Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 44 b. Penilaian Variabel Aksesibilitas Aksesibilitas merupakan komponen yang penting dalam kegiatan kepariwisataan karena tanpa kualitas aksesibilitas yang baik maka wisatawan akan kesulitan berkunjung ke suatu obyek wisata. Penilaian variabel aksesibilitas menggunakan 3 parameter yaitu jarak, kondisi jalan, dan kendaraan menuju obyek. Variabel aksesibilitas diberi bobot 3. Penilaiannya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 16. Penilaian Variabel Aksesibilitas No Parameter Hasil observasiwawancara skor bobot Skor x bobot 1 Jarak Jarak dari ibukota kabupaten menuju obyek 15 km 3 3 9 2 Kondisi jalan Dari hasil observasi, jalan menuju Ketep Pass merupakan jalan aspal 9 3 27 3 Kendaraan menuju obyek Umum roda 4 9 3 27 Jumlah 63 c. Penilaian Variabel Fasilitas Dasar Fasilitas dasar berfungsi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berada di obyek wisata. Dalam penelitian ini ada 3 fasilitas dasar yang dinilai yaitu warung makan, MCK, akomodasi. Fasilitas dasar mempunyai pengaruh lebih kecil terhadap kunjungan wisatawan dibanding faktor daya tarik dan aksesibilitas. Variabel fasilitas dasar diberi bobot 2. Penilaiannya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 17. Penilaian Variabel Fasilitas Dasar No Parameter Hasil observasiwawancara skor Bobot Skor x bobot 1 Warung makan tersedia 4 unit 6 2 12 2 MCK tersedia 4 unit 6 2 12 3 Akomodasi ada 1-3 unit 3 2 6 Jumlah 30 commit to user 45 Peta jaringan jalan d. Penilaian Variabel Fasilitas Pendukung Variabel fasilitas pendukung sebenarnya juga memberi peran yang penting dalam kegiatan kepariwisataan yaitu memberi kemudahan bagi wisatawan. Variabel ini diberi bobot penilaian terendah yaitu 1 karena variabel ini memiliki pengaruh paling kecil terhadap kunjungan wisatawan. Penilaiannya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 18. Penilaian Fasilitas Pendukung Skor penilaian variabel penelitian adalah: I = a − b n Keterangan: I = interval klas a = nilai skor tertinggi = X1 x 4 + X2 x 3 + X3 x 2 + X4 x 1 b = nilai skor terendah = Y1 x 4 + Y2 x 3 + Y3 x 2 + Y4 x 1 n = jumlah klas X1, X2 = skor tertinggi pada variabel 1, skor tertinggi pada variabel 2, dst. Y1, Y2 = skor terendah pada variabel 1, skor terendah pada variabel 2, dst. Dalam penelitian ini dibuat 3 klas potensi yaitu potensi tinggi, potensi sedang, potensi rendah maka dapat dibuat interval klas dengan rentangan sebagai berikut: a = 41 x 4 + 27 x 3 + 18 x 2 + 24 x 1 = 164 + 81 + 36 + 24 = 305 b = 15 x 4 + 9 x 3 + 3 x 2 + 4 x 1 No Parameter Hasil observasiwawancara skor Bobot Skor x bobot 1 Listrik Terjangkau dengan baik 6 1 6 2 Tempat ibadah Tersedia dengan kondisi baik 6 1 6 3 Wartel Belum tersedia sama sekali 1 1 1 4 Tempat parker Tersedia cukup luas 6 1 6 Jumlah 19 commit to user 46 = 60 + 27 + 6 + 4 = 97 I = 305 −97 3 = 69,33 Dibulatkan menjadi 69 Interval klas potensi obyek wisata dari perhitungan di atas adalah sebagai berikut; Tabel 19. Pembagian Klas Potensi Obyek Wisata No Jumlah Klasifikasi 1 305 – 236 Potensi tinggi 2 235 – 166 Potensi sedang 3 165 – 96 Potensi rendah Skor akhir penilaian variabel penelitian adalah jumlah total semua variabel penilaian penilaian variabel daya tarik wisata, penilaian variabel aksesibilitas, penilaian variabel fasilitas dasar, penilaian variabel fasilitas pendukung : 132 + 63 + 30 + 19 = 244 Berdasar tabel pembagian klas potensi di atas maka dapat diketahui bahwa obyek wisata Ketep Pass termasuk dalam kelas potensi tinggi. 2. Pengembangan Obyek Wisata Setelah hasil penilaian variabel penelitian dan klasifikasi potensi Ketep Pass diketahui maka selanjutnya dapat dilakukan analisis pengembangan Obyek Wisata Ketep Pass. Dalam penelitian ini usaha pengembangan obyek wisata ditetapkan dari hasil analisis SWOT Strength, weakness, opportunities, threats , yaitu menganalisis berdasarkan aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terdapat pada obyek wisata Ketep Pass. No Variabel Faktor internal Faktor eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman 1 Variabel Daya Tarik Obyek  Tingkat keunikan  Nilai obyek  Ketersediaan lahan  Kondisi fisik obyek Menampilkan pemandangan alam, Ketep Volcano Theater, dan Ketep Volcano center Ada 2 nilai obyek, yaitu rekreasi dan pengetahuan. Tersedia ≥ 2 lahan untuk bersantai Kondisi fisik obyek tidak mengalami kerusakan dominan Masih berada pada kriteria regional Hanya ada 2 nilai obyek, masih perlu penambahan nilai obyek Penambahan atraksi yang berbeda dengan obyek wisata lain agar punya nilai lebih unik Nilai obyek bisa ditingkatkan dengan menambah fasilitas Pengembangan daerah sekitar obyek untuk pembangunan failitas wisata Menampilkan pemandangan alam pegunungan yang indah Adanya obyek wisata sejenis di sekitar merapi akan menimbulkan persaingan Nilai obyek yang sama dengan obyek wisata lain akan menjadi saingan Pengembangan fasilitas di sekitar obyekbisa merusak kondisi alam di sekitar obyek 2 Variabel aksesibilitas  Jarak  Kondisi jalan  Kendaraan menuju obyek Jalan beraspal dengan kondisi baik Kondisi jalan sudah beraspal Sudah terdapat angkutan umum roda 4 Jarak obyek dengan ibukota kabupaten ≥15km Ada beberapa bagian jalan yang rusak Jumlah armadanya masih kurang banyak, belum Pelebaran jalan untuk mempermudah keterjangkauan Perbaikan jalan yang rusak agar mudah dilewati kendaraan Perlu adanya penambahan jumlah angkutan umum Jarak tempuh yang jauh menyebabkan wisatawan sulit menuju obyek Kerusakan jalan menyulitkan wisatawan mencapai obyek Jumlah angkutan yang masih kurang menjadi kendala Tabel 20. Analisis SWOT memadai menuju obyek wisata menuju obyek 3 Variabel fasilitas dasar  Warung makan  MCK  Akomodasi Tersedia ≥4 unit Tersedia ≥4 unit Adanya akomodasi yang memadai akan mendatangkan lebih banyak wisatawan Kondisi warung yang kurang bersih Kondisi MCK kurang bersih Hanya tersedia 1- 3 unit Pengelolaan warung makan yang baik agar memberi kenyamanan pengunjung Perbaikan sarana MCK Penambahan akomodasi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan Kondisi yang kurang bersih bisa menyebabkan wisatawan kurang nyaman Kondisi yang kurang bersih bisa menyebabkan wisatawan kurang nyaman Kurangnya akomodasi menyebabkan wisatawan enggan berkunjung 4 Variabel fasilitas pendukung  Listrik  Tempat ibadah  Wartel  Tempat Parkir Terjangkau dengan baik Tersedia dengan kondisi baik Tersedia cukup luas Masih kurang luas Belum tersedia sama sekali Belum tertata rapi Perlu perluasan agar tidak menimbulkan antrian untuk beribadah Pengadaan sarana komunikasi terutama wartel Perlu penataan yamg lebih rapi agar nyaman bagi pengunjung Saat pengunjung ramai banyak antrian untuk beribadah commit to user 50 3. Distribusi Spasial Fasilitas di Obyek Wisata Ketep Pass Salah satu alternatif tempat wisata yang berhawa sejuk dan segar adalah Obyek Wisata Ketep Pass di kabupaten Magelang Jawa Tengah. Ketep Pass tepatnya terletak pada jarak 21 km dari Mungkid, 17 km ke arah Timur dari Desa Blabak, 30 km dari Magelang, 30 Km dari Candi Borobudur, kurang lebih 35 km dari Boyolali dan 25 km dari Salatiga melalui Kopeng. Kawasan Ketep Pass merupakan kawasan wisata pada ketinggian sekitar 1200 m dari permukaan laut. Tempatnya yang lapang dan berada di puncak bukit menjadikan pemandangan dari Ketep Pass bisa leluasa ke segala penjuru arah. Fasilitas yang ada di Ketep Pass antara lain: 1. Gardu Pandang Berupa 2 buah gazebo masing-masing ukuran empat pesegi panjang dan bangunan segi delapan dengan panjang sisi 5 m. Tempat untuk melihat keindahan alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, serta hamparan lahan di kedua kaki gunung tersebut. Terdapat 2 buah gazebo yang secara astronomis terletak pada 07 29’ 739” LS, 110 22’ 889” BT atau 0431752 mT, 9171409 mU dengan ketinggian 1188 mdpal. 2. Ketep Volcano Theatre Sebuah gedung tempat pemutaran film dokumenter tentang aktifitas Gunung Merapi dengan kapasitas tempat duduk 78 kursi. Film ilmiah yang menceritakan tentang terjadinya, jalur-jalur pendakian, penelitian di Puncak Garuda, serta letusan dahsyat Gunung Merapi. Gambar 4. Ketep Volcano Theatre Gambar 3. Gardu Pandang commit to user 51 Secara astronomis terletak pada 07 29’ 696” LS, 110 22’ 896” BT atau 0431770 mT, 9171489 mU dengan ketinggian 1208 mdpal. 3. Ketep Volcano Center Sebuah gedung yang disebut museum dengan luas ± 500 m 2 . Sebuah museum volcanologi yang di dalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi. Komputer interaktif yang berisi tentang dokumen kegunungapian, beberapa contoh batu- batuan bukti letusan dari tahun ke tahun, poster Puncak Garuda berukuran 3 × 3 m, poster peringatan dini lahar Gunung Merapi. Secara astronomis terletak pada 07 29’ 652” LS, 110 22’ 912” BT atau 0431791 mT, 9171570 mU dengan ketinggian 1184 mdpal. 4. Pelataran Panca Arga Panca Arga mempunyai arti lima gunung. Pada lokasi ini merupakan puncak tertinggi di obyek Wisata Ketep Pass. Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat lima gunung yaitu: Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Slamet. Selain lima gunung tersebut, pengunjung masih dapat melihat dan menikmati bukit dan gunung kecil antara lain Gunung Tidar, Gunung Andong, Bukit Menoreh, dan Bukit Telomoyo. Secara astronomis terletak pada 07 29’ 672” LS, 110 22’ 895” BT atau 0431767 mT, 9171531 mU dengan ketinggian 1204 mdpal. Gambar 5. Ketep Volcano Center Gambar 6. Pelataran Panca Arga commit to user 52 5. Restoran Ketep Pass Disini pengunjung dapat menikmati menu yang disajikan di restoran sesuai selera. Bangunan di atas Ketep Volcano Theatre yang berdinding kaca ini sangat cocok untuk menikmati hidangan juga sambil menikmati indahnya panorama alam di kaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Secara astronomis terletak pada 07 29’ 683” LS, 110 22’ 895” BT atau 0431773 mT, 9171511 mU dengan ketinggian 1204 mdpal. 6. Teropong Sebanyak 2 buah yang berada di puncak Panca Arga dan Gardu Pandang. Dengan teropong ini pengunjug dapat melihat dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Terdapat 2 buah teropong, masing-masing secara astronomis terletak pada 07 29’ 670” LS, 110 22’ 906” BT atau 0431788 mT, 9171536 mU dan 07 29’ 739” LS, 110 22’ 87 9” BT atau 0431741 mT, 9171410 mU. 7. Mushola Luas bangunan mushola ± 10 m 2 dengan bentuk bangunan yang artistik, lengkap dengan tempat wudhlu dan toilet. Secara astronomis terletak pada 07 29’ 660” LS, 110 22’ 912” BT atau 0431808 mT, 9171553 mU dengan ketinggian 1184 mdpal. Gambar 7. Restoran Ketep Pass Gambar 8. Teropong Gambar 9. Mushola commit to user 53 8. Area Parkir Areal parkir yang luas dan cukup memadai. Terdapat parkir sepeda motor dan parkir mobil, untuk parkir sepeda motor terletak memanjang di depan pintu masuk. Letak koordinat parkir motor dapat dilihat pada tabel 21. Tabel 21. Tabel Letak Koordinat Parkir Motor. No Nama Obyek Geografis UTM Ketinggian mdpal 1 Parkir motor 1 07 29’ 711” LS 0431758 mT 1204 110 22’ 889” BT 9171462 mU 2 Parkir motor 2 07 29’ 699” LS 0431754 mT 1203 110 22’ 888” BT 9171483 mU 3 Parkir motor 3 07 29’ 692” LS 0431752 mT 1202 110 22’ 886” BT 9171498 mU 4 Parkir motor 4 07 29’ 648” LS 0431746 mT 1201 110 22’ 884” BT 9171510 mU 5 Parkir motor 5 07 22’ 683” LS 0431738 mT 1199 110 22’ 880” BT 9171515 mU Sedangkan untuk parkir mobil memanjang di pinggir jalan dan di depan pintu masuk 2 Gambar 10. Area Parkir Motor Gambar 11. Area Parkir Mobil commit to user 54 Tabel 22. Tabel Letak Koordinat Parkir Mobil. No Nama Obyek Geografis UTM Ketinggian mdpal 1 Parkir mobil 1 07 29’ 633” LS 0431731 mT 1195 110 22’ 873” BT 9171513 mU 2 Parkir mobil 2 07 29’ 674” LS 0431694 mT 1195 110 22’ 853” BT 9171527 mU 3 Parkir mobil 3 07 29’ 666” LS 0431814 mT 1184 110 22’ 920” BT 9171545 mU 4 Parkir mobil 4 07 29’ 651” LS 0431784 mT 1183 110 22’ 904” BT 9171573 mU 5 Parkir mobil 5 07 22’ 648” LS 0431776 mT 1183 110 22’ 898” BT 9171577 mU 9. Pintu Masuk Terdapat 2 pintu masuk. Secara astronomis terletak pada 07 29’ 679” LS, 110 22’ 878” BT atau 0431735 mT, 9171520 mU dengan ketinggian 1198 mdpal, dan 07 29’ 641” LS, 110 22’ 908” atau 0431792 mT, 9171592 mU dengan ketinggian 1183 mdpal. 10. Pos keamanan Terdapat 1 pos keamanan terletak di depan Ketep Volcano Theater. Secara astronomis terletak pada 07 29’ 703” LS, 110 22’ 896” BT atau 0431771 mT, 9171475 mU dengan ketinggian 1207 mdpal. 11. Pendopo Secara astronomis terletak pada 07 29’ 724” LS, 110 22’ 887” BT atau 0431755 mT, 9171438 mU dengan ketinggian 1189 mdpal. 12. Tugu peresmian Letaknya berada di dekat pos keamanan. Secara astronomis terletak pada 07 29’ 709” LS, 110 22’ 893” BT atau 0431764 mT, 9171465 mU dengan ketinggian 1204 mdpal. commit to user 55 13. Kantor Secara astronomis terletak pada 07 29’ 748” LS, 110 22’ 882” BT atau 0431744 mT, 9171395 mU dengan ketinggian 1185 mdpal. 14. Toilet Terdapat 7 toilet yang tersebar di area obyek wisata, masing-masing dapat dilihat pada tabel 23. Gambar 12. Pintu Masuk Gambar 13. Pos Keamanan Gambar 14. Pendopo Gambar 15. Tugu Peresmian commit to user 56 Tabel 23. Letak Koordinat Toilet. No Nama Obyek Geografis UTM Ketinggian mdpal 1 Toilet 1 07 29’ 689” LS 0431723 mT 1197 110 22’ 896” BT 9171562 mU 2 Toilet 2 07 29’ 715” LS 0431759 mT 1190 110 22’ 890” BT 9171456 mU 3 Toilet 3 07 29’ 715” LS 0431763 mT 1189 110 22’ 894” BT 9171456 mU 4 Toilet 4 07 29’ 741” LS 0431733 mT 1194 110 22’ 875” BT 9171408 mU 5 Toilet 5 07 29’ 685” LS 0431750 mT 1200 110 22’ 886” BT 9171508 mU 6 Toilet 5 07 29’ 715” LS 0431759 mT 1190 110 22’ 890” BT 9171456 mU 7 Toilet 7 07 29’ 715” LS 0431763 mT 1189 110 22’ 894” BT 9171456 mU 15. 15. Warung Warung kaki lima terletak memanjang di depan obyek wisata, juga memanjang di area obyek wisata Ketep Pass. Kebanyakan adalah warung penjual makanan. Selain itu juga terdapat kios tanaman hias, toko souvenir, dan penjual jagung bakar. Untuk mengetahui letak geografis lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Jumlah pedagang yang ada di area ketep Pass berdasarkan wawancara dengan masyarakat ada sekitar 100 pedagang. Semuanya berasal dari daerah sekitar obyek, tidak ada pedagang dari luar daerah. Gambar 16 . Toilet Gambar 17. Warung commit to user 59

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penilaian potensi obyek wisata dan analisis SWOT di atas kemudian dapat ditentukan prioritas usaha pengembangan obyek wisata Ketep Pass. Langkah-langkah dalam menentukan usaha pengembangan ini didasarkan pada kelemahan dan ancaman yang dapat menghambat pengembangan. Serta dengan mengoptimalkan peluang dan kekuatan yang ada untuk menarik wisatawan. Usaha pengembangan dalam penelitian ini masih berupa gambaran secara umum, artinya perlu penelitian lebih lanjut. Lebih jauh mengenai pengembangan obyek wisata Ketep Pass disajikan dalam tabel berikut: Tabel 24. Pengembangan Obyek Wisata Ketep Pass No Aspek Pengembangan Analisis SWOT Usaha Pengembangan 1 Daya tarik obyek wisata Obyek wisata Ketep Pass mempunyai nilai unik regional karena tidak ada obyek wisata serupa di Kabupaten Magelang, tetapi di daerah lain masih ada obyek wisata yang serupa dengan Ketep Pass, misalnya di Kaliurang Yogyakarta. Perlu penambahan atraksi yang berbeda dan belum ada di obyek wisata lain agar keunikannya juga berbeda sehingga wisatawan lebih tertarik berkunjung ke Ketep Pass 2 Aksesibilitas Kondisi jalan yang sempit dan ada beberapa bagian jalan yang rusak Perlu pelebaran jalan dan perbaikan agar memudahkan wisatawan berkunjung ke Ketep Pass 3 Fasilitas dasar Jumlah tempat menginap yang masih kurang, serta kondisi warung makan dan toilet yang belum terkelola dengan baik Penambahan tempat menginap disekitar obyek serta perbaikan fasilitas warung makan dan toilet agar wisatawan lebih nyaman berkunjung ke Ketep Pass 4 Fasilitas pendukung Tempat ibadah yang kurang luas, belum tersedia wartel, kondisi parkir yang kurang rapi. Perluasan tempat ibadah, pengadaan wartel, dan penataan tempat parkir agar wisatawan merasa nyaman selama berkunjung ke Ketep Pass commit to user 60

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Obyek Wisata Ketep Pass dapat disimpulkan bahwa Obyek Wisata Ketep Pass masuk dalam kategori potensi tinggi. 2. Pengembangan obyek wisata berdasarkan faktor penghambat terutama pada faktor daya tarik obyek wisata, aksesibilitas, fasilitas dasar, fasilitas pendukung.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dapat diambil implikasi sebagai berikut: 1. Ketep Pass merupakan daerah yang sangat cocok untuk pengembangan obyek wisata alam karena lokasinya strategis. Dengan kondisi yang seperti itu, dilakukan usaha-usaha untuk pengembangannya yang melibatkan komponen-komponen yang ada, yaitu pemerintah, pengelola dan penduduk. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran Geografi di sekolah tingkat SMA pada kompetensi dasar persebaran lokasi sumber daya alam di Indonesia.

C. Saran

1. Sebagian besar kendala atau faktor penghambat obyek wisata adalah masalah aksesibilitas dan kurangnya fasilitas umum yang disediakan. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk melakukan pembangunan sarana akomodasi yang memadai dan pembangunan fasilitas umum untuk meningkatkan kualitas obyek wisata yang nantinya berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan. commit to user 61 2. Dalam pembangunan obyek wisata Ketep Pass perlu memperhatikan kondisi alam di sekitar agar tidak merusak kondisi alam dan menurunkan potensi alam di daerah tersebut. Suplemen Saran dari Ketua Panitia Ujian : Di kawasan obyek wisata Ketep Pass, tata guna lahan adalah peraturan dan arahan penggunaan lahan yang pada dasarnya mengatur fungsi apa saja yang boleh dan tidak boleh berada di kawasan tersebut. Konsep utama pengembangan kawasan Ketep Pass: 1. Keterpaduan fisik Kawasan Ketep Pass merupakan kawasan dengan karakter alam pegunungan yang berpotensi agraris. Sebagai lahan hijau berstatus kawasan konservasi alam yang dilindungi dan berfungsi sebagai kawasan lindung yang telah berkembang serta menjadi kawasan berpotensi tumbuh cepat. Penetapan fungsi kawasan wisata memunculkan peluang bagi sebuah lingkungan binaan yang selanjutnya dapat memunculkan sebuah perbedaan dengan karakter konservasi alam itu sendiri. Dengan demikian perlu adanya sebuah keterpaduan antara karakter alam pegunungan sebagai kawasan lindung dengan karakter fisik buatan sebagai lingkungan binaan. Ketep Pass sebagai tempat tertinggi di Bukit Ketep difungsikan sebagai fasilitas umum publik. Peruntukan lahan di sekitar obyek wisata Ketep Pass ditetapkan sebagai daerah hijau bukan daerah terbangun, dengan maksud agar Ketep Pass menjadi satu-satunya fasilitas umum publik yang diijinkan. commit to user 62 Tabel Penataan Kawasan Alam yang Dilindungi No Peruntukan Lahan Pemanfaatan Lahan Aplikasi Konsep 1 Kawasan alam yang dilindungi  Kawasan sumber air  Kawasan konservasi  Kawasan studi ilmiah  Kawasan wisata hutan Dengan dikembangkannya wisata vulkanologi pengembangan lahan budidaya di tengah pemanfaatan lahan kawasan lindung tetap mengutamakan syarat-syarat kawasan alam yang dilindungi. Pembangunan fisik yang ada di luar persyaratan yang diijinkan dikembalikan agar memenuhi syarat menjadi kawasan lindung. Pengembangan kawasan Ketep Pass. Masing-masing segmen diperhitungkan terhadap pemenuhan syarat- syarat Kepemendagri Nomor 59 Tahun 1988 tentang unit lingkungan mencakup KDB, KLB, tinggi bangunan, dan penetapan fungsi lahan. 2 Pinggiran Kawasan Lindung  Kawasan wisata air  Kawasan wisata hutan  Kawasan konservasi  Kawasan studi ilmiah  Kebun rakyat  Hutan rakyat 3 Kawasan pertanian  Pertanian  Irigasi  Permukiman 2. Keterpaduan visual Sebagai kawasan yang sedang tumbuh, kawasan Ketep Pass diprediksikan akan tumbuh bangunan-bangunan penunjang aktifitas pariwisata. Ketep Pass sebagai kawasan budidaya di wilayah konservasi alam seharusnya diterjemahkan ke dalam menjadi sebuah kosep penataan fisik. Bangunan-bangunan yang direncanakan harus memiliki keterpaduan dengan alam. commit to user 63 No Aspek Aplikasi Konsep 1 Tata guna lahan  Potensi alam, keunikan khas, pertanian, hutan, sumber air bersih yang ada harus dikuatkan tampilannya.  Tempat-tempat dengan pemandangan baik adalah tempat terbuka publik  Perlu menggali upaya-upaya pengaturan tata guna lahan agar konsistensi kuantitas dan kualitas alam ruang hijau tetap terjaga. 2 Bentuk dan massa bangunan  Bentuk bangunan menonjolkan bangunan geospace- vulkanologi sebagai ciri khas kawasan  Penataan massa bangunan menempatkan alam sebagai obyek utama. 3 Sirkulasi dan parkir Sirkulasi dan parkir ditata agar wisatawan dapat menikmati obyek wisata alam dengan nyaman. 4 Sarana dan prasarana Ketersediaan listrik, air bersih, drainase, tempat sampah, serta fasilitas lain disesuaikan dengan arahan fungsi, visual, dan fisik yang terpadu. Ada peredaan dalam menilai antara obyek wisata buatan dan obyek wisata buatan, terutama dalam penilaian fasilitas yang ada. Hal ini dimaksudkan agar tidak merusak kondisi alamnya. Semakin banyak fasilitas yang tersedia di obyek wisata alam, maka akan merusak kondisi alamnya, dan akan menurunkan potensi alamnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel Perbedaan Penilaian Parameter Daya Tarik Obyek Wisata No Parameter Penilaian SWOT untuk obyek wisata buatan Penilaian untuk obyek wisata alam 1 Tingkat keunikamkelangkaan Penilaian tertinggi adalah tingkat nasional- internasional. Penilaian tertinggi adalah tingkat nasional- internasional. 2 Nilai obyek wisata rekreasi, pengetahuan, kepercayaanreligius, kebudayaan Semakin banyak nilai obyek wisata, nilainya semakin tinggi. Semakin sedikit nilai obyek wisata, yaitu hanya wisata alam, nilainya semakin tinggi. 3 Ketersediaan lahan intuk rekreasi bersantai, bermain, Semakin banyak lahan untuk rekreasi, semakin Semakin sedikit lahan untuk rekreasi, semakin