Pola Tanam Usahatani GAMBARAN UMUM

53 hama tersebut, bila diolah secara tepat ternyata dapat dibuat sebagai pestisida nabati organik yang dapat mengusir hama yang menyerang tanaman. Pemanenan dilakukan jika tanaman sudah mencapai umur panen dan layak untuk dipanen. Brokoli dapat dilakukan pemanenan setelah 45 hari. Bayam hijau dilakukan pemanenan setelah 30 hari. Tomat dilakukan pemanenan setelah berumur tiga bulan dan setelah itu buah dapat dipanen 12 kali. Sedangkan untuk cabai keriting dilakukan pemanenan pada saat berumur tiga bulan. Kegiatan panen dilakukan pada pagi hari yaitu mulai pukul 07.00 WIB-09.00 WIB setiap hari senin dan kamis untuk semua blok dan semua jenis sayuran. Panen dilakukan dengan cara memetik langsung sayuran yang sudah cukup umur panennya. Setelah itu sayuran dimasukan ke dalam keranjang untuk dibawa ke tempat pencucian sayuran. Pencucian sayuran dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir langsung dari pegunungan. Sayur-sayuran yang tidak terpakai atau tidak layak untuk jual, dikumpulkan dan kemudian di komposkan untuk digunakan sebagai pupuk. Pasca panen dilakukan dengan cara memilah-milah sayuran sesuai dengan keinginan mitra yang telah memesan 1-2 hari sebelum panen melalui telepon. Setelah proses pencucian sayuran selesai, barulah dilakukan proses pengemasan. Pengemasan packing sayuran organik dilakukan dengan menggunakan plastik putih berukuran jumbo.

5.7 Pola Tanam Usahatani

Perusahaan mengusahakan sayuran organik dengan menentukan pola tanamnya terlebih dahulu. Penanaman sayuran organik pada perusahaan ini dapat dilakukan dengan pola tanam monokultur dan tumpangsari. Monokultur adalah 54 sistem penanaman satu komoditas saja. Sedangkan pola tanam tumpangsari adalah sistem penanaman minimal dua komoditas. Pola tanam tumpangsari bertujuan agar penggunaan tiap bedengan lahan lebih efektif, untuk memutuskan siklus hama dan menghindari terjadinya kompetensi hara. Pola tanam secara tumpangsari yang dilakukan perusahaan harus memenuhi beberapa syarat yaitu jenis sayuran buah ditumpangsarikan dengan sayuran berdaun, sayuran umbi- umbian ditumpangsarikan dengan sayuran berdaun dan tanaman sayuran berakar serabut ditumpangsarikan dengan tanaman sayuran berakar tunggal, tanaman sayuran yang berumur panjang satu musimtiga bulan ditumpangsarikan dengan tanaman sayuran berumur pendek tiga minggu, tanaman yang tahan naungan ditumpangsarikan dengan tanaman yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Perusahaan melakukan penanaman seperti brokoli dan bayam hijau setiap bulannya. Hal ini dikarenakan brokoli dan bayam hijau memiliki masa tanam yang lebih kurang satu bulan. Berbeda dengan tomat dan cabai keriting yang penanamannya dilakukan per periode. Tomat dan cabai keriting memiliki masa tanam tiga bulan. Tomat dan cabai keriting dapat dilakukan beberapa kali pemanenan. Penanaman sayuran organik setiap komoditas dilakukan pada lahan yang sama tetapi ditanam dengan blok yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini, perusahaan melakukan kegiatan diversifikasi. Hal ini dikarenakan setiap musim yang diusahakan dapat menghasilkan lebih dari satu tanaman sayuran. Salah satu tujuan perusahaan melakukan penanaman dengan komoditas yang berbeda adalah untuk mengatasi adanya kegagalan atau risiko produksi. 55 Beberapa pola tanam yang umum dilakukan perusahaan pada musim tanam dalam setahun dapat dilihat pada Gambar 11. Adapun pola tanam yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Pola Tanam I yaitu brokoli – bayam hijau – brokoli dan seterusnya. 2. Pola Tanam II yaitu bayam hijau – brokoli – bayam hijau dan seterusnya. 3. Pola Tanam III yaitu tomat – bayam atau brokoli tanaman yang tidak satu famili. 4. Pola Tanam IV yaitu cabai keriting - bayam atau brokoli tanaman yang tidak satu famili. 5. Pola Tanam V yaitu tumpangsari antara tomat + bayam hijau – cabai keriting + brokoli. Luas m 2 Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Bulan Keterangan: Br = Brokoli Tl = Tanaman Lain Ba = Bayam Hijau Gambar 11. Pola Tanam Komoditas Sayuran Permata Hati Organic Farm Tahun 2008. Cabai Keriting Tomat Tomat + Bayam Hijau Cabai Keriting + Brokoli Br Ba Ba Br Ba Br Ba Br Ba Br Ba Br Br Br Br Br Br Br Ba Ba Ba Ba Ba Ba Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl Ba Br Tl 56 Penerapan pola tanam yang dilakukan Permata Hati Organic Farm mengikuti prinsip teknik budidaya tanaman yaitu lahan yang sudah ditanami tomat atau cabai keriting maka pada musim berikutnya sebaiknya lahan tersebut tidak boleh ditanami kembali dengan komoditas yang termasuk dalam satu famili Solanaceae. Berberapa komoditas yang termasuk famili Solanaceae diantaranya adalah tomat, cabai dan kentang. Perlakuan tersebut didasarkan pada alasan bahwa lahan yang ditanami dengan komoditas yang termasuk famili Solanaceae secara berturut-turut setiap musim tanam maka siklus hidup hama dan penyakit tanaman tidak akan terputus. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan dengan menerapkan pola tanam dengan menanam komoditas lain pada musim berikutnya.

5.8 Pemasaran Sayuran Organik di Permata Hati Organic Farm