PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA DI SMK PAB 2 HELVETIA.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

SMK PAB 2 HELVETIA T E S I S

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh : J U M I A T I NIM. 8126122027


(2)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

SMK PAB 2 HELVETIA

T E S I S

Disetujui Untuk Melakukan Ujian Mempertahankan Tesis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Oleh J U M I A T I NIM. 8126122027

Menyetujui, Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. NIP. 19580222 198103 1 001 NIP. 19610104 198703 1 017

Diketahui:

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. NIP. 19600705 198601 1 001


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRACT

Jumiati. NIM. 8126122027. The Effect of Instructional Strategies and Creativity with Speaking Skills in SMK PAB 2 Helvetia. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.

This study aims to determine: (1) speaking skills taught by learning strategies a higher role play than than speaking skills taught with expository learning strategy; (2) speaking skills which have a high level of creativity is better than speaking skills that have a low level of creativity; and (3) the interaction between the use of learning strategies and creativity of the speaking skills.

The population in this study were all students of class XII SMK PAB 2 Helvetia amounting to 5 classes. The sample in this study were randomly assigned using cluster sampling method, by taking two classes with the number of each class of 40 students. The research method using quasi-experimental research. The instrument used in this study is a test speaking skills anda ability tests early. Analysis of the data used is the ANOVA factorial 2 × 2.

Based on the result obtained: (1) the speaking skills of students’ learning strategies class role play better on students’ speaking skills class expository teaching strategy with Fcount > Ftable (11.328 > 3.96); (2) the speaking skills of students’ high creativity better on the speaking skills of students’ low creativity with Fcount > Ftable (34.691 > 3.96); and (3) there is an interaction between the learning strategy and creativity on speaking skills with Fcount > Ftable (17.496 > 3.96).

The results obtained are expected to provide information for teachers and schools to use learning strategies role play in improving students’ speaking skills. In addition it needs to be improved creativity of students in the classroom.


(7)

ABSTRAK

Jumiati. NIM. 8126122027. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kreativitas terhadap Keterampilan Berbicara di SMK PAB 2 Helvetia. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian bertujuan mengetahui: (1) pengaruh keterampilan berbicara siswa kelas strategi pembelajaran role play lebih tinggi dibanding keterampilan berbicara siswa kelas strategi pembelajaran ekspositori; (2) keterampilan berbicara siswa kreativitas tinggi lebih tinggi dibanding keterampilan berbicara siswa kreativitas rendah; dan (3) interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan kreativitas terhadap keterampilan berbicara.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII di SMK PAB 2 Helvetia yang berjumlah 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak dengan teknik cluster sampling, dengan mengambil 2 kelas dengan jumlah tiap kelas 40 siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimen semu. Analisis data yang digunakan adalah Anava Faktorial 2 × 2.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) pengaruh keterampilan berbicara siswa kelas strategi pembelajaran role play lebih tinggi dibanding keterampilan berbicara siswa kelas strategi pembelajaran ekspositori dengan Fhitung > Ftabel (11,328 > 3,96); (2) pengaruh keterampilan berbicara siswa kreativitas tinggi lebih tinggi dibanding keterampilan berbicara siswa kreativitas rendah dengan Fhitung > Ftabel (34,691 > 3,96); dan (3) ada interaksi antara stategi pembelajaran dan kreativitas terhadap keterampilan berbicara dengan Fhitung > Ftabel(17,496 > 3,96).

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan informasi bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran role play dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa.


(8)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah ke hadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini di buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang diberikan akan dibalas Allah SWT dengan kebajikan yang berlipat ganda.

Rasa terimakasih tiada terhingga penulis ungkapkan pada Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. sebagai Pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. sebagai Pembimbing II, yang telah begitu banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan pada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, M.S., S.Psi., dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd., sebagai narasumber yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan dalam rangka menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.

Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam studi,

2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staff yang banyak memberikan kontribusi dalam menyelesaikan studi penulis,


(9)

3. Seluruh teman angkatan XXII / B1 Prodi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,

4. Bapak Drs. H. Ahmad Nasution, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK PAB 2 Helvetia yang telah memberikan motivasi dan dukungannya selama penulis duduk di bangku perkuliahan dan dalam melakukan penelitian.

5. Ayahanda tercinta Bapak Lelur (Alm), Ibunda Hj. Saginem (Almh) sosok yang memberikan teladan, dan seluruh kakanda serta suami tercinta abangda Kamaruddin Prayoga, yang senantiasa memberikan motivasi serta doa dalam menyelesaikan studi penulis.

6. Putri-putriku tersayang Kenia Aura Akhariaty dan Keysa Almira Ramadhannur yang memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan studi tepat waktu.

Terima kasih yang tiada terhingga dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho atas apa yang telah dan akan kita kerjakan. Amin.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

JUMIATI


(10)

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRACT... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian... 10

F. Manfaat Penelitian... 10

BAB II. KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 12

A. Kajian Teoretis ... 12

1. Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris ... 12

2. Strategi Pembelajaran ... 19

3. Kreativitas... 39

B. Penelitian yang Relevan ... 46

C. Kerangka Berpikir ... 48

D. Pengajuan Hipotesis ... 53

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 54

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 54

B. Populasi dan Sampel... 54

C. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 55

D. Metode dan Rancangan Penelitian ... 56

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 57

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrrumen Penelitian... 63

G. Uji Coba Instrumen ... 68

H. Teknik Analisis Data ... 69

I. Hipotesis Statistik... 72

BAB IV. HASIL PENELITIAN... 73

A. Deskripsi Data Penelitian ... 73

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data... 84


(11)

D. Temuan Penelitian... 92

E. Pembahasan Hasil Penelitian... 97

F. Keterbatasan Penelitian ... 102

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 106

A. Simpulan... 106

B. Implikasi... 106

C. Saran... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110


(12)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

3.1. Jumlah Siswa Kelas XII SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran

2014/2015... 54

3.2. Sampel Penelitian... 55

3.3. Rancangan Penelitian Desain Faktorial 2 x 2... 57

3.4. Kisi-Kisi Keterampilan Berbicara... 64

3.5. Rincian Waktu Pengisian Tes Kreativitas Verbal ... 64

4.1. Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berbicara Kelas Strategi Pembelajaran Role Play ... 73

4.2. Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berbicara Kelas Strategi Pembelajaran Ekspositori... 75

4.3. Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berbicara pada Kreativitas Tinggi ... 76

4.4. Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berbicara pada Kreativitas Rendah... 77

4.5. Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berbicara dengan Kreativitas Tinggi Kelas Strategi Pembelajaran Role Play... 79

4.6. Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berbicara dengan Kreativitas Rendah Kelas Strategi Pembelajaran Role Play ... 80

4.7. Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berbicara dengan Kreativitas Tinggi Kelas Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 82

4.8. Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berbicara dengan Kreativitas Rendah Kelas Strategi Pembelajaran Ekspositori... 83

4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 85

4.10. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif... 88

4.11. Ringkasan Analisis Varians Keterampilan Berbicara ... 88


(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

2.1. Bagan Pengukuran Tes Kreativitas Verbal ... 45 4.1. Histogram Skor Keterampilan Berbicara Kelas Strategi

Pembelajaran Role Play ... 74 4.2. Histogram Skor Keterampilan Berbicara Kelas Strategi

Pembelajaran Ekspositori... 75 4.3. Histogram Skor Keterampilan Berbicara pada Kreativitas Tinggi .... 77 4.4. Histogram Skor Keterampilan Berbicara pada Kreativitas Rendah... 78 4.5. Histogram Skor Keterampilan Berbicara dengan Kreativitas Tinggi

Kelas Strategi Pembelajaran Role Play... 79 4.6. Histogram Skor Keterampilan Berbicara dengan Kreativitas

Rendah Kelas Strategi Pembelajaran Role Play... 81 4.7. Histogram Skor Keterampilan Berbicara dengan Kreativitas Tinggi

Kelas Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 82 4.8. Histogram Skor Keterampilan Berbicara dengan Kreativitas

Rendah Kelas Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 83 4.9 Garis Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Rencana Program Pembelajaran (RPP)... 113

2. Instrumen Penilaian Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris... 145

3. Instrumen Tes Kreativitas Verbal ... 150

5. Sebaran Uji Coba Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris ... 156

6. Sebaran Data Kreativitas... 160

7. Data Penelitian Pada Masing-Masing Kelas ... 162

8. Data Pokok Penelitian ... 164

9. Perhitungan Distribusi Frekuensi... 165

10. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 179

11. Uji Homogenitas Varians Data ... 189

12. Perhitungan ANAVA ... 192

13. Uji Scheffe... 195


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk pengalaman belajar siswa yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional diharapkan mampu memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Guru mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran, karena pada saat mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi proses mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selama proses pembelajaran guru harus menjadi contoh bagi siswa, membimbing siswa, melatih keterampilan intelektual maupun keterampilan motorik siswa, serta membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif dan kreatif.


(16)

2

bahwa keterampilan berbicara tidak diujikan dalam ulangan bersama atau dalam Ujian Nasional (UN). Yang terjadi selanjutnya, banyak guru yang memberi porsi secara berlebihan pada keterampilan membaca (reading), sementara kemampuan speakingsiswa sangat tidak kompeten. Keadaan ini menjadikan mereka enggan berkomunikasi dalam bahasa Inggris (Shuying, 1999).

Kondisi yang demikian ini terjadi di sekolah peneliti di SMK PAB 2 Helvetia. Pembelajaran bahasa Inggris banyak difokuskan pada readingkarena readingbanyak mendominasi soal-soal ulangan, baik ulangan bersama maupun UN. Di sisi lain, keterampilan berbicara tidak banyak mendapatkan perhatian yang cukup. Berbicara merupakan tuntunan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial sehingga dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Stewart dan Kenner seperti dikutip Depdikbud (2006) memandang kebutuhan akan komunikasi yang efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan dalam setiap individu, baik aktivitas individu maupun kelompok. Kemampuan berbicara sangat dibutuhkan dalam berbagai kehidupan keseharian kita.

Pembelajaran keterampilanspeakingdisajikan sebatas pada penjelasan-penjelasan mengenai fungsi ungkapan-ungkapan bahasa, tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperaktikkan ungkapan-ungkapan itu. Lebih parah lagi, bahasan-bahasan itu dikemas dalam bentuk soal-soal latihan. Tidak lain, tujuannya adalah mengkondisikan siswa pada soal-soal UN. Faktor


(17)

3

yang demikian ini menjadikan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Inggris tertatih-tatih.

Observasi awal yang peneliti lakukan di SMK PAB 2 Helvetia, menggambarkan bahwa guru jarang melatih kemampuanspeakingsiswa. Guru cenderung melatih siswa untuk sekedar membawa wacana dalam soal bahasa Inggris dan memberikan jawaban yang benar, tanpa menuntut cara membaca wacana dengan tepat. Kondisi ini mengakibatkan persentase kemampuan speaking SMK PAB 2 Helvetia yang cenderung rendah. Dari kegiatan tryout Bahasa Inggris yang dilakukan sekolah, aspek listening dan speaking menjadi perhatian utama sekolah. Kemampuan siswa mendengar dan berbicara kembali kalimat bahasa Inggris belum baik, sebagaimana yang terlihat pada hasil tryout 5 tahun terakhi di SMK PAB 2 Helvetia berikut.

Tabel 1.1. Hasil Tryout Siswa Kelas XII SMK PAB 2 Helvetia

No Tahun Ajaran Rata-Rata Hasil TryoutBahasa Inggris Siswa

Reading Listening Speaking 1 2009/2010 60,50 51,20 35,70 2 2010/2011 70,30 50,30 40,80 3 2011/2012 65,30 48,70 40,20 4 2012/2013 70,10 52,20 50,10 5 2013/2014 68,90 60,10 45,25


(18)

4

Proses pembentukan kemampuan berbicara ini dipengaruhi oleh aktivitas berbicara yang tepat. Bentuk aktivitas yang dapat dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan siswa antara lain: memberikan pendapat atau tanggapan pribadi, bercerita, menggambarkan orang/ barang, menggambarkan posisi, menggambarkan proses, memberikan penjelasan, menyampaikan atau mendukung argumentasi.

Pada tahun 2010 diperkirakan jumlah orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing atau bahasa kedua akan melebihi jumlah penutur aslinya (Hasman, 2000). Belum lagi pada tahun 2015 akan diberlakukan perjanjian, yaitu: AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour Area), sementara pada tahun 2020 akan diberlakukan Perjanjian WTO.

Melihat peluang-peluang dan sekaligus tantangan pada era AFTA, AFLA serta WTO, dan memperhatikan keberadaan sekolah peneliti ada di daerah industri, tidak ada pilihan lain bahwa keterampilan berbicara siswa harus ditingkatkan. Mengapa keterampilan berbicara? Dari keempat keterampilan bahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam bidang industri.

Guna meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris siswa SMK PAB 2 Helvetia, peneliti menggunakan role playsebagai bentuk kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Role playadalah sejenis permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Hadfield, 1986). Hasil penelitian Kartini (2007), Atasani, Marhaeni, dan


(19)

5

Sutama (2013), dan Hakim, Wayan, dan Nyoman (2014) mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran bermain peran (role play) mempengaruhi hasil belajar siswa.

Dalam role play siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas, dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, role playsering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain saat menggunakan bahasa Inggris (Syamsu, 2000).

Strategi pembelajaran role play memperlakukan siswa sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab dalam bahasa Inggris) bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri siswa (Depdikbud, 2012). Lebih lanjut Depdikbud (2012) mengungkapkan bahwa prinsip pembelajaran bahasa menjelaskan bahwa dalam pembelajaran bahasa, siswa akan lebih berhasil jika mereka diberi kesempatan menggunakan bahasa dengan melakukan berbagai kegiatan bahasa. Bila mereka berpartisipasi,


(20)

6

materi yang telah dan sedang mereka pelajari. Kedua, role play melibatkan jumlah siswa yang cukup banyak, cocok untuk kelas besar. Ketiga, role play dapat memberikan kepada siswa kesenangan karena role play pada dasarnya adalah permainan. Dengan bermain siswa akan merasa senang karena bermain adalah dunia siswa. Masuklah ke dunia siswa, sambil kita mengantarkan dunia kita (DePorter, 2000).

Selain pembelajaran dengan menggunakan role play, guru dapat juga menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dalam konteks pembelajaran, ekspositori merupakan strategi yang dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan dan informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar.

Sanjaya (2011:178) mengungkapkan strategi pembelajaran ekspositori adalah salah satu di antara strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses bertutur. Materi pembelajaran sengaja diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah menyimak dan mendengarkan materi yang disampaikan guru. Sedangkan Chalish (2011:124) mengungkapkan strategi pembelajaran ekspositori adalah bentuk pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan.

Lebih lanjut Chalish (2011:130) mengungkapkan penggunaan strategi pembelajaran ekspositori akan efektif bila guru harus melakukan langkah-langkah: (1) rumuskan tujuan yang ingin dicapai; (2) kuasai materi pelajaran


(21)

7

dengan baik; dan (3) kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian. Dengan demikian penggunaan strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran pembelajaran yang mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.

Keberhasilan proses belajar juga ditentukan faktor kreativitas. Kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah dan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang telah ada. Munandar (2009:28) menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasikan (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan). Definisi pribadi dikemukakan oleh Stenberg seperti dikutip Munandar (2009:26) bahwa kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, intelegensi, gaya kognitif dan kepribadian/ motivasi. Secara bersamaan ketiga atribut ini membantu


(22)

8

hubungan baru. Kreativitas harus mempunyai tujuan dan maksud yang terarah. Ken Robinson seperti dikutip Iriyanto (2012:5) mengemukakan harus dilakukannya revolusi di bidang pendidikan yang lebih mengutamakan pembangunan kreativitas. Kreativitas dan imajinasi adalah kunci bagi cerahnya dunia pendidikan masa depan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah yang ada sebagai berikut: Berapa besar penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada pembelajaran berbicara bahasa Inggris? Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris? Untuk mencapai tujuan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris, penggunaan strategi pembelajaran apa yang efektif? Jika menggunakan strategi pembelajaran role play, apakah kelebihan dan kekurangannya? Apakah strategi pembelajaran role play terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa? Jika menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, apakah kelebihan dan kekurangannya? Apakah strategi pembelajaran ekspositori terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa? Apakah tingkat kreativitas berpengaruh terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa? Strategi pembelajaran msiswaah yang sesuai untuk siswa dengan tingkat kreativitas tinggi, dan strategi pembelajaran msiswaah yang sesuai untuk siswa dengan tingkat kreativitas rendah? Adakah interaksi antara strategi pembelajaran dengan tingkat kreativitas terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa?


(23)

9

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa kelas XII SMK PAB 2 Helvetia tahun pembelajaran 2014/2015. Sedangkan strategi pembelajaran dibatasi pada strategi pembelajaran role play dan ekspositori. Adapun kreativitas siswa dibatasi pada kreativitas tinggi dan rendah yang diukur dengan instrumen kreativitas verbal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah pengaruh keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa yang diajar strategi pembelajaran role playlebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar strategi pembelajaran ekspositori pada siswa kelas XII SMK PAB 2 Helvetia.

2. Apakah pengaruh keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki


(24)

10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa yang diajar strategi pembelajaranrole playlebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar strategi pembelajaran ekspositori pada siswa kelas XII SMK PAB 2 Helvetia.

2. Pengaruh keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kreativitas rendah pada siswa kelas XII SMK PAB 2 Helvetia.

3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas terhadap keterampilan berbicara Bahasa Inggris pada siswa kelas XII SMK PAB 2 Helvetia.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoretis penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan literatur atau referensi yang dapat digunakan untuk

memperoleh gambaran mengenai penggunaan strategi pembelajaran terhadap keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa.

2. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan inovasi dalam dunia pendidikan khususnya pelajaran Bahasa


(25)

11

2. Memberikan motivasi kepada guru khususnya guru Bahasa Inggris untuk mengembangkan strategi pembelajaranrole play.

3. Meningkatkan keinginan siswa belajar aktif untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran Bahasa Inggris.


(26)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Keterampilan berbicara kelas strategi pembelajaran role play lebih tinggi dari keterampilan berbicara kelas strategi pembelajaran ekspositori pada siswa SMK PAB 2 Helvetia.

2. Keterampilan berbicara siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi dari keterampilan berbicara siswa yang memiliki kreativitas rendah pada siswa SMK PAB 2 Helvetia.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas terhadap keterampilan berbicara pada siswa SMK PAB 2 Helvetia. Untuk siswa dengan kreativitas tinggi lebih unggul bila diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori, dan sebaliknya untuk siswa dengan kreativitas rendah lebih unggul bila diajarkan dengan strategi pembelajaranrole play. B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni keterampilan berbicara kelas strategi pembelajaran role play lebih tinggi dari keterampilan berbicara kelas strategi pembelajaran ekspositori pada siswa


(27)

110

SMK PAB 2 Helvetia. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan pembelajaran di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran role play dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis huruf. Dengan strategi pembelajaran role play, siswa akan merasakan bagaimana membaca wacana bahasa Inggris dengan tepat sebelum membaca/ mengucapkannya. Penggunaan strategi pembelajaran role play harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian menyatakan kemampuan membaca bahasa Inggris yang diajarkan dengan strategi pembelajaranrole play lebih baik dibanding dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni keterampilan berbicara siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi dari keterampilan berbicara siswa yang memiliki kreativitas rendah pada siswa SMK PAB 2 Helvetia. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar. Tingkat kreativitas siswa mempengaruhi cara dirinya menerima, menalar, dan mempraktekkan bagaimana cara menggunakan bahasa Inggris secara aktif dan pasif.


(28)

111

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas terhadap keterampilan berbicara pada siswa SMK PAB 2 Helvetia. Hal ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara strategi pembelajaran yang digunakan guru dengan tingkat kreativitas siswa. Penggunaan strategi pembelajaran yang dapat memaksimalkan kemampuan siswa, baik pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi maupun rendah akan sangat membantu dalam pencapaian tujuan belajar. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian yang menyatakan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas dengan keterampilan berbicara pada siswa.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa perlu dilakukan upaya dengan menggunakan strategi pembelajaran role play. Penggunaan strategi pembelajaran role play dalam pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan: (a) mengharuskan guru menggunakan strategi pembelajaran role play dalam pembelajaran bahasa Inggris, (b) pihak sekolah harus menyediakan peralatan belajar yang dipakai untuk menggunakan strategi pembelajaran role play, dan (c) melaksanakan pelatihan penggunaan strategi pembelajaranrole playkepada seluruh guru.


(29)

112

2. Untuk dapat meningkatkan kreativitas pada siswa perlu dilakukan upaya sebagai berikut: (a) melakukan tes kreativitas siswa sebelum melakukan pembelajaran bahasa Inggris, untuk mengetahui posisi awal pembelajaran dilakukan, dan (b) sekolah memfasilitasi les tambahan untuk melatih kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris secara aktif dan pasif di sekolah.

3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang keterkaitan keterampilan berbicara siswa ditinjau dari penggunaan strategi pembelajaran dan kreativitas siswa.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

________________. 2008.Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2010.Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Atasani, Ida Melati., A.A.I.N. Marhaeni, dan M. Sutama. 2013. “Pengaruh Penerapan Metode Bermain Peran Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau Dari Minat Berbahasa Indonesia Siswa Kelas V Gugus 1 Aikmel”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Boediono. 2001.Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE

Chalish, M. 2011. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara

Darminiasih, Ni Nyoman., A.A. Istri Ngurah Marhaeni, Made Sutama. 2014. “Penggunaan Metode Bermain Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Sosial Emosional Anak Kelompok B TK Sebana Sari”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Daryanto. 2009.Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher

DePorter, B. dan Hemacki, M. 2000.Quantum Learning. Bandung: Kaifa Dimyati dan Mujiono. 2010.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008.Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya.

Jakarta: Dipdiknas

Djiwandono, Wuryani. 2006.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia

Djumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM

Ellis, Arthur,. et al. 1989. Elementary Language Arts Instruction. New Jersey: Prentice Hall

Hadfield, Jill. 1986. Pembelajaran Role Playing. Medan: http//pembelajaran_ club.diakses: 16 Juli 2014


(31)

114

Hakim, Arif Rahman., Wayan Lasmawan, dan Nyoman Dantes. 2014. “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar IPS Kelas V SDN Segugus Karang Baru”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar.Bandung: Bumi Aksara

Hanafiah, Wardah. 2012. “Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Melalui Teknik Role Play”.Jurnal EPIGRAM, Vol. 9, No. 2, 2012

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan Anak – Jilid Kedua. Jakarta: Erlangga

Hymes, Dell. 1971. Language in Culture and Society. New York: Harper and Row

Jainab. 2004. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Audio Visual dan Kreativitas terhadap Kemampuan Menulis Angka Anak Taman Kanak-Kanak”. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Jalongo, Mary Renck. 1992. Early Childhood Language Arts. Boston: Allyn and Bacon

Kartini, Tien. 2007. “Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung”. Jurnal, Pendidikan Dasar, Nomor: 8 - Oktober 2007

Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta


(32)

115

Rofiuddin, Ahmad dan Darmiyati, Zuhdi. 1997. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Rohani, Ahmad. 2004.Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Sagala, Syaiful. 2011.Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung Saimin. 2013. “Pengaruh Kreativitas dan Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning Terhadap Kemampuan Memahami Bacaan”. Jurnal Pendidikan, Volume 22, Nomor 1, Maret 2013

Sanjaya, Wina. 2001.Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Shuying, Yang. 1999. “Classroom Speaking Activities”, Forum Journal, 37, 4. Pp. 22-23.

Sudaryo. 2000.Strategi Belajar Mengajar. Semarang: IKIP Press

Sudjana, Nana. 1998. Penilaian Hasil dan Proses Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana. 2002.Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Syamsu, Yusuf LN. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tarigan, Henry Guntur. 2003. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Uno, Hamzah B. 2003.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara


(1)

110

SMK PAB 2 Helvetia. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan pembelajaran di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran role play dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis huruf. Dengan strategi pembelajaran role play, siswa akan merasakan bagaimana membaca wacana bahasa Inggris dengan tepat sebelum membaca/ mengucapkannya. Penggunaan strategi pembelajaran role play harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian menyatakan kemampuan membaca bahasa Inggris yang diajarkan dengan strategi pembelajaranrole play lebih baik dibanding dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni keterampilan berbicara siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi dari keterampilan berbicara siswa yang memiliki kreativitas rendah pada siswa SMK PAB 2 Helvetia. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar. Tingkat kreativitas siswa mempengaruhi cara dirinya menerima, menalar, dan mempraktekkan bagaimana cara menggunakan bahasa Inggris secara aktif dan pasif. Peningkatkan kreativitas siswa dilakukan dengan memberikan stimulasi/ kesempatan. Kreativitas siswa dalam belajar harus terus ditingkatkan mengingat kesimpulan penelitian yang menyatakan keterampilan berbicara pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah.


(2)

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas terhadap keterampilan berbicara pada siswa SMK PAB 2 Helvetia. Hal ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara strategi pembelajaran yang digunakan guru dengan tingkat kreativitas siswa. Penggunaan strategi pembelajaran yang dapat memaksimalkan kemampuan siswa, baik pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi maupun rendah akan sangat membantu dalam pencapaian tujuan belajar. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian yang menyatakan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas dengan keterampilan berbicara pada siswa.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa perlu dilakukan upaya dengan menggunakan strategi pembelajaran role play. Penggunaan strategi pembelajaran role play dalam pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan: (a) mengharuskan guru menggunakan strategi pembelajaran role play dalam pembelajaran bahasa Inggris, (b) pihak sekolah harus menyediakan peralatan belajar yang dipakai untuk menggunakan strategi pembelajaran role play, dan (c) melaksanakan pelatihan penggunaan strategi pembelajaranrole playkepada seluruh guru.


(3)

112

2. Untuk dapat meningkatkan kreativitas pada siswa perlu dilakukan upaya sebagai berikut: (a) melakukan tes kreativitas siswa sebelum melakukan pembelajaran bahasa Inggris, untuk mengetahui posisi awal pembelajaran dilakukan, dan (b) sekolah memfasilitasi les tambahan untuk melatih kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris secara aktif dan pasif di sekolah.

3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang keterkaitan keterampilan berbicara siswa ditinjau dari penggunaan strategi pembelajaran dan kreativitas siswa.


(4)

113 Cipta

________________. 2008.Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2010.Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Atasani, Ida Melati., A.A.I.N. Marhaeni, dan M. Sutama. 2013. “Pengaruh Penerapan Metode Bermain Peran Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau Dari Minat Berbahasa Indonesia Siswa Kelas V Gugus 1 Aikmel”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Boediono. 2001.Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE

Chalish, M. 2011. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara

Darminiasih, Ni Nyoman., A.A. Istri Ngurah Marhaeni, Made Sutama. 2014. “Penggunaan Metode Bermain Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Sosial Emosional Anak Kelompok B TK Sebana Sari”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Daryanto. 2009.Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher

DePorter, B. dan Hemacki, M. 2000.Quantum Learning. Bandung: Kaifa Dimyati dan Mujiono. 2010.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008.Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya.

Jakarta: Dipdiknas

Djiwandono, Wuryani. 2006.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia

Djumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM

Ellis, Arthur,. et al. 1989. Elementary Language Arts Instruction. New Jersey: Prentice Hall

Hadfield, Jill. 1986. Pembelajaran Role Playing. Medan: http//pembelajaran_ club.diakses: 16 Juli 2014


(5)

114

Hakim, Arif Rahman., Wayan Lasmawan, dan Nyoman Dantes. 2014. “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar IPS Kelas V SDN Segugus Karang Baru”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar.Bandung: Bumi Aksara

Hanafiah, Wardah. 2012. “Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Melalui Teknik Role Play”.Jurnal EPIGRAM, Vol. 9, No. 2, 2012

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan Anak – Jilid Kedua. Jakarta: Erlangga

Hymes, Dell. 1971. Language in Culture and Society. New York: Harper and Row

Jainab. 2004. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Audio Visual dan Kreativitas terhadap Kemampuan Menulis Angka Anak Taman Kanak-Kanak”. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Jalongo, Mary Renck. 1992. Early Childhood Language Arts. Boston: Allyn and Bacon

Kartini, Tien. 2007. “Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung”. Jurnal, Pendidikan Dasar, Nomor: 8 - Oktober 2007

Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta

Nur, Sunardi. 1990.Strategi dalam Pembelajaran: Menjadi Pendidik Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa: Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Pasaribu, Hezekiel. 1989. “Hubungan antara Kreativitas, Motivasi Berprestasi, dan Disiplin Sekolah dengan Penguasaan Tentang Gambar dan Rencana Anggaran Biaya pada STM Program Studi Bangunan Gedung Untuk Siap Kerja Pada Perusahaan Jasa Konstruksi”. Tesis. Jakarta: Fakultas Pasacasarjana IKIP Jakarta


(6)

Rofiuddin, Ahmad dan Darmiyati, Zuhdi. 1997. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Rohani, Ahmad. 2004.Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Sagala, Syaiful. 2011.Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung Saimin. 2013. “Pengaruh Kreativitas dan Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning Terhadap Kemampuan Memahami Bacaan”. Jurnal Pendidikan, Volume 22, Nomor 1, Maret 2013

Sanjaya, Wina. 2001.Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Shuying, Yang. 1999. “Classroom Speaking Activities”, Forum Journal, 37, 4. Pp. 22-23.

Sudaryo. 2000.Strategi Belajar Mengajar. Semarang: IKIP Press

Sudjana, Nana. 1998. Penilaian Hasil dan Proses Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana. 2002.Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Syamsu, Yusuf LN. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tarigan, Henry Guntur. 2003. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Uno, Hamzah B. 2003.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara