Papan Partikel TINJAUAN PUSTAKA

Sumber : Martawijaya et al. 1989; Martawijaya et al., 2005; Oey 1991

2.4 Papan Partikel

Papan partikel adalah salah satu jenis produk komposit atau panel kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan-bahan berlignoselulosa lainnya, yang diikat dengan perekat atau bahan pengikat lain kemudian dikempa panas Maloney 1993. Berdasarkan kerapatannya, Maloney 1993 membagi papan partikel ke dalam tiga golongan, yaitu : 1. Papan partikel bekerapatan rendah low density particleboard, yaitu papan partikel yang mempunyai kerapatan kurang dari 0,59 gcm 3 . 2. Papan partikel berkerapatan sedang medium Density Particleboard, yaitu papan partikel yang mempunyai kerpatan antara 0,59-0,8 gcm 3 . 3. Papan partikel berkerapatan tinggi High Density Particleboard, yaitu papan partikel yang mempunyai kerapatan lebih dari 0,8 gcm 3 . Dibandingkan dengan kayu asalnya papan partikel mempunyai beberapa kelebihan seperti papan partikel bebas mata kayu, pecah dan retak, ukuran dan kerapatan papan partikel dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tebal dan kerapatannya seragam serta mudah dikerjakan, memiliki sifat isotropis dan kualitasnya mudah diatur Maloney 1993. Haygreen et al. 2003 menerangkan bahwa salah satu kelemahan papan partikel sebagai bahan bangunan adalah stabilitas dimensinya yang rendah, sehingga kebanyakan papan partikel hanya digunakan untuk keperluan interior. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu papan partikel diantaranya yaitu jenis partikel dan campuran jenis partikel, ukuran partikel dan perekat. Sifat-sifat papan partikel dibagi menjadi dua yaitu sifat fisis dan sifat mekanis. Kemudian sifat fisis papan partikel dipengaruhi oleh kerapatan, kadar air, daya serap air, dan pengembangan tebal. Kerapatan Kerapatan adalah suatu ukuran kekompakkan partikel dalam satu lembaran yang sangat tergantung pada kerapatan kayu asal yang digunakan dan tekanan yang diberikan selama proses pengempaan. Semakin tinggi kerapatan papan partikel, maka makin banyak partikel yang dibutuhkan untuk membuat papan pada ukuran yang sama. kerapatan merupakan salah satu sifat yang penting bagi papan partikel, makin tinggi kerapatan makin baik kekuatannya Widarmana 1979 dalam Zakaria 1996. Kadar air Kadar air yaitu berat air dalam kayu yang dinyatakan dalam persen terhadap Berat Kering Tanur BKT. Kadar air kayu mempengaruhi kestabilitas dan kekuatan mekanis dari suatu papan partikel. Daya Serap Air Papan partikel sangat mudah menyerap air pada arah teval terutama dalam keadaan basah dan suhu udara lembab Widarmana 1977. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi papan partikel terhadap penyerapan air, yaitu: 1. Volume ruang kosong yang dapat menampung air diantara partikel, 2. Adanya saluran kapiler yang menghubungkan ruang satu dengan ruang kosong lainnya, 3. Luas permukaan partikel yang tidak dapat ditutupi oleh perekat, 4. Dalamnya penetrasi perekat terhadap partikel. Pengembangan Tebal Thickness Swelling Besarnya tingkat pengembangan dimensi tebal inilah yang menyebabkannya menjadi salah satu kelemahan yang krusial. Pengembangan tebal ini akan menurun dengan semakin banyak parafin yang ditambahkan dalam proses pembuatannya, sehingga kedap airnya akan lebih sempurna. faktor terpenting yang mempengaruhi perkembangan tebal papan partikel adalah kerapatan kayu pembentuknya. Papan partikel yang dibuat dari kayu dengan kerapatan rendah akan mengalami pengempaan yang lebih besar pada saat pembuatan, sehingga bila direndam dalam air akan terjadi pembebasan tekanan yang lebih besar yang mengakibatkan pengembangan tebal menjadi lebih tinggi. Sifat mekanisnya dipengaruhi oleh Modulus of Elasticity MOE, Modulus of Rupture MOR, Internal Bond IB, dan kuat pegang sekrup. Modulus of Elasticity MOE Menurut Haygreen dan Bowyer 1993 kekakuan lentur atau Modulus of Elasticity MOE adalah suatu nilai yang konstan dan merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan dibawah batas proporsi. Tegangan didefinisikan sebagai distribusi gaya per unit luas, sedangkan regangan adalah perubahan panjang per unit panjang bahan Tsoumis 1991. Modulus of Rupture MOR Kekuatan lentur patah atau Modulus of Rupture MOR merupakan sifat mekanis kayu yang berhubungan dengan kekuatan kayu yaitu ukuran kemampuan kayu untuk menahan beban atau gaya luar yang bekerja padanya dan cenderung merubah bentuk dan ukuran kayu tersebut. Modulus of Rupture MOR dihitung dari beban maksimum beban pada saat patah dalam uji keteguhan lentur dengan menggunakan pengujian yang sama untruk MOE Haygreen dan Bowyer, 1993. Internal Bond IB Keteguhan rekat internal IB adalah suatu ukuran ikatan antar partikel dalam lembaran papan partikel. Keteguhan rekat internal merupakan suatu petunjuk daya tahan papan partikel terhadap kemungkinan pecah atau belah. Sifat keteguhan rekat internal akan semakin sempurna dengan bertambahnya jumlah perekat yang digunakan dalam proses pembuatan papan partikel Haygreen dan Bowyer 1989. kuat pegang sekrup Kuat pegang sekrup menunjukkan kemampuan papan partikel untuk menahan sekrup yang ditanamkan pada papan partikel Setiawan 2008. Nilai kuat pegang sekrup dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang dicapai dalam kilogram. Tabel 3 Sifat fisis dan mekanis papan partikel menurut standar JIS A 5908 2003 No Parameter sifat fisis mekanis Standar JIS A 5908 2003 1 Kerapatan gcm 3 0,4 - 0,9 2 Kadar air 5 – 13 3 Daya serap air - 4 Pengembangan tebal maks 12 5 MOR kgcm 2 min 82 6 MOE kgcm 2 min 20400 7 Internal Bond kgcm 2 min 1,5 8 Kuat pegang sekrup kg min 31 Sumber : JIS A 5908 2003

2.5 Perekat