Prinsip dasar sel surya Konversi energi surya menjadi energi listrik

mencapai 4,5 kWh m 2 hari dengan variasi bulanan sekitar 10 , sementara itu untuk Kawasan Timur Indonesia KTI sekitar 5,1 kWhm 2 hari dengan variasi bulanan sekitar 9 LKIK, 2009.

2.3.2 Prinsip dasar sel surya

Sel surya adalah suatu elemen aktif yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Sel surya pada umumnya memiliki ketebalan minimum 0,3 mm, yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positif dan kutub negatif. Prinsip dasar pembuatan sel surya adalah memanfaatkan efek Photovoltaik, yaitu suatu efek yang dapat mengubah langsung cahaya matahari menjadi energi listrik. Prinsip ini pertama kali diketemukan oleh Bacquere, seorang ahli fisika berkebangsaan Prancis tahun 1839 Darmoyo, 2007. Bagian utama peubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah absorber penyerap, meskipun demikian, masing-masing lapisan juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi dari sel surya. Sinar matahari terdiri dari bermacam-macam jenis gelombang elektromagnetik yang secara spectrum radiasi panas matahari mempunyai panjang gelombang 10-7 sd 10-5, frekuensi 1.014 sd 1.015 Hz dan energi foton 10-1 sd 101 eV. Oleh karena itu absorber disini diharapkan dapat menyerap sebanyak mungkin solar radiation yang berasal dari cahaya matahari Beisser, 1968 vide Faisal, 2008.

2.3.3 Konversi energi surya menjadi energi listrik

Photovoltaik PV adalah sel surya yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Sistem energi PV meliputi : Photovoltaik, kontroler, baterai. Industri pembuatan sel-sel Photovoltaik untuk keperluan komersil paling banyak menggunakan silikon. Salah satu alasannya adalah bahwa silikon dapat dimanufaktur dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Semakin tinggi kemurnian silikon yang dipakai untuk pembuatan sel PV, maka semakin baik pula efisiensinya dalam mengubah energi matahari menjadi listrik Laksanawati, 2006. Prinsip kerja PV adalah ketika ada sebuah foton atau lebih masuk ke dalam sel surya yang terdiri dari lapisan semikonduktor seperti pada gambar, maka akan menghasilkan pembawa muatan bebas berupa elektron dan hole. Foton yang masuk berasal dari radiasi matahari. Jika pembawa muatan dapat mencapai daerah ruang muatan sebelum terjadi rekombinasi, maka akibat oleh medan listrik yang ada akan dipisahkan dan dapat bergerak menuju kontaktor. Jika terdapat kawat penghubung antar kontaktor maka dapat dihasilkan arus Penick dan Louk, 1998 vide Suhono, 2009. Bahan yang digunakan dalam membuat PV sangat banyak variasinya. Silikon memiliki indeks bias bahan yang tinggi maka akibatnya pada permukaan terjadi rugi refleksi yang besar sampai 30. Oleh karena itu, untuk meminimalkan rugi tersebut maka pada permukaan dilapisi dengan lapisan antirefleksilapisan AR Sihana, 2007. Diagram perubahan energi surya menjadi listrik pada sebuah potongan sel surya disajikan pada Gambar 5. Sumber : Steven, 1987 vide Laksanawati, 2006 Gambar 5 Diagram dari sebuah potongan sel surya

2.3.4 Bahan pembentuk sel surya