commit to user
BAB II DESKRIPSI OBYEK KAJIAN
A. Perkembangan Industri Majalah di Indonesia
Keberadaan majalah di Indonesia mulai dikenal pada masa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama
Pa nja Ra ja
pimpinan
Markoem Revue Indonesia
yang diterbitkan oleh Soemanang, SH. Pada awalnya, tujuan kehadiran majalah sama halnya dengan surat kabar yaitu dalam untuk
mengobarkan semangat perlawanan rakyat terhadap bahaya penjajahan serta menempa persatuan nasional. Selanjutnya, masuk pada masa Orde Lama di mana perkembangan
majalah tidak begitu baik karena jumlah majalah yang terbit relatif sedikit. Ini akibat adanya pedoman resmi penerbitan surat kabar dan majalah oleh penguasa tertinggi pada
masa itu. Sedangkan pada masa Orde Baru, mulai banyak bermunculan berbagai jenis majalah http:oliviadwiayu.wordpress.com20061103 bentuk2-media-massa.
Saat ini, di tengah gempuran media-media yang mengedepankan teknologi terbaru, majalah tetap eksis dengan jurus lama yaitu menjual segmentasi, mengupayakan
kemasan yang
eye ca tching,
permainan warna, desain, dan kualitas kertas sebagai
selling point.
Sangat berbeda dengan surat kabar, majalah dituntut lebih fokus untuk menjangkau khalayak atau target audiens tertentu. Segmentasi majalah mulai tampak pada akhir tahun
1970-an. Pada waktu itu, telah terbit sejumlah media cetak yang membahas masalah spesifik dengan pembaca khusus. Segmentasi itu tampak dari spesialisasi tema majalah
seperti majalah seperti malajah khusus ekonomi, keagamaan, kesehatan, anak-anak, remaja, wanita, keluarga, pertanian, otomotif, ilmu pengetahuan dan teknologi, sastra
commit to user atau budaya, psikologi, hukum dan kriminal, tata boga, manajemen atau perbankan,
pariwisata, interior, olahraga, kesehatan, industri, ketenagakerjaan, komputer, pertanian, arsitektur, fotografi, komputer, handphone, hobi dan hiburan musik, film, game, komik,
mainan. Beberapa grup konglomerasi penerbitan majalah sebagai pemain besar antara lain Gramedia, Suara Pembaruan, Jawa Pos, Femina, MRA Mugi Rekso Abadi, Media
Indonesia dan Pinpoint. Vivian 2002 menyatakan bahwa majalah-majalah semakin fokus dengan target
pasar yang sangat spesifik. Teknologi
dekstop publishing
yang semakin canggih dengan sistem komputerisasi memudahkan proses editing dan
la y-out
sehingga memudahkan, mempercepat, dan meminimalkan kesalahan pencetakan. Selain itu industri majalah-
majalah juga diwarnai dengan sistem waralaba –
fra nchise
, yakni terjemahan ke dalam berbagai bahasa, baik yang seluruhnya merupakan adaptasi dari versi aslinya maupun
yang sebagian disesuaikan dengan konteks lokal dan cita rasa negara lain http:bincangmedia.files.wordpress.com201005majalah.
Tabel Majalah Waralaba di Indonesia
No. Tahun Terbit
Media Segmen
Penerbit
1. April 1973
Bobo
Anak-anak Gramedia
2. 1997
CHIP
Komputer Elex Media
3. September 1997
Cosmopolitan
WanitaLifestyle Grup MRA 4.
2000
Hea lth Toda y
Kesehatan Infomaster
5. Mei 2000
F1 Ra cing Indonesia
Olahraga Quadra Media Publicia
commit to user 6.
Mei 2000
Herpers BAZAAR
WanitaLifestyle Media Insani Abadi
7. Juni 2000
Autoca r
Otomotif Grup MRA
8. Agustus 2000
Fema le Indonesia
WanitaLifestyle Mediamilenia
9. Oktober 2000
Her World Indonesia
WanitaLifestyle Media Ikrar Abadi
10. November 2000
Lisa
Wanita Pin Point
11. Maret 2001
Golf Digest
Olahraga Media Golfindo
12. April 2001
Komputer Aktif
KomputerTI Gramedia
13. Agustus 2001
Men’s Hea lth
Kesehatan Grup Femina
14. Agustus 2001
Ra lly XS
Olahraga Quadra Media
15. September 2001
Motorriders
Otomotif Olahraga
Grup MRA
16. Oktober 2001
Cosmo Girl
Remaja Putri Grup MRA
17. November 2001
Seventeen
Remaja Putri Grup Femina
18. 2001
T3 Indonesia
KomputerTI Tri Teknologi Tunggal
Sumber: Hersinta, Tesis, Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, 2002 http:bincangmedia.files.wordpress.com201005majalah.
B. Sejarah Singkat Majalah Cosmogirl Indonesia