23
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi
II.1.1 Pengertian Komunikasi
Setiap orang selalu berusaha untuk mengadakan komunikasi yang efektif dengan lawan bicaranya. Di dalam kehidupan setiap orang selalu dihiasi
dengan kegiatan berkomunikasi. Di mulai ketika bangun dari tidur hingga sampai pada saat akan tidur lagi. Bahkan tanpa disadari, ketika tidur pun
komunikasi dapat terjadi. Dengan kata lain komunikasi dimana-mana, dan memenuhi hampir seluruh waktu seseorang.
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berusaha untuk menjalin hubungan dengan manusia lain. Berdasarkan paradigm Laswell, komunikasi
adalah prosespenyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Komunikasi juga dapat diartikan sebagai bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.
Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.
Komunikasi merupakan satu bentuk tingkah laku, apabila seseorang berkomunikasi yang bersangkutan bukan merespon informasi yang sampai
kepadanya, tetapi apabila seseorang berkomunikasi ia berusaha untuk mencari informasi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang sedang
dihadapinya agar ia mempunyai gambaran yang lebih tepat tentang situasi lingkungan yang perlu dihadapinya.
Universitas Sumatera Utara
24
Dalam pengertian paradigma, komunikasi mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik
media massa seperti surat kabar, radio, teltevisi, film maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster, spanduk dan sebagainya.
II.1.2 Unsur-unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan,
media, penerima, dan efek. Unsur-unsur ini juga bisa disebut komponen atau elemen komunikasi. Untuk itu, kita perlu mengetahui unsur-unsur komunikasi.
Adapun unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut: 1.
Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi juga bisa dalam bentuk kelompok misalnya, partai,
organisasi, atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahas Inggrisnya disebut source atau sender.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. Dalam bahasa
Universitas Sumatera Utara
25
Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau information.
3. Media
Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa
pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi
pancaindera dianggap sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti surat, telepon, telegram yang digolongkan
sebagai media komunikasi antarpribadi. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan
antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat
dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, tabloid, buku, brosur, stiker, buletin,
poster, spanduk dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain: radio, film, televisi, video recording, audio cassette dan sebagainya.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai atau Negara. Penerima adalah elemen penting dalam komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu
pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam
Universitas Sumatera Utara
26
masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau media.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh
ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan. 6.
Tanggapan balik Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu
bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski
pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan
untukmenyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai kepada tujuan. Hal-hal seperti itu yang menjadi tanggapan balik yang diterima oleh
sumber. 7.
Lingkungan Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang
dapatmempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empatmacam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan
psikologis, dan dimensi waktu. Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik
misalnya geografis. Komunikasi sering sekali sulit dilakukan karena faktor
Universitas Sumatera Utara
27
jarak yang begitu jauh, dimana tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti teltepon, kantor pos atau jalan raya.
Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa,
kepercayaan, adat istiadat dan status sosial. Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya
menghindari kriotik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Sedangkan dimensi waktu
menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya
musim. Namun perlu diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.
Jadi setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh insur itu saling bergantung satu sama
lainnya.
II.2 Komunikasi Massa dan Media Cetak