Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

3.5. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu analisis deskriptif dan regresi linier berganda Multiple Regression. 3.5.1Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah rasio-rasio keuangan dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah laba perusahaan. Variabel dapenden adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan laba perusahaan perbankan yang dihitung dengan rumus berikut : ∆� = � − � −1 � −1 ................................................................................... 1 Dimana : ∆� = perubahan laba tahun ke- n Y = laba sebelum pajak n = tahun ke- n Zainuddin dan Hartono 1999 Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba sebelum pajak, tidak termasuk item extraordinary dan discountinued operation. Menurut Zainuddin dan Hartono dalam Andriyani 2008, penggunaan laba sebelum pajak sebagai indikator perubahan laba dimaksudkan untuk menghindari pengaruh penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang dianalisis. Item extraordinary dan discontinued operation dikeluarkan dari laba sebelum pajak dengan alasan untuk menghilangkan elemen yang mungkin meningkatkan perubahan laba yang tidak akan timbul dalam periode yang lain. Variabel independen adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio CAMELS Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity, dan Sensitivity of market risk. Dari enam aspek diatas hanya empat aspek yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Capital, Assets, Earning, dan Liquidity. Secara garis besar variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5.Variabel penelitian dan pengukuran No. Variabel Pengukuran CAPITAL 1 KPMM � , , ASSET 2 NPL gross � EARNING 3 ROA � − 4 ROE � − 5 NIM � � − 6 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional � � LIQUIDITY 7 Loan to Deposit Ratio � 3.5.2 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis yang berguna untuk menggambarkan besar kecilnya tingkat variabel independen dan dependen dalam suatu penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan antara lain rata-rata mean, maksimum, minimum dan standar deviasi. Deskripsi variabel penelitian dalam penelitian ini mengenai analisis rasio keuangan dan perubahan laba. 3.5.3 Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Data yang terdistribusi secara normal berarti data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi normal data dengan bentuk distribusi normal dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median Santosa dan Ashari 2005. Dalam Santosa dan Ashari 2005, disebutkan bahwa untuk mengetahui bentuk distribusi data dapat menggunakan grafik distribusi dan analisis statistik. Dalam penelitian ini menggunakan kedua cara tersebut. Analisis statistik merupakan cara yang dianggap lebih valid dengan menggunakan keruncingan kurva untuk mengetahui bentuk distribusi data. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Jika hasil Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal Ghozali 2006. Sedangkan grafik distribusi merupakan cara sederhana yang dapat mendukung analisis statistik. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Bentuk data yang terdistribusi secara normal akan mengikuti pola distribusi normal dimana grafiknya mengikuti garis diagonal .Jika data telah terdistribusi secara normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 3.5.4 Uji Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan pengujian regresi linier berganda. Regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari uji asumsi klasik. Menurut Algifari 2000, apabila dalam suatu model telah memenuhi asumsi klasik, maka dapat dikatakan model tersebut sebagai model ideal atau menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik. Syarat- syarat yang harus dipenuhi tersebut antara lain data harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung multikolonieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. 1. Uji Multikolinieritas Salah satu uji asumsi klasik adalah tidak terjadi multikolinieritas diantara varibel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna. Apabila ini terjadi antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi, sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Salah satu cara mendeteksi kolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF, jika nilai tolerance lebih dari 0.10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam regresi. 2. Uji Heteroskedastisitas Ghozali 2004, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat sebaran titik pada grafik scatterplot. Ghozali 2004, dari grafik scatterplot jika terlihat titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 3. Uji Autokorelasi Menurut Algifari 2000, uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakahterjadi korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan, menurut waktu data time series atau ruang data cross section. Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi adalah dengan melakukan Uji DurbinWatson Dw. Gujarati 1997, pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan tabel statistik Durbin Watson dengan kategori sebagai berikut: 1. Bila nilai Dw terletak antara batas atas atau Upper Buond du dan 4-du, maka koefisien korelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai Dw lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound sebesar dl, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada masalah autokorelasi positif. 3. Bila nilai Dw lebih besar daripada 4-dl, maka koefisien autokorelasi lebihkecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai Dw terletak antara batas atas du dan batas bawah dl atau Dw terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 3.6.Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fitnya. Secara statistik, hal tersebut dapat diukur dengan nilai statistic dan koefisien determinasi. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerahkritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima Ghozali 2006. 1. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Untuk pengujian secara parsial ini digunakan uji-t. Cara melakukan uji t adalah dengan Quick Look yaitu bila jumlah degree of freedom df adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5 persen, maka Ho yang menyatakan bi=0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 dalam nilai absolute. Dengan kata lain, kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen Ghozali 2006. 2. Koefisien Determinasi Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji tingkat keeratan atau keterikatan antarvariabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien determinan determinasi adjusted R- square.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu Ghozali 2006. Nilai R 2 yang kecilberarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali 2006. Secara umum, koefisien determinasi untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

3.7. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisa Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Dimasa Yang Akan Datang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public di BEI

0 15 16

KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

0 37 45

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Keuangan Dan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Tahun

0 1 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN TRANSPORTATION SERVICES Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI 2005-2007.

0 1 10

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 2 15

KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ).

0 0 11

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2007-2009).

0 0 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 115