2.9 Penelitian Yang Relevan
Pada Tabel 2.1 peneliti mengambil beberapa penelitian tentang AR yang menjadi bahan acuan bagi penulis dalam pembuatan skripsi ini:
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Augmented Reality menggunakan Vuforia SDK
No Nama
Judul Tahun
Hasil Penelitian 1
Muhammad Arisandy
Pratama Penerapan Augmented
Reality Pada Perancangan Aplikasi Pengenalan Alat
Musik Taganing Batak Berbasis Android
2014 Dari penelitian ini didapatkan aplikasi
tidak dapat berjalan ditempat yang kurang cahaya gelap, Karena kamera
membutuhkan cahaya untuk proses pelacakan tracking marker AR. Serta
perlunya memerhatika jarak dan focus dari kamera terhadap marker. Semakin
dekat jarak dengan marker semakin baik pendeteksian marker dan semakin jauh
jarak akan berakibat buruknya performa aplikasi.
2 Asti Nurhayati,
I Ketut Eddy Purnama
Ahmad Zaini Analisis Pengujian
Perangkat Lunak Augmented Reality
2010 Dari hasil Penelitan didapatkan pola
marker dapat mempengaruhi hasil virtual. Marker dengan pola sederhana,
kompleks, dan template menampilkan video dengan posisi penglihatan yang
tetap. Sedangkan untuk marker dengan pola simetris, video yang ditampilkan
sering berubah posisinya. Dan ukuran marker berpengaruh terhadap jarak
minimum dan jarak maksimum antara kamera dan marker.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Restoran dan Café adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua
pelanggannya untuk makan maupun minum. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, Restoran dan Café juga berusaha membuat puas para tamu dan hal ini
merupakan tujuan operasi restoran yang utama. Tarigan,2013 Ragam menu yang disediakan oleh restoran maupun cafe dengan nama yang
beragam dan asing didengar sering membuat pelanggan ragu untuk menentukan pesanan, sehingga sering kali pelanggan bertanya kepada pelayan untuk menjelaskan
jenis makanan dan minuman yang ada pada menu restoran. Banyak restoran memberikan daftar menu yang disertakan dengan gambar dari
menu yang ada di restoran tersebut. Hal ini dapat membantu pelanggan untuk menentukan pesanan, namun tidak jarang pelanggan restoran atau cafe merasa kecewa
dengan sajian yang tidak sesuai ekspektasi, baik dalam tampilan appearance maupun dari ukuran size. Berbeda dengan salah satu restoran yang berada di Jln. Dr
Mansyur yaitu Pondok Alang-Alang PAL Coffee yang menerapkan perinsip What You See is What You Get, dengan harapan kepuasan maksimal bagi pelanggannya.
Siregar,2011 Perbedaan antara tampilan sajian dengan gambar yang ditawarkan pada buku
daftar menu membuat kepuasan pelanggan berkurang. Hal lain yang mengurangi kepuasan pelanggan adalah porsi makanan yang tidak sesuai harapan, karena dengan
ukuran yang berlebihan dapat membuat sisa makanan food waste yang akan dibuang, atau jika ukuran porsi makanan yang membuat pelanggan merasa kurang sehingga
menurunkan kepuasan pelanggan. Tentunya pemiliki restoran ingin memberikan pelayanan terbaiknya melalui pramusaji yang dapat memberikan gambaran makanan
yang tersedia. Namun sering permasalahan komunikasi yang tidak selalu dapat disatukan antara pelanggan dengan pramusaji sehingga sering pelanggan tidak puas
dengan penjelasan pramusaji. Sisa Makanan foodwaste tercatat oleh Food and Agriculture Organization
FAO menyatakan satu per tiga dari total makanan yang di produksi untuk konsumsi yaitu 1,3 miliar ton pertahun. Hal ini juga berdampak meningkatnya gas yang dapat
menjadi penyebab efek rumah kaca oleh emisi yang terbuang pada saat pembuatan makanan tersebut. Di Indonesia, sisa makanan yang telah dibuang umumnya dapat di
daur ulang. Dari survey yang didapat di Jakarta, hampir 60 persen makanan dapat dibuat kompos sedangkan lainnya dapat didaur ulang. Aprilia,2013
Augmented Reality AR merupakan salah satu teknologi yang sangat berkembang saat ini, dengan menggabungkan benda maya dua atau tiga dimensi ke
dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu rill. Roedavan,2014 Penerapan Augmented Reality mampu
merealisasikan dunia virtual ke dunia nyata, dapat menampilkan objek-objek gambar 2D tersebut menjadi objek 3D. AR yang digunakan sebagai multimedia bertujuan
untuk mengkombinasikan data dengan media guna menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik Prasetyo,2014, dengan cara
menambahkan dan melengkapi kenyataan dengan menggunakan sebuah library Vuforia dan marker. Sehingga citra yang berbentuk tiga dimensi akan muncul pada
layar telepon genggam. Dengan penggunaan AR pada restoran dan cafe akan sangat membantu
pelanggan untuk menentukan pilihan menu sesuai dengan tampilan 3D yang mirip dengan sajian pada restoran dan cafe. Untuk itu penulis mengajukan judul
“Implementasi Augmented Reality Dalam Pemilihan Menu Makanan dan Minuman Sesuai Selera Pemesan” yang dapat membantu menyelesaikan persoalan bagi pemilik
restoran dan cafe juga bagi pelanggannya.
1.2 Rumusan Masalah