Proses Produksi Madu STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI MADU PADA PT MADU PRAMUKA DI KABUPATEN BATANG

48

E. Proses Produksi Madu

Proses produksi madu merupakan serangkaian proses sederhana yang tetap higienis. Tahap-tahap proses produksi madu adalah sebagai berikut : Gambar 4. Proses Produksi Industri Madu PT Madu Pramuka 1. Proses Panen Panen dilakukan pada waktu malam hari karena lebah lebih jinak dibandingkan pada waktu siang hari, tetapi dengan panen malam hari, lebah biasanya tidak bisa kembali lagi ke sarangnya atau jatuh ke air dan mati, karena lebah memerlukan matahari untuk membantu navigasinya. Proses panen membutuhkan asapan smoker untuk mengusir lebah Sisiran frame dihentakan Penyikatan sisiran Tabung penampung Pengemasan kedalam botol Sisiran sarang di ekstraktor Penyaringan madu Produk madu dalam kemasan Penyimpanan madu Penyaringan kedua Pengupasan sisiran Proses panen Proses pasca panen Proses pengemasan 49 sekaligus untuk mengatasi jumlah kematian lebah karena apabila menggunakan akar kayu tidak hanya mengusir lebah tetapi juga membunuh, karena lebah menyerang bara api ketika malam. Tidak seluruh sarang lebah dipanen, tetapi hanya kepala madu tempat lebah menyimpan madunya. Dengan demikian, lebah dapat membuat kembali kepala madu dan mengisinya kembali jika pakan cukup banyak musim itu. Dengan demikian, satu sarang lebah bisa lebih dari sekali panen dalam satu musim. Proses panen ini dilakukan dengan menghentakkan sarang kedalam stup agar lebah terlepas dari sisiran dan jatuh kedalam stup. Lebah yang masih menempel pada sisiran dibersihkan dengan sikat. 2. Proses Pasca Panen Proses pasca panen dilakukan dengan cara membuka sarang pada bagian lilin penutup sarangnya, kemudian sarang diiris tipis-tipis secara horisontal supaya madu bisa keluar lebih cepat. Irisan tersebut kemudian di letakan di atas kain ditiriskan supaya madu menetes ke dalam tempat penampungan. Langkah berikutnya adalah memasukkan sisiran kedalam ektraktor untuk mengeluarkan madunya. Ekstraktor adalah alat yang digunakan memisahkan madu dari sisirannya tanpa merusak sisirannya. Alat ini dapat menampung hingga enam sisiran madu, tergantung pada besar ekstraktor. Ektraktor diputar agar madu keluar dari sarang lebah, setelah semua madu keluar, sisiran dimasukkan kembali kedalam stup agar dapat diisi kembali oleh lebah. Setelah itu madu diuji dengan refraktometer untuk mengetahui kadar air madu. Kemudian madu dapat disimpan dalam wadah plastik besar dengan suhu 21 C agar madu tidak cepat lembab dan meledak. 3. Proses Produksi Proses kerja dalam produksi madu adalah madu yang sebelumnya telah disaring dan disimpan, dituangkan pada tabung penampung madu dan disaring kembali untuk kedua kalinya. 50 Madu dapat dialirkan kekemasan botol melalui keran pada tabung penampung sesuai dengan volume masing-masing kemasan. Kemasan ditutup dua tahap, yang pertama dengan penutup sumbat kecil dan kemudian dengan penutup kemasan luar. Langkah berikuktnya adalah memberi segel pada penutup botol dengan memanaskan segel menggunakan hair dryer . Tahap terakhir adalah membungkus kemasan botol tadi kedalam plastik bening agar produk lebih higienis dan tidak kotor. 51

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B.

Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar belakang responden. Responden dari perusahaan dipilih dari 4 orang kepala bagian karena dianggap cukup mengetahui dan mewakili kondisi dari PT Madu Pramuka, yaitu kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran, kepala bagian pelatihan, dan kepala bagian personalia. Responden konsumen dipilih 2 orang konsumen pada saat datang ke PT Madu Pramuka untuk melakukan pembelian. Responden pemasok diambil 2 orang, yang dianggap pemasok yang telah lama bekerjasama dengan perusahaan. Responden agen dipilih 2 orang, yang terdiri dari 1 orang agen dan 1 orang pengecer. Sedangkan untuk mewakili pesaing, dipilih 5 perusahaan pesaing yang dianggap dapat menjadi pembanding bagi PT Madu Pramuka. Sedangkan responden pemerintah pemerintah dipilih 1 orang dari perwakilan Disperindag agar dapat diketahui apa saja kebijakan Pemerintah Daerah Batang dalam pemasaran industri madu di PT Madu Pramuka.

C. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal