Pelaksanaan Mengajar Passing Atas Dengan Gaya Eksplorasi Kelebihan dan Kelemahan Mengajar Passing Atas Dengan Gaya Eksplorasi

xxviii Menurut Rusli Lutan 2000 : 41 ciri gaya eksplorasi yaitu “guru menyiapkan pelajaran, materi dan petunjuk umum. Siswa bertugas untuk menentukan sendiri respon yang sesuai”. Dalam gaya eksplorasi, tugas gerak didesain untuk memungkinkan siswa bergerak bebas seperti yang siswa inginkan. Gaya mengajar eksplorasi ini siswa dituntut mengeksplorasikan gerak dengan cara yang lebih umum dengan sedikit sekali arahan dari guru. Gaya ini dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep, ide dan memperoleh respon yang original dari siswa. Gaya mengajar ini memungkinkan untuk memberikan siswa peluang bekerja mandiri dan menggali kemampuannya sendiri. Gaya ini dapat pula menghasilkan sikap percaya diri yang lebih besar pada siswa.

b. Pelaksanaan Mengajar Passing Atas Dengan Gaya Eksplorasi

Mengajar passing atas dengan gaya eksplorasi yaitu, guru mendesain pengajaran sedemikian rupa agar semua siswa mendapat kesempatan melakukan tugas secara merata. Selanjutnya guru memperkenalkan teknik passing atas yang baik dan benar yaitu, dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut serta mendemonstrasikan atau memberikan contoh gerakan passing atas yang benar. Pada kesempatan tersebut siswa harus menerima atau merespon penjelasan dari guru dan selanjutnya melakukan tugas ajar dari guru sesuai dengan contoh yang diterima. Siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya melakukan tugas ajar yang diberikan oleh guru. Kreatifitas dan inisiatif siswa dapat berkembang dalam gaya eksplorasi. Dalam gaya mengajar eksplorasi siswa dituntut mandiri dan menggali kemampuannya sendiri. Gaya mengajar eksplorasi memungkinkan siswa untuk berlomba-lomba menunjukkan kemampuannya. Rasa percaya diri akan timbul dengan sendirinya apabila siswa dapat melakukan tugas ajar dari guru dengan baik.

c. Kelebihan dan Kelemahan Mengajar Passing Atas Dengan Gaya Eksplorasi

Siswa merupakan titik sentral dalam gaya mengajar eksplorasi, sehingga gaya mengajar eksplorasi ini memberi kesempatan kepada siswa seluas-luasna untuk mengembangkan kemampuannya. Gaya mengajar eksplorasi ini mempunyai beberapa kelebihan antara lain : 1. Kreatifitas dan inisiatif siswa dapat berkembang. 2. Siswa menjadi mandiri dan berusaha menggali kemampuannya sendiri. 3. Dapat menghasilkan sikap percaya diri yang besar. xxix Di samping kelebihan di atas, gaya mengajar eksplorasi ini juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya : 1. Siswa tidak dapat mencermati kesalahan teknik. 2. Guru tidak dapat melakukan koreksi secara langsung bila terjadi kesalahan. 3. Pelaksanaan tugas ajar kurang terkendali. 4. Tujuan proses belajar mengajar yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai dengan optimal, karena kurang pengawasan dari guru. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan gaya mengajar eksplorasi di atas menunjukkan bahwa, kreatifitas dan inisiatif siswa sangat dituntut dalam gaya eksplorasi. Jika siswa tidak kreatif dan kurang inisiatif, maka tujuan pengajaran akan lebih lama dicapai. Permainan Bolavoli Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masing-masing regu terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu yang bertanding berada dalam setiap lapangan permainan yang dipisahkan oleh net atau jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap regu yang bermain berusaha melewatkan bola secara baik melalui atas net di antara dua antena rod sampai bola tersebut menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan sendiri. Permainan ini dimulai dengan pukulan service yang dilakukan oleh pemain paling kanan garis belakang posisi 1 di daerah servis. Bola dipukul dengan satu tangan ke arah lapangan lawan, kemudian kedua regu memainkan bola tersebut sesuai dengan hak sentuhan dalam peraturan permainan bola voli. Permainan bolavoli selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Soedarwo, Sunardi Agus Margono 1996 : 31 mengemukakan “teknik bermain bolavoli terus berkembang sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku, dan yang seharusnya selalu berorientasi pada prinsip efisiensi dan efektifitas daripada gerakan”. PBVSI 1995 : 32 menjelaskan bahwa, “mulai tahun 1995, peraturan permaianan bolavoli yaitu semua bagian badan boleh menyentuh bola”. Pendapat lain dikemukakan Amung Ma’mun Toto Subroto 2001 : 37 “Semula bagian tubuh yang sah untuk memainkan bola batasannya dari lutut ke atas. Sekarang seluruh bagian tubuh diperkenankan untuk memainkan bola”. Berdasarkan pendapat di atas menunjukkan bahwa, untuk memainkan bola dalam permainan bolavoli dapat menggunakan semua bagian tubuh, termasuk kaki. Hal terpenting dan harus dipahami oleh seorang pemain adalah mengerti dasar peraturan permainan. M. Yusuf 1992 : 5 menyatakan “ aturan dasarnya, bola boleh dimainkan atau dipantulkan xxx sebelum diseberangkan ke daerah lawan”. Agar permainan dapat berjalan dengan baik, maka pantulan bola harus sempurna dan tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

b. Teknik Dasar Bermain Bola Voli

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN SECARA TIDAK LANGSUNG DAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 57

PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO DAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 5 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KAKI BAGIAN LUAR DALAM SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR KOMANDO PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA METHODIST -8 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 4 23

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR LATIHAN DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP N 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 67

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR PENEMUANTERBIMBING DAN GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN HASILBELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1PAHAEJAE TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 2 24

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR KOMANDO DENGAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA SISWA/SISWI KELAS VII SMP N 1 SELESAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 25

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKALDENGAN GAYA MENGAJAR INKLUSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLABASKET PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 BERASTAGI T.P. 2012/2013.

0 2 11

PERBEDAAN GAYA MENGAJAR INKLUSI DENGAN GAYA MENGAJAR LATIHAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA KELAS X SMA JOSUA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 22

PERBANDINGAN PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DENGAN GAYA MENGAJAR KOMANDO TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN TENIS MEJA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 TASIKMALAYA.

1 13 35

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INDIVIDUAL DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP NEGERI 04 KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17