dicirikan oleh kemasaman total dan kadar karboksil yang lebih rendah daripada asam fulvat, kemasaman total asam humat umumnya adalah sebesar 5-6 mEkg
Tan, 1992. Selain unsur-unsur yang sudah disebutkan di atas, asam humat juga
mengandung asam amino. Komposisi asam amino yang terdapat dalam asam humat bervariasi. Menurut Sowden 1970 dalam Orlov, 1985, terdapat 18 jenis
asam amino yaitu asam aspartat, threonin, serin, asam glutamat, prolin, gysin, alanin, valin, cystein, methionin, isoleusin, leusin, tyrosin, phenilalanin, ornithin,
lysin, histidin, dan arginin. Diantara asam amino tersebut, asam aspartat, asam glutamat, glysin, alanin, dan leusin berada cukup banyak di dalam asam humat.
2.3.1. Humus dan Asam Humat
Tanah disusun oleh beberapa komponen, diantaranya adalah : bagian anorganik, bahan organik bahan organik tanah, dan jasad hidup yang terdapat
dalam tanah Orlov,1995. Bahan organik tanah terbagi dalam dua kelompok utama yaitu : 1 bahan-bahan tanaman yang sifat aslinya masih nampak; 2
bahan-bahan yang telah mengalami transformasi Tan,1992. Bahan organik tanah tersusun oleh senyawa-senyawa organik. Senyawa-
senyawa organik penyusun bahan organik tersebut adalah : 1 karbohidrat monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida; 2 asam amino dan protein; 3
selulosa dan hemiselulosa; 4 lignin; 5 lipid; 6 asam nukleat; 7 humus Orlov, 1992; Tan, 1992. Selain itu bahan organik tanah sering dipisahkan
menjadi bahan terhumifikasi dan tak terhumifikasi Tan,1992. Humifikasi merupakan salah satu dari proses transformasi sisa-sisa bahan organik Orlov,
1985. Fraksi bahan organik yang telah mengalami humifikasi dikenal sebagai humus dan dapat dianggap sebagai hasil akhir dekomposisi bahan tanaman di
dalam tanah Orlov, 1995; Orlov, 1985; Tan, 1992. Humus mengandung bahan-bahan humat humic substances dan bahan
bukan humat non-humic substances Orlov, 1995; Tan, 1992. Bahan humat bersifat amorf amorphous, polimer polymeric, dan berwarna kecoklatan
brown-colored matter yang mempunyai sifat dan stuktur yang kurang diketahui.
Konfigurasi kimia dari bahan humat sampai saat ini kurang diketahui dan tidak dapat didefenisikan secara pasti. Berbeda dengan bahan bukan humat yang telah
banyak dikenal dalam bidang kimia organik. Berdasarkan kelarutannya dalam asam dan alkali, fraksi humat kecuali humin dapat larut dalam alkali. Asam
humat merupakan fraksi humat yang larut dalam alkali, namun tidak larut mengendap dalam asam dan alkohol Tan, 1992.
2.3.2. Ekstraksi Bahan Humat
Ekstraksi bahan humat dalam tanah dapat digolongkan ke dalam beberapa fraksi humat tanah yaitu asam humat humic acid, asam fulvat fulvic acid dan
humin Tan 1992. Walaupun demikian, Orlov 1995 menggolongkan klasifikasi fraksi humat ke dalam humin prohic substances dan non-hydrolysable residues
dan asam humat Mull acids. Mull acids sendiri dibagi ke dalam asam humat, asam hymatomelanic dan asam fulvat. Untuk menghindari destruksi, asam humat
harus berada dalam keadaan kering pada temperatur yang tidak melebihi 60-70
o
C. Sementara untuk asam fulvat tidak melebihi 40
o
C. Metode pengeringan terbaik adalah dengan menjaga asam humat dan asam fulvat dalam vacum dengan P
2
O
5
Orlov, 1985.
Gambar 4. Ciri-ciri Fisik Asam Humat, Terbuat dari Bahan Organik dan merupakan Fraksi Humat yang Larut dalam Alkali, namun Tidak Larut
Mengendap dalam Asam dan Alkohol, Asam Humat Digunakan untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Sumber : www.google.co.id
Ekstraksi dengan Alkali atau Larutan Na
4
P
2
O
7
Perlakuan dengan asam
Perlakuan dengan alkohol
Perlakuan dengan garam netral
Gambar 5. Diagram Pemisahan Senyawa-senyawa Humat ke dalam Fraksi- fraksi Humat yang Berbeda
2.3.3. Manfaat Asam Humat dalam Pe rtumbuhan Tanaman