Skala Utama Kovarians Analisis Multivariat

7

2.4 Lingkungan Belajar

Lingkungan adalah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau life processesmanusia kecuali gen-gen Oemar Hamalik: 2009. Teori ekologi yang dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner 1997-2005 berfokus pada konteks-konteks sosial tempat anak-anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan mereka. Teori ekologi ecological theory Bronfenbrenner 1995, 2000, 2004; Bronffenbrenner Morris, 1998,2006 terdiri atas lima sistim lingkungan, dari hubungan interpersonal yang kuat sampai pengaruh budaya internasional. Lima sistim tersebut adalah mikrosistim, mesosistim, ekosistim, makrosistim dan kronosistim. Mikrosistim adalah lingkungan tempat individu tersebut menghabiskan banyak waktu, seperti keluarga, teman sebaya, sekolah dan lingkungan di sekitar siswa.Mesosistim adalah hubungan antar mikrosistim sebagai contoh hubungan antara sekolah dengan keluarga. Ekosistim berfungsi ketikapengalaman di keadaan lain mempengaruhi apa yang dialami siswa dan guru dalam konteks terdekat, sebagai contoh peranan dewan pengawas dan taman sekolah yang mempunyai peran kuat dalam menentukan kualitas dan keindahan sekolah. Makrosistim melibatkan budaya yang lebih luas mencakup peran faktor etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak-anak. Kronosistim mencakup kondisi sosiohistoris dan perekembangan para siswa John W Santrock: 2009. Tulisan ini akan fokus pada sistim lingkungan yang pertama yaitu mikrosistim yang meliputi keluarga dan teman.

2.5 Skala Utama

1. Skala Nominal Skala nominal Adalah skala yang semata-mata hanya untuk memberikan indeks, atau nama saja dan tidak mempunyai makna yang lain, tidak dapat dipergunakan sebagai perbandingan antara satu data dengan data yang lain. Universitas Sumatera Utara 8 2. Skala Ordinal Skala ordinal adalah skala ranking, di mana kode yang diberikan memberikan urutan tertentu pada data, tetapi tidak menunjukkan selisih yang sama dan tidak ada nol mutlak. 3. Skala Interval Skala interval adalah skala pengukuran yang mempunyai selisih sama antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. 4. Skala Rasio Skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Artinya setiap satuan pengukuran mempunyai satuan yang sama dan mampu mencerminkan kelipatan antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain. J. Supranto: 2010.

2.6 Kovarians

Kovarians mendapat tempat yang penting dalam analisis SEM, bahkan SEM sering disamakan dengan “analysis of covariance structures”.Dalam ilmu statistik, mungkin lebih sering didengar dan diketahui istilah korelasi daripada kovarians. Sebenarnya kedua istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni melihat hubungan antar variabel. Hanya pada penghitungan kovarians, penekanan lebih pada variansi kedua variabel yang terjadi secara bersama-sama Singgih Santoso: 2012. Kovariansi antara dua variabel random X dan Y didefinisikan sebagai: KovX,Y = σ xy = E[X- µ x - Y- µ y ] sedangkan variansi dari suatu variabel random X didefinisikan sebagai: VarX = σ xx = σ x 2 = E[X- µ x 2 ] Universitas Sumatera Utara 9 2.7 Korelasi dan Determinasi 2.7.1 Korelasi Alat statistik yang sering dijumpai dalam analisis SEM adalah korelasi sekalipun kovarians adalah alat utama untuk melakukan perhitungan dalam model SEM. Korelasi pada dasarnya adalah melakukan standarisasi pada hasil kovarians yang di dapat, berbeda dengan kovarians, angka korelasi dibatasi dari -1 sampai +1 menunjukkan arah hubungan dua variabel sedangkan besar angka di belakangnya menunjukkan tingkat keeratan hubungan korelasi. Dalam SEM, korelasi akan banyak digunakan untuk mengartikan angka-angka yang terkait dengan estimasi koefisien regresi pada structural model ataupun besar factor loading pada measurement model.Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut Singgih Santoso: 2012: , dengan: covx,y = kovarians antara x dan y = deviasi standarx =deviasi standary

2.7.2 Determinasi

Koefisien determinasi merupakan sumbangan share dari x terhadap variasi naik turunnya y, tingkat variasi ditunjukkan oleh besarnya nilai varian y. Misalnya x=lingkungan, y=minat, = 0,9 dan = 0,9 2 = 0,81 artinya sumbangan x lingkungan terhadap variasi naik turunnya y minat = 81, sisanya 19 merupakan sumbangan faktor lain seperti metode belajar.

2.8 Analisis Multivariat

Masalah problem ialah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan atau harapan. Setiap masalah yang timbul pasti memiliki faktor penyebab umumnya lebih dari satu. Kalau masalah disebut sebagai variabel tak bebas y dan faktor Universitas Sumatera Utara 10 penyebab sebagai variabel bebas x, maka ada lebih dari satu x, katakan ada k buah, maka ditulis faktor penyebab: , . Artinya y disebabkan oleh , , , , .Salah satu contoh analisis multivariat adalah SEM. Analisis multivariat bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1. Analisis dependensiketergantungan dependency methods, bertujuan untuk menjelaskan atau meramalkan nilai variabel tak bebas berdasarkan lebih dari satu variabel bebas yang mempengaruhinya , , , , dan y, kalau hanya melibatkan satu variabel bebas, analisis disebut analisis bivariat x dan y. 2. Analisis interdependensisaling ketergantungan interdependence methods, bertujuan untuk memberikan arti meaning kepada suatu set variabel kelompok variabel atau mengelompokkan suatu set variabel menjadi kelompok yang lebih sedikit jumlahnya dan masing-masing kelompok membentuk variabel baru yang disebut faktor mereduksi jumlah variabel. Jenis skala yang dipergunakan untuk mengukur variabel tak bebas y dan variabel bebas x dan juga banyaknya variabel tak bebas akan menentukan teknik analisis multivariat yang tepat. Dalam analisis multivariat data non-metrik kualitatif untuk nominal dan ordinal sedangkan data metrik kuantitatif untuk interval dan ratio J. Supranto: 2010.

2.9 Structural Equation Modelling SEM

Dokumen yang terkait

Structural Equation Modelling (SEM) untuk Menentukan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Matematika Siswa/i SMA Mulia Pratama Medan

2 48 67

Penerapan Metode Structural Equation Modeling (SEM) dalam Menentukan Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan Dan Mutu terhadap Kesetiaan Pasien Rawat Jalan dalam Memanfaatkan Pelayanan Rumah Sakit di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

4 65 127

Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM)

0 2 5

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Internet terhadap Peningkatan Kinerja UKM Menggunakan Metode Structural Equation Modelling

0 0 6

Analisis Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Penggunaan Smartphone Dengan Menggunakan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sikap Pengguna Twitter Tentang Pemberian Informasi Pribadi dengan Menggunakan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

0 0 10

Iklan Online di Media Sosial : Risiko dan Kepercayaan Pengguna terhadap Iklan Online di Line dengan Metode Structural Equation Modelling (SEM) Studi Kasus : Line Berrybenka

0 1 10

Structural Equation Modelling (SEM) untuk Menentukan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Matematika Siswa/i SMA Mulia Pratama Medan

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Structural Equation Modeling (SEM) 2.1.1 Sejarah SEM dan Pengertian - Penerapan Metode Structural Equation Modeling (SEM) dalam Menentukan Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan Dan Mutu terhadap Kesetiaan Pasien Rawat Jalan dalam Mema

0 0 26

Penerapan Metode Structural Equation Modeling (SEM) dalam Menentukan Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan Dan Mutu terhadap Kesetiaan Pasien Rawat Jalan dalam Memanfaatkan Pelayanan Rumah Sakit di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

1 2 14