Komunikasi Massa Komunikasi Massa dan Media Cetak

27 jarak yang begitu jauh, dimana tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti teltepon, kantor pos atau jalan raya. Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan status sosial. Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kriotik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai. Jadi setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh insur itu saling bergantung satu sama lainnya.

II.2 Komunikasi Massa dan Media Cetak

II.2.1 Komunikasi Massa

II.2.1.1 Pengertian dan Fungsi Komunikasi Massa Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi massa yang menyampaikan informasi, ide, gagasan kepada komunikasn yang jumlahnya banyak dan menggunakan media. Aneka pesan melalui sejumlah media massa dengan menyajikan beragam peristiwa baik itu yang sifatnya sederhana Universitas Sumatera Utara 28 menunjukkan bahwa komunikasi massa telah menjadi bagian kehidupan manusia. Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepadakhalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti surat kabar, majalah, tabloid, televisi, dan radio. Defenisi lainnya, komunikasi massa merupakan pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Komunikasi massa memiliki faktor utama yaitu menggunakan alat bantu media yang meliputi media elektronik ataupun non elektronik. Jenis-Jenis Media Massa 1. Media Massa Cetak Printed Media. Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi a koran atau suratkabar ukuran kertas broadsheet atau 12 plano, b tabloid 12 broadsheet, c majalah 12 tabloid atau kertas ukuran foliokwarto, d buku 12 majalah, e newsletter foliokwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8, dan f buletin 12 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8. Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature. 2. Media Massa Elektronik Electronic Media. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. Universitas Sumatera Utara 29 3. Media Online Online Media, Cybermedia, yakni media massa yang dapat kita temukan di internet situs web. Komunikasi massa diartikan juga sebagai proses penyebaran pesan denganmenggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si pengirim pesan. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Joseph R. Dominick Onong: 1994;29 terdiri atas:  Surveillance pengawasan. Fungsi pengawasan ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu pengawasan peringatan warning or beware surveillance dan pengawasan instrumental instrumental surveillance. Pengawasan di sini mengacu kepada peranan berita dan informasi dari media massa. Para pekerja media, mengumpulkan informasi dan menyebarkannya dalam bentuk berita melalui media ke seluruh khalayak di dunia.  Interpretation Penasiran. Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Fungsi interpretasi ini tidak selalu dalam bentuk tulisan.  Linkage keterkaitan. Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan.  Transmission of values penyebaran nilai. Media massa dianggap sebagai sosialisasi nilai-nilai yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok. Media massa menyajikan penggambaran masyarakat. Universitas Sumatera Utara 30  Entertainment hiburan. Fungsi ini dapat kita temui diberbagai acara televisi, dimana sebahagian besar programnya bersifat menghibur to entertain. II.2.1.2 Elemen Komunikasi Massa Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi komunikasi massa. Ada beberapa elemen dalam komunikasi massa antara lain: komunikator, isi, audience, umpan balik, gangguan saluran dan semantic, gatekeeper, pengatur dan filter.  Komunikator. Komunikator di sini meliputi jaringan, media lokal, direktur, staf redaksi dan teknis yang berkaitan dengan sebuah pemberitaan di sebuah media cetak seperti tabloid. Jadi komunikator adalah gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.  Isi. Isi media setidak-tidaknya bisa dibago ke dalam lima kategori yakni; 1 berita dan informasi, 2analisis dan interpretasi, 3pendidikan dan sosialisasi, 4hubungan masyarakat dan persuasi, 5iklan dan bentuk penjualan lain, dan 6hiburan.  Audience. Dalam komunikasi massa, audience yang dimaksud tentunya beragam. Masing-masing audience berbeda satu dan lainnya namun memungkinkan untuk dapat memberikan reaksi yang sama terhadap pesan yang diterima.  Umpan balik. Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada sumberkomunikator setelah dipertimbangkan dalam waktu tertentu sebelumdikirimkan. Umpan balik yang terbentuk dalam proses komunikasi Universitas Sumatera Utara 31 biasanya tidak terjadi secara langsung, karena komunikator dan komunikan tidak melakukan kontak secara langsung.  Gangguan saluran dan semantik. Gangguan pada saluran komunikasi massa selain berasal dari dalam saluran dapat disebabkan juga dari luar. Gangguan dari dalam misalnya pada saat membaca iklan di media cetak, ada ejaan yang salah, dan menafsirkan maksud pesan secara salah pula. Gangguan dari fakor luar misalnya kesibukan pembaca media cetak yang tidak dapat sepenuhnya menikmati bahan bacaannya. Sedangkan gangguan semantik sifatnya lebih kompleks dan rumit, karena gangguan ini berkaitan dengan bahasa. Hal-hal seperti ini tidak mungkin dihindari, namun dapat diminimalkan dengan pemilihan bahasa yang lebih sederhana atau yang dapat dimengerti oleh semua pihak yang menonton tayangan tersebut.  Gatekeeper. Seorang gatekeeper orang yang bertugas untuk mempengaruhi informasi dalam media massa mempunyai fungsi sebagai berikut: 1 menyiarkan informasi; 2 membatasi informasi yang diterima dengan mengedit informasi sebelum disebarkan; 3 memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta dan pandangan lain; 4 menginterpretasikan informasi.  Pengatur. Dalam media massa, pengatur adalah mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini berasal dari luar media massa namun mereka tetap bisa memutuskan kebijakan redaksional.  Filter. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata dimana audience bisa melihat dunia. Ini berate dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari Universitas Sumatera Utara 32 bingkai tersebut. Filter boleh dikatakan sebagai kerangka fikir melalui mana audience menerima pesan. II.2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa sebagai salah satu bentuk komunikasi yang menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari memiliki perbedaan dengan bentuk komunikasi lainnya. Perbedaan yang paling mudah dicermati ialah dalam proses komunikasi massa, diperlukannya alat bantu yang mendukung terciptanya komunikasi efektif. Menurut Ardianto dkk 2004:125, karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:  Komunikator terlembaga. Komunikasi massa menggunakan media massa baik itu media elektronik ataupun cetak. Disini dapat dilihat bahwa sifat komunikatornya terlembaga, yaitu bergerak dalam organisasi yang kompleks dan segala informasi yang diberikan terikat oleh sistem yang ada.  Pesan bersifat umum. Komunikasi massa bersifat terbuka, dimana pesan yang disampaikan ditujukan untuk semua orang bukan untuk sekelompok orang. Pesan itu sendiri dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa dapat dimuat dalam media massa.  Komunikannya anonym dan heterogen. Proses komunikasi ini menggunakan alat bantu media dan tidak dilakukan secara tatap muka. Karena itu komunikator tidak mengenal siapa komunikannya. Selain itu, komunikannya merupakan masyarakat yang tidak dikelompokkan. Komunikannya dapat berasal dari lapisan masyarakat yang berbeda usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, agama dan lainnya. Universitas Sumatera Utara 33  Media massa menimbulkan keserempakan. Sasaran atau khalayak yang dicapai dalam komunikasi massa relative banyak dan tidak terbatas. Pada saat yang bersamaan komunikan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Hal paling mudah dilihat adalah ketika sejumlah orang menonton film di bioskop. Secara bersamaan mereka menerima pesan yang disampaikan melalui film tersebut.  Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan. Setiap komunikasi melibatkanunsur isi dan hubungan sekaligus. Dalam komunikasi massa yang utama adalah isi, dimana pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.  Komunikasi massa bersifat satu arah. Karakteristik ini merupakan kelemahan dari proses komunikasi massa. Komunikatior tiodak dapat melakukan kontak langsung dengan komunikan. Sekalipun kedua belah pihak aktif dalam proses komunikasi tersebut, namun keduanya tidak melakukan dialog langsung, dimana respons dan feedback tidak dapat diterima saat itu juga.  Simulasi alat indra “terbatas”. Dalam proses komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa itu sendiri. Pada media cetak, khalayaknya menggunakan indra penglihatan. Pada radio siaran, khalayak menggunakan indra pendengaran. Sedangkan pada media cetak, khalayak menggunakan indra penglihatan.  Umpan balik tertunda delayed. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Karena pesanb Universitas Sumatera Utara 34 disampaikan melalui media massa, dimana komunikan tidak bertatap muka dengan komunikatornya maka feedback tidak dapat langsung diterima komunikator. Feedback dapat dilihat ketika komunikan melakukan tindakan atas dasar pesan yang diterimanya. Misalnya saja, karena membaca sebuah rubrik di tabloid, seseorang pembaca tergerak untuk mengikuti tren atau topik mode yang dibacanya dalam rubrik tersebut.

II.2.2 Media Cetak dan Tabloid

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

4 63 109

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Tabloid Bola dan Peningkatan Pengetahuan Sepak Bola (Studi Korelasional Tentang Motivasi Konsumsi Tabloid BOLA dan Peningkatan Pengetahuan Sepak Bola di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

0 43 121

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi II.1.1 Pengertian Komunikasi - Tabloid Aplaus Dan Kepuasan Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Tabloid Aplaus Terhadap Kepuasan Lifestyle Mahasiswa FISIP USU)

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Tabloid Aplaus Dan Kepuasan Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Tabloid Aplaus Terhadap Kepuasan Lifestyle Mahasiswa FISIP USU)

0 0 12

Tabloid Aplaus Dan Kepuasan Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Tabloid Aplaus Terhadap Kepuasan Lifestyle Mahasiswa FISIP USU)

0 0 10