return on assets. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu rupiah variabel pembiayaan murabahah, dengan
asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan return on assets sebesar 0,37
. Nilai koefisien β=|0.063| yang berarti variabel pembiayaan murabahah mempengaruhi variabel dependen sebesar
0,063. Probabilitas menunjukkan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,793.
4.3 Pembahasan a. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada
Bank Umum Syariah.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap
variabel return on assets yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,012 0,05. Dikatakan berpengaruh negatif karena variabel pembiayaan
mudharabah memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar 0,078. Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak
pertama Shahibul Maal dalam hal ini bank umum syariah menyediakan modal 100, sedangkan pihak lainnya sebagai pengelola. Keuntungan
dibagi berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila terdapat kerugian akan ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu
bukan akibat kelalaian si pengelola. Namun bila pengelola punya andil dalam kerugian maka pengelola wajib menanggungnya. Keuntungan atau
nisbah bagi hasil dari pembiayaan mudharabah bersifat tidak pasti
Universitas Sumatera Utara
dikarenakan nisbah bagi hasil ditentukan oleh bank umum syariah sesuai dengan omset usaha yang diperoleh. Oleh sebab itu, perhitungan
pendapatan senantiasa berubah sesuai dengan pencapaian omset usaha, sehingga menyebabkan pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif dan
signifikan secara parsial terhadap ROA Return on Assets.
b. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel pembiayaan musyarakah secara berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial
terhadap variabel return on assets yang dapat dilihat dari tingkat signifikansi 0,692 0,05. Dikatakan variabel pembiayaan musyarakah
memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,054. Dalam praktik pembiayaan musyarakah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan praktik
pembiayaan mudharabah, yang membedakannya adalah kepada siapa pembiayaan tersebut disalurkan. Pembiayaan mudharabah disalurkan
kepada koperasi, BMT baitul maal wa tamwil, serta multifinance. Sedangkan untuk pembiayaan musyarakah disalurkan untuk modal usaha
kerja seperti perdagangan atau jasa. Pada praktiknya, penyaluran dana untuk modal usaha kerja sperti perdagangan dan jasa sangat banyak
digunakan dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan kepada koperasi atau BMT. Pembiayaan musyarakah lebih sering digunakan dibandingkan
dengan pembiayaan mudharabah, namun nasabah tidak diikat untuk rutin membayar pokok setiap bulannya namun disesuaikan dengan kapan
Universitas Sumatera Utara
nasabah memiliki dana untuk mengembalikannya. Jika dalam 1 tahun tidak mampu melunasi pokoknya, maka pembiayaan bisa diperpanjang. Hal ini
menyebabkan mengapa pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap profitabilitas.
c. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah.