39 penyebab terjadinya komplikasi penyakit yang berujung pada Gagal Ginjal
Kronik. Beberapa kasus drug related problems yang terjadi pada kategori indikasi tanpa
obat masing – masing memiliki alasan tersendiri mengapa indikasi tanpa obat bisa terjadi .
4.4.2.Obat Tanpa Indikasi
Obat tanpa indikasi adalah pasien mempunyai kondisi medispasien yang menerimapengobatan yang tidak sesuai terhadap indikasi medis tersebut. Ada dua
kriteria yang masuk kategori pemberian obat tanpa adanya indikasi penyakit dan adanya duplikasi penggunaan obat Priyanto, 2009.
Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya kasus obat tanpa indikasi. Angka kejadian DRPs pada kategoriObat Tanpa Indiaksi yaitu0.
4.4.3 Obat Salah
Obat salah adalah pasien mendapatkanobat yang tidak aman, tidak efektif, kontra indikasi dengan kondisi pasien Priyanto, 2009.
Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya kasus obat salah . Angka kejadian DRPs pada kategori obat salah yaitu0.
4.4.4 Dosis Obat kurang
Dosis obat kurang adalah pasien mempunyai kondisi medis dan mendapatkan obat yang benar tetapi dosis obat tersebut kurang Priyanto, 2009.
Pada penelitian ini ditemukan adanya 2 kasus dosis obat kurang. Angka kejadian DRPs pada kategori dosis obat kurang yaitu 6,90.
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 4.6 Analisis DRPs Kategori Dosis Obat Kurang
Nomor Pasien
BBUmur CrCl
mlmin Nama Obat
Dosis Pakai Dosis
Standar Jumlah
kasus 15
4558 10
Siprofloksasin 200mg24jam 200mg12jam 1
3,45 28
4248 10
Flukonazol 100mg24jam 200mg24jam
1 3,45
Berdasarkan dari Tabel 4.6 ditemukan adanya DRPs kategori dosis obat kurang
terjadi pada pasien dengan kondisi Klirens kreatinin sebesar 12,78 mlmin. Dosis siprofloksasin 200mg24jam berdasarkan Renal Pharmacotherapy kondisi pasien
dengan Klirens Kreatinin 10mlmin Dosis Siprofloksasin sebesar 200mg12jam sehingga dosis yang diberikan pada pasien kurang yang akan mengakibatkan
terjadinya kondisi sub terapi sehingga infeksi pada pasien tidak sembuh. Dosis Obat kurang juga terjadi pada pasien dengan kondisi Klirens kreatinin 10
mlmin , dosis yang dipakai pada terapi ini 100mg24 jam terlalu rendah , menurut Renal Pharmacotherapy harus di tingkatkan menjadi 200mg24jam Golightly,
et al., 2013.
4.4.5 Dosis Obat berlebih
Dosis obat berlebih adalah pasien mempunyai kondisi medis dan mendapatkan obat yang benar tetapi dosis obat tersebut lebih Priyanto, 2009.
Pada penelitian ini ditemukan adanya 2 kasus dosis obat berlebih. Angka kejadian DRPs pada kategori dosis obat berlebih yaitu 6,90. Satu kasus terjadi
pada pasien dimana dosis kaptopril berlebih pada saat kondisi pasien tersebut berdasarkan kondisi kreatinin klirens pasien saat itu. Dan satu kasus lagi pada
obat anti biotik meropenem dimana dosisnya juga berlebih berdasarkan kreatinin klirens pada pasien saat itu.
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 4.7 Analisis DRPs Kategori Dosis Obat Berlebih
Nomor Pasien
BBUmur CrCl
mlmin Nama Obat
Dosis Pakai Dosis Standar
Jumlah kasus
2 5450
10 Kaptopril
3 x 25mg 2 x 12,5mg
1 3,45
15 4558
10- 25 Meropenem
1gr12jam 500mg12jam
1 3,45
Berdasarkan dari Tabel 4.7 ditemukan adanya DRPs kategori Dosis Obat Berlebih terjadi pada pasien dengan kadar kreatinin 11,87 mgdl. Dosis Kaptopril
yang dipakai adalah 3 x 25mg berdasarkan Renal Pharmacotherapy kondisi pasien dengan kreatinin klirens 10 mLmin adalah 2 x 12,5mg . Kondisi ini
terjadi juga pada pasien dengan kadar Kreatinin 6,36 mgdl diberi dosis meropenem 1gr12jam sedangkan kondisi kreatinin klirens nya yaitu antara 10 –
25 mlmin maka dosis yang sesuai adalah 500mg12jam Golightly, et al., 2013.
4.4.6 Reaksi Obat Merugikan