1 Menteri Keuangan mengajukan permohonan persetujuan penyertaan
modal Negara kepada DPR dengan tembusan kepada Presiden; 2
berdasarkan persetujuan dari DPR, Menteri Keuangan menyampaikan usulan penyertaan modal Negara kepada Presiden dengan
melampirkan rancangan Peraturan Pemerintah. b.
bagi rencana penyertaan modal Negara yang bernilai dari Rp10 miliar sampai dengan Rp100 miliar, dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Menteri Keuangan mengajukan permohonan persetujuan prinsip
pelaksanaan penyertaan modal Negara kepada Presiden; 2
berdasarkan persetujuan prinsip dari Presiden, Menteri Keuangan Direktur Jenderal Kekayaan Negara mengkoordinasikan penyiapan
rancangan Peraturan Pemerintah untuk selanjutnya disampaikan kepada Presiden guna memperoleh penetapan.
c. bagi rencana penyertaan modal Negara yang bernilai dibawah Rp10 miliar,
Menteri Keuangan menyampaikan rancangan Peraturan Pemerintah kepada Presiden guna memperoleh penetapan.
Dalam hal Peraturan Pemerintah mengenai penyertaan modal Negara dimaksud telah ditetapkan oleh Presiden, Menteri Keuangan Direktur Jenderal
Kekayaan Negara melakukan serah terima Barang Milik Negara BMN yang telah menjadi penyertaan modal Negara kepada BUMN.
2. Pengurangan
a. Tata Cara Pengurangan Penyertaan Modal Negara Dalam Rangka
Pengalihan Aset BUMN Untuk Penyertaan Modal Negara Guna Pendirian BUMN Menteri Negara BUMN menyampaikan usulan rencana
Universitas Sumatera Utara
pengurangan PMN dalam rangka pengalihan aset BUMN untuk PMN guna pendirian BUMN baru kepada Menteri Keuangan yang dilengkapi
dengan dokumen antara lain sebagai berikut: 1
rísalah RUPSrísalah Rapat Pembahasan Bersama dari BUMN yang akan dilakukan pengurangan PMN;
2 Anggaran Dasar dari BUMN yang akan dilakukan pengurangan PMN
3 Rancangan Anggaran Dasar dari BUMN yang akan didirikan;
4 laporan keuangan BUMN yang akan dilakukan pengurangan PMN,
yang telah diaudit dalam 3 tiga tahun terakhir 5
laporan kinerja BUMN yang akan dilakukan pengurangan PMN, yang telah disahkan dalam 3 tiga tahun terakhir; dan
6 hasil kajian dari aspek bisnis dan aspek terkait lainnya, yang mendasari
pertimbangan usulan rencana pengurangan PMN. Menteri Keuangan melakukan kajian atas usulan dimaksud, dimana
Menteri Keuangan dapat membentuk Tim yang anggotanya terdiri dari unsurunsur Departemen Keuangan, Kementerian Negara BUMN, Departemen Teknis, dan
BUMN bersangkutan. Tim tersebut mempunyai tugas antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan penelitian data administratif dan fisik. 2. Melakukan kajian aspek
finansial, aspek resiko fiskal, aspek yuridis, aspek administratif dan aspek bisnis serta aspek terkait lainnya. 3. Melakukan kajian kelayakan Penyertaan Modal
Negara. 4. Menyusun dan menyampaikan rekomendasi hasil kajian kepada Menteri Keuangan. Menteri dapat menunjuk penilai independen guna melakukan
penilaian atas rencana pengurangan PMN sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
Universitas Sumatera Utara
Menteri dapat meminta masukan dari Menteri Teknis terhadap rencana pengurangan PMN. Dalam hal rencana pengurangan PMN dinyatakan layak untuk
diteruskan, Menteri Keuangan mengajukan permohonan persetujuan pengurangan PMN dalam rangka pendirian BUMN baru kepada DPR dengan tembusan kepada
Presiden. Persetujuan dari DPR terhadap rencana pengurangan PMN pada BUMN dalam rangka pendirian BUMN baru dituangkan dalam Undang-Undang APBN.5
Berdasarkan Undang-Undang APBN, Menteri Keuangan menyampaikan usulan pengurangan PMN pada BUMN dan PMN untuk pendirian BUMN baru
kepada Presiden dengan melampirkan rancangan Peraturan Pemerintah. Dalam hal Peraturan Pemerintah dimaksud telah ditetapkan oleh Presiden, pelaksanaan
selanjutnya dilakukan oleh Menteri Keuangan dan Menteri Negara BUMN sesuai bidang tugas dan kewenangannya masing-masing. Menteri Negara BUMN
menyampaikan dokumen pelaksanaan pengurangan PMN kepada Menteri, antara lain sebagai berikut:
65
a. Akta RUPSRapat Pembahasan Bersama;
b. Perubahan Anggaran Dasar dari BUMN yang telah dilakukan pengurangan
Penyertaan Modal Negara; c.
Anggaran Dasar dari BUMN yang telah didirikan; d.
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai pengesahan Anggaran Dasar; dan
e. dokumen terkait lainnya.
Dalam hal inisiatif rencana pengurangan PMN dalam rangka pengalihan aset BUMN untuk PMN guna pendirian BUMN baru berasal dari Menteri
65
Pradjoto, Bisnis Keuangan, Kompas, Kamis 21 Januari 2010
Universitas Sumatera Utara
Keuangan, pelaksanaannya dilakukan berdasarkan tahapan sejak pengkajian oleh Menteri Keuangan. Sebagai bagian dari pelaksanaan pengkajian rencana
pengurangan PMN yang inisiatifnya berasal dari Menteri Keuangan, Menteri Keuangan dapat meminta Menteri Negara BUMN untuk menyampaikan dokumen
sebagaimana tersebut di atas.
66
a. Pengurangan Penyertaan Modal Negara Dalam Rangka Dijadikan
Kekayaan Negara Yang Tidak Dipisahkan 1
Menteri Negara BUMN atau Menteri Teknis menyampaikan usulan rencana pengurangan Penyertaan Modal Negara dalam rangka
dijadikan kekayaan Negara yang tidak dipisahkan kepada Menteri Keuangan.
2 Usulan dimaksud dilengkapi dengan dokumen antara lain sebagai
berikut. a
rísalah RUPSrísalah Rapat Pembahasan Bersama dari BUMN yang akan dilakukan pengurangan Penyertaan Modal Negara;
b Anggaran Dasar dari BUMN yang akan dilakukan pengurangan
Penyertaan Modal Negara; c
laporan keuangan BUMN yang akan dilakukan pengurangan Penyertaan Modal Negara, yang telah diaudit dalam 3 tiga tahun
terakhir; d
laporan kinerja BUMN yang akan dilakukan pengurangan Penyertaan Modal Negara, yang telah disahkan dalam 3 tiga
tahun terakhir; dan
66
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003, 123.
Universitas Sumatera Utara
e hasil kajian dari aspek bisnis dan aspek terkait lainnya, yang
mendasari pertimbangan usulan rencana pengurangan Penyertaan Modal Negara.
3 Menteri melakukan kajian atas usulan tersebut.
4 Dalam rangka pelaksanaan pengkajian, Menteri Keuangan dapat
membentuk Tim yang anggotanya terdiri dari unsurunsur Departemen Keuangan, Kementerian Negara BUMN, Departemen Teknis, dan
BUMN bersangkutan. 5
Menteri dapat menunjuk penilai independen guna melakukan penilaian atas rencana pengurangan Penyertaan Modal Negara sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan. 6
Dalam hal rencana pengurangan Penyertaan Modal Negara dinyatakan layak untuk diteruskan, Menteri Keuangan mengajukan permohonan
persetujuan pengurangan Penyertaan Modal Negara untuk dijadikan sebagai kekayaan Negara yang tidak dipisahkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat dengan tembusan kepada Presiden. 7
Persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat terhadap rencana pengurangan Penyertaan Modal Negara pada BUMN untuk dijadikan
sebagai kekayaan Negara yang tidak dipisahkan dituangkan dalam Undang-Undang APBN.
8 Berdasarkan Undang-Undang APBN, Menteri menyampaikan usulan
pengurangan Penyertaan Modal Negara pada BUMN kepada Presiden dengan melampirkan rancangan Peraturan Pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
9 Dalam hal Peraturan Pemerintah dimaksud telah ditetapkan oleh
Presiden, pelaksanaan selanjutnya dilakukan oleh Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, dan Menteri Teknis sesuai bidang tugas dan
kewenangannya masingmasing. 10
Menteri Negara BUMN menyampaikan dokumen pelaksanaan pengurangan Penyertaan Modal Negara kepada Menteri, antara lain
sebagai berikut. a
Akta RUPSRapat Pembahasan Bersama; b
Perubahan Anggaran Dasar dari BUMN yang telah dilakukan pengurangan Penyertaan Modal Negara;
c Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai
pengesahan perubahan Anggaran Dasar sebagaimana tersebut pada butir 2; dan
d dokumen terkait lainnya.
11 Menteri Teknis menyampaikan dokumen pelaksanaan penetapan status
kekayaan Negara yang tidak dipisahkan kepada Menteri Keuangan. 12
Dalam hal inisiatif rencana pengurangan Penyertaan Modal Negara dalam rangka pengalihan aset BUMN untuk Penyertaan Modal Negara
guna pendirian BUMN baru berasal dari Menteri Keuangan, pelaksanaannya dilakukan berdasarkan tahapan sejak butir d di atas.
13 Sebagai bagian dari pelaksanaan pengkajian rencana pengurangan
Penyertaan Modal Negara yang inisiatifnya berasal dari Menteri Keuangan, Menteri Keuangan dapat meminta Menteri Negara BUMN
Universitas Sumatera Utara
untuk menyampaikan dokumen sebagaimana tersebut pada butir b di atas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KEDUDUKAN KEUANGAN NEGARA DI DALAM
BUMN YANG TELAH DIPRIVATISASI
A. Permasalahan Hukum dalam Privatisasi BUMN