Validitas Data Tehnik Analisa Data

a Sampel Sampel merupakan sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan tehnik tertentu. Sampel yang diambil dalam penelitian ini tidak mutlak jumlahnya artinya sampel yang diambil menyesuaikan kebutuhan peneliti selama dilapangan guna memperoleh data selengkapnya. b Tehnik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini tehnik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling sampel bertujuan artinya pemilihan sampel berdasarkan syarat yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam purposive sampling peneliti cenderung untuk memilih informan yang dianggap memiliki informasi secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Bahkan dalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam perolehan data. 37 Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam mempertimbangkan cara ini adalah: 1 Pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian. 2 Jumlah atau ukuran sampel tidak dipersoalkan. 3 Unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. 37 Patton dalam HB. Sutopo. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta. Sebelas Maret University Press. 2002; hal 56

6. Validitas Data

Dalam menjamin validitas data yang diperoleh maka selama penelitian menggunakan tehnik trianggulasi. Trianggulasi yakni tehnik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data. Hal ini bertujuan guna keperluan pengecekan atau perbandingan terhadap data lain, maka diharapkan dapat mencapai kevalidan data yang diinginkan. Dalam penelitian ini trianggulasi data yang digunakan yakni trianggulasi sumber data. Mengarahkan penelitian agar mengumpulkan data maka wajib menggunakan beragam data yang tersedia. Trianggulasi ini memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda untuk menggali data yang sejenis. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: a Membandingkan data hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. b Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti masyarakat. c Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. d Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. e Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 38 38 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. 2002; hal 178

7. Tehnik Analisa Data

Analisa data menurut Patton adalah dikutip dari Lexy J. Moleong, 2002 halaman 103, yakni sebagai berikut: Proses mengatur uraian data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Hal ini dibedakan dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif yang mempunyai tiga komponen, yaitu: a Reduksi data Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian kualitatif berlangsung hingga sesudah penelitian lapangan sampai laporan akhir. b Penyajian data Merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. c Penarikan kesimpulan Merumuskan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data. Jika kesimpulan data dirasa kurang maka penulis menggali field note, atau mencari data ke lapangan lagi sampai data yang diinginkan terwujud. Ada yang perlu disadari bahwa disaat proses analisis bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data. Selain itu perlu diperhatikan pula sebelum proses analisis selesai diperlukan pengaturan data sesuai dengan cara analisisnya. 39 Peneliti harus mulai mengerti hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan, pertanyaan-pertanyaan, yang berarti tetap bersifat terbuka. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan atas ketiga komponen tersebut merupakan bentuk interaktif sebagai suatu proses siklus dalam usaha pengumpulan data. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Pengumpulan data 2 Melakukan analisis awal data jika telah memperoleh data dan pendalaman data bila ternyata masih ada data yang kurang lengkap 3 Merumuskan kesimpulan akhir Berikut dapat dilihat skema gambar dibawah ini: Skema 2: Interactive Model of Analysis oleh HB. Sutopo, halaman 96 39 HB.Sutopo. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta. Sebelas Maret University Press. 2002; hal 87 Pengumpulan Data Penarikan Kesimpulan Penyajian Data Reduksi Data

BAB II SELAYANG PANDANG

DESA BAJOMULYO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI

A. KEADAAN UMUM KOTA PATI

Kabupaten Pati adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pati. Ibukota Kabupaten Pati terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, berada di jalur pantura Semarang-Surabaya, sekitar 75 km sebelah timur Semarang. Jalur ini merupakan jalur ramai yang menunjukkan diri sebagai jalur transit. Kelemahan terbesar dari jalur ini adalah kecilnya jalan, hanya memuat dua jalur, sehingga untuk berpapasan cukup sulit. Kabupaten Pati juga memiliki sungai besar yaitu sungai Ngantru. Saat musim penghujan sudah terbiasa sungai ini meluap, sehingga pemerintah Jawa Tengah membentuk lembaga yang berfungsi menanggulangi banjir yang bernama Jatrunseluna. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati adalah dataran rendah. Bagian selatan perbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora terdapat rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian barat laut perbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara berupa perbukitan. Sungai terbesar adalah Kali Juwana, yang bermuara di daerah Juwana Kabupaten Pati terdiri atas 21 kecamatan, yang dibagi lagi atas 400 desa dan 5 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Pati. Kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Juwana dan Tayu, keduanya merupakan kota pelabuhan yang berada di pesisir Laut Jawa, juga Kecamatan Winong. Pati pun memiliki slogan yakni Pati Bumi Mina Tani. 1 Letak Wilayah