Indeks fungsi ginjal Tabel Hubungan antara klirens kreatinin dan fungsi ginjal

28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian menggunakan data-data dari rekam medik penderita gagal ginjal kronik atau sering disebutChronic kidney diseases CKD yang di rawat di RSUP H. Adam Malik Medan periode September-November 2015. Dari 59 kasus pasien CKD yang di rawat di RSUP H. Adam Malik Medan periode September- November 2015, diambil 30 kasus sebagai bahan penelitian, yang mempunyai data rekam medik lengkap. Data rekam medik yang lengkap yaitu yang mencantumkan jenis kelamin, umur, diagnosis utama, terapi nama obat, dosis, aturan pakai, rute pemberian dan sediaan serta data laboratorium berupa serum kreatinin. 4.1 Indeks fungsi ginjal Tabel 4.1 Hubungan antara klirens kreatinin dan fungsi ginjal Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Klirens kreatinin lazim digunakan untuk mengukur fungsi ginjal. Kadar kreatinin berada dalam keadaan relatif konstan, sehingga menjadikannya sebagai penanda filtrasi ginjal yang baik. Kadar kreatinin yang dipergunakan dalam persamaan perhitungan memberikan pengukuran fungsi ginjal yang lebih baik, karena pengukuran klirens kreatinin memberikan informasi mengenai GFR. Kreatinin merupakan zat yang ideal untuk mengukur fungsi ginjal karena merupakan produk hasil metabolisme tubuh yang diproduksi secara konstan, difiltrasi oleh ginjal, tidak direabsorbsi, dan Fungsi Ginjal Klirens kreatinin mLmenit Normal 80-120 Gagal Ginjal ringan 20-50 Gagal Ginjal sedang 10-20 Gagal Ginjal berat 10 Universitas Sumatera Utara 29 disekresikan oleh tubulus proksimal. Kreatinin serum laki-laki lebih tinggi daripada perempuan karena massa otot yang lebih besar pada laki-laki Verdiansyah, 2016. 4.2 Klirens kreatinin Tabel 4.2 Klirens kreatini pasien gagal ginjalkronik di ruang interna wanita RSUP H. Adam malik Medan periode September – November 2015. Pasien Usia Tahun BB kg Kreatinin serum mgdl Klirens Kreatinin mLmenit 1 65 80 4,2 16,86 2 54 50 13,54 3,74 3 56 50 5,0 9,91 4 42 57 7,54 8,76 5 55 50 5,2 9,64 6 53 55 22,27 2,48 7 30 47 20,5 2,97 8 20 55 11,48 6,78 9 62 60 16,68 3,31 10 61 55 7,33 6,99 11 46 50 6,56 8,45 12 55 60 3,63 16,58 13 54 75 16,2 4,70 14 57 48 8,12 5,79 15 45 58 7,54 8,62 16 52 50 8,61 9,98 17 53 55 5,62 9,98 18 52 70 8,42 8,63 19 48 55 8,17 7,31 20 85 65 10,47 2,90 21 55 50 7,44 6,74 22 57 47 10,36 4,44 23 44 50 6,11 9,27 24 44 45 23,64 2,15 25 42 55 16,18 3,93 26 63 45 6,21 6,59 27 48 45 14,93 3,27 28 42 48 25,58 2,17 29 53 55 6,59 8,57 30 68 43 13,04 2,80 Berdasarkan Tabel 4.2 berdasarkan klirens kreatininnya pasien gagal ginjal kronik di ruang interna wanita , terdapat 2 pasien yang yang mengalami gagal ginjal Universitas Sumatera Utara 30 sedang dan 28 orang mengalami gagal ginjal berat dengan hasil rata-rata klirens kreatinin 10 mlmenit dan harus menjalankan terapi pengganti ginjal yang umumnya dilakukan adalah hemodialisis. Dari 30 pasien gagal ginjal kronik di ruang interna wanita RSUP H. Adam malik Medan periode September – November 2015, 28 diantaranya menjalani terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisis dan 2 orang diantaranya tidak menjalani hemodialisis. Dilihat darihasil penelitian ini rentang umur pasien yang paling banyak menderita GGK adalahpasien dengan rentang usia 41 – 60 tahun berjumlah 22 pasien 73,3. Hal ini sejalan dengan bertambahnya usia, fungsi ginjal akan semakin berkurang. Fungsi ginjal menurun sekitar 55 antara 35 – 80 tahun. Banyak fungsi yang mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorpsi oleh ginjal. Reaksi asam basa terhadap perubahan metabolisme melambat, pembuangan sisa – sisa metabolisme protein dan elektrolit yang harus dilakukan ginjal menjadi beban tersendiri. Hal ini dikarenakan banyak jaringan yang hilang dari korteks ginjal, glomerulus, dan tubulus. Setelah 40 tahun, permukaan glomerulus akan berkurang secara progresif dan jaringan sklerotik akan bertambah. Selain itu, setelah umur 35 tahun, laju filtrasi Glomerulus LFG akan menurun Hingga 8 – 10 mlmenit1,73m 2 dekade. Hal ini menyebabkan fungsi konsentrasi dan pengenceran menurun, keseimbangan elektrolit dan asam basa lebih mudah terganggu bila dibandingkan dengan usia muda. Terjadinya penyakit gangguan ginjal kronis tidak hanya disebabkan oleh menurunnya fungsi ginjal sebagai akibat dari bertambahnya usia. Terdapat faktor – faktor yang dapat mempercepat terjadinya penurunan fungsi Universitas Sumatera Utara 31 ginjal, antara lain glomerulonefritis, diabetes mellitus,hipertensi,nefrosklerosis pielonefritis dan sebagainya Guyton, dkk., 2012. 4.3 Distribusi Terapi Obat yang diterima Pasien Gagal Ginjal Kronik Tabel 4.3 Distribusi Terapi Obat yang diterima Pasien Gagal Ginjal Kronik Terapi Obat Pasien orang Persentase A. Analgetik - Parasetamol 27 8,88 - Ketorolak 2 0,66 - Tramadol 1 0,33 Sub total 30 9,7 B. Gastrointestinal - Ranitidin 13 4,28 - Antasida 2 0,66 - Omeprazol 12 3,95 - Sukralfat 4 1,32 - Lansoprazol 1 0,33 - Natrium Bikarbonat 5 1,64 Sub total 37 12,17 C. Antibiotik - Seftriakson 22 7,24 - Meropenem 4 1,32 - Siprofloksasin 6 1,97 - Klindamisin 1 0,33 - Amikasin 2 0,66 - Gentamisin 1 0,33 - Vankomisin 1 0,33 - Eritromisin 1 0,33 - Levofloksasin 1 0,33 Sub total 42 13,81 D. Antihistamin - CTM 2 0,66 - Setirizin 1 0,33 Sub total 3 0,97 E. Anti Hipertensi - Kaptopril 7 2,30 Universitas Sumatera Utara 32 - Telmisartan 16 5,27 - Valsartan 1 0,33 - Amlodipin 18 5,92 - Perdipin 2 0,66 - Furosemid 22 7,24 - HCT 2 0,66 - Bisoprolol 3 0,99 - Aspirin 3 0,99 - Isosorbit dinitrat 1 0,33 - Spironolakton 2 0,66 Sub total 77 25,32 F. Anti Emetik - Metoklopramid 11 3,62 - Domperidon 2 0,66 Sub total 13 4,28 G. Hipolipidemik - Fenofibrat 1 0,33 - Simvastatin 2 0,66 Sub total 3 0,99 H. Antidiabetik - Novomiks 1 0,33 - Novorapid 10 3,29 - Levemir 3 0,99 - Humulin 3 0,99 Sub total 17 5,60 I. Anti Koagulan - Heparin 1 0,33 - Enoksaparin sodium 1 0,33 Sub total 2 0,99 J. Pencahar - Laksadin 4 1,31 - Dulkolaks 1 0,33 Sub total 5 1,64 K. Anti Anemia - Asam Folat 5 0,64 - Vitamin B kompleks 2 0,66 - Solvitron 1 0,33 Sub total 8 2,63 L. Asam Amino - Amino Fluid 2 0,66 Universitas Sumatera Utara 33 - Klinimix 1 0,33 Sub total 3 0,99 M. Antidepresan - Klobazam 1 0,33 - Amitriptilin 1 0,33 - Fluoksetin 2 0,66 Sub total 4 1,32 N. Suplemen - Vitamin C 3 0,99 - Vitamin K 2 0,66 - KSR 5 1,64 Sub total 10 3,29 O. Terapi Suportif - Larutan NaCl 0,9 28 9,21 - Larutan Ringer Laktat 1 0,33 - Larutan Dekstrosa 5 1 0,33 - Larutan NaCl 3 2 0,66 - Meylon + NaCl 8 2,63 - Substitusi Albumin 2 0,66 - KCl + NaCl 0,9 1 0,33 Sub total 43 14,14 P. Anti Asma - Ventolin Nebul 2 0,66 Q. Ekspektoran - Gliseril guaiakolat 1 0,33 R. Vertigo - Betahistin Meisilat 1 0,33 S. Hemostatik - Asam traneksamat 6 1,97 T. Antiseptik Oral - Kenalog In orbase 1 0,33 U. Antipirai - Allopurinol 1 0,33 V. Anti Fungi - Nistatin drop 1 0,33 - Ketokonazol 1 0,33 - Krim Tupepe 1 0,33 - Krim Mikonazol 1 0,33 - Lotio Faberi + Hidrokortison 1 0,33 Sub total 5 1,64 Total 304 100 Universitas Sumatera Utara 34 10 20 30 40 50 60 70 DRPs + DRPs - P er se nt as e Pengelompokan DRPs DRPs + DRPs -

4.4 Gambaran Kejadian DRPs Subjek

Dokumen yang terkait

Drug Related Problems (Drps): Studi Kesesuaian Dosis Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Gangguan Ginjal Kronik Di RSUP H. Adam Malik Medan Periode September 2013 – Maret 2014

0 42 90

Evaluasi Drug Related Problems Kategori Penyesuaian Dosis Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Utara

4 33 166

Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Interna Wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September – November 2015

0 0 14

Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Interna Wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September – November 2015

0 0 2

Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Interna Wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September – November 2015

0 0 7

Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Interna Wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September – November 2015

0 0 14

Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Interna Wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September – November 2015

0 2 2

Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Interna Wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September – November 2015

0 0 20

Drug Related Problems (Drps): Studi Kesesuaian Dosis Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Gangguan Ginjal Kronik Di RSUP H. Adam Malik Medan Periode September 2013 – Maret 2014

0 0 21

Drug Related Problems (Drps): Studi Kesesuaian Dosis Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Gangguan Ginjal Kronik Di RSUP H. Adam Malik Medan Periode September 2013 – Maret 2014

0 0 13