Penentuan Kadar Cemaran Logam Dalam Sampel

Larutan kerja logam merkuri dibuat dengan memipet 0; 1; 3; 5; 7; 10 ml larutan baku 100 mcgl, masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, lalu ditepatkan sampai garis tanda dengan larutan HNO 3 10 vv, dihomogenkan sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 0; 1; 3; 5; 7; dan 10 mcgl. Kemudian ditambahkan 5 ml SnCl 2

2.3.7 Penentuan Kadar Cemaran Logam Dalam Sampel

10 bv, dan diukur serapanya pada panjang gelombang 253,6 nm.

2.3.7.1 Logam timbal Pb

Larutan sampel yang berasal dari cumi-cumi yang telah didestruksi dan dilarutkan dalam HNO 3

2.3.7.2 Logam Kadmium Cd

5 N diukur absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 283,3 nm. Seperti halnya dengan penentuan logam Pb dalam sampel, penentuan logam Cd dalam sampel juga dapat diukur langsung dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 228,8 nm. Gambar Alat Spektrofotometri Serapan Atom dapat dilihat pada Lampiran 10. Konsentrasi logam timbal dan kadmium dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. Kadar logam timbal dan kadmium dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Kadar logam mgkg = Konsentrasi logam mcgml X 10 -3 X Volume ml Berat sampel g X 10

2.3.7.3 Logam merkuri Hg

-3 Larutan sampel hasil destruksi dimasukkan ke dalam tabung tertutup pada MVU Mercury Vaporise Unit yang dilengkapi dengan alat penghisap. Kemudian Universitas Sumatera Utara ditambahkan 5 ml SnCl 2 Kadar merkuri mgkg = Konsentrasi merkuri mcgl X 10 10 bv ke dalam tabung tertutup melalui alat penghisap. Larutan diukur serapannya dengan Spektrofotometer Serapan Atom tanpa nyala pada panjang gelombang 253,6 nm. Gambar alat Mercury Vaporise Unit MVU dapat dilihat pada Lampiran 11. Konsentrasi merkuri dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. Kadar merkuri dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: -6 X Volume ml Berat sampel g X 10

3.3.7.4 Uji Recovery

-3 Uji recovery dilakukan dengan cara menentukan kadar logam dalam sampel, selanjutnya dilakukan penentuan kadar logam dalam sampel yang telah ditambahkan larutan baku yang jumlahnya diketahui dengan pasti. Larutan standar yang ditambahkan yaitu, 2 ml larutan standar Pb konsentrasi 10 mcgml, 2 ml larutan standar Cd konsentrasi 10 mcgml dan 5 ml larutan standar Hg konsentrasi 100 mcgl. Kadar larutan baku yang ditambahkan dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 5. Uji recovery dilakukan terhadap sampel yang sama dan dianalisa dengan cara yang sama dengan pengerjaan sampel awal. Uji recovery dilakukan untuk mengetahui kadar sampel sebenarnya dengan cara mengkonversikan harga persen recovery terebut. Persen recovery dapat dihitung dengan persamaan berikut: recovery: = Kadar zat setelah ditambahkan standar - kadar zat dalam sampel X 100 Kadar standar yang ditambahkan dalam sampel Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Kualitatif

Untuk mengidentifikasi bahwa sampel telah tercemar dilakukan reaksi kualitatif yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Logam Pb, Cd, Hg, dengan pereaksi NaS 2 No 10 bv dan Dithizon 0,005 bv Logam yang dianalisis Reaksi dengan larutan NaS 2 pH Sampel 10 bv Reaksi dengan larutan Dithizon 0,005 bv Hasil reaksi 1 2 3 Pb Cd Hg + + + 8,5 6,5 4,5 merah tua merah muda Jingga + + + Keterangan : + = mengandung logam Reaksi dengan dithizon 0,005 dilakukan pada pH yang berbeda untuk tiap logam. Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa dengan penambahan pereaksi NaS 2 10 bv, dimana logam akan bereaksi dengan NaS 2 10 bv membentuk kekeruhan yang menunjukkan sampel mengandung logam. Sedangkan reaksi dengan dithizon 0,005 dapat membedakan logam Pb, Cd, dan Hg dengan memberikan warna yang berbeda pada pH yang berbeda, dimana pada tiap pH yang berbeda hanya positif untuk satu logam saja. Warna uji kualitatif dari logam Pb, Cd, dan Hg dengan pereaksi dithizon dapat dilihat pada Lampiran 13. Warna yang terbentuk adalah karena terbentuknya kompleks logam-dithizonat Fries, 1997. 23 Universitas Sumatera Utara