Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hati yang tidak dapat menerima seruan sama dengan tanaman yang tidak pernah disiram, ia akan layu yang akhirnya kering dan mati. Tanaman yang rindang daunnya yang dapat dipetik hasilnya dan bermanfaat bagi orang yang punya pohon itu dan sekitarnya adalah tanaman yang cukup menerima siraman air. Demikian juga benih iman yang pernah ditanam oleh orang tua kita, dengan diadzankan disebelah kanan dan diiqomatkan disebelah kiri pada waktu kita baru lahir ke dunia. Benih iman itu akan tumbuh subur dan besar serta dapat menghasilkan buah yang bermanfaat apabila ia cukup menerima siraman air seruan yang berisikan dakwah. Pada perkembangan zaman sekarang ini pemanfaatan berbagai macam sarana komunikasi dan informasi canggih; media cetak maupun elektronik, audio atau visual dan internet. Hal itu semua merupakan sarana penunjang untuk berdakwah agar ajaran islam dapat diterima di masyarakat. Dari sekian banyak media yang digunakan salah satunya adalah musik yang mempunyai daya tarik tersendiri dan tidak membosankan audiens. Musik sebagai bagian dari seni merupakan alat komunikasi yang cukup efektif, melalui seruan aspek yang terdapat didalamnya musik dapat mempengaruhi emosi orang yang menikmatinya Penyampaian makna suatu ekspresi, juga merupakan proses komunikasi nonverbal yang dapat dilakukan secara interpersonal. Dimana manusia memungkapkan perasaan-perasaan psikologisnya, setidaknya mempunyai peran dalam interaksi manusia dengan lingkungannya, terutama saat mendengarkan musik 1 Musik merupakan bagian komunikasi massa yang disampaikan kepada audiens melalui aktivitas listening mendengar, ia merupakan sumber yang mudah untuk mendapatkan kesenangan, terutama bagi anak muda. Lebih lanjut musik bisa sebagai jalan untuk berinteraksi, ia mampu mengkomunikasikan kondisi emosi dengan mudah, menggambarkan suasana hati memacu respon emosional dari pendengar, atau bisa jadi menciptakan perasaan atau kesan emosi. Menurut Donald Robert dan Lisa Henrisen 1990 manusia berusia dewasa atau pra dewasa menghabiskan waktu sekitar 3 atau 4 jam dalam sehari untuk mendengarkan musik. Musik sebagai salah satu karya seni yang dapat dipahami sebagai alat komunikasi karena pada dasarnya musik adalah bahasa emosi. Seperti bahasa, pula, musik mempunyai tata bahasa, bentuk kalimat dan retorika. Namun musik juga mempunyai perbedaan dengan bahasa, jika kata-kata sifatnya konkret, maka nada bersifat cair dan tidak dapat diraba. Kata memberikan ide-ide pasti, sedangkan musik sulit dipahami oleh pikiran manusia menyebabkan terjadi“ penerjemahan” pesan dalam musik yaitu melirik atau teks lagu 2 Pada dasarnya, seni adalah sebuah sarana menuju keinginan keindahan 1 Jalaludin Rahmat. “Psikologi Komunikasi” edisi revisi. PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, hal:268 2 Joseh Muchlis “The Enjoyment Of Music: An Introduction to Listening, New York: WW Norton Company, 1995 h,4 diwujudkan melalui beberapa pengantar ekspresi suara, gerak, dan bunyi. Karena itu, seni harus diarahkan pada posisinya yang memberikan arah pada tujuan kehidupan manusia yang lurus dengan fitrah. Sebab Allah menciptakan manusia untuk bisa menilai dan mencintai segala keindahan, sangat disayangkan apabila seni dipisahkan dari nilai-nilai transcendental, nilai-nilai spiritual merupakan penyelaras bagi keberadaan seni pada umumnya dan akan menjadi pondasi yang dapat menjaga keutuhan stabilitas emosi manusia sebagai makhluk yang bermoral dan beradab. Islam sangat memberi perhatian terhadap keindahan, melalui keindahan tersebut Islam membimbing umatnya untuk bisa berperilaku sesuai dengan ajarannya, karena itulah penulis memilih bahan penulisan skipsi ini yang berhubungan dengan musik sebagai media dakwah karena: 1. Dalam dakwah Islam, seni merupakan bagian dari alat untuk berdakwah yang bisa membawa daya tarik bagi mad’u sehingga tidak mengakibatkan kejenuhan akan sajian dakwah tersebut. Berdakwah itu bukan hak monopoli seorang da’I saja, akan tetapi merupakan tanggung jawab bagi semua umat Islam yang ada di muka bumi, Allah SWT melihat ruang lingkup dakwah yang begitu luas, bisa dibilang tidak mungkin hal tersebut dipimpin oleh seorang da’i saja, sebab dakwah meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. 2. Album religi Gito Rolies kembali pada-Nya, merupakan album religi yang sangat fenomenal, selain disuakai oleh orang tua, lagu Gito Rollies juga sangat digandrumi oleh kaula muda, bahkan sampai anak-anak kecil pun menjadi penikmat lagu-lagu Gito Rollies. Hal ini dibuktikan dengan sering diputarnya lagu-lagu Gito Rollies baik di TV maupun diradio-radio, bahkan salah satu sinetron mengambil salah satu lagu Gito Rollies sebagai sound track. 3. Karena Gito Rollies adalah rocker senior yang belakangan lebih dikenal sebagai da’i, Kegiatan utama Gito belakangan memang berdakwah. Namun, baginya, dakwah bukanlah profesi. “Profesi sayanya, ya menyanyi”. Melalui nyanyian, dia mengajak siapa saja untuk lebih mengenal rahman dan rahim-Nya. dia meluncurkan album ”Kembali pada- Nya”. Sebuah album religi yang judulnya menjadi jalan hidupnya kini. Untuk itu penulis sangat tertarik membahas album religi kembali padaNya, yang dinyanyikan oleh Gito Rollies, yang menjadi jalan hidupnya kini. Dan mamberi judul pada skripsi ini “ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ALBUM RELIGI KEMBALI PADA-NYA KARYA GITO ROLLIES”

B. Perumusan Masalah