yang berasal dari udara. Pada wadah pemeliharaan induk diberikan Shelter berupa bata berlubang dan tanaman air Ki Ambang Pistia sp.
Wadah perlakuan terdiri dari akuarium sebangak 30 buah berukuran 0,2 x 0,2 x 0,15 m dicuci hingga bersih, dikeringkan lalu ditutup dengan
menggunakan plastik mulsa. Pengisian air, pemasangan aerasi dan pemberian shelter berupa tanaman air Ki Ambang Pistia sp dilakukan sesaat sebelum
perlakuan. Letak wadah perlakuan dikondisikan gelap untuk mencegah stess dan ikan loncat ke luar akuarium saat perlakuan dan inkubasi induk.
3.3.2 Pengadaptasian dan pemeliharaan induk
Induk ikan Sumatra Puntius tetrazona berasal dari pembudidaya ikan sumatra di desa Cibuntu, Ciampea
โ Bogor. Jumlah induk sebanyak 300 ekor yang terdiri dari 200 ekor betina dan 100 ekor jantan berukuran 2-2,5 cm
dipelihara secara terpisah pada wadah yang berbeda antara jantan dan betina. Pemisahan induk jantan dan betina berdasarkan ciri kelamin sekunder yaitu dari
bentuk dimorfisme dan warna tubuh dikromatisme ikan. Pemberian pakan awal berupa pelet apung berdiameter 2 mm.
Selanjutnya dikombinasikan dengan bloodworm beku lalu bloodworm beku total untuk mempercepat pematangan gonad. Frekuensi pemberian pakan dilakukan
sebanyak 3 kali sehari secara ad satiation sekenyangnya. Penyiponan dan penggantian air dilakukan 1
โ2 kali sehari tergantung dari jumlah feces yang diekskresikan. Volume air yang diganti sebanyak 30
โ 50 dari volume total. Pengamatan terhadap kesehatan dan perkembangan induk
dilakukan setiap kali pemberian pakan.
3.3.3 Pembuatan larutan Spawnprime B
Larutan Spawnprime B terdiri dari ovaprim yang telah dilakukan pengenceran sebanyak 20 kali dengan dosis 0,01mlg bobot tubuh, Aromatase
Inhibitor AI 100 ppm yang telah dilarutkan dalam NaCl 0,9 dan Anti-dopamin 10 mgml yang telah dilarutkan dalam NaCl 0,9. Larutan Anti-dopamin berasal
dari tablet yang mengandung 10 mg domperidontablet kemudian dilarutkan dalam NaCl lalu dihomogenkan dengan menggunakan homegenizer dan di-stirer
over night semalaman. Setelah itu larutan tersebut disentrifuse dengan kecepatan 5000 rpm untuk memisahkan carier dengan bahan aktif Anti-dopamin yang
terlarut. Setelah disentrifuse maka akan terbentuk pellet dan supernatan, supernatan diambil menggunakan micropipet 20-1000 ยต l dengan tip. Pembuatan
Spawnprime B sebanyak 3 buah dan 3 buah kontrol sesuai dengan rancangan perlakuan. Perlakuan terdiri dari perlakuan : Spawnprime B.I 50 Ovaprim; 25
AI; 25 AD, Spawnprime B.II 25 Ovaprim; 50 AI; 25 AD, dan Spawnprime B.III 25 Ovaprim; 25 AI; 50 AD. Kontrol tidak dilakukan
kombinasi terdiri dari Ovaprim, Aromatase Inhibitor AI 100 ppm dan Anti- dopamin 10 mgml. Larutan Spawnprime B dan kontrol disimpan dalam botol
gelap dan kedap kemudian ditaruh dalam refrigerator.
3.3.4 Seleksi induk ikan Sumatra