Mengenalkan Diagram V pada Praktikan Hubungan antara Thinking dan Doing dalam Diagram V

a. Mengenalkan Diagram V pada Praktikan

Penyusunan diagram V dijelaskan oleh Novak 1984 : 65, sebagai berikut: 1 Dimulai dengan menggambar V besar sebagaimana terlihat pada Gambar I 2 Konsep, objek atau kejadian diletakkan pada pusat V. 3 Pertanyaan fokus diletakkan ditengah diagram V dan dihubungkan dengan kedua sisi menggunakan tanda panah untuk mengindikasikan bahwa untuk mendapatkan pengertian 4 Memperkenalkan ide catatan. 5 Transformasi catatan dari tuntutan pengetahuan yang harus dicapai. 6 Prinsip dan teori, pada sisi kiri dari atas konsep. 7 Tuntutan nilai.

b. Hubungan antara Thinking dan Doing dalam Diagram V

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa praktikan masuk kedalam kelas dengan berbagai ide penjelasan tentang fenomena alam. Berdasarkan pengalaman personal mereka dengan fenomena alam ini yang sering berbeda dengan penjelasan ilmuwan yang dipelajari di sekolah. Dari keadaan ini diharapkan pengajaran sains dapat menggabungkan konsep ilmuwan dan cara berpikir mereka menurut cara kerjanya praktikan diajak untuk menjalani proses sains dan mengintegrasikan dengan pengetahuan konseptual. Dari sini bisa dijelaskan bahwa orientasi umum dari kerja menitikberatkan bahwa seseorang harus berpikir cermat terlebih dahulu tentang eksperimen sebelum melakukannya. Berpikir adalah penggambaran, penciptaan struktur arti, mengulanginya dan mengerjakannya. Pokok dari pemikiran adalah juga bekerja doing. Kita mengerjakan sesuatu saat berpikir. Kita menggunakan ide dan pemahaman arti. Kita mengubah pikiran kita. Berpikir sebagai salah satu aktifitas manusia dihubungkan tetapi berbeda dengan doing, padahal objek yang konstruksi dan digunakan dalam lab, membuat dan mengulanginya. Selanjutnya tujuan pengajaran sains yang lebih penting tujuan utama dari pendidikan sains adalah menolong siswa mengembangkan pemahaman sains dan cara mendeskripsikan, memprediksi, menjelaskan dan mengendalikan fenomena alam secara bermakna. Pada pandangan ini pengetahuan ilmuwan bermakna bagi praktikan hanya bila berguna untuk menghadapi dunianya. Pengetahuan ilmuwan yang hanya bila digunakan siswa dicirikan oleh hubungan yang baik antara konsep dan kenyatan dan diorganisir dengan ide khusus tentang cara sehingga pengetahuan dapat diakses dan dapat digunakan untuk menjelaskan hal yang lebih luas. Keadaan ini bersebrangan dengan penjelasan bahwa pengetahuan berada dalam fragmen yang terisolasi sehingga praktikan hanya ikut-ikutan mengekor pada tes ulangan tetapi tidak dapat menerapkan dalam fenomena dunia nyata. Beberapa hubungan pengetahuan merupakan rangkaian yang fleksibel dan berubah secara konstan selama praktikan merevisi. Mereorganisasi, dan memperdalam pemahaman setiap saat sebuah pandangan perubahan konsep dan perkembangan pengetahuan yang aktif. Dengan kata lain jaringan pengetahuan atau ekologi konsep individual hanya akan bermakna dan berguna bagi siswa bila bertujuan bagi siswa dengan fenomena alam. Sebagai kesimpulannya siswa belajar bagaiamana menyusun pengetahuan terhadap kejadian dan objek, dan mencoba menjawab pertanyaan penting dalam pengajaran kimia, bagaimana? dengan prinsip, dan mengapa? dengan teori. Dengan menekankan hubungan timbal balik antara kedua sisi diagram V akan menuntun praktikan pada inkuiri pengetahuan Ebernezer, 1992 : 466.

6. Peta konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN MODEL LT

0 4 73

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

APLIKASI PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Aplikasi Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Materi Penting

0 1 15

APLIKASI PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Aplikasi Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Materi Penting

0 1 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Jigsaw Dan Tai (Team Assisted Individualization) Ditinjau Dari Kemampuan Prasyarat Siswa SMP Ne

0 0 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Jigsaw Dan Tai (Team Assisted Individualization) Ditinjau Dari Kemampuan Prasyarat Siswa SMP Ne

0 1 16

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA | Afritesya | MANAJERIAL 9476 19413 1 SM

0 0 17