Analisis isi pesan dakwah pada lagu album ingat sholawat group bend wali

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi pernyataan memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Kom. I)

Universitas Islam negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Disusun Oleh: Zulfikar 106051001904

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432. / 2010 M.


(2)

i

disampikan. Menikmati sebuah lagu dapat menggunakan cara sederhana seperti pada orang kebanyakan, tetapi mencerna pesan-pesan didalamnya diperlukan keterampilan agar mampu menikmatinya lebih mendalam. Banyak lagu-lagu yang sedang tenar dijaman sekarang ini tetapi tidak semua lagu memberikan pesan yang baik bagi sipendengarnya. Lagu yang bisa di dengar dan pesan yang disampaikkannya mengandung arti yang bermakna bagi kehidupan kita.

Wali adalah salah satu group band yang sedang naik daun di media televisi. Lagu-lagu yang dibawakan oleh group band wali mengandung pesan yang bermanfaat untuk setiap orang yang mendengarnya. Dalam album realigi wali ia membawakan lirik-lirik lagu yang mengandung arti yang mendalam dan dapat menyentuh setiap hati orang yang mendengakan lagunya sehingga sangat menarik jika diteliti untuk mengetahui apa saja pesan dakwah yang terkandung didalamnya.

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dan dituangkan dalam penulisan skipsi ini. Dengan subjek penelitian adalah para personil group band wali yang terlibat dan objeknya adalah pada lirik lagu yang terdapat di dalam album Ingat Sholawat group band Wali.

Peneliti dapat mengetahui pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam album ingat sholawat. Yang mengandung pesan dakwah yang berupa akhlak, aqidah dan ibadah seerta pesan yang paling dominan muncul. Dengan mengetahui pesan-pesan yang ada dalam lirik lagu tersebut setiap orang akan mengetahui isi pesan yang disampikannya.


(3)

ii

Puji syukur hanyalah bagi Allah SWT Sang Pemilik Kekuasaan, Tuhan semesta alam, Pencipta ada sekaligus ketiadaan, siang dan malam, terang dan gelap, kebaikan dan keburukan, tangisan dan tawa. Sang pemberi kehidupan dan kematian yang tak akan mati. Dengan segenap kerendahan hati, penulis sadari bahwa hanya dengan limpahan rahmat kebaikan dan kemurahan-nya-lah skripsi ini dapat diselesaikan.

Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, sang revolusioner dan mujahid sejati, pembawa kedamaian. Semoga kebaikan, rasa cinta kasih dan hakikat kehidupan yang disampaikan beliau akan terus memberi kesegaran pada kehidupan manusia dan bagi bangsa Indonesia yang kini sering diliputi dengan segalan problema yang ada.

Merupakan suatu kebahagian yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata namun sangat berharga yang penulis rasakan. Penulis tidak dapat membayangkan betapa banyak kesulitan dan hambatan yang terus-menerus yang menghalangi baik dalam penyelesaian studi maupun dalam penyelesaian skripsi ini, awalnya merupakan beban namun berkat doa, keyakinan dan ketekunan serta usaha yang pada akhirnya Alhamdulillah segala halangan dan rintangan tersebut teratasi.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Skripsi ini juga bukanlah suatu upaya


(4)

iii

bantuan selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Papa (M. Yunus) dan Mama (Lilis Suryani) Ku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang dan perhatian mu yang tak terkira, sepanjang waktu, pengorbanan mu yang tak terkira, dan terima kasih atas pendidikan yang papa dan mama berikan dari kecil hingga dewasa, tersusunnya skripsi ini berkat

Do’a papa dan mama terima kasih atas semuanya.

2. Bapak Dr. Arief, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. M. Mahmud Jalal, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. Study Rizal LK, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

3. Bapak Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf selaku pembimbing yang telah mengarahkan penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Jumroni, M.Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam beserta Ibu Umi Musyarofah, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.


(5)

iv

6. Pimpinan dan para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang memberikan kemudahan dalam mendorong terselesainya skripsi ini.

7. Para abang-abang di WALI band : Bang Adzee (manager), Bang Faank (vocal), Bang Apoy (gitar), Bang Tomi (drum), Bang Ovie (keyboard), serta keluarga besar WALI yang telah membantu penulis dalam melakukan observasi dan riset album Ingat Sholawat.

8. Adik-adikku tersayang Zulfikri, Zilfani Aprillia dan Fatah Falufi yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungannya.

9. Terima kasih buat Minarsih Fitriasari yang selalu senantiasa memberikan motivasi dan dukungannya.

10.Teman-teman Ku seperjuangan khususnya KPI C angkatan 2006-2007. Teman-teman di VOC, teman-teman di kostan. Yang telah memberikan dukungan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11.Teman-teman di LOUIS band yang senantiasa mendukung dan memberikan pengertiannya buat penulis. Semoga di LOUIS kita semua di berikan kesabaran dan diberikan keberkahan untuk bisa tetap bersama-sama selalu dalam berkarya untuk menggapai mimpi kita bersama. Semoga mimpi kita bersama di kabulkan Allah SWT. Amin.


(6)

v

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan menjadi amal soleh disisinya. Dengan segala kerendahan hati, penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, guna kesempurnaan skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa di dalamnya masih banyak kekurangan-kekurangan. Semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat bermanfaat. Amin.

Jakarta, 29 Desember 2010


(7)

DAFTAR ISI ...

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Tinjauan Pustaka ... 6

F. Metodologi Penelitian ... 8

G. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Analisis Isi ... 13

B. Pengertian Dakwah ... 15

C. Subyek dan Objek Dakwah ... 17

D. Tujuan Dakwah ... 18

E. Materi Dakwah ... 20

F. Bentuk-Bentuk Metode Dakwah ... 22

G. Sumber Metode Dakwah ... 29

H. Aplikasi Metode Dakwah ... 31

I. Media Dakwah ... 33


(8)

BAB III GAMBARAN UMUM BAND WALI

A. Profil Wali ... 40

1. Sejarah Wali Band... 40

2. Logo Wali Band ... 42

3. Biodata Personil Wali Band ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Mari Sholawat ... 46

B. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Tobat Maksiat ... 49

C. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Tuhan ... 58

D. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Ya Allah .... 63

E. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Aku Cinta Allah ... 66

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 73

B. Saran-saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Belakang Masalah

Dakwah adalah seruan atau ajakan keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dan tingkah laku dan dipandang hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apabila pada sekarng ini, harus lebih efektif menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.1

Di dalam Al-Quran sendiri telah menggambarkan bahwa bagaimana cara berdakwah dengan metode, termaktub dalam surat An-Nahl ayat 125.2

























































Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang paling

baik.”

Dengan selalu berkemabangnya teknologi yang ada maka dakwah bisa kita lakukan dengan berbagai cara yang ada. Dakwah pada zaman sekarang ini tidak hanya harus disampaikan dalam setiap pengajian ataupun acara-acara

1

Tuti Alawiyah, Paradigma Baru Dakwah Islam : Pemberdayaan Sosialisai Mad‟u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat, h.7

2

Moh.Munir, Metode Dakwah,(Jakarta: Prenada Media,2003),cet.ke-1 h.8


(10)

peringatan hari islam. Dan tidak selalu bertempat pada masjid, majlis ta‟lim maupun temapat ibadah yang lainnya. Dakwah yang disampaikan pada masakini dapat disampaikan melalui musik yang didalam setiap lagu yang liriknya mengandung unsur dakwah (ajakan).

Musik adalah bagian dari seni sebagai alat komunikasi yang cukup efektif melalui seluruh aspek kehidupan dan musik dapat mempengaruhi emosi orang yang menikmatinya. Ketika sebuah lagu atau musik memilki tujuan atau pesan moral yang terkaandung dalam syair-syair lagu tersebut, maka pesan yang disampaikan biasanya menjadi lebih komunikatif, karena selain pesan dapat diterima juga dapat menghibur sipenerima pesan (pendengar), oleh karena itu lagu lebih mudah dihafaklkan dan dipahami. Pesan-pesan yang dapat disampaikan tidak hanya pesan-pesan umum seperti percintaan dan sosial kemasyarakatan, tapi pesan-pesan yang bersifat religi pun dapat disampaikan melalui musik atau lagu.

Musik merupakan salah satu media yang dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang mudah diterima oleh khalayak. Sifatnya yang menghibur dapat dimanfaatkan penyanyi atau seniman untuk memasukan pesan-pesan dakwah didalamnya, sehingga secara tidak langsung khalayak telah menerimanya dengan suka hati dan tidak membosankan untuk didengar berulang-ulang kali bahkan menirukannya, karena musik merupakan kesenian yang amat menarik untuk manusia dan sudah naluri manusia untuk menyukai hal-hal yang bersifat estetika dan keindahan.3

3


(11)

Berdakwah pada zaman sekarang tidak bisa dilakukan oleh para mubaligh di masjid saja, tetapi banyak juga dilakukan dengan berbagai cara dan banyak tempat media yang bisa digunakan pada zaman sekarang. Medianya bermacam-macam seperti televisi, radio, koran, majalah, internet dan lagu. Seperti oleh beberapa group band, nasyid, dangdut, marawis dan kasidah. Mereka berdakwah melalui musik sebagai media berdakwah.

Group band Wali adalah salah satu group band yang mengusung lagu pop melayu, band ini terdiri dari empat personil yang digawangi oleh Faank (vocal), Apoy (gitar), Ovie (keyboard), dan Tomy (drum). Group band ini berdiri pada tanggal 31 Oktober 1999 di Jakarta dengan nama Fiera. Karena memiliki hoby yang sama di musik, akhirnya mereka berkomitmen untuk berjuang didunia musik. Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang sekitar sembilan tahun, akhirnya band ini berhasil mengeluarkan albumnya

yang pertama pada tahun 2008 yang berjudul “Orang Bilang” dan dengan

nama band barunya yaitu Wali. Seluruh personil group band Wali adalah mahasiswa Universitas Islam Negri Jakarta.

Setelah sukses dengan album pertamanya, akhirnya group band ini

mengeluarkan album keduanya yang berjudul “Cari Jodoh” dan album religinya yang berjudul “Ingat Sholawat” di tahun 2009.

Dalam albul realigi Wali Band yang berjudul Ingat Sholawat ini mempunyai keistimewaan yang terdapat dalam setiap lirik didalam setiap judul lagu yang ada. Kata-kata dalam setiap liriknya banyak mengandung arti


(12)

yang dakwah dan dapat dimengerti bagi setiap orang yang mendengarkan lagu-lagu dalam Album Ingat Sholat ini.

Dari uraian diatas menjadikan wacana bagi penulis untuk meneliti tentang group band yang meluncurkan album religi khususnya group band Wali yang melakukan misi dakwah melalui media musik dan syair lagu yang dijadikan sebagai media alternatif dan suatu pendekatan dalam misi dakwahnya. Hanya saja masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara menyusun atau mengemas sebuah syair lagu serta menyampaikannya secara baik serta dapat diterima tanpa harus memaksanya secara ekstrim, sehingga misi dakwah tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.

Penelitian yang ingin dilakukan merupakan penelitian terhadap lirik

lagu yang terdapat dala album “Ingat Sholawat” group band Wali. Dari latar

belakang masalah diatas peneliti mengangkat judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu Album Ingat Sholawat Group Band Wali”.

B. Batasan dan Perumusan Masalah

Pesan dakwah adalah pernyataan-pernyataan yang bersumber dari

Al-qur‟an dan As-sunah atau sumber lain yang merupakan interpretasi dari kedua sumber tersebut, untuk mengajak seluruh umat manusia agar mengikuti ajaran Islam dan mampu merealisasikan dalam kehidupan dengan tujuan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Dalam konteks penelitian ini, pesan dakwah yang dimaksud adalah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam lirik lagu album ingat sholawat group band Wali, yang mengandung


(13)

ajaran islam yang bersumber dari Al-qur‟an dan As-sunah yang bertema

aqidah, akhlak dan syari‟ah.

Dalam skripsi ini, penulis merumuskan isi pesan dakwah kedalam beberapa poin saja, diantaranya pesan dakwah yang mengandung nilai Aqidah, Ibadah dan Syariah. Agar skripsi ini mendapatkan hasil yang baik, penulis juga membatasi penelitian ini hanya pada album Ingat Sholawat group band Wali, yang didalamnya terdapat lima lagu yaitu, Mari Sholawat, Aku Cinta Allah, Tuhan, Tobat Maksiat (Tomat), Ya Allah.

Dengan demikian maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa saja pesan dakwah yang terdapat dalam album “Ingat Sholawat” group Band Wali?

2. Apa pesan paling dominan dalam album “Ingat Sholawat” group Band Wali?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apa saja pesan dakwah yang terdapat dalam album Ingat Sholawat group band Wali.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apa pesan yang paling dominan dalam album Ingat Sholawat group band Wali.

D. Manfaat Penelitian 1. Segi Teori

Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam kajian analisis isi dan teori-teori seerta metodologi (prosedur penelitian) yang berkaitan dengan


(14)

isi pesan dakwah yang disampaikan melalui media kaset, yang berfokus pada lirik lagu yang tercantum pada isi cover album tersebut.

2. Segi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah wawasan bagi para praktisi dan juga element masyarakat, mahasiswa dan pelajar untuk mengembangkan nilai-nilai Islam agar menjadi bahasan dan kajian yang menarik dan untuk memberikan motivasi bagi pelaksana dakwah.

3. Segi Wali Band

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, gambaran dan motivasi kepada para personil Wali band untuk menciptakan karya lagu-lagu yang lebih baik lagi, sehingga semakin bisa diterima di masyarakat. E. Tinjauan Pustaka

Judul yang diambil oleh penulis ini memang memiliki kemiripan dengan judul-judul skripsi lain yang ditulis oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang mencoba menganalisis isi pesan dakwah yang terkandung dalam media seni yaitu melalui lirik lagu, seperti skripsi(1). Andi

Harsayudi dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Album Cahaya Hati Opick”. Isi dari skripsi ini lebih banyak mengandung pesan aqidah, karena

lirik yang tertuliskan pun lebih banyak menceritakan tentang keagungan dan kekuasaan tuhan.(2). “Analisis Isi Lirik Lagu Dalam Album Laskar Cinta

Group Band Dewa”, yang ditulis oleh Lisnawati. Isi dari skripsi ini lebih


(15)

banyak menceritakan tentang moral. (3). “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada

Syair Lagu Sakha Dalam Album Allah Yang Kucintai”, yang ditulis oleh Siti

Fadhilah. Isi dari skripsi ini lebih banyak mengandung pesan Akhlak, karena dari lirik yang tertuliskan pun lebih banyak menceritakan tentang etika.

Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, seluruhnya mengatakan bahwa di dalam lirik lagu yang mereka teliti mengandung tiga pesan dakwah, yaitu mengandung unsur dakwah Aqidah, Syariah, dan Akhlak. Meskipun mengandung tiga unsur penting dakwah, tetapi cara penyampaian dari para musisi tidak membuat para pendengar merasa di gurui ataupun diperintah untuk melakukan sesuai dengan lirik yang disampaikannya, seperti beribadah, bertaubat dan sedekah dan sebagainya, melainkan karena kesadaran mereka sendiri. Karena musisi yang membawakan lagu tersebut tidak melaksanakan kehidupannya sesuai dengan lagu yang diciptakannya dan dibawakannya.

Dari sekian banyak skripsi yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti belum menemukan skripsi mahasiswa yang menganalisis isi sebuah lagu yang dibawakan oleh group band yang berasal dari perguruan tinggi islam. Meskipun pendidkan mereka berasal dari perguruan tinggi islam, group band ini tidak hanya mampu menciptakan lagu-lagu tentang islami, tetapi lagu-lagu seperti percintaan pun mereka mampu memciptakannya bahkan pada saat ini sangat merajai di industri musik Indonesia bahkan dunia. Dan yang sangat tidak disangka sekali group band ini terlahir dari sebuah perguruan tinggi yang


(16)

terletak didaerah Ciputat yang bernama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan nama Wali.

F. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ini adalah menggunakan metode kulitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistic, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.4

2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah para personil Group Band Wali, yang terdiri dari, gitaris Apoy, vokalis Faank, dramer Tomi, dan keyboardis Ovie.

b. Objek Penelitian

Sedangkan objek penelitian bagaimana isi pesan dakwah yang

terdapat dalam album “Ingat Sholawat”.

3. Teknik dan Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut: a. Wawancara

4

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2007), h.6.


(17)

Mengumpulakan data yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini dengan cara tanya jawab langsung antara peneliti dengan narasumber yang menggunakan alat yang dinamakan interview guide. Dalam hal ini yang di wawancarai yaitu: Apoy Wali. Pada tanggal 26 Juni 2010 pukul 16.00 sampai dengan selesai.

b. Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan yang digunakan dalam penelitian dengan 5sistematis terhadap Fenomena-fenomena yang diteliti. Observasi ini dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan skripsi ini yaitu album

“Ingat Sholawat”. Pada saat itu Wali manggung di lapangan parkir

Student Center dalam acara ulang tahunnya yang ke-11. Selain membawakan lagu-lagu hits dan religi, mereka juga sekaligus menggalang dana untuk korban bencana alam Merapi, Wasior dan Mentawai.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan yang tidak langsung ditujukan kepada subjek yang bersangkutan. Dalam hal ini dokumentaasi mendukung penelitian ini adalah cd album “Ingat

Sholawat” group band Wali.

5


(18)

4. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif ( Bogdan & Biklen, 1982) adalah uapaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.6

Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada bukti “Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang ha-hal yang iuraikan dalam penulisan ini, maka penulis membagi sistematika penulisan dalam lima bab. Dimana masing-masing bab dibagi kedalam sub-sub dengan penulisan sebagai beriku:

BAB I PENDAHULUAN membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORI membahas pengertian analisi isi, pengertian

dakwah, subyek dan objek dakwah, tujuan dakwah, materi dakwah, bentuk-bentuk metode dakwah, sumber metode dakwah, aplikasi

6

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2007).h. 248


(19)

metode dakwah, media dakwah, pesan dakwah, pengertian lirik lagu, pesan dakwah dalam lirik lagu, pengertian musik.

BAB III GAMBARAN UMUM GROUP BAND WALI membahas sejarah group band wali, tujuan, visi misi, lagu-lagu yang telah di ciptakan, latar belakang album “Ingat Sholawat”.

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS membahas pesan-pesan yang terkandung dalam lirik lagu Album Ingat Sholawat, pesan yang paling dominan.


(20)

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Analisis Isi

Content Analysis menurut Bakus adalah analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi.1 Sedangkan menurut R. Holsti, analisis isi adalah suatu metode analisis pesan dalam satu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator.2

Metode analisis isi merupakan suatu teknik sisitematik untuk menganailisi isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang tebuaka dari komunikator yang dipilih.3

Analisis isi digunakan juga untuk studi-studi yang bersifat eksplorasi dan deskriptif. Hardjana menjelaskan teknik analisis isi umumnya memberikan manfaat untuk ketiga kegiatan yaitu:

1. Membuat paparan tentang apa, bagaimana, dan kepada siapa suatu komunikasi ditayangkan.

2. Membuat inferensi tentang anteseden mengenai sebab musabab mengapa suatu komunikasi dinyatakan.

1

Prof.DR.H.Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000), h. 68.

2

R. Holsti.et.al, “Content Analisis, Dalam Hand Book Of Sosial Psykologi”, (edited by Garner Lindzey&Elliot Aronson, Cambrige, Massachussets).

3

Burhan Bugin, ed, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi Kearah Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 134.


(21)

3. Membuat inferensi tentang apa dampak dari komunikasi yang dinyatakan itu.

Penggunaan analisis isi dilakukan bila ingin memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat juga digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik dan lain-lain.4

Dijelaskan bahwa batasan-batasan tentang analisis isi dengan mengemukakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif yang didalamnnya adalah mengemukakan ketepatan dalam mengidentifikasi isi dari pesan dakwah yang muncul, seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang-ulang dari kata tertentu.

Sedangkan pendekatan kualitatif adalah dengan menggunakan seperangkat tema sebagai suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dengan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian dikembangkan oleh suatu sumber media dengan meneliti masalah yang ada di dalamnya yang tidak mencangkup jumlah. George dan Kraucer menyatakan, bahwa Content Analysis Kualitatif lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu melukiskan prediksinya lebih baik.5

4

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Prss, 2006), h. 68.

5

Prof.DR.H.Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000), h. 69.


(22)

B. Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu da’a-yad’u-da’watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil. Warson Munawir, menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summon), menyeru (to propose), mendorong (to urge), dan memohon (to pray).6

Dakwah secara terminologi, didefinisikan menurut beberapa ahli diantaranya:

a. Menurut M. Natsir

Dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi al-ma‟raf an-nahyu an al-munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam prikehidupan bemasyarakat dan perikehidupan bernegara.

b. Menurut Dr. M. Quraish Shihab

Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun msayarakat. Terwujudnya dakwah bukan hanya sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini,

6


(23)

ia harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek.7

c. Menurut Ibnu Taimiyah

Dakwah merupakan suatu proses usaha untuk mengajak agar orang beriman kepada Allah, percaya dan mentaati apa yang telah diberitakan oleh rasul serta mengajak agar dalam menyembah kepada Allah seakan-akan melihatnya.

Dakwah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam rangka menyampikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya dengan baik dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan media dan cara-cara tertentu.

Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah suatu situasi kepada situasi lainnya yang baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajar manusia kejalan Allah yaitu, Al-Islam. Proses tersebut terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang terdiri dari:

1. Subjek dakwah (Da‟i)

2. Materi Dakwah 3. Metode Dakwah 4. Media Dakwah 5. Objek Dakwah

7

Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam kehidupan Masyarakat, (Bandung:Mizan,2001)cet.22,h. 194


(24)

Dengan diketahui pengertian-pengertian tersebut, maka “ Ilmu

Dakwah” adalah sejumlah pengetahuan tentag proses upaya mengajak kejalan

Allah atau Al-Islam yang tersusun secara sistematis, logis, hasil pemikiran manusia dan objektif.

Tersususn secara sistematis artinya urutan-urutannya tersusun dari tingkat paling bawah hingga tingkat paling atas, atau sebaliknya. Logis artinya sesuai dengan jalan pikiran manusia ahli pikir atau ahli logika atau ahli mantiq. Hasil pemikiran manusia maksudnya memang semata-mata hasil memeras pikiran-pikiran manusia bukan hasil pemikiran yang bukan manusia.

C. Subyek dan Objek Dakwah a. Subyek Dakwah

Subyek dakwah adalah pelaku dakwah. Faktor subyek dakwah sanagat menentukan keberhasilan aktivitas dakawah. Maka, subyek dakwah dalam

hal ini da‟i atau lembaga dakwah hendaklah mampu menjadi penggerak dakwah yang professional. Baik gerakan dakwah yang dilakukan individual maupun kolektif. Disamping itu, kesiapan subyek dakwah baik penguasaan terhadap materi maupun metode, media dan psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasialan.8

b. Obyek Dakwah

Objek dakwah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah. Sebagai objek dakwah, masyarakat baik idividu maupun kelompok memiliki strata

8


(25)

dan tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hai ini seorang da‟i hendaklah memahami karakter siapapun yang menjadi objek dakwahnya agar

pesan-pesan dakwah dapat diterima dengan baik oleh mad‟u.9

D. Tujuan Dakwah

Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat yang diridhoi oleh Allah SWT. Adapun tujuan dakwah, pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua macam :

a. Tujuan Umum Dakwah (Mayor Objective)

Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang bersifat umum dan utama, dimana seluruh gerak langkahnya proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan kepadanya.

Tujuan utama adalah nilai-nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan aktivitas dakwah. Untuk tercapainya tujuan utama inilah maka semua penyusunan rencana dan tindakan dakwah harus mengarah kesana.10 Tujuan dakwah diatas masih bersifat umum atau global, oleh karena itu masih juga memerlukan perumusan-perumusan secara terperinci pada bagian lain. Sebab menurut anggapan sementara tujuan dakwah yang utama itu menunjukan pengertian bahwa dakwah kepada seluruh umat baik yang sudah memeluk agama maupun yang masih dalam keadaan kafir atau

9 Ibid h.19

10


(26)

musyrik. Arti umat disini menunjukan pengertian seluruh alam. Sedangkan yang berkewajiban berdakwah ke seluruh umat adalah Rasulullah SAW dan utusan-utusannya yang lain.

Firman Allah :







































Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang tidak diperintahkan itu, berarti)kamu tidak menyampikan amanatnya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk bagi orang yang kafir.(QS. Al-Maidah(5) :67).

a. Tujuan Khusus Dakwah (Minor Objective)

Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dan penjabaran, dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat jelas diketahui ke mana arahnya, ataupun jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara apa, bagaimana, dan sebagainya secara terperinci. Sehingga tidak terjadi overlapping antar juru dakwah yang satu dengan yang lainya hanya karena masih umumnya tujuan yang hendak tercapai.

Tujuan khusus dakwah sebagai terjemah dari tujuan umumnya Dakwah dapat disebutkan antara lain sebagai berikut :

1. Mengajak umat manusia yang telah memeluk agama Islam untuk selalu meningkatkan taqwaan kepada Allah SWT.


(27)

3. Mengajak manusia agar beriman kepada Allah (memeluk agama Islam). 4. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.

E. Materi Dakwah

Pada dasarnya materi dakwah adalah mencakup agama Islam yang terkandung dalam Al-Qur‟an dan Hadits sedangkan dalam pengembangannya kemudian akan mencakup seluruh kultur Islam yang murni yang bersumber dari kedua sumber pokok yang berkaitan dengan masalah sosial kemasyarakatan, pendidiakan maupun masalah lainnya. Materi dakwah yang harus disampaikan tercantum dalam penggalan ayat















































Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr(103):1-3).11

Berkaitan dengan materi dakwah ini, Barmawai Umari menjelaskan bahwa materi dakwah ada 10 bagian:

a. Aqidah, yaitu: menyebarkan dan menanamkan pengertian Aqidah Islamiyah yang berpangkal dari rukun Iman yang prinsipil dengan berbagai perinciannya.

b. Akhlak, yaitu: menerangkan Akhlakul Karimah ( Akhlak yang mulia) dan Akhlakul Madzmumah ( akhlak yang tercela) dengan segala dasarnya,

11


(28)

hasilnya, dan akibatnya, kemudian diikuti dengan contoh-contoh yang telah berlaku adalam sejarah.

c. Ahkam, yaitu: menjelaskan aneka ragam hukum yang meliputi soal-soal Ibadah, Muamalat, Ahwalus sahsyiah yang wajib diamalkan oleh setiap muslim dan masalah lainnya.

d. Ukhuwah, yaitu: menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki Islam antara penganutnya sendiri serta sikap pemeluk Islam terhadap golongan lain( Non Islam)

e. Pendidikan, yaitu: melukiskan sistem pendidikan ala Islami yang telah dipraktekkan oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam yang dimasa sekarang dimasa yang akan datang.

f. Sosial, yaitu: mengemukakan bagimana solidaritas menurut hukum agama, tolong-menolong, kerukunan hidup sesuai dengan ajaran AL-Qur‟an dan Hadits-hadits Nabi.

g. Kebudayaan, yaitu: memupuk bentuk-bentuk kebudayaan yang tidak bertentangan-bertentangan dengan norma-norma agama, mengingat pertumbuhan kebudayaan dengan sikap asimilasi dan akulturasi, sesuai dengan ruang dan waktu.

h. Kemasyarakatan, yaitu: menguraikan konstruksi masyarakakat yang penuh berisi ajaran Islam, dengan tujuan keadilan dan kemakmuran bersama.

i. Amar Ma‟ruf, yaitu: mengajak manusia untuk berbuat baik guna


(29)

j. Nahi Munkar, yaitu: melarang manusia dari berbuat jahat agar terhindar dari malapetaka yang akan datang.12

F. Bentuk – Bentuk Metode Dakwah

Dalam segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara).13

Dengan demikian kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman methodica, artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata metodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut thariq.14 Jadi, metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efisien,15 atau metode berarti cara yang telah diatur dan melaui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud.

Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar atau ilmuan adalah sbagai berikut:

1. Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah suatu proses menghidupkan peraturan-peraturan Islam dengan maksud memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan lain.16

12

Barmawi Umary, Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: Ramdani, 1987), cet. Ke-2, h.57-58.

13

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991. Cet. I. H.61.s

14

Drs. H. Hasanuddin. Hukum Dakwah. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996. Cet. Ke-I, h. 35.

15

Drs. H. Masdar Helmy, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, (Semarang:CV. Toha Putra,1973)h.21.

16

Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia; Nur Niaga SDN. BHD, 1996, Cet. I, h. 5.


(30)

2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat17. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat al-Ghazali18 bahwa amr ma‟ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat Islam.

Dari pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa, metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang da‟i (komunikator) kepada

mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.19 hal

ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.

Dalam rangka dakwah Islamiyah agar masyarakat dapat menerima dakwah dengan lapang dada, tulus, dan ikhlas. Maka penyampaian dakwah harus melihat situasi dan kondisi masyarakat objek dakwah. Kalau tidak, maka dakwah tidak dapat berhasil dan tidak tepat guna. Di sini diperlukan metode yang efektif dan efisien untuk diterapkan dalam tugas dakwah.

Landasan umum mengenai metode dakwah adalah Al-quran Surah An-Nahl ayat 125 yang disebutkan sebagai berikut:

17

Abdul Kadir Sayid Abd. Rauf, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo; Dar

El-Tiba‟ahal al-Mahmadiyah, 1987, Cet. I, h. 10.

18

Beliau adalah seorang ulama besar, pemikir muslim zaman klasik, hidup sampai awal abad ke-12, pendapatnya dituangkan dalam kitabnya yang sangat terkenal yaitu Ihya Ulumuddin.

19


(31)

















































Artinya: Telah pasti datangnya ketetapan Allah Maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.

Pada ayat tersebut terdapat metode dakwah yang akurat. Kerangka dasar tentang metode dakwah yang terdapat pada ayat tersebut adalah :

1. Metode Al-Hikmah

Kata „Hikmah” dalam Al-Qur‟an disebutkan sebanyak 20 kali baik

dalam bentuk nakiroh maupun ma‟rifat. Bentuk masdarnya adalah

hukman” yang diartikan secara makna aslinya adalah mencegah. Jika

dikaitkan dengan hukum berarti mencegah dari kezaliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah maka berarti menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam melaksanakan tugas dakwah.

Al-Hikmah juga berarti tali kekang pada binatang, seperti istilah hikmatul Lijam, karena Lijam (cambuk atau kekang kuda) itu digunakan untuk mencegah tindakan hewan.20

Prof. DR. Toha Yahya Umar, M.A., menyatakan bahwa Hikmah berarti meletakan sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha menyusun dan mengatur dengan cara yang sesuai keadaan zaman dengan tidak bertentangan dengan larangan Tuhan.21

20

Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, 12/141. 21


(32)

Kata hikmah sering diterjemahkan dalam pengertian bijaksana, yaitu suatu pendekatan sedemikian rupa hingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemaunnya sendiri, tidak merasa ada paksaan, konflik, maupun terasa tertekan. Dalam bahasa komunikasi disebut sebagai frame of reference, field of reference, dan field of experience, yaitu situasi total yang mempengaruhi sikap pihak komunikan(objek dakwah).22 Hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi yang dilaksanakan atas dasar persuasive. Karena dakwah bertumpu pada human oriented maka konsekuensi logisnya adalah pengakuan dan penghargaan pada hak-hak yang bersifat demokratis, agar fungsi dakwah yang utama (bersifat informatif), sebagaimana ketentuan Al-quran:





















Artinya: Bahwasannya engkau itu adalah yang member peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.(QS. Al-Ghasyiyah (88):21-22).

Metode bi-al-Hikmah mengandung pengertian yang luas. Kata al-Hikmah sendiri di dalam Al-Qur‟an dalam berbagai bentuk derivasinya ditemukan sebanyak 280 kali. Secara harfiah kata tersebut mengandung makna kebijaksanaan. Bila dilihat dari sudut pemakaiannya, kata tersebut mengandung arti yang bermacam-macam, seperti:

22


(33)

1. Kenabian (Nubuwwah)

2. Pengetahuan tentang Al-Qur‟an

3. Kebijaksanaan pembicaraan dan perbuatan.

4. Pengetahuan tentang hakikat kebenaran dan perwujudannya dalam kehidupan.

5. Ilmu yang bermanfaat, ilmu amaliyah dan aktivitas yang membawa kepada kemaslahatan ummat.

6. Meletakan suatu urusan pada tempatnya yang benar. 7. Sunnah Nabi.

8. Sikap adil sehingga pemikiran dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya.23

Syekh Muhammad Abduh memberikan definisi hikmah tersebut sebagai berikut:

Hikmah adalah ilmu yang sahih (benar dan sehat) yang menggerakan kamauan untuk melakukan suatu perbuatan yang bermanfaat / berguna.24

Dalam kegiatan dakwah metode hikmah muncul dalam berbagai

bentuk, yakni : a). Mengenal starata mad‟u, b). Kapan harus bicara, kapan

harus diam,c). Mencari titik temu, d). Toleran tanpa kehilangan sibghah, e). Memiliki kata yang tepat,f). Cara berpisah,g). Uswatun hasanah dan,h). Lisanul hal.

23

Said Ali bin Wahaf al-Qahatahani, Al-Hikmah fi al-Dawa ila Allah Ta’ala, (Beirut: Muassasah, t. Th.) h. 27.

24

Mohammad Natsir, Fiqhud Da’wah Jejak Risalah dan Dasar-dasar Dak’wah, (Jakarta, Yayasan Capita Selecta,1966)Cet. X.h. 164


(34)

2. Metode Mau‟izah Hasanah

Terminologi mau’izhah hasanah dalam perspektif dakwah sangat populer, bahkan dalam acara-acara seremonial keagamaan (baca dakwah

atau tabligh) seperti Maulid Nabi dan Isra‟ Mi‟raj, istilah mau’izhah hasanah mendapat porsi khusus dengan sebutan “acara yang ditunggu

-tunggu” yang merupakan inti acara dan biasanya menjadi salah satu target keberhasilan sebuah acara. Namun demikian agar tidak menjadi kesalahpahaman, maka akan di jelaskan pengertian mau’izhah hasanah.

Secara bahasa, mau’izhah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu

mau‟izhah dan hasanah. Kata Mau’izhah berasal dari kata wa’adza

-ya’idzu-wa’dzan-„izatan yang berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan

peringatan25, sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi’ah yang artinya kebaikan lawannya kejelekan.

Mau‟izah hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya adalah memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik, yaitu petunjuk-petunjuk kearah kebaikan dengan bahasa yang baik, dapat diterima, berkenaan dihati, menyentuh perasaan, lurus di pikiran, menghindari sikap kasar, dan tidak mencari atau menyebut kesalahan audiens sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajarannya yang disampaikan oleh pihak objek dakwah. Jadi, dakwah bukan propaganda.

25


(35)

Jadi kalau kita telusuri kesimpulan dari mau’idzatul hasanah, akan mengandung arti kata-kata yang masuk kedalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan kedalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar atau mem-beberkan kesalahan orang lain sebab kelemah-lembutan dalam menasihati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan daripada larangan dan ancaman.

3. Metode Mujadalah

Dari segi etimologi (bahasa) lafadz mujadalah terambil dari kata

jadala” yang bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan alif pada

huruf jim yang mengikuti wazan Faala, “jaa dala” dapat bermakna berdebat, dan “mujaadalah” perdebatan.26

Kata “jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendapatnya melalui argumentasi yang disampaikan.27

Menurut Ali al-Jarisyah, dalam kitabnya Adab al-Hiwar

wa-almunadzarah, mengartikan bahwa “al-Jidal” secara bahasa dapat

bermakna pula “Datang untuk memilih kebenaran” dan apabila berbentuk

isim “al-Jadlu” maka berarti “pertentangan atau perseteruan yang

26

Ahmad Warson al-Munawwir, al-Munawwir, Jakarta: Pustaka Progresif, 1997, Cet. Ke-14, h. 175 hal ini juga dapat dilihat pada kamus al-Bisri, karangan K.H Adib Bisri dan K.H Munawwir AF, Pustaka Progresif, 2000,h.67 dan ini berarti sama pula dengan lafadz al-Khiwaar yang berarti jawaban, al-Mukhaawaroh; Tanya Jawab, perdebatan. Lebih jelas lihat kamus al-Bisri, h. 140.

27


(36)

tajam”28

. Al-Jazirah menambahkan bahwa, lafadz “al-Jadlu” Musytaq dari lafadzh “al-Qotlu” yang berarti sama-sama terjadi pertentangan, seperti halnya terjadinya perseteruan antara dua orang yang saling melawan / menyerang dan salah satu menjadi kalah.

Dari segi istilah (terminologi) terdapat beberapa pengertian al-Mujadalah (al-Hiwar). Al-al-Mujadalah (al-Hiwar) berarti upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan di antara keduanya.29

G. Sumber Metode Dakwah

1. Al-Qur‟an

Di dalam Al-Qur‟an banyak sekali ayat yang membahas tentang masalah dakwah. Diantara ayat-ayat tersebut ada yang berhubungan dengan kisah para rasul dalam menghadapi umatnya. Selain itu, ada ayat-ayat yang ditujukan pada Nabi Muhammad ketika beliau melancarkan dakwahnya. Semua ayat-ayat tesebut menunjukkan metode yang harus dipahami dan di pelajari oleh setiap muslim. Karena Allah tidak akan menceritakan melainkan agar dijadikan suri tauladan dan dapat membantu dalam rangka menjalankan dakwah berdasarkan metode-metode yang tersurat dan tersirat dalam

Al-Qur‟an, Allah SWT berfirman

28

Ali al-Jarisyah, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (al-Munawaroh : Daral-Wifa, 1989), Cet. Ke-1, h. 19.

29

World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Fii Ushulil Hiwar, Maktabah Wahbah Cairo, Mesir, diterjemahkan oleh Abdus Salam M, dan Muhil Dhafir, dengan judul Terjemahan


(37)































Artinya: dan semua kisah-kisah dari rasul-rasul yang kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya dapat kamu teguhkan hatimu, dan dalam surat ini datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman (QS. Hud 120).

2. Sunnah Rasul

Di dalam sunnah rasul banyak kita temui hadits-hadits yang berkaitan dengan dakwah. Begitu juga dalam sejarah hidup dan perjuangannya dan cara-cara yang beliau pakai dalam menyiarkan dakwahnya baik ketika beliau berjuang di Makkah maupun di Madinah. Senua ini memberikan contoh dalam metode dakwahnya. Karena setidaknya kondisi yang dihadapi Rasulullah ketika itu dialami juga oleh juru dakwah sekarang ini.

3. Sejarah Hidup Para Sahabat dan Fuqaha

Dalam sejarah hidup para sahabat-sahabat besar dan para fuqaha cukuplah memberikan contoh baik yang sangat berguna bagi juru dakwah. Karena mereka adalah orang yang expert dalam bidang agama. Muadz bin Jabal dan para sahabat lainnya merupakan figur yang patut dicontoh sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan misi dakwah.

4. Pengalaman

Experience Is The Best Teacher, itu adalah motto yang punya pengaruh besar bagi orang-orang yang suka bergaul dengan orang banyak. Pengalaman juru dakwah merupakan hasil pergaulannya dengan orang banyak yang kadang dijadikan reference ketika berdakwah.


(38)

H. Aplikasi Metode Dakwah 1. Pendekatan Personal

Pendekatan dengan cara ini terjadi dengan cara individual yaitu

antara da‟i dan mad’u langsung bertatap muka sehingga materi yang disampaikan langsung diterima dan biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh

mad’u akan langsung di ketahui. Pendekatan dakwah seperti ini pernah

dilakukan pada zaman Rasulullah ketika berdakwah secara rahasia.30 Meskipun tidak menutup kemungkinan di zaman era modern seperti sekarang ini pendekatan personal harus tetap dilakukan karena mad’u terdiri dari berbagai karakteristik. Disinilah letak elastisitas pendekatan dakwah.

2. Pendekatan Pendidikan

Pada masa Nabi, dakwah lewat pendidikan dilakukan beriringan dengan masuknya Islam kepada para kalangan sahabat.31

Begitu juga pada masa sekarang ini, kita dapat melihat pendekatan pendidikan teraplikasi dalam lembaga-lembaga pendidikan pesantren, yayasan yang bercorak Islam ataupun perguruan tinggi yang didalamnya terdapat materi-materi keislaman.

30

Pendekatan personal dilakukan Nabi sejak turunnya wahyu pertama kepada orang-orang terdekatnya secara rahasia. Pendekatan model ini dilakukan agar tidak menimbulkan guncangan reaksioner dikalangan masyarakat Quraisy mengingat saat itu mereka masih berpegang teguh pada kepercayaan animisme warisan leluhur mereka. Dakwah dengan cara ini berlangsung selama 3 tahun. Dan diantara yang beriman pada saat itu ialah : Khadijah bt. Khuwailid, Ali bn Abi Thalib, zaid bn. Haritsah, Abu Bakar as-Shiddiq, Uttsman bn Affan, Zubair bn. al-Arqam dan

sebagainya.hal ini tercantum dalam ibnu Sa‟ad, Al-Thabaqat al-Kubra, Beirut; Dar el-Fikr, 1980, h. 199.

31

Kegiatan ini dilakukan dari rumah ke rumah, maka rumah sahabat al-Arqam bn Abi Arqam dijadikan sebagai tempat pertama penyampaian dakwah Islam secara berkelompok, selain itu ada tempat lainnya, yaitu diantaranya as-Shuffah, Dar al-Qurra dan Kuffah.


(39)

3. Pendekatan Diskusi

Pendekatan diskusi pada era sekarang sering dilakukan lewat berbagai diskusi keagamaan, da‟i berperan sebagai nara sumber, sedangkan mad’u berperan sebagai audience. Tujuan dari diskusi ini adalah membahas dan menemukan pemecahan semua problematika yang ada kaitannya dengan dakwah sehingga apa yang menjadi permasalahan dapat ditemukan jalan keluarnya.

4. Pendekatan Penawaran

Salah satu falsafah pendekatan penawaran yang dilakukan Nabi adalah ajakan untuk beriman kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Cara ini dilakukan Nabi dengan memakai metode yang tepat tanpa paksaan sehingga mad’u ketika meresponinya tidak dalam keadaan tertekan bahkan ia melakukannya dengan niat yang timbul dari

hati yang paling dalam. Cara ini pula yang harus dilakukan oleh da‟i

dalam mengajak mad’unya. 5. Pendekatan Misi

Maksud dari pendekatan misi adalah pengiriman tenaga para da‟i

ke daerah-daerah di luar tempat domisili.32

Kita bisa mencermati pada masa sekatang ini, ada banyak

organisasi yang bergerak di bidang dakwah mengirimkan da‟i mereka untk

disebarluaskan ke daerah-daerah yang minim para da‟inya, dan disamping

32

Pendekatan misi ini pernah dirintis Nabi di Makkah, tapi belum berhasil, kemudian dikembangkan di Madinah dengan hasil yang maksimal. Pendekatan serupa pula dilakukan secara besar-besaran pada zaman sahabat khususnya pemerintahan Umar bn, Khattab ra. Contoh-contoh dakwah melalui pendekatan misi ini antara lain misi dakwah ke Yatsrib, Najed, Najran, Makkah dan sebagainya.


(40)

itu daerah yang menjadi tujuan adalah biasanya kurang memahami ajaran-ajaran Islam yang prinsipil.

Pendekatan-pendekatan di atas adalah sebagian kecil dari seluruh

pendekatan yang ada, dan semua itu bisa dijadikan acuan oleh para da‟i

dalam melakukan kegiatan dakwahnya. I. Media Dakwah

Kata media berasal dari bahasa latin, median yang merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi berarti alat perantara.33 Wilbur Schramm mendefinisikan media sebagai informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, sepserti buku, film, video, kaset, slide, dan sebagainya.

Adapun yang dimaksud dengan media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi, video, kaset rekaman, majalah dan surat kabar.34 Secara umum media-media benda yang dapat digunakan sebagai media dakwah dikelompokan pada:

a. Media Visual

Media visual yang dimaksud adalah bahan-bahan atau alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah indera penglihatan perangkat media visual yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah adalah

33

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986),h.17 34


(41)

film slide, transparansi, overhead proyektor (OHP), gambar, foto dan lain sebagainya.

b. Media Audio

Media audio dalam dakwah adalah alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana pertunjukan kegiatan dakwah yang ditangkap melalui indra pendengaran. Media audio sudah bisa digunakan orang untuk berbagai kegiatan secara efektif. Media audio ini cukup tinggi efektifitasnya dalam penyebaran informasi, terlebih lagi untuk media audio yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dua arah seperti, telepon atau handphone, radio, tape recorder. Dengan media audio komunikasi dapat berlangsung tanpa batas dan jarak.

c. Media Audio Visual

Media audio visual adalah media penyampaian informasi yang dapat menampilkan unsur gambar(visual)dan suara(audio) secara bersamaan. Pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Adapun yang termasuk dalam media audio visual adalah televisi, film dan sinetron, video.

d. Media Cetak

Media cetak adalah media untuk menyampikan informasi melalui tulisan yang tercetak. Media cetak merupakan media yang sudah lama dikensal dan mudah dijumpai di mana-mana. Adapu yang termasuk dalam


(42)

media cetak antara lain buku, majalah, surat kabar, bulletin, brosur, dan lain-lain.35

J. Pesan Dakwah

Pesan dakwah dalam Kamus Besar Indonesia mengandung arti perintah, nasihat permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain.36 Menurut Onong Uchayana Effendi, pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.37 Lambang yang dimaksud disini adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan sebagainya yang secara langsung menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah jelas, karena hanya bahasalah yang mampu menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.

Pesan dalam Islam ialah perintah,nasihat, permintaan, amanah yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedankan pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari Al-Qur‟an dan As-Sunnah baik secara tertulis maupun bentuk pesan-pesan (risalah).38

Menurut Mustofa Bisri, pesan dakwah dapat dibedakan dalam dua kerangka besar, yaitu:

a. Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan khalik (Hablum Minallah) yang berorientasi kepada kesalehan individu.

35

Drs. Samsul Munir Amin,MA, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah,2009)h. 116-125. 36

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1997), cet. Ke-9, h. 761.

37

Onong Uchayana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), cet, ke-8.

38


(43)

b. Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan manusia (Hablum Minannas) yang menciptakan kesalehan sosial.39

K. Pengertian Lirik Lagu

Lirik adalah kata dalam lagu. Lirik dapat tertulis sebagai musik yang menemani atau ditambahkan setelah musik itu sendiri. Makna dalam lirik dapat bersifat implisit atau eksplist, atau kadang beberapa lirik bermakna abstrak atau tidak dapat dipahami. Sifat lirik yang berbeda dengan pesan pada umumnya, memerlukan pendekatan khusus dalam menginterpretasikan pesan bermakna didalamnya.

Tentunya tidak sederhana ketika orang mendengar dan suka pada sebuah lagu, tidak dapat langsung disimpulkan orang tersebut mengerti pesan lirik lagunya. Sebagai salah satu karya sastra, lagu memiliki nilai seni yang cenderung memiliki banyak makna dan bersifat relatif bagi setiap orang. Kekuatan dan keharmonisan dari sebuah lirik lagu dapat mempengaruhi pendengar secara emosional, karena dilirik lagu, biasanya musisi menyampaikan pesan yang akan disampaikannya. Menikmati sebuah lagu dapat menggunakan cara sederhana seperti pada orang kebanyakan, tetapi mencerna pesan-pesan didalamnya diperlukan keterampilan agar mampu menikmatinya lebih mendalam.

39


(44)

L. Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu

Lagu dari segi bahasa bearrti lagam yang berirama baik dalam bercakap, bernyanyi dan membaca.40 Namun lagu juga dapat diartikan sebagai hasil dari proses kreatifitas seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi dan pemaknaan yang di lihat dalam bait-bait lirik, ritme, notasi, dan melodi.

Sama halnya dengan musik, lagu dalam Islam bukan merupakan suatu hal yang baru. Namun banyak pandangan Ulama-Ulama Islam yang berbeda dalam memberi hukum tentang lagu atau musik itu sendiri.

Menurut Quraish Shihab (salah seorang Ulama besar di Indonesia), tidak ada larangan menyanyikan lagu di dalam Islam. Bukankah ketika Nabi SAW pertama kali tiba di Madinah, beliau disambut dengan nyanyian. Ketika ada perkawinan, Nabi juga merestui nyanyian yang menggambarkan kegembiraan. Yang terlarang adalah mengucapkan kalimat-kalimat, baik yang ketika bernyanyi ataupun berbicara yang mengandung makna-makna yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.41

Efektifitas sebuah lagu sebagai media dakwah terobosan yang sanggat tepat pada saat ini, karena sudah naluri manusia menyukai hal-hal yang bersifat keindahan dan kesenangan, dan dengan lirik teologis tersebut diiringi oleh sebuah alat musik yang enak didengar membuat lirik tersebut masuk dalam relung hati nurani teramat dalam atau psikologis sehingga dapat

40

Departement Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1998).

41

M.Quraish Shihab, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung, Mizan, 1999)h.8


(45)

menimbulkan suatu tindakan umat baik tindakan berfikir maupun tindakan sikap.

Berdakwah melalui lagu, dapat dijadikan oleh siapa saja tanpa harus berpijak pada profesionalime. Sedangkan untuk menciptakan seni secara hikmah, menurut adanya spesialisasi atau kesungguhan, pendalaman dan pengetahuan serta prodedur-prosedur yang melingkupi. Disamping itu praktek-praktek lagu sebagai media dakwah dan sosialisasinya di ruang publik, telah memperlihatkan kearah kecendrungan budaya yang bersifat praktis, rekreatif, dan lebih menonjol bentuk budaya luar.

M. Pengertian Musik

Menurut Adjie Esa Putra musik adalah kesenian yang bersumber dari bunyi. Musik di bangun oleh empat unsur, yaitu nada atau bunyi yang teratur, amplitudo atau kuat lemahnya bunyi yang dalam bahasa musiknya disebut

“dinamik” unsur waktu yang terdiri atas panjang pendeknya bunyi (hitungan

panjang pendeknya atau ketukan nada), serta timbre atau warna suara (sound).42

Musik juga merupakan satu sarana dakwah, musik yang membawa irama Islam adalah dakwah yang berarti, apalagi yang merawat dan mengobatinya jiwa manusia. Musik sangat menarik perhartian manusia, maka yang diinginkan ialah cara yang berguna dan memperbaiki manusia itu sebagai obat yang menentramkan jiwa.

42


(46)

Musik yang dijadikan salah satu media yang dapat dipergunakan untuk mencapai dakwah Islam sangat signifikan bagi kelangsungan aktivitas dakwah. Dakwah yang dikemas melalui musik memiliki pesan moral yang terasa lembut, menyentuh, romantis, persuasive dan ia tetap dengan hati penggemarnya. Seni musik dan lagu sudah ada sejak zaman klasik sampai zaman modern mempunyai peranan menyampaikan dakwah dan pesan-pesan moral seperti yang terdapat dalam album Ingat Sholawat.


(47)

BAB III

GAMBARAN UMUM BAND WALI

A. Profil Wali Band 1. Sejarah Wali Band

Musik adalah secercah harapan dan impian bagi para personil band Wali.

Sebuah kata yang mungkin sudah tak asing lagi ditelinga, sebuah kata yang mungkin sudah menjadi keseharian baik itu mendengar atau menyebutkan kata musik dan tidak sedikit yang mengerti tentang musik, bahkan musik terkadang menjadi sebuah sumber inspirasi bagi kita disaat sedang senang, sedih, gembira dan jatuh cinta sekalipun, bahkan dengan alunan-alunan musik itu sendiri juga bisa menjadi sebuah motivator buat kita.

Beranjak dari pola fikir seperti itulah maka kami memiliki sebuah impian untuk dapat eksis berkarya di blantika musik Indonesia dan mancanegara. Walaupun kami semua sadar bahwasanya proses yang akan kami lalui tidaklah mudah dan serta banyak sekali rintangan yang akan kami lalui diperjalanan karir kami, tetapi semua itu tidak menyurutkan motivasi dan semangat kami untuk terus berjuang demi menghasilkan karya-karya yang terbaik di blantika musik.

Berdasarkan semangat itulah pada tanggal 31 oktober 1999 terbentuklah sebuah grup musik W A L I yang sebelumnya bernama FIERA, dengan personel Faank (Vocal), Tomi (Drum), Endang (Bass), Raden (Guitar


(48)

II), dan, Apoy (Guitar I). FIERA menjadi sebuah komunitas yang kerap kali menghadirkan nafas tak hanya untuk berkesenian tapi perlahan dan pasti untuk terus dan terus memahami kehidupan. Sebab kesenian hanya bagian kecil dari kehidupan. Tapi tanpa kesenian sepertinya ada yang tidak hidup dalam kehidupan tersebut. FIERA terus melewati berbagai perubahan pemahaman dan keinginan baik secara institusi maupun personal. Ada yang pergi dan ada yang datang. Pada tahun 2007 awal, Endang dan Raden akhirnya tak dapat bergabung lagi bersama FIERA karena kesibukan masing-masing. Sebuah pukulan telak adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi FIERA saat itu. Entah apa yang harus Fiera lakukan, tapi kami percaya semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya, Fiera harus tetap tegak berdiri, karena FIERA adalah pohon kehidupan yang harus tetap tegak tumbuh dan merindangi lainnya. Ada sedikit perdebatan tentang posisi gitar 2, akankah harus tetap mencari pemain gitar lainnya atau dengan pergantian instrument…? dengan segala efesiensi, perdebatan itu diakhir dengan opsi pergantian instrument, yaitu tidak ada gitar 2 melainkan keyboard synthetizer untuk mempertebal harmonisasi lagu. Pilihan Fiera jatuh pada Ovie yang tak lain adalah keyboardist pengiring untuk sebuah paduan suara yang ada di kampus UIN Jakarta.

Layaknya pengantin baru… kami mencoba saling memahami dan

mengerti satu sama lain. Dan pada kesempatan yang sama juga kami mencoba meng-upgrade bersama daya juang kami. Tak tanggung-tanggung nama band inipun akhirnya kami sepakati untuk dirubah menjadi WALI band


(49)

yang digawangi oleh Faank (Vocal), Apoy (Guitar/songs Writer), Tomi (Drum), & Ovie (Keyboard & Synt).

Gayung bersambut, pada pertengahan tahun 2007 bersama manajer kami (Adzee) dan Positif Art management, kami mendapatkan kesempatan memasuki realita dunia rekaman bersama salah satu Major Label NAGASWARA.

Semoga karya-karya kami dapat diterima oleh semua kalangan, itupun menjadi sebuah harapan besar bagi kami agar karya-karya kami dapat dinikmati oleh khalayak ramai.

2. Logo Wali Band

WALI adalah berasal dari kata yang amat memasyarakat yang berarti wakil. Mengapa dinamakan WALI? karena salah satunya selain nama tersebut sangat mudah diucapkan oleh semua orang, sisi lainnya adalah kami (group WALI) dengan segala keterbatasan yang ada, berharap bisa mewakili

segenap perasaan dan curahan hati manusia…tapi bila ada yang mengaitkan


(50)

FREE…siapa yang tidak menginginkan hidup ini lebih dan lebih baik….semoga WALI band dan kita semua…!!!

3. Biodata Personil Wali Band 1. Vocalist

Nama lengkap Farhan ZM. Biasa dipanggil Faank. Posisi dalam band Wali ini sebagai Lead Vocal. Dilahirkan di Sukabumi, 23 Mei 1983. Agama Islam. Alamat rumah Jl. Sosial Rt. 02/ 006 No.20 Jatiwaringin Pondok Gede – Bekasi. Anak ke 2 dari 6 bersaudara. Tinggi badan 160 cm dan berat badan 60 kg. Golongan darah O. Hobby saya adalah singing, reading, breathing. Hal-hal yang tidak disukai adalah menunggu dan makanan favorit adalah ikan asin. Instrument yang disukai dan dikuasai adalah gitar. Influence U2, Deep Purple, GIGI dan musisi idola adalah David Coverdale. Pahlawan idola Nabi Muhammad saw. Kegiatan sekarang bermusik bersama Wali band. Pendidikan terakhir S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. Prestasi yang pernah diraih 3rd Winner The Best Vocal IAIN se-Indonesia, 2002.

2. Guitar

Nama lengkap Aan Kurnia. Orang-orang memanggilku dengan sebutan Apoy. Posisi di Wali band sebagai Guitarist. Dilahirkan di-Jakarta, 08 Maret 1983. Agama Islam. Tinggal di Jl. Swadarma I Rt/Rw 001/08 No. 07 Ulujami, Jakarta-Selatan. Anak Ke-9 dari 9 bersaudara. Tinggi badan 167 Cm dan berat badan 55 Kg. Hobby membaca koran,


(51)

ngerjain Orang dan ceng-cengan. Hal yang tidak disukai adalah BT, ga mood, dan diboongin. Makanan favorit adalah mie ayam, cumie saostiram, jengkol dan pete. Instrument yang dikuasai adalah gitar. Music influence adalah Offening, Green Day dan Fire Hous. Musisi idola adalah Steve Vai, Joe Satriani dan Andy Tummons. Pahlawan idola adalah Nabi Muhammad SAW. Kegiatan sekarang adalah bermusik bersama Wali Band. Pendidikan terakhir S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

3. Drummer

Nama lengkap adalah Ihsan Bustomi. Biasa di panggil Tomi. Posisi di Wali band sebagai drummer. Lahir di Jakarta, 30 Januari 1984. Agama Islam. Tinggal di Jl. Trigasi Taman 3 Blok B3 No.01 Rt/Rw 04/11. Bekasi Timur. Anak Ke-4 dari 5 bersaudara. Tinggi badan 169 Cm. Berat badan 60 Kg Golongan darah B. Hobby dengerin musik, nonton film dan olah raga. Hal yang paling tidak disukai adalah di khianatin, di tolak wanita. Makanan favorit adalah telor dan tempe. Instrument yang disukai adalah drumm. Musik influence saya Nirvana, Green Day dan RATM. Musisi idola Dave Grow, Virgie Donati, Benyamin. S dan Tre Cool. Pahlawan idola saya Ir. Soekarno. Kegiatan sekarang adalah bermusik bersama Wali Band. Pendidikan terakhir S1. UIN Jakarta 4. Keyboardist

Nama lengkap Hamzah Shopi. Temen-temen biasa manggil saya Ovie. Posisi di Wali band sebagai Keyboardist. Tempat tanggal lahir Bogor,


(52)

03 November 1985. Agama Islam. Alamat rumah Jl. Cilebut Raya Rt/Rw 01/001 No.41 Kec. Sukaraja, Bogor. Anak Ke-4 Dari 5 Bersaudara. Tinggi badan 175 Cm dan berat badan 55 Kg. Golongan darah B. Hobby bermusik, melukis. Hal yang tidak disukai adalah nunggu dan nganggur. Makanan favorit saya udang dan sayur-sayuran. Instrument yang dikuasai adalah guitar dan keyboard. Music influence saya GNR, Dani dan DEWA 19, POTRET, Bon Jovi dan SLANK. Musisi idola Richard Clayderman, Anto Hoed, Mely Goeslaw, Daniel Sahuleka dan Maxim. Pahlawan idola adalah Super Man. Kegiatan sekarang adalah Kuliah dan Wali Band. Pendidikan terakhir saya SMA.


(53)

BAB IV HASIL PENEITIAN

A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Mari Sholawat 1. Mari sholawat

Lyric : Apoy Wali Reef :

Sholatullah salamullah „ala toha rosulilah. Sholatullah salamullah „ala yasin habibilah. Tawassalna bibismillah wabil hadi rosulillah. Wakulimuja hidilillah biahlilbadriya Allah

Song I

Dari pada kita pacaran. Mending kita sholawatan Dari pada kita berduaan. Nantibakal dihasut syeitan Awas jangan dekat-dekatan. Kita kan belum ada ikatan Dari pada kita dekat-dekatan. Mending kita sholawatan Song II

Bukan aku tak suka padamu. Bukan aku tak mau dengan mu Tapi aku mau lihat dulu. Setebal apa iman mu

Sudahlah engkau lupakan. Anggap saja kita ta‟arufan Sudahlaku jangan kau fikirkan. Mending kita sholawatan


(54)

MARI SHOLAWAT

Reef :

Sholatullah salamullah ‘ala toha rosulilah Sholatullah salamullah ‘ala yasin habibilah Tawassalna bibismillah wabil hadi rosulillah Wakulimuja hidilillah biahlilbadriya Allah

Sholawat di atas adalah sholawat badar. Sholawat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena sholawat ini sering sekali di lantunkan di setiap kali

ada pengajian di majlis ta‟lim. Sholawat juga salah satu cara umat islam untuk memuliakan Allah dan Rasulnya. Dimana ketika kita bersholawat, kita slalu mengharapkan pahala dari Allah dan syafa‟at dari Rasulullah. Dengan seringnya bersholawat menjadikan diri kita dan hati kita semakin tenang, semakin tentram bahkan seakan dekat dengan Rasulullah.

Song I

Dari pada kita pacaran. Mending kita sholawatan Dari pada kita berduaan. Nantibakal dihasut syeitan Awas jangan dekat-dekatan. Kita kan belum ada ikatan Dari pada kita dekat-dekatan. Mending kita sholawatan

Cinta adalah sebuah anugrah terindah yang diberikan Allah kepada setiap hambanya yang harus di jaga kesuciannya. Lirik lagu di atas juga mengandung pesan bahwasannya dalam agama islam tidak dikenal dengan kata


(55)

pacaran, yang ada hanya ta‟aruf (saling mengenal). Memang tak salah lagi, karena adanya cinta seseorang cenderung mempunyai perasaan suka kepada lawan jenisnya, maka dari itu jika sudah saling mengenal dan saling mencinta alangkah baiknya menikah saja. Karena selain sunnah Rasul menikah juga menghindari diri dari fitnah. Dengan adanya proses ini jugalah yang menjadikan kehidupan di dunia ini terus berlangsung hingga memiliki generasi dan berabad-abad hingga sampai waktu yang Allah tentukan nanti tiba. Lirik di atas mengandung pesan Ibadah.

Song II

Bukan aku tak suka padamu. Bukan aku tak mau dengan mu Tapi aku mau lihat dulu. Setebal apa iman mu

Sudahlah engkau lupakan. Anggap saja kita ta’arufan Sudahlaku jangan kau fikirkan. Mending kita sholawatan

Namun demikian islam tidaklah melepaskan kecenderungan perasaan suka kepada lawan jenisnya dan cara berhubungan diantara mereka begitu saja sekehendak mereka. Islam memberikan batasan dalam hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya demi mencegah terjadinya fitnah dan kemudharatan diantara mereka.

Islam tidak membolehkan menumpahkan perasaan suka diantara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya atau sebaliknya dengan cara berpacaran dikarenakan hal itu memberikan peluang kepada setan untuk


(1)

Bukankah ini yang telah diajar oleh Islam. Maka di tengah-tengah kecaman keganasan yang dilemparkan kepada Islam pada hari ini, kenapa tidak masyarakat antarabangsa malah umat Islam sendiri melihat bahawa betapa agungnya unsur kasih sayang dan cinta yang terdapat di dalam Islam. Namun, betapa agungnya cinta di dalam Islam, begitu jualah agungnya penjagaan Islam sendiri terhadap umatnya agar sama sekali tidak mencemarkan kesucian cinta dengan kekotoran nafsu.

Itulah cinta di dalam Islam. Ia tidak dapat tidak haruslah diasaskan di atas dasar keimanan kepada Allah. Alangkah ruginya cinta yang lari dari landasan iman. Akan hanyutlah jiwa-jiwa yang menyedekahkan dirinya untuk diperlakukan oleh „syaitan cinta’ sewenangnya-wenangnya.

Dari lirik lgu di atas mengnadung pesan akhlak dimana kita meyakini akan adanya Allah SWT. Yang telah menciptakan kita, dan menghendaki segala yang ada di dunia ini. Maka dari itu kita harus mencintai Allah SWT karena semua yang ada di dunia ini atas kehendaknya.

F. Pesan Yang Paling Dominan Pada Album Ingat Sholawat

Di dalam album Ingat Sholawat ini Pesan yang paling Dominan Adalah Pesan Aqidah. Dimana Aqidah Itu adalah bahwasanya seseorang hamba meyakini akan adanya penciptaan, kekuasan yang ada di muka bumi ini cipataan Allah SWT. Dan didalam album Ingat Sholawat ini sangat mendominasi pada pesan yang mengingatkn kita kepada adanya Tuhan sebagai pencipta yang harus kita sembah dan tidak ada seorang pun di dunia


(2)

ini yang dapat memungkiri akan adanya Allah SWT zat yang maha kuasa pemilik alam semesta. Lirik lagu di atas mengandung pesan Aqidah.


(3)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisa dan menguraikan hasil penelitian terhadap isi lagu dalam album Ingat Sholawat group band Wali, semua pesan di dalam album Ingat sholawat group band Wali baik aqidah, ibadah maupun syariah. Pesan yang paling dominan muncul adalah pesan aqidah. Kini penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pesan yang mengandung Aqidah ada dalam judul lagu Tuhan. Pesan dakwah yang mengandung Ibadah ada dalam judul lagu Mari Sholawat dan pesan yang mengandung Syariah ada dalam judul lagu Tobat Maksiat pada lirik Astagfirullah.

2. Pesan yang ada dalam album Ingat Sholawat ini mengandung pesan Aqidah, Ibadah dan Syariah. Pesan yang paling dominan muncul di dalam album Ingat Sholawat group band Wali adalah pesan Aqidah dan Ibadah. Pesan Ibadah adalah pesan yang bahwasannya menginatkan kita kepada Allah SWT sebagai pencipta alam semesta ini. Pesan Aqidah adalah pesan yang bahwasanya selalu menyangkut pada keyakinan kita kepada Allah SWT.

B. Saran-saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran-saran, antara lain:

1. Kepada praktisi kepada praktisi atau aktivis dakwah diharapkan agar dapat memilih dan mengoptimalkan lagu sebagai salah satu sarana dalam berdakwah.


(4)

Karena selain didalam diri seseorang sudah memiliki jiwa seni, lagu pun pada saat ini sudah tidak asing lagi didengar di tengah-tengah berbagai lapisan masyatrakat dan pesan yang disampaikan melalui lagu pun sangat cepat diterima oleh masyarakat.

2. Kepada seluruh personil Wali band agar senantiasa slalu semangat dalam menciptakan karya-karya yang terbaik, baik lagu-lagu bernuansa umum ataupun bernuansa religi, yang terpenting adalah menciptakan karya yang mudah dipahami dan dinikmati oleh semua masyarakat di Indonesia bahkan di dunia. Dan kalau bisa jangan menciptakan lagu religi di saat suasana Ramadhan saja. Semoga Wali band sukses selalu.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Tuti, Paradigma Baru Dakwah Islam : Pemberdayaan Sosialisai Mad’u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat.

Al-Jarisyah Ali, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh,(al-Munawaroh : Daral-Wifa, 1989), cet. Ke-1.

Arifin M. Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta : Bumi Aksara, 1991

Bachtiar, Wardi,Metodologi penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:Logos,1997) Bisri, Mustofa, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995)

Bugin, Burhan, ed, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi Kearah Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003) Darussalam, Ghazali, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia; Nur Niaga

SDN. BHD, 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Perum Balai Pustaka, 1999).

Djamalidin, Burhan, , Konsepsi Tobat Pintu Pengampunan Dosa Besar, Dosa Syirik Masih Terbuka,” (Dunia Ilmu, Surabaya, 1996)

Effendi, Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), cet.ke 8.

Gazalba, Sidi, Islam dan Kesenian(Jakarta: Pustaka Al Husna, 1998). Hafidudin, Didin Dakwah Aktual,(Jakarta:Gema Insani, 1991).

Haryono, Rudy, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris (Jakarta: Pustaka Indonesia)

Hasanuddin, Hukum Dakwah,Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Hasimy A. Dusur, Dakwah Menurut Al-qur’an,(Jakarta: Bulan Bintang, 1994) Hefni, Harjani, Metode Dakwah,(Jakarta : Rahmat Semesta, 2009), Cet. Ke-3. Helmy, Masdar, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, (Semarang:CV. Toha

Putra,1973)


(6)

Jarisyah, Ali, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (al-Munawaroh : Daral-Wifa, 1989), cet. Ke-1.

Muhadjir, Noeng, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000)

Munawwir, Ahmad Warson, al-Munawwir,Jakarta: Pustaka Progresif, 1997, Cet. Ke-14.

Munawwir, Warson Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pusataka Progresif, 1994) Munir, Amin Samsul, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah,2009)

Natsir, Mohammad, Fiqhud Da’wah Jejak Risalah dan Dasar-dasar Dak’wah, (Jakarta, Yayasan Capita Selecta,1966)Cet. X.

Sayid Abd. Rauf Abdul Kadir, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo; Dar El-Tiba’ahal al-Mahmadiyah, 1987

Shihab, M. Quraish,Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam kehidupan Masyarakat, (Bandung:Mizan,2001)

Shihab, M.Quraish, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung, Mizan, 1999)

Shihab, Quraisy, Tafsir al-Misbah,(Lentera Hati, 2000), cet. Ke-1.

Suhaimi, Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Prss, 2006)

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986) Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah,(Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987) Umary, Barmawi Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: Ramdani, 1987)