uraian tentang teori-teori serta konsep-konsep yang digunakan sebagai
landasan kerja penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian sosiolinguistik tentang pilihan bahasa dan perkodean di dalam masyarakat bilingual telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Di antaranya Kunjana
Rahardi dalam penelitian yang dibukukan berjudul Sosiolinguistik, Kode dan Alih kode mengungkapkan bahwa sistem tingkat tutur adalah salah satu jenis kode,
penelitian itu berfokus pada kode dan alih kode yang terjadi pada masyarakat tutur bilingual dan diglosik di wilayah Kotamadya Yogyakarta. Markhamah dalam Etnik
Cina : Kajian Linguis Kultural menemukan bahwa Etnik Cina di Kotamadya Surakarta adalah penutur yang bilingual dengan menguasai pemakaian Bahasa Jawa
dan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Jawa mereka ditandai oleh penggabungan unsur Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa yang berarti terjadi alih kode dan campur
kode diantara pemakaian kedua bahasa itu. Fathur Rokhman dkk dalam laporan penelitian berjudul Variasi Bahasa Etnik Cina dalam Interaksi sosial di Kota
Semarang: Kajian Sosiolinguistik mengemukakan latar belakang pemakaian bahasa
7
8
remaja etnik Cina di Kota Semarang dilatarbelakangi penggunaan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Interaksi dengan pengguna bahasa Jawa diperoleh dalam pergaulan
dengan teman, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, sedang pola pemakaian bahasa Indonesia dipengaruhi pemakaian bahasa tersebut di rumah
dan di sekolah. Masyarakat etnik Cina di Kota Semarang adalah masyarakat tutur yang bilingual. Terakhir, Neni Nuraeni dalam skripsinya yang berjudul Pilihan
Bahasa Masyarakat Etnis Sunda dalam Ranah Pasar: Kajian Sosiolinguistik di Kabupaten Cilacap mendeskripsikan variasi pilihan bahasa dan faktor yang
menentukan pilihan bahasa dalam ranah pasar oleh masyarakat etnik Sunda di kabupaten Cilacap. Variasi berupa alih kode, campur kode, dan variasi pada bahasa
yang sama atau variasi tunggal bahasa yang dipengaruhi oleh faktor penyesuaian maksud, perasaan jengkel, partisipan dan sebagainya.
Terdapat kesamaan antara bahasan penelitian di atas dengan bahasan penelitian pilihan bahasa pedagang etnis Cina dalam interaksi jual beli ini, yaitu
diuraikannya tentang pilihan bahasa pada masyarakat bilingual yang berupa alih kode, campur kode, dan variasai pada bahasa yang sama beserta faktor sosial yang
mempengaruhinya. Penelitian ini lebih dekat dengan penelitian yang berjudul Pilihan Bahasa Masyarakat Etnik Sunda dalam Ranah Pasar: Kajian Sosiolinguistik di
Kabupaten Cilacap. Perbedaannya adalah pada obyek penelitian yaitu tuturan pedagang etnik Cina, dan lokasi penelitian serta adanya uraian baru yang
disampaikan yaitu pembahasan mengenai pola bahasa oleh pedagang etnis Cina
9
dalam interaksi sosial dalam hal ini adalah peristiwa jual beli di pasar, khususnya dalam interaksi sosial dengan pembeli yang menggunakan bahasa Jawa.
2.2 Landasan Teoretis