Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Musik Vagetoz Album Kuatkan Aku

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Achmad Anwar Sjadad 104051001733

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 H


(2)

(3)

(4)

i

Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Musik Vagetoz Album Kuatkan Aku

Pemanfaatan lirik lagu dalam musik sebagai media dakwah kini bukan hal yang baru, banyak grup musik yang menjadikan sebuah lagu sebagai sarana dakwah. Vagetoz merupakan grup musik asal Sukabumi yang menggunakan musik sebagai media dakwah. Hal ini dapat terlihat pada album kedua Vagetoz yang dirilis pada tahun 2008 yang berjudul Kuatkan Aku. Album ini merupakan curahan hati, doa, dan pengharapan dari seluruh personil Vagetoz kepada pemilik kehidupan dan kematian yaitu Allah SWT. Karena hal inilah peneliti tertarik untuk meneliti pesan dakwah dalam lirik lagu album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz.

Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan masalah pada pesan dakwah apa saja yang ada dalam kedelapan lirik lagu album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz? Dan pesan dakwah apa yang mendominasi dalam album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz?

Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz yaitu pesan akidah, pesan akhlak, dan pesan muamalah. Sedangkan pesan dakwah yang mendominasi dari isi lirik lagu album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz yaitu pesan akhlak dengan nilai 41%. Pesan akidah berada di urutan kedua yaitu dengan nilai 35%. Sedangkan pesan muamalah berada di urutan terakhir yaitu dengan nilai 24%.


(5)

ii

Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa syariat Islam yang menjadi pedoman umat manusia dalam mengarungi kehidupan ini sampai hari akhir.

Dalam pengajuan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan terutama disebabkan karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak tidaklah mungkin skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin penyampaikna ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. Arief Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta Pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Ilmu Dakmah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Jumroni, M. Si, ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam serta Hj. Umi Musyarrofah, MA, sebagai ssekertaris jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam bidang akademik. 3. Nasichah, MA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

pengarahan serta motivasi, dan yang senantiasa sabar dalam membimbing penulis agar dapat terselesaikannya skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(6)

iii

6. Terima kasih kepada mas Soni (Acep Gunawan) selaku gitaris grup musik

Vagetoz dan mas Mi’ing (Wahyu Hidayat) selaku Manager grup musik

Vagetoz atas segala bantuannya dalam memberikan data-data serta informasi bagi penulis di dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dalam membuat karya musik yang baik dan bermanfaat bagi para pendengar.

7. Para Juri : Ari Siswanto, Adm., Anton Wijaya, ST., dan Muhammad Rusydi, Spd., yang telah membantu dalam penilaian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Ustad H. Ahmad Royani Yunus, MA., selaku dosen Fakultas Tarbiyah yang telah memotivasi, dukungan serta memberikan solusi dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Kedua orang tua tercinta, bapa Achmad Baijuri dan mamah Neneng Marwati yang tak pernah lelah seantiasa ikhlas dan tulus mendoakan, membimbing, mendidik, serta memberikan dorongan dan semangat baik moril dan materil dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah senantiasa memuliakan bapa dan mamah.

10.Kakak-kakakku tersayang, ante Syarifa Allawiyah, SE, dan bunda Ade Nurul Chuda dan abang-abangku Rocky Marbun, SH, MH, dan Ustad H. Mussadad, S.Ag. Adikku satu-satunya Meta Camelia serta keponakan-keponakan tersayang ku, Ahmad Nizar Muchtar, Fatimatuzzahra, Ridwan Maulana


(7)

iv

Ukasah, Rico, Tazlim, Ade, Deden, Budi, Noviadi, Agus, Irfan, Muin, Abi, Andi, Fuad, Wahyudin, Farah, Lia, Eka, Achi, Lyna, Ana, Pia, Sofie, Desi, Fitri, Ratri, Bunga, semoga kesuksesan dan keberkahan selalu mengiringi kita semua.

12.Teman-teman komunitas Mank Backseat: Ephon, Omen, Didu, Bonny, Septian, Ade Lutfi, Sanad, Ari, Genie, Maria, Echi, Sintya. Teman-teman

Sa’adatuddarain: Ari, Anton, Latif, Befi, Emi, Ukuy, Mansyur, Ahmad, Doni,

Zaky, Dauz, Indra. Teman-teman hadroh At-Taqwa: Miftah, Zacky, Rusdy, Idrus, Abid, Ibnu, Gofur, Lutfi, Faris.

13.Teman-teman BII Tendean: Hermawan “NoCall”, Vidi, Danu, April, Icha, Desi. Dan yang terspesial juga teristimewa, Devi

14.Seluruh pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat dan ucapan terimakasih aku kepada mereka semua.

Tentu saja skripsi ini jauh dari nilai kesempurnaan, namun besar bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca. Amin ya Robbal Alamin.

Jakarta, Nopember 2013


(8)

v

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 6

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Metodologi Penelitian ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Definisi Analisis Isi ... 15

B. Penegertian dan Aspek Dakwah... 17

C. Kategorisasi Pesan Dakwah ... 24

D. Pengertian Lagu dan Musik ... 40

E. Lagu Sebagai Media Dakwah ... 44

BAB III GAMBARAN UMUM GRUP MUSIK VAGETOZ A. Sejarah Berdiri Grup Musik Vagetoz ... 50

B. Visi Dan Misi ... 53

C. Gambaran Umum Album Kuatkan Aku ... 54

D. Biodata Personil ... 57

E. Album-Album Grup Musik Vagetoz ... 58

BAB IV ANALISIS ISI LIRIK LAGU A. Pesan Dakwah Dalam Album Kuatkan Aku ... 61

B. Pesan Lagu Yang Mendominasi Dalam Album Kuatkan Aku 73

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 75

B. Saran-saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

1

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia, sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagian dan kesejahtraan umat manusia, bilamana ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan dijadikan pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh umat manusia.

M. Arifin dalam bukuya Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi,

memberikan pengertian sebagai berikut: “Dakwah adalah sesuatu kegiatan ajakan, baik berbentuk lisan maupun tulisan (tingkah laku) dan sebagainya dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individu maupun kelompok, agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa unsur-unsur paksaan.1

Dengan kata lain bahwa dakwah adalah menyampaikan nilai-nilai Islam kepada orang lain dalam rangka mengadakan suatu perbaikan umat dari kondisi buruk kepada kondisi yang lebih baik. Dakwah tidak hanya terbatas

1

M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993) cet. Ke-2, h. 17


(10)

pada aktivitas lisan semata tetapi mencakup seluruh aktivitas lisan dan perbuatan yang ditunjukan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada Islam.

Salah satu di antara unsur penting dalam sistem kebudayaan adalah kesenian. Melalui kesenian manusia mampu memperoleh saluran untuk mengekspresikan pengalaman serta ide yang mencerdaskan kehidupan batinnya. Di antara jenis kesenian yang diciptakan manusia adalah musik, musik merupakan produk budaya yang tinggi atau merupakan seni yang indah.2

Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman dahulu, memanfaatkan musik yang berasal dari Barat yang bertujuan untuk berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang dihadiri oleh yang berkerudung atau pun berpeci tetapi yang bertopi atau gaya preman remaja pun dapat merasakan lantunan sebuah musik yang syairnya berisi religius, syair-syair yang dibuat oleh pencipta bukan hanya sekedar kata-kata yang indah tetapi mempunyai makna yang sangat berarti bila ingin digali lebih dalam mengingat kata-kata dalam sebuah lagu menyimpan sebuah arti.

Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia ini, Islam mengajarkan bahwa seni merupakan salah satu nikmat-Nya yang harus kita syukuri. Seni bagi umat Islam bukan merupakan suatu yang baru. Seni merupakan prilaku

2

Dloyana Kesumah,dkk., Pesan-pesan Budaya Lagu-lagu Pop Dangdut dan Pengaruhnya Terhadap Prilaku SosialRemaja Kota, (Jakarta: CV Eka Putra, 1995), h.1.


(11)

yang menimbulkan keindahan baik pendengaran maupun penglihatan. Seni yang mengarah kepada keindahan bagi pendengaran, lebih menitik beratkan kepada bentuk seni yang bersumber dari bahasa, juga berkaitan dengan pendengaran lagu atau musik. Seni adalah upaya mengeksplorasi keindahan. Namun yang paling penting adalah jangan sampai seni untuk mengingkari Allah SWT. Bahkan kalau bisa dengan seni semakin terasa keagungan, kebesaran, dan ke-Maha indahan Allah, karena Allah itu maha indah dan

mencintai keindahan. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasullah SAW.

Bersabda:

(

) ه

artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan”.

(HR.Muslim)3

Dalam dakwah Islam seni merupakan bagian dari media dakwah yang bisa menjadi daya tarik bagi pendengarnya terutama seni suara, Al-Izzu bin Salam mengatakan, “Adapun nyanyian yang dapat mengingatkan orang kepada akherat, tidak mengapa bahkan sunnah”.4

Lagu merupakan refleksi dari pelaku seni memberikan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat, selain itu lagu merupakan sarana penghibur yang paling efektif sehingga eksistensinya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terbukti dengan semakin menjamurnya

3

Yusuf Qardhawi, Nasyid Versus Musik Jahiliah; (Bandung,Mujahid, 2001) cet ke-1 4

Toha Yahya Umar, Hukum Seni Musik, Suara, Tari Dalam Islam,( Jakarta, Wijaya, 1983), cet ke-1, h.144


(12)

grup band (dangdut, pop, rock, jazz, nasyid dsb), serta maraknya acara-acara bernuansa musik di televisi dan radio.

Musik juga termasuk seni vokal yaitu salah satu cabang seni yang disampaikan melalui irama, memiliki daya komunikasi massa yang demikian tinggi dan seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang mengandung masalah kehidupan sosial sehari-hari. Seperti diungkapkan oleh Herbert Spencer yang di kutip oleh Dloyana bahwa musik siap melayani, terutama kebutuhan yang sifatnya non fisik.

Banyak sekali yang dapat digunakan sebagai media dakwah. Diantaranya adalah kesenian, karena kesenian mempunyai daya tarik tersendiri untuk para pendengar dan tidak membosankan para pendengar. Maka dari itu, musik dapat dimanfaatkan untuk dakwah, sehingga dapat menarik sasarannya, seperti Vagetoz yang berdakwah melalui musik pop, semua lirik lagunya pada album Kuatkan Aku berisikan ajakan-ajakan kepada kebaikan sehingga para pendengar semakin tertarik.

Album Kuatkan Aku Vagetoz adalah merupakan ungkapan curahan hati, doa dan pengharapan dari seluruh personel Vagetoz kepada pemilik kehidupan dan kematian yaitu Allah swt. Curahan hati bisa berupa perasaan menyesal, berdosa, permohonan ampun atau pengharapan dan doa. Semua tercurah dengan perasaan mendalam dalam lirik lagu di Album Kuatkan Aku. Dalam sepenggal lirik lagu Kuatkan Aku “Tak sanggup bila di akhir hidupku bisa menanggung siksa-Mu”. Atau dalam lirik Rinduku Cinta-Mu,“Rinduku


(13)

Cinta-Mu ya Allah, aku ikhlas dengan apa yang Kau beri, Rinduku Cintamu

ya Allah, aku akan selalu bersabar”. Lagu ini tak ubahnya doa yang dirangkai

dengan indah lewat lirik lagu dan musik.5

Banyaknya minat masyarakat akan seni musik menjadikan musik sebagai penyampaian pesan dakwah yang cukup efektif, demikian pula yang dilakukan oleh grup musik Vagetoz dengan album Kuatkan Aku yang bernuansa Islami sebagai media penyampaian pesan dakwah merupakan suatu cara atau jalan untuk mengembangkan dakwah Islamiah melalui seni musik seperti yang dilakukan oleh grup musik Vagetoz.

Berdasarakan uraian diatas, peneliti memandang perlu mengetahui dakwah melalui musik yang disuarakan oleh grup musik Vagetoz. Hal ini dikarenakan setiap lagu dalam albu Kuatkan Aku merupakan curahan hati para personel grup tersebut. Disini Vagetoz mengajak para pendengar musiknya untuk lebih bisa mencintai Allah, Nabi dan sesama manusia tanpa ada unsur mengurui di dalam ajakan tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut hal tersebut, yang dituangkan dalam skripsi dengan judul; “ Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup

Musik Vagetoz Album Kuatkan Aku”..

5


(14)

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pesan dakwah yang terkandung dalam album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz dan membatasi delapan lagu dari duabelas lagu, yaitu: Kuatkan Aku, Rinduku CintaMu (Ikhlas), PadaMu Ya Allah, Taubatku, Hanya Sementara, Sujud Syukur, Menuju Kemenangan, dan Terima Kasih.

Berdasarkan pada batasan masalah tersebut, maka penulis membuat rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pesan-pesan dakwah apa saja yang ada dalam delapan lirik lagu album Kuatkan Aku grup band Vagetoz?

2. Pesan apa yang mendominasi dalam delapan lirik lagu album Kuatkan Aku grup band Vagetoz?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pesan dakwah dalam lagu-lagu pop yang dibawakan oleh grup musik Vagetoz.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pesan yang bernilai dakwah dan gambaran tentang pesan dakwah melalui isi teks lirik lagu dari grup musik Vagetoz dalam album Kuatkan Aku.


(15)

b. Untuk mengetahui materi pesan dakwah yang paling dominan dalam tiap lagu grup musik Vagetoz dalam album Kuatkan Aku.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan metode dakwah melalui media musik atau lagu-lagu dalam bentuk pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu.

b. Dengan penelitian ini diharapkan bahwa lirik lagu dapat dijadikan sebagai sebuah media dakwah yang dapat mengemban misi dakwah dengan terealisasinya peran musik sebagai sarana dakwah.

2. Secara Praktis

Dengan penelitian ini dapat memperbanyak jenis penelitian komunikasi yang menggunakan media musik yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi juga dapat memperkaya khazanah ilmiah dalam jurusan Komunukasi Penyiaran Islam.

E. Metodologi Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan analisis isi atau content analisis, yaitu suatu teknik penelitan untuk mengetahui isi atau makna pesan komunikasi yang terdapat dalam lirik lagu.

Tujuan penggunaan metode analisis isi adalah memberikan gambaran tentang nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam lirik lagu album Kuatkan Aku yang berupa kata-kata tertulis yang dapat diamati.


(16)

Dalam melakukan analisis ini akan menggunakan metode penelitian scara kuantitatif, penelitian yang bersifat pembahasannya mendalam terhadap isi suatu pesan. Dan dilakukan dengan cara menghitung, memberikan lirik lagu dan lembar jawaban kepada masing-masing juri untuk memberikan nilai atau menganalisis. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan rumus holsti yang menjadi rumus acuan dalam analisis isi secara kuantitatif. Setiap juri diminta mempelajari kategori-kategori yang sudah disiapkan, dan tim juri memberikan nilai dengan cara mendengarkan lagu dan membaca teks lagu yang telah disediakan.

Dalam setiap lagu, setiap baitnya dijadikan item. Tim juri diminta menyesuaikan objek penelitian dengan kategori yang telah ditentukan, yaitu nilai akidah, akhlak, dan muamalah. Kemudian dihitung sub-sampel dengan rumus holsti dan hasilnya dapat diketahui kesamaan dan perbedaan antar juri. Hasil penelitian tim juri dinilai sebagai kesepakatan untuk menentukan kategori-kategori yang telah disususun. Metode kuantitatif berarti hasil dari analisis dapat dituangkan dalam bentuk angka, baik dalam tabel atau dalam bentuk rasio atau presentase dengan mengumpulkan data dari subjek yang diteliti dengan menghitung dan menjumlah table hasil jawaban juri. Dan berusaha menguraikan makna isi pesan seruan dakwah dalam lirik lagu grup musik Vagetoz.


(17)

1. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah delapan lirik lagu yang terdapat dalam album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz, yaitu Kuatkan Aku, Rinduku CintaMu (Ikhlas), PadaMu Ya Allah, Taubatku, Hanya Sementara, Sujud Syukur, Menuju Kemenangan, dan Terima Kasih.

Kemudian yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut:

a. Observasi: Dengan cara mencermati, mengamati, membaca lirik lagu dan mendengarkan lagu Vagetoz satu per satu agar peneliti memahami lirik lagu dan pesan dakwah yang terkandung dalam album Kuatkan Aku grup musik Vagetoz.

b. Wawancara: Pengumpulan data dengan menggunakan komunikasi langsung antara peneliti dengan personil grup musik Vagetoz secara mendalam atau sebuah dialog untuk memperoleh informasi mengenai gambaran umum tentang lagu, penciptaan, latar belakang, motif dan mencari data untuk memperkuat argumentasi. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung dengan Soni gitaris Vagetoz via E-mail.


(18)

c. Dokumentasi: Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau veriabel yang berupa foto-foto, teks lagu dari cover kaset, maupun hal-hal yang berhubungan dengan Vagetoz dari media internet.

3. Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul yang diperoleh dari juri akan diamati, dihitung, dan diberikan nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi atau frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien reliabilitas setiap juri. Antara juri 1 dan 2, juri 2 dan 3, juri 1 dan 3.

Menampilkan lirik lagu yang mengandung muatan dakwah berdasarkan kategorisasi secara sistematik, dalam hal ini maka dibuat kategorisasi nilai Aqidah, Akhlak, dan Muamalah untuk mengamati isi lirik album Kuatkan Aku. Adapun kategorisasinya:

a. Aqidah adalah meyakini iman kepada Allah, iman kepada Malaikat Allah, iman kepada Rasul Allah, Iman kepada Hari Kiamat, dan iman kepada Qadha dan Qadar.

b. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dapat dinilai baik atau buruk dengan menggunakan hukum ilmu pengetahuan dan norma agama.

c. Muamalah adalah peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia.


(19)

Adapun rumus yang dipakai: koefisien reliabilitas: 2M

N1+N2 Keterangan:

2M = Nomor keputusan yang sama antar juri N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri Komposit reliabilitas: N (X antar juri)

1+(N1) (X antar juri)

Keterangan: N = Jumlah Juri

X = Rata-rata koefisien reliabilitas antara juri6

Sebelum menghitung memakai rumus di atas, terlebih dahulu hasil nilai dari penghitungan dari ketiga juri di tuangkan ke dalam tabel, perolehan nilai dari hasil kesepakatan antar juri dari semua lagu dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1

Kesepakatan Antar Juri Semua Lagu Antar Juri Item Kesepakatan Ketidak

sepakatan

Nilai

Ke 1 dan 2 37 22 15 0,60

Ke 2 dan 3 37 29 8 0,78

Ke 1 dan 3 37 30 7 0,81

6

Holsti, O.R, Content Analysis for the Social Science and Humanities, (USA, Addison Westley Publishing Co, 1969 ) h. 137-140


(20)

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai dari masing-masing juri, juri 1 dan juri 2 sepakat 22 dan tidak sepakat 15 dari 37 item, sehingga mendapat hasil nilai dari sepakat dibagi dengan item jumlahnya 0,60. Sedangkan juri 2 dan 3 sepakat 29 dan tidak sepakat 8 dari 37 item, sehingga menghasilkan nilai 0,78. Juri 1 dan 3 sepakat 30 tidak sepakat 7 dari 37 item dan hasil nilainya 0,81. Hasil dari kesepakatan dikalikan dengan item, jadi nilai rata-rata dari hasil jawaban semua juri adalah 0,73.

Berikut ringkasan dari tabel hasil nilai kesepakatan juri semua lagu yang telah dirinci:

Tabel 2

Hasil nilai kesepakatan juri semua lagu Antar juri Nilai

Ke 1 dan 2 0,60

Ke 2 dan 3 0,78

Ke 1 dan 3 0,81

Rata-rata 0,73

Setelah diketahui hasil dari ketiga juri yang telah dirinci dalam tabel di atas dari keseluruhan lagu dan telah diketahui nilai rata-ratanya, selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus holsti:

N rata-rata (X) = 2,19 : 3 = 0,73

Komposit Realiabilitas = 3 x 0,73 = 2,19 = 0,88 1+(2) (0,73) 2,5


(21)

Dari ketiga juri menyatakan bahwa nilai rata-rata kesepakatannya adalah 0,73 dan komposit reliabilitas yang telah diketahui nilainya dari hasil penghitungan menggunakan rumus komposit reliabilitas adalah 0,88. Nilai tersebut merupakan nilai tertinggi dari kesepakatan ketiga juri.

4. Analisis Data

Menganalisis temuan lirik lagu yang mengandung muatan dakwah menggunakan metode kuantitatif yang akan disajikan dengan table distribusi frekuensi dan dinarasikan secara kuantitatif dalam menyebutkan angkanya dianalisis secara frekuensi dan prosentase dan disesuaikan dengan kategori nilai aqidah, akhlak, dan muamalah yang terdapat dalam lirik lagunya.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Definisi Analisis Isi, Pengertian dan Aspek Dakwah, Kategorisasi Pesan Dakwah, Pengertian Lagu dan Musik, Lagu sebagai Media Dakwah

BAB III GAMBARAN UMUM GRUP MUSIK VAGETOZ

Sejarah Berdirinya Grup Musik Vagetoz, Visi Dan Misi, Gambaran Umum Album Kautkan Aku, Biodata Personil, Album-Album Grup Musik Vagetoz


(22)

BAB IV PESAN DAKWAH DALAM ALBUM VAGETOZ KUATKAN AKU

Pesan Dakwah Dalam Album Kuatkan Aku Termasuk Pesan Aqidah, Pesan Akhlak, Pesan Muamalah, Pesan Lagu Yang Mendominasi Dalam Album Kuatkan Aku

BAB V PENUTUP


(23)

A. Definisi Analisis Isi

Content analysis menurut Bacus adalah analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komonikasi.1 Sedangkan menurut R. Holsti, analisis isi adalah suatu metode analisis pesan dalam suatu cara sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator.2

Dari definisi ini, maka ada dua hal yang penting untuk ditekankan, pertama yaitu unsur yang dapat ditiru, yang artinya adalah sebuah penelitian haruslah dapat dilakukan oleh peneliti lain dalam lingkungan yang sama yang memakai teknik dengan data yang sama pula. Kedua, unsur konteks sebuah penelitian dengan menggunakan metode analisis isi haruslah memperhatikan unsur konteks dari data yang di analisis. Maksudnya adalah data yang di dapat tidak bisa dipisahkan begitu saja dari konteksnya.

Dijelaskan bahwa batasan-batasan tentang analsis isi dengan mengemukakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif yang di dalamnya adalah mengemukakan ketepatan dalam mengidentifikasian isi dari

1

Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000), h. 68

2 R. Holsti.et.al, “Content Analysis, Dalam Hand Book Of Social Psykologi”, (edited by Garner Lindzey & Elliot Aronson, Cambrige, Massachussets).


(24)

pesan dakwah yang muncul, seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang-ulang dari kata tertentu.

Sedangkan pendekatan kualitatif adalah dengan menggunakan seperangkat tema dengan suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dengan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian dikembangkan oleh suatu sumber media dengan meneliti masalah yang ada didalamnya yang tidak mencakup jumlah. George dan juga Kraucer menyatakan, bahwa Content Analysis Kualitatif lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu melukiskan prediksi lebih baik.3

Holsti mengetengahkan lima ciri content analysis, yaitu:

1. Teks perlu diproses dengan aturan dan prosedur yang telah dirancang.

2. Teks diproses secara sistematis; mana yang termasuk dalam suatu kategori, mana yang tidak termasuk ditetapkan berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan.

3. Proses menganalisis data haruslah mengarah ke pemberian sumbangan pada teori; ada relevasi teoritiknya.

4. Proses analisis tersebut mendasarkan pada deskripsi yang dimanifestasikan.

3

Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000), h. 69


(25)

5. Bagaimana content analysis haruslah menggunakan teknik-teknik kuantitatif.4

B. Pengertian dan Aspek Dakwah 1. Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologi atau asal kata (bahasa), kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu: da’a, yad’u, da’watan yang artinya memanggil, mengajak atau seruan. Dan yang kedua yaitu: da’a, yad’u, da’an yang artinya

memanggil, mendo’a dan memohon.5

Pengertian dakwah secara etimologi dapat juga dilihat dari kata dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak arti, antara lain:

a. Mengajak dan menjelaskan, yang terdapat dalam QS. Yusuf (12 : 108)

Artinya: “Katakanlah: Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik."

b. Berdo’a dan berharap, yang terdapat dalam QS. Al-A’raf (7 : 55)

4

Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000), h. 71

5


(26)

Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

c. Mengajak dan mengundang, yang terdapat dalam QS. Yusuf (12 : 33)

Artinya: “Yusuf berkata: Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada

memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.”

d. Seruan, yang terdapat dalam QS. Al-Mukmin (23 : 41)

Artinya: “Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur

dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang lalim itu.”

Sedangkan dakwah menurut terminology (istilah) mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu dakwah memberikan pengertian atau mendefinisikan dakwah itu sendiri, sehingga antara definisi satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan dan perbedaan. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini penulis menyajikan beberapa definisi dakwah:


(27)

a. Ibnu Taimiyah : “Dakwah ke jalan Allah adalah dakwah untuk beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yang mencakup keyakinan kepada rukun iman dan rukun Islam.”

b. Sayyid Qutub : “Dakwah harus meliputi empat bentuk, yaitu mengajak manusia kepada Aqidah yang dapat menghidupkan hati dan akal; mengajak kepada syariat yang dapat menghidupkan pribadi dan masyarakat; mengajak kepada kekuatan, kehormatan, dan kepastian dalam beragama dan bernegara; mengajak kepada jihad untuk menegakkan

kalimat Allah.”

c. Toha Yahya Umar : “Dakwah sebagai upaya mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar-benar sesuai dengan perintah Allah, untuk kemaslahatan dan kebaikan mereka di dunia dan di akhirat.”6 d. M. Quraish Shihab : “Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada

keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan

sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.”7

e. Wardi Bachtiar : “Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau suatu proses mengajak manusia ke jalan Allah yaitu Al-Islam.”8

f. M. Idris A. Shomad : “Dakwah Islam ialah menyampaikan Islam kepada umat manusia seluruhnya dan mengajak mereka untuk komitmen dengan

6

Zakaria, “Konsepsi Dakwah Dalam Dialog Antar Umat Beragama”, (Jurnal Kajian Dakwah dan Komunikasi, ISSN 1411-2779 Vol IX No. 1, Juni 2007), h. 18

7 Quraish Shihab, “Membumikan Al

-Qur’an; Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat”, (Bandung: Mizan, 1996), h. 194

8


(28)

Islam pada setiap kondisi dimana serta kapan saja, dengan metodologi dan

sarana tertentu, untuk tujuan tertentu.”9

g. Tim Penyusun Ensiklopedi Islam : “ Dakwah adalah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil orang untuk beriman dan taat

kepada Allah sesuai dengan garis akidah, syariat dah akhlak Islamiyah.”10

Dari keanekaragaman definisi dakwah tersebut di atas meskipun terdapat kesamaan ataupun perbedaan namun bila dikaji dan disimpulkan akan mencerminkan hal-hal sebagai berikut :

1) Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana.

2) Usaha yang dilakukan untuk mengajak umat manusia kejalan Allah, memperbaiki situasi menjadi lebih baik (dakwah bersifat pembinaan dan pengembangan).

3) Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yaitu hidup sejahtera di dunia maupun di akhirat.

Dan bila dikerucutkan dalam satu kalimat bahwa dakwah adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mengajak manusia kejalan menuju ridho Allah SAW, yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik dan usaha tersebut untuk mengajak manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

9 M. Idris A. Shomad, “Diktat Ilmu Dakwah; Fakultas Dakwah dan Komunikasi”, (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 3


(29)

2. Aspek Dakwah

Aspek dakwah adalah segi atau pandangan dakwah, yaitu meliputi : a. Sasaran Dakwah

Menurut M. Bahri Ghazali ssaran dakwah itu terdiri dari :

1) Sasaran dakwah yang menyangkut golongan, dilihat dari segi struktur kelembagaan yaitu berupa masyarakat dari segi golongan pemerintah dan keluarga.

2) Sasaran dakwah yang berupa kelompok masyarakat, dilihat dari segi social cultural yaitu berupa golongan priyayi, abangan, dan santri, ini terjadi pada masyarakat jawa.

3) Sasaran dakwah yang dilihat dari segi usia, yaitu golongan anak-anak, remaja dan dewasa.

4) Sasaran dakwah yang dilihat dari segi profesi, yaitu golongan petani, pedagang, guru, seniman, pegawai negeri dan lain-lain.

5) Sasaran dakwah yang dilihat dari segi tingkat kehidupan sosial, yaitu golongan menengah atas dan golongan menengah bawah.

6) Sasaran dakwah yang dilihat dari segi jenis kelamin, yaitu yang berjenis kelamin laki-laki dan wanita.

7) Sasaran dakwah yang dilihat dari segi kekhususan, yaitu golongan tuna susila, tuna wisma dan narapidana.11

11 Ghazali M bahri, “Dakwah Komunikatif; Membangun Kerangka Dasar Ilmu Dakwah”, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 3


(30)

a. Metode Dakwah

Metode berasal dari bahasa Yunani Methodos, yang berarti cara atau jalan. Dalam bahasa Arab disebut Uslub (Asalib) atau Thariqoh (Thuruq) yang berarti jalan atau cara. Metode bisa dikaitkan dengan tujuan tertentu yang akan dicapai, karena metode berarti jalan yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Metode juga dapat diartikan sebagai prosedur utama yang disusun secara sistematis atau suatu cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan, rencana, sistem dan tata fikir manusia. Dengan demikian, metode adalah suatu disiplin yang diciptakan manusia untuk mencapai sasaran dakwah.

Ada macam-macam metode dakwah, antara lain: 1) Metode dari segi cara :

a) Metode dakwah tradisional, seperti sistem ceramah umum.

b) Metode dakwah modern, seperti diskusi, seminar dan sejenisnya yang didalamnya terjadi komunikasi dua arah (two ways communication) dan yang penting dalam metode ini terjadi proses tanya jawab antar peserta dan komunikator.

2) Metode dari segi jumlah audiens :

a) Dakwah Perorangan, yaitu dakwah yang dilakukan oleh orang seorang secara langsung. Metode ini kelihatannya tidak efektif, tapi nyatanya


(31)

dakwah ini lebih efektif jika dilakukan terhadap orang yang mempunayi pengaruh terhadap suatu lingkungan.

b) Dakwah Kelompok, yaitu dakwah yang dilakukan terhadap kelompok tertentu yang sudah ditentukan sebelumya, misalnya kelompok ibu-ibu, remaja, anak-anak, dan lain sebagainya.

Adapun Al-Qur’an sebagai sumber utama rujukan dakwah, banyak menggunakan metode dakwah yang menjadi pedoman para pendakwah, seperti dalam QS. An-Nahl (16 : 125)

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan mu Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

c. Materi Dakwah

Menurut Quraisy Shihab materi dakwah adalah Al-Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah dan akhlak. Dasar dari pembagian tersebut merujuk pada pokok tujuan diturunkannya Al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia. Serta petunjuk mengenai akhlak murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila.


(32)

C. Kategorisasi Pesan Dakwah

Kata kategorisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti penyusunan berdasarkan kategori,12 sedangkan kata pesan berarti amanat yang disampaikan lewat orang lain. Jadi kategorisasi pesan dakwah adalah susunan amanat-amanat yang ingin disampaikan berdasarkan kategorisasinya atau berdasarkan susunannya yang dapat mempermudah mad’u dalam menerima pesan dakwah. Adapun mengenai kategorisasi pesan dakwah, para pakar ilmuan dakwah banyak yang berbeda pendapat diantaranya:

1. Menurut Wardi Bachtiar, dalam bukunya Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, kategorisasi pesan dakwah meliputi akidah, akhlak, dan syariah.13

2. Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, secara global kategorisasi pesan dakwah itu dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal yaitu: masalah akidah, masalah syariah, dan masalah budi pekerti (akhlaqul karimah).14

3. Menurut M. Munir dan Wahyu Ilaihi, dalam bukunya Manajemen Dakwah, kategorisasi pesan dakwah terdiri dari empat macam diantaranya:

12

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), h. 516

13

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 33-34 14

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 60


(33)

masalah akidah, masalah syariah, masalah muamalah, dan masalah akhlak.15

Dari sekian banyak perbedaan dan persamaan mengenai kategorisasi pesan dakwah seperti yang sudah disebutkan diatas, menjadikan kemudahan bagi penulis untuk merumuskan pesan dakwah mengenai lagu religi Kuatkan Aku. Oleh karena itu penulis merumuskan penelitian mengenai lagu religi Kuatkan Aku dengan memakai tiga kategorisasi pesan dakwah diantaranya: akidah, akhlak, dan muamalah yang menurut penulis ketiga kategori tersebut lebih banyak terdapat dalam lagu Kuatkan Aku. Adapun untuk keterangan ketiga kategori tersebut bisa dilihat di bawah ini:

1. Pesan Akidah

a. Menurut Bahasa

Akidah menurut bahasa berasal dari aqoda-ya’qidu-aqdan atau aqidatan yang artinya mengikatkan. Bentuk jamak dari akidah adalah aqaid yang berarti simpulan atau ikatan iman. Dari kata itu muncul pula kata i’tiqad yang berarti tashdiq atau kepercayaan.16

b. Menurut Istilah

Secara istilah banyak sekali para ulama yang mendefinisikan pengertian akidah diantaranya:

1) Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, dalam bukunya Akidah Seorang Mukmin. Akidah adalah ketentuan atau ketetapan Allah yang

15

M. Munir, Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), h. 24-28

16


(34)

fitrah selalu bersandar kepada kebenaran (haq), sah selamanya (tidak pernah berubah), dan tidak terikat kedalam hati manusia.17

2) Menurut Hasan Al-Bana, seperti yang diutip oleh Yunahar Ilyas, dalam bukunya Kuliah Akidah Islam, kata akidah berasal dari kata aqa’id (bentuk jamak dari akidah), adalah perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati (Mu) mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan.18

3) Menurut Habib Muhammad bun Aburrahman Al-Athas, dalam bukunya Ajaran Islam antara tanggung jawab akidah dengan hak kewajiban syariah dalam kajian filsafat muamalah, menerangkan akidah adalah:

ikatan, sebuah konsep “akar” yang harus tertanam diqolbu manusia secara

kuat dan kokoh, sehingga tidak dapat digoyahkan oleh analisir-analisir yang dapat meruntuhkan qolbu manusia.19

Dari beberapa pengertian akidah di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa akidah adalah ketentuan atau ketetapan Allah yang fitrah dan wajib diyakini kebenarannya oleh hati sehingga tidak dapat digoyahkan oleh keragu-raguan yang dapat meruntuhkan qolbu manusia.

Akidah atau keyakinan merupakan landasan pokok bagi orang yang beragama. Dengan keyakinan yang kuat orang akan bisa mematuhi perintah

17

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaziri, Akidah Seorang Mukmin, (Solo: Pustaka Mantiq, 1994), h. 30

18

Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, 1995), h. 1

19

Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Athas, Ajaran Islam Antara Tanggung Jawab Akidah Dengan Hak Kewajiban Syariah Dalam Kajian Filsafat Muamalah, (Banten: Lembaga Pengkajian Pengembangan Pembinaan Kitab Kuning, 2008), h. 22


(35)

dan meninggalkan larangan Allah SWT.20 Akidah dalam Islam adalah bersifat

i’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. Masalah akidah ini secara garis besar ditunjukkan oleh Rosulullah saw dalah sabdanya sebagai berikut:

Artinya: “Iman ialah engkau percaya kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, rosul-rosul Nya, hari akhir dan percaya kepada

adanya ketentuan Allah yang baik maupun yang buruk.” (Hadits

riwayat Imam Muslim)21

Dibidang akidah ini bukan saja pembahasannya tertuju pada masalah-masalah yang wajib diimani saja, akan tetapi materi dakwah meliputi juga masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya, misalnya syirik (menyekutukn adanya Tuhan), ingkar dengan adanya tuhan dan lain-lain. Agama Islam mengajarkan bahwa iman kepada Allah harus bersih dan semurni mungkin, serta menutup celah-celah yang dikhawatirkan masuknya syirik, kemudian mengancam bahwa syirikitu dosa besar dan tidak dapat diampuni oleh Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa (4 : 48)

20

Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, h. 29 21

Abu Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi, Shoheh Muslim, (Isa Babi, Al-Halabi wa Syurakah), h. 4


(36)

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah,

maka sesengguhnya ia telah berbuat dosa yang besar.”

Dari pengertian di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa akidah merupakan landasan berfikir dan berprilaku bagi seorang muslim. Baik atau buruknya perilaku tergantung kepada iman yang dimilikinya. Kemudian iman yang ada dalam diri seseorang akan mengalami pasang dan surut sesuai dengan kondisi dan situasi yang dialami oleh seseorang. Oleh karena itu, agar iman tidak mengalami kemerosotan maka perlu maka perlu dipelihara dari kemusyrikan seperti syirik kecil, syirik besar, baik syirik secara terang-terangan maupun syirik secara terselubung, jadi individu itu harus menghiasi diri dengan keimanan yang kuat dan dinamis yang selalu mendorong untuk beramal, bersabar, berjihad, dan bertahan dijalan Allah.

Akidah merupakan fondasi bagi setiap muslim, akidah inilah yang menjadi dasar, yang memberikan arah bagi kehidupan manusia, akidah ini merupakan tema bagi dakwah nabi Muhammad saw, ketika beliau pertama kali melakukan dakwah di Mekah. Akidah ini juga merupakan tema dakwah bagi para Rasul yang diutus sebelumnya, akidah ini merupakan keimanan kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab yang diwahyukan kepada para rasul, adanya hari kiamat dan adanya qadha dan qadhar serta masalah-masalah


(37)

yang berkaitan dengan pokok keimanan.22 Iman sebagai landasan yang kokoh bagi pembentukan jati diri seorang muslim. Jadi akidah tauhid hendaknya harus selalu bersih dan jernih serta tidak terkotori oleh noda apapun dari prinsip-prinsip atau ideologi-ideologi materialisme. Iman hanya kepada Allah, loyalitas hanya untuk Allah dan keikhlasan juga hanya untuk Allah, kepada para malaikat-malaikat, rosul-rosul, kitab-kitab, hari akhir dan takdir yang baiki maupun yang buruk.23

c. Fungsi dan Peranan Akidah

Akidah tauhid sebagai kebenaran merupakan landasan keyakinan bagi seorang muslim akan memiliki fungsi dan peranan yang sangat besar dalam hidupnya, antara lain:

1) Menopang seluruh prilaku , membentuk, memberi corak dan warna kehidupan dalam hubungannya dengan mahluk lain dan hubungannya dengan Tuhan.

2) Akidah/keyakinan akan memberikan ketenangan dan ketentraman dalam pengabdian dan penyerahan diri secara utuh kepada Zat yang Maha Besar.

3) Iman memberikan gaya dorong utama untuk bergaul dan berbuat baik dengan sesama manusia tanpa pamrih.

22

M. Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997), h. 11

23

Syaikh Mushthafa Masyhur, Fiqih Dakwah edisi lengkap, diterjemahkan oleh Abu Ridho dkk., (Al-I’tishon Cahaya Umat)


(38)

4) Dengan iman seseorang muslim akan senantiasa menghadirkan dirinya dalam pengawasan Allah semata.

5) Akidah sebagai filter, penyaring budaya-budya non Islami.24 d. Klasifikasi Akidah

Menurut Yunahir Ilyas, dalam bukunya Kuliah Akidah Islam, akidah dapat diklasifikasikan menjadi empat macam diantaranya:

1) Ilahiyat, yaitu: pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilahi seperti: wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, dan lain-lain.

2) Nurbuat, yaitu: pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan rosul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mukjizat, keramat dan lain-lain.

3) Ruhaniat, yaitu: pembahasan tentang segala sesuatu yang berhbungan dengan alam metafisik, seperti: malaikat, jin, iblis, syaitan, roh, dan lain-lain.

4) Sam’iyyat, yaitu: pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa

diketahui lewat sam’i ( dalil naqli berupa Al-Quran dan Sunah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lain-lain.

24


(39)

Disamping sistematis di atas, pembahasan akidah bisa juga mengikuti sistematika arkanul iman yaitu:

1) Iman kepada Allah SWT. 2) Iman kepada Malaikat.

3) Iman kepada Kitab-kitab Allah. 4) Iman kepada Nabi dan Rasul. 5) Iman kepada hari akhir. 6) Iman kepada takdir Allah.25

2. Pesan Akhlak

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologik (peristilahan).

a. Menurut Bahasa

Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu isim masdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu, if’alan, yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan ad-din (agama).26 Dalam bahasa Yunani akhlak sering disebut Ethick asal kata dari ethiko dan dalam bahasa Latin disebut dengan istilah moral, yang berasal dari

25

Yunahir Ilyas, Kuliah Akidah Islam, h. 5-6 26


(40)

kata mores. Kata-kata tersebut mempunyai arti tabiat, budi pekerti, atau adat istiadat.27

b. Menurut Istilah

Pengertian akhlak dari segi istilah diungkapkan oleh para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda, diantaranya:

1) Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum Ad-Din, seperti yang dikutip oleh Mahyuddin, dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama). Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.28

2) Menurut Ibnu Miskawaih dalam kitabnya Tahzib Al-Akhlak, seperti yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya Akhlak Tasawuf mengatakan, akhlak keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan perbuatan tanpa melaui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan.29 3) Menurut Farid Ma’ruf dalam bukunya Akhlak dalam perkembangan

Muhamadiah, akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan

27

Poerdjawijatna, Etika Filsafat Tingkah Laku, (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), h. 1 28

Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulya, 1999), h. 4 29


(41)

perbuatan-perbuatan dengan mudah karena sudah menjadi kebiasaan, tanpa menimbulkan pertimbangan terlebih dahulu.30

Dari definisi-definisi yang sudah disebutkan diatas mengenai pengertian akhlak, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang tanpa melaui pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan dan perbuatannya itu dapat melahirkan akhlak yang baik dan akhlak yang buruk. c. Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak

Dari definisi-definisi di atas mengenai pengertian akhlak tersebut secara istilah tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu:

1) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.

2) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.

3) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar.

4) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara.

30Farid Ma’ruf,


(42)

5) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan secara ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan pujian.31

d. Klasifikasi Akhlak

Menurut Abuddin Nata dalam bukunya Akhlak Tasawuf, akhlak itu terbagi dalam tiga bagian, diantaranya: akhlak kepada Allah, akhlak kepada manusia, akhlak kepada hewan dan tum-tumbuhan.32

1) Akhlak kepada Allah

Menurut Drs. Mahyuddin, dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf, akhlak kepada Allah itu meliputi antara lain:

a) Bertaubat, yaitu sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya, serta melakukan perbuatan baik.

b) Bersabar, yaitu suatu sikap yang betah atau dapat menahan diri pada kesulitan yang dihadapinya, tetapi tidak berrti sabar itu menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi.

c) Bersyukur, yaitu suatu sikap yang ingin memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

d) Bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan nya.

31

Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, h. 5-7 32


(43)

e) Ikhlas, yaitu sikap menjauhkan diri dari riya, ketika mengerjakan amal baik.

f) Raja, yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang disenangi dari Allah. Setelah melakukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya sesuatu yang diharapkan.

g) Bersikap takut, yaitu suatu sikap yang sedang menunggu sesuatu yang tidak disenangi dari Allah.33

2) Akhlak kepada sesama manusia

Sedangkan akhlak kepada sesama manusia berkaitan dengan perlakuan seseorang terhadap sesama manusia. Tidak melakukan hal-hal negatif, seperti membunuh, menyakiti badan atau mengambil harta yang bukan miliknya tanpa alasan benar, kemudian jika bertemu mengucapkan salam, dan ucapan

yang baik, tidak berprasangka buruk, saling memaafkan, mendo’akan, saling

membantu, dan lain-lain.34 3) Akhlak kepada lingkungan

Akhlak terhadap lingkungan meliputi akhlak terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan atau benda-benda tak bernyawa lainnya. Hal ini dapat dicontohkan misalnya, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, memetik bunga sebelum mekar, menebang pohon yang menimbulkan

33

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h. 9-15 34


(44)

kemudaratan dan lain sebagainya. Akhlak yang dikehendaki oleh Islam adalah menjaga kelestarian dan keselarasan dengan alam.35

Dari definisi di atas jika disimpulkan, bahwa akhlak adalah segala perbuatan manusia yang timbul karena dorongan jiwa yang kuat untuk melakukan perbuatan. Perbuatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Karena sudah terbiasa maka tidak diperlukan pemikiran, pertimbangan atau renungan lagi pada saat seseorang sedang melakukannya.

Masalah akhlak dalam aktivitas dakwah (seperti materi dakwah) merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keIslaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibanding dengna masalah keimanan dan keIslaman, sebab Rasul sendiri pernah bersabda yang artinya: “Aku (Muhammad) diutud oleh Allah di dunia ini hanyalah untuk

menyempurnakan akhlak”.36

35

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, h. 151 36


(45)

3. Pesan Muamalah

a. Menurut Bahasa

Menurut bahasa muamalah berasal dari kata amala-yuamilu-muamalatan yang artinya saling bertindak, saling berbuat, dan saling mengalahkan.37

b. Menurut Istilah

Untuk menjelaskan pengertian muamalah dari segi istilah banyak sekali pakar yang mendefinisikannya, diantaranya:

1) Menurut H. Masjfuk Zuhdi, dalam bukunya Studi Islam, Jilid III: Muamalah, muamalah adalah segala aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia, baik seagama maupun tidak seagama, antara manusia dengan kehidupannya, dan antara manusia dengan alam sekitarnya/alam semesta.38

2) Menurut H. Hendi Suhendi, muamalah adalah segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam hidup dan kehidupan.39

3) Menurut Hudhari Beik, muamalah adalah semua akad yang membolehkan manusia untu saling menukar manfaat.40

37

Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 1 38

H. Masjfuk Zuhdi, STUDI ISLAM Jilid III: Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h. 2

39Rachmat Syafi’i,

Fiqih Muamalah untuk IAIN, STAIN, PTAIS dan umum, (Bandung: PT. Pustaka Setia, 2001), h. 15

40


(46)

4) Menurut Idris Ahmad, muamalah adalah aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam usahanya, untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik.41

Dari beberapa pengertian di atas tentang muamalah menurut istilah dapatlah ditarik kesimpulan bahwa muamalah adalah aturan-aturan Allah SWT, yang ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia dalah urusan keduniaan atau urusan yang berkaitan dengan urusan keduniaan dan sosial kemasyarakatan, dalam artian dimana pun manusia berada dia harus senantiasa mengikuti aturan yang telah ditetpkan Allah, karena dalam Islam tidak ada pembeda antara amalan dunia dengan amalan akherat, sebab sekecil apapun amalan manusia didunia harus didasarkan pada ketetapan Allah.

Dan bisa diartikan bahwa muamalah berarti ketetapan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya (alam sekitar). Kaitannya dengan hubungan antara sesama manusia maka dalam muamalah ini mengatur hal-hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, cinta, hukum, dan lain-lain.

c. Klasifikasi Muamalah

Menurut H. Masjfuk Zuhdi dalam bukunya Studi Islam, Jilid III: Muamalah, bahwa muamalah dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, diantaranya:

41Rachmat Syafi’i,


(47)

1) Aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia, baik yang seagama maupun yang tidak seagama, dapat kita temukan dalam hukum perkawinan, perwalian, perdagangan dan lain-lain.

2) Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan kehidupannya, dapat kita temukan antara lain dengan hukum Islam tentang makanan, minuman, pakaian, mata pencarian (rezeki) yang diharamkan dan dihalalkan.

3) Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya/alam semesta, dapat kita jumpai antara lain:

a) Perintah kepada manusia agar mengadakan penelitian dan pemikiran tentang keadaan alam semesta

b) Seruan agar manusia memanfaatkan kekayaan alam semesta untuk kesejahteraan hidupnya dah boleh menikmatinya, tetapi tidak boleh berlebih-lebihan

c) Larangan mengganggu, merusak dan membinasakan alam sekitar (hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain)42

d. Prinsip-Prinsip Dasar Muamalah

1) Seluruh tindak muamalah dilakukan atas dasar nilai-nilai ketuhanan 2) Muamalah harus didasarkan pada pertimbangan moral yang luhur 3) Prinsip dasar dalam hukum muamalah adalah diperbolehkan

42

H. Masjfuk Zuhdi, STUDI ISLAM Jilid III: Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h. 3


(48)

4) Aturan hukum dalam muamalah bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia

5) Obyek muamalah harus halal.43

D. Pengertian Lagu dan Musik 1. Pengertian Lirik Lagu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lirik berarti karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasan pribadi atau juga sebuah susunan kata sebuah nyanyian.

Lirik lagu merupakan kumpulan kata-kata yang disusun oleh pencipta lagu. Penciptaan sebuah lirik lagu merupakan curahan pengarang lagu yang berasal dari pemikiran, perenungan atau pembelajaran, baik yang dilihat atau disarankan sehingga dituangkan dalam sebuah kata yang diiringi oleh alat musik atau tanpa alat musik. Lirik merupakan ikon dari sebuah lagu, tanpa lirik tak berarti sebuah lagu.

Dari pengertian di atas, lirik lagu berarti karya sastra yang berisi curahan pribadi yang diungkapkan dengan suara yang berirama, atau juga susunan kata sebuah nyanyian. Lirik lagu merupakan kata-kata yang diiringi alat musik (instrumental). Sedangkan musik adalah bidang seni yang berhubungan deng alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik itu. Bidang musik membahas cara menggunakan instrumen musik,

43


(49)

masing alat musik mempunyai nada tertentu. Disamping itu, seni musik membahas cara membuat not, bermacam aliran musik misalnya musik vocal atau musik instrumental.44

Hakekat lagu itu sndiri menurut A-Qamus dalam Syahnya, Al-Ghina sebagaimana lafadz kasaa berarti suara yang dilantunkan. Dalam As-Shiddiq, Al-Ghina berarti sesuatu yang dilantunkan.

Abu Sulaiman Al-Khaby mengatakan bahwa setiap yang menimbulkan suara secara berkesinambungan dengan sesuatu dan menyusun temponya secara teratur, maka itulah yang disebut lagu menurut orng Arab. Kebanyakan bentuk dari pemisalan/sajak dari sebuah lirik dan nadzam.45

Efektifitas sebuah lirik lagu sebagai media dakwah adalah terobosan yang sangat tepat pada saat ini, karena sudah naluri manusia menyukai hal-hal yang bersifat keindahan atau kesenangan dan dengan lirik itu masuk dalam relung hati nurani teramat dalam atau psikologis, sehingga dapat menimbulkan suatu tindakan umat, baik itu tindkan berfikir maupun tindakan sikap.

44

Ahmad Musabikh, Analisis Isi Grup Nasyid Izzatul Islam Dalam Dakwah dan Jihad, Skripsi S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 15

45

Cecep Suherma, Musik Sebagai Media Dakwah (Studi Kasus Kelompok Debu), Skripsi S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004), h. 23


(50)

2. Pengertian Musik

Musik menurut Teguh Warlito adalah ilmu seni menyusun nada atau suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Musik juga merupakan nada atau suara yang tersusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan.

Musik merupakan alat komunikasi yang cukup efektif melalui seluruh aspek yang terdapat di dalam musik. Musik juga dapat mempengaruhi orang yang menikmatinya. Musik adalah eksprsi jiwa manusia tentang keindahan nada dan irama. Keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh jiwa. Oleh karena itu, menjadi hal yang wajar jika manusia menyukai musik sebagai keindahan.

Musik juga merupakan satu sarana bagi dakwah, musik yang membawa irama Islam adalah dakwah yang berarti, apalagi yang merawat dan mengobatinya jiwa manusia. Musik sangat menarik perhatian manusia, maka yang diinginkan ialah cara yang berguna dan memperbaiki manusia itu sebagai obat yang menentramkan jiwa.

Musik yang dijadikan sebagai salah satu media yang dapat dipergunakan untuk mencapai dakwah Islam sangat signifikan bagi kalangan aktivitas dakwah. Dakwah yang dikemas melalui musik memiliki pesan moral yang terasa lembut, menyentuh, romantis, persuasif dan masuki ke dalam hati pendengarnya. Seni musik dan lagu sudah sejak zaman klasik sampai zaman


(51)

modern mempunyai peranan menyampaikan dakwah dan pesan-pesan moral seperti terlihat dalam syair fuqoha, ahli sastra arab, para shufi, pujangga dalam berbagai bahasa Arab, Urdu, Melayu, Jawa, dan Sunda.

3. Sejarah dan Perkembangan Musik

Setelah masuknya pengaruh Islam, selain berdagang dan menyebarkan agama Islam, para pedagang Arab juga memperkenalkan musik tradisonal mereka. Alat musik mereka berupa gambus dan rebana. Dari proses itulah muncul orkes-orkes gambus di Indonesia hingga saat ini.

Ketika masa kolonialisme, masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik di Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa-masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu, para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik Barat dan musik Indonesia. Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.

Masa kini, seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia, masuk pula berbagai jenis musik Barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Demikian pula dengan musik-musik negeri India yang banyak dibawa melalui film-filmnya. Dari perkembangan ini terjadi perpaduan antara musik asing dan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik


(52)

melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kederahan Indonesia dengan unsur musik Barat, terutama alat-alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut dengan musik etnis.46

E. Lagu Sebagai Media Dakwah

Pada zaman sekarang dakwah tidak hanya disuarakan melaui ceramah tapi bisa juga melalui senandung lagu. Bahkan, melalui lagu Islami, penyampaian nilai-nilai Islam bisa menyentuh dan bergandengan dengan para penggemar musik.

Pada zaman dahulu, pada permulaan masuknya Islam ke Indonesia,

para da’i dari kalangan Walisongo menjadikan musik sebagai media dakwah. Dan ternyata efektif. Penyampaian dakwah tidak akan sampai kepada sasarannya apabila tidak membaur dan mengakomodasi dengan perilaku, kebudayaan, dan keadaan masyarakat. Singkatnya, apa yang selalu mereka kerjakan dan mereka sukai, disanalah kita bisa menjadikannya media untuk berdakwah.47

46

http://www.docstoc.com/docs/28535421/PERKEMBANGAN-MUSIK-DI-INDONESIA-SEPERTI-MUSIK-TRADISIONAL

47

http://qultummedia.com/20080111222/info/Senandung-Cahaya-Islam-Melalui-Pop-Religi.html


(53)

Dengan cara di atas, mereka akan langsung menerima pesan-pesan yang disampaikan tanpa mencegah apa yang mereka sukai. Justru dengan cara seperti ini, mereka akan terasa lebih menikmati, ketimbang terpaksa.

Kita ambil satu contoh bahwa kebanyakan orang-orang yang mau mendengarkan ceramah dan ajaran Islam, misalnya di masjid, majlis taklim, atau acara-acara khusus, adalah orang-orang yang memang sudah memiliki kecenderungan kuat terhadap nilai-nilai agama. Sedangkan sebaliknya, orang-prang yang memiliki kecenderungan lemah atau bahkan tidak memiliki simpati sama sekali terhadap nilai-nilai agama, mereka tidak mendatangi tempat-tempat tersebut. Akibatnya, nilai-nilai agama tidak akan pernah sampai terdengar sama sekali oleh mereka.

Hal semacam ini bisa dilakukan diantaranya melalui lagu religi. Keuntungannya, pesan-pesan Islam akan sampai kepada mereka, tanpa mengganggu kegemaran mereka sekaligus mengalihkan dari hal-hal buruk ke hal yang positif, yakni dari lagu-lagu yang berbau kekerasan, fantasi, dan bahkan seksualitas teralihkan ke lagu-lagu yang bernuansa religi.

Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang, tempat, kesenian, orang, musik, dan sebagainya.

Dalam arti sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu dakwah, atau yang populer disebut sebagai alat peraga. Alat bantuatau media


(54)

dakwah memiliki peranan atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan dakwah. Artinya proses dakwah tanpa adanya media tisak akan tercapai dengan maksimal.48

Apabila media dakwah dilihat dari instrumennya, maka dapat dilihat dari empat sifat. Menurut Drs. Slamet Muhaimin Abda yaitu yang bersifat visual, audiotif, audio visual, dan cetak.

1) Media visual yaitu alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah dengan melalui indera penglihatan seperti film, slide, transparansi, overhead proyektor, gambar, foto, dan lain-lain.

2) Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera pendenganran, seperti radio, tape recorder, telepon, telegram, lagu dan sebagainnya. 3) Media audio visul yaitu alat-alat dakwah yang dapat didengar juga

sekaligus dapat dilihat, seperti movie film, televisi, video, dan sebagainya.

4) Media cetak yaitu cetakan dalam bentuk tulisan dan gambar sebagai pelangkap informasi tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah, buletin, booklet, leaflet, dan sebagainnnya.49

48

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 18 49

H. Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdkwah di Indonesia), (Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya), h. 43-44


(55)

1. Album Religi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, album berarti kumpulan lagu-lagu dalam rekaman kaset terbarunnya, yang sudah muncul tahun ini yang berisi lagu-lagu ciptaannya sendiri.

Sedangkan religi berasal dari kata religie (bahasa Belanda) atau religion (bahasa Inggris), masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia dibawa oleh orang-orang Barat yang menjajah bangsa Indonesia. Religi mempunyai pengertian sebagai keyakinan akan adanya kekuatan gaib yang suci, menentukan jalan hidup dan mempengaruhi kehidupan manusia yang dihadapi secara hati-hati dan diikuti jalan dan aturan serta norma-normanya dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak jalan yang telah ditetapkan oleh kekuatan gaib suci tersebut.50

Jadi album religi adalah kumpulan lagu-lagu dalam rekaman kaset yang berisi tentang keyakinan akan adanya kekuatan gaib dan norma-norma agama yang didalamnya mengandung nilai-nilai dakwah. Berdakwah pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para mubaligh dimasjid, tetapi bisa dilakukan dengan banyak cara dan banyak tempat. Banyak media yang bisa digunakan pada zaman sekarang sebagai media dakwah salah satunya adalah dengan mempergunakan lagu sebagai media dakwah. Berdakwah denagan mempergunakan lagu merupakan terobosan yang sangat tepat pada zaman

sekarang dimana tanpa disadari seorang mad’u yang sedang mendengarkan

50


(56)

lagu-lagu religi pada dasarnya dia sedang mendengarkan sebuah dakwah Islamiah sehingga tujuan dakwah untuk menuju masyarakat yang Islami dapat terwujud.

Dalam perkembangan Islam musik banyak mendapat perhatian dari musisi-musisi yang berasal dari Islam dan para musisi Indonesia kini telah banyak mempeergunakan musik sebagai media dakwah. Musik dianggap mudah difahami dan digemari masyarakat, sehingga pesan yang disampaikan akan mudah diterima oleh para pencinta musik. Maka sudah merupakan suatu yang tepat Vagetos mengeluarkan album religi Kuatkan Aku sebagai media dakwah yang diharapkan pesan-pesan yang terdapat di dalam album religi tersebut akan sampai kepada pendengar atau mad’u dengan baik.

2. Pesan Dakwah Dalam Lagu dan Musik

Sebagai seni, keberadaan musik di Indonesia, tidaklah jauh beda dengan seni-seni lainnya. Dalam perkembangan Islam, musik mendapat perhatian yang cukup besar. Di Indonesia, para Walisongo dikenal sebagai ulama yang gemar akan musik, seperti Suanan Kalijaga yang mengarang Papuh Dandang Gula dan Sunan Bonang dengan Syair Tombo Ati.

Para da’i Indonesia, kini telah banyak menggunakan musik sebagai

metode berdakwah. Musik diangap lebih mudah difahami dan digemari masyarakan sehingga pesan yang disampaikan akan cepat diterima oleh


(57)

Pada musisi Islam dalam karya-karyanya, banyak diilhami oleh

Al-Qur’an, yang ayat-ayatnya mengandung suara dan bunyi yang penuh dengan kenikmatan batin.

Dalam hal ini, pakar komunikasi Islam Prof. Dr. M. Yunan Yusuf, berpendapat bermunculan lagu-lagu religi yang dibawakan oleh anak-anak band saat ini merupakan indikasi kemajuan dakwah Islam. Syair Islam tidak harus selalu di majlis-majlis ta’lim maupun masjid. Kini, di dunia seni pun, dakwah bisa dikembangkan.51

Oleh karena itu dalam hal ini penulis mengelompokkan beberpa pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu pada album religi group musik

Vagetoz “Kuatkan Aku” menjadi tiga kategori, yaitu: kategori Akidah,

Akhlak, dan Muamalah.

51

Uup Ghufron, “Ketika Anak Band Merambah Ranah Spiritual”, Majalah HIDAYAH edisi 66, (Januari2007), h.58


(58)

A. Sejarah Berdiri Grup Musik Vagetoz

Berawal dari Teguh (vocalis), Soni (gitaris), dan Nuki (gitaris) yang tinggal bertetangga dalam satu kampung di Sukabumi. Pada dasarnya mereka sudah mempunyai grup musik (grup band) masing-masing dengan aliran musik yang berbeda. Mereka pun bermusik hanya untuk menyalurkan hobi saja. Teguh yang mempunyai grup musik dengan teman-teman SMA (Sekolah Menengah Atas) nya, Soni mempunyai grup musik dengan teman-temannya anak Bandung, sedangkan Nuki juga sudah mempunyai grup musik dengan Uday (drumer) dan Eboth (bassis).

Setelah mereka (Teguh, Soni, Nuki, Uday dan Eboth) berkumpul, bermain musik yang pada awalnya hanya sekedar hobi, kini telah menjadi suatu hal yang ingin mereka seriusi. Mereka ingin berkarir dalam bidang musik dan menjadikan musik sebagai sebuah profesi yang dapat

menghasilkan. “akhirnya pada tanggal 12 Mei 1999 kita sepakat membentuk

sebuah band dengan nama Vagetoz”, tegas Soni dalam wawancara penulis

kepada beliau.1

Nama Vagetoz mempunyai cerita tersendiri. Alkisah setiap lahihan di studio, mereka memakai nama berbeda-beda memang karena pada saat

1

Soni (Acep Gunawan), Gitaris Band Vagetoz, Wawancara Pribadi Via E-mail,

sonivagetoz@yahoo.com


(59)

terbentuknya band ini belum mempunyai nama. Setiap akan latihan, para personil ini yang menunda-nunda waktu, “pageto atuh!” itulah yang mereka ucapkan. Pageto atuh merupakan bahasa Sunda yang berarti lusa saja. Karena terlalu sering mengucapkan kata tersebut, lama kelamaan kata pageto menjadi familiar bagi mereka. Maka diambilkah kata pageto yang kemudian huruf P diganti dengan huruf V dan pada akhir kata ditambahkan huruf Z agar lebih terdengar keren. Maka jadilah nama band mereka VAGETOZ.2 Nama Vagetoz pun menpunyai makna tersendiri buat para personilnya, yaitu

“semoga apa yang kita cita-citakan esok lusa akan bisa menjadi kenyataan”, terang Soni.3

Vagetoz mengawali karirnya dengan mengikuti berbagai festival musik di Sukabumi, Bandung, Jakarta, Banten, dan daerah-daerah lainnya. Pada festival-festival tersebut mereka pun mendapatkan juara, bahkan pada daerah Sukabumi Vagetoz tidak boleh mengikuti festival-festival musik dikarenakan mereka terlalu sering menjadi juaranya. Pada tahun 2002 Vagetoz mencoba membuat beberapa buah lagu yang dijadikan ke dalam sebuah album demo.

“Setiap lagu yang dibuat sedapat mungkin dihadirkan sebagai ungkapan perasaan yang sesungguhnya. Makanya kita menyebutnya dengan pop

emotion”, jelas Teguh, motor dari band ini yang merupakan penggemar berat

dari U2 dan Muse, dan mengaku musiknya banyak terinspirasi dari dua band

2

http://akatsuki-theblackdevile-51.blogspot.com/2008/03/perjalanan-groub-band-vagetoz.html

3

Soni (Acep Gunawan), Gitaris Band Vagetoz, Wawancara Pribadi Via E-mail,


(60)

idolanya ini.4 Mereka pun mengirimkan lagu-lagu demo tersebut ke beberapa major label5 di Jakarta. Setelah hampir seluruh major lebel yang ada di Jakarta mereka datangi namun hasilnya kurang baik, tidak ada satupun major lebel yang merespon baik dari lagu-lagu demo tersebut.

Sejak tahun 2003 Vagetoz sudah mempunyai pengalaman manggung bareng band papan atas, sebut saja /rif, Samson, Ungu, hingga panggung Soundrenalin.6 Tahun 2004 mereka berkesempatan rekaman album kompilasi, dengan modal satu single berjudul Sebaiknya Aku Pergi.7 Pada tahun 2007 Vagetoz mengikuti festival musik besar yang disponsori oleh salah satu prudusen rokok dan mereka pun sampai kepada jenjang juara regional Jawa Barat. Pada tahun ini juga Vagetoz diterima oleh major label Sony Music dan akhirnya merelease album perdana mereka dengan judul Sesuatu Yang Beda. Tahun 2008 Vagetoz mengeluarkan album religi dengan judul Kuatkan Aku dan pada tahun 2009 mereka kembali mengeluarkan album dengan judul Aku Hanya Ingin Kau Tau. Sampai saat ini pun Vagetoz terus berkarir dibidang musik dan dari akhir tahun 2010 sampai penulisan skripsi ini para personil band Vagetoz yaitu Teguh, Soni, Nuki, Eboth dan Uday sedang menyiapkan album baru mereka yang masih dalam proses pembuatan.

B. Visi Misi

4

http://akatsuki-theblackdevile-51.blogspot.com/2008/03/perjalanan-groub-band-vagetoz.html

5

major label adalah sebutan untuk suatu perusahaan rekaman musik komersial yang menangani pembuatan, pengeditan dan pemasaran sebuah album lagu.

6

Soundrenalin adalah suatu acara musik tahunan yang disponsori oleh salah satu produsen rokok di Indonesia

7


(61)

Visi Vagetoz adalah membuat karya musik yang bagus dan dapat bermanfaat, yaitu membuat karya yang dapat diterima oleh para penikmat musik dan juga dapat bermanfaat baik untuk grup musik Vagetoz sendiri maupun bagi para pendengar musik melalui lirik-lirik yang dituangkan ke dalam lagu-lagunya.8

Di album Kuatkan Aku ini mempunyai misi yang bagus dan liriknya merupakan diambil dari prilaku manusia yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita. Agar musik Vagetoz bisa diterima oleh semua orang, lagu-lagu dalam album Kuatkan Aku ini menggunakan bahasa yang mudah di mengerti dan menggambarkan kehidupan sehari-hari manusia di sekkitar kita sehingga mudah difahami makna yang terkandung di dalam lirik lagu tersebut. Dalam album ini vagetoz ingin menunjukkan kepada para pendengar musik bahwa dalam bermain musik tidak hanya sekedar membawakan sebuah lagu, akan tetapi disini merka juga mencoba menyampaikan pesan-pesan moral yang terkandung dalam lagu mereka dan itu merupakan misi grup musik Vagetoz. Vagetoz pun ingin menghilangkan anggapan bahwa tidak semua grup musik (anak band) identik dengan pola hidup bebas yang tidak mau terikat akan aturan, penuh dengan hura-hura dan kesenangan. Vagetoz bermain musik, tapi bermain musik yang dapat bermanfaat, minimal untuk diri mereka sendiri, dan inilah yang membuat

8

Soni (Acep Gunawan), Gitaris Band Vagetoz, Wawancara Pribadi Via E-mail,


(62)

mereka mencoba berkarir di industri musik Indonesia dan menjadikan musik sebagai jalan hidup mereka.

C. Gambaran Umum Album Kuatkan Aku

Sebelum kami (Vagetoz) mempunyai album religi, berawal dari Soni (gitaris) dan Teguh (vocalis) yang sering mengisi acara-acara Islami seperti tahun baru Islam, peringatan maulid Nabi Muhammad saw, peringatan kenaikan kelas atau kelulusan di madrasah, acara-acara di pesantren dan acara-acara Islami lainnya. Dalam acara tersebut biasanya mereka membawakan lagu-lagu Islami atau nasyid dan juga beberapa lagu karya mereka sendiri. Karena sering mengisi acara dan membawakan lagu yang bertemakan Islami maka mereka pun ditawarkan membuat album religi.9

Baru pada tahun 2008 mereka membuat album religi yang diberi judul Kuatkan Aku. Album ini terdiri dari delapan lagu dan empat lagu dalam format karaoke (Pada Mu Ya Allah, Taubatku, Rinduku, dan Kuatkan Aku). Album kuatkan aku merupakan ungkapan curahan hati, doa, dan pengharapan dari seluruh personel Vagetoz kepada pemilik kehidupan dan kematian yaitu Allah swt. Curahan hati bisa berupa perasaan penyesalan, perasaan berdosa, permohonan ampun dan pengharapan atau doa. Semua itu tercurah dengan perasaan mendalam dalam lirik lagu di Album Kuatkan Aku.

9

Soni (Acep Gunawan), Gitaris Band Vagetoz, Wawancara Pribadi Via E-mail,


(63)

Seperti dalam lagu yang berjudul Kuatkan Aku yang merupakan curahan hati dan juga doa para personel Vagetoz dalam menjalankan hidup, terutama dalam menghadapi ujian dan cobaan setelah mereka terjun ke dunia musik. Hal ini terlihat pada sepenggal lirik dalam lagu Kuatkan Aku, yaitu

“beriakanlah petunjukMu agar diri tak tersesat, untuk menuju surga yang telah Kau janjikan”. Disini jelas bahwa para personel Vagetoz memohon dan

berdoa kepada Allah agar mereka tetap ingat akan perintah dan larangan Allah di dalam mereka menjalani hidup di dunia musik yang dimana identik dengan segala kesenangan akan dunia.

Selain curahan hati dan doa para personel vagetoz, dalam album ini juga berisikan tentang perasaan menyesal atas dosa yang telah diperbuat baik yang disengaja maupun tidak, seperti yang dituliskan dalam sepenggal lirik

dalam lagu yang berjudul Taubatku, yaitu “ku selalu mengabaikan perintahMu, lupa akan semua kewajibanku, sungguh terlena oleh dunia”.

Dalam lagu tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai manusia sudah tentu tidak terlepas dari perbuatan lupa, yang terlena oleh keindahan dunia yang hanya sementara sehingga kita lupa untuk beribadah kepada Allah, sehingga di dalam lagu lainnya Vagetoz berusaha mengingatkan kita bahwa akan ada hari pembalasan di akhirat nanti atas apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia, seperti dalam lagu Hanya Sementara yang sepenggal liriknya yaitu


(64)

untuk beribadah kepadaNya, akan ada hari pembalasan untuk kita, apa yang

telah kita perbuat di dunia”.

Rasa bersyukur juga merupakan pesan yang terkandung dalam album Kuatkan Aku, hal ini dapat kita temukan dalam sepenggal lirik lagu yang

berjudul Sujud Syukur “sujud syukur ku padamu ya Robbi atas karunia yang telah Kau beri” dan dalam lagu Terima Kasih “terima kasih ku ucapkan

kepada-Nya atas semua yang telah Kau berikan untukku, terima kasih kupanjatkan pada-Nya karena semua adalah kehendak-Nya”.

Jadi secara keseluruhan gambaran lagu-lagu Vagetoz dalam album Kuatkan Aku merupakan curahan hati yang berisikan doa, penyesalan atas dosa yang telah diperbuat sehinnga lupa akan Sang Pencipta, peringatan bahwa akan ada hari pembalasan atas apa yang telah kita kerjakan selama hidup di dunia, dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Vagetoz berharap agar lagu-lagu dalam album Kuatkan Aku dapat bermanfaat bagi orang-orang yang mendengarkannya sehingga dapat terwujud tujuan dari album ini, sebagaimana yang dikatakan Soni salah satu personil Vagetoz yang penulis wawancarai via e-mail, yaitu “sebagai nasihat dan pengingat buat kita sendiri dan mudah-mudahan juga buat teman-teman

dan para pendengar musik Indonesia”10

10

Soni (Acep Gunawan), Gitaris Band Vagetoz, Wawancara Pribadi Via E-mail,


(1)

Lirik Lagu 3 PADAMU YA ALLAH Akidah Akhlak Muamalah Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Pada Mu ya Allah tempat kami memohon ampunan

Dari segala dosa yang pernah kami perbuat

√ √ √

Dan hanya pada Mu Allah

Tempat kami tepat kami berlindung dari siksa neraka Mu

√ √ √

Sungguh kami tak kan sanggup Godaan selalu datang silih berganti Seakan membawa ke arah nafsu dunia

√ √ √

Bimbinglah serta kuatkanlah iman kami Ku mohon pada Mu ya Allah

Uh... uh... uh... uh...

√ √ √

Pada Mu ya Allah tempat kami memohon ampunan Dari segala dosa segala dosa yang pernah kami perbuat

√ √ √

Dan hanya pada Mu Allah tempat kami berlindung Dari siksa neraka Mu

Sungguh kami tak kan sanggup


(2)

Lirik Lagu 4 TAUBATKU Akidah Akhlak Muamalah Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Aku bersimpuh mohon ampunan Mu

Dari dosa yang pernah ku perbuat Begitu banyak tak terhitung Dosa yang ada dalam jiwaku

√ √ √

Ku slalu mengabaikan perintah Mu Lupa akan semua kewajiban ku Sungguh terlena oleh dunia Keimanan ku smakin berkurang

√ √ √

Aku bersimpuh mohon ampunan Mu Terimalah taubat ku yaa Robbi

√ √ √


(3)

Lirik Lagu 5 HANYA SEMENTARA Akidah Akhlak Muamalah Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Hidup di dunia hanya sementara

Jangan sampai kita semua terlena Tiada lain untuk beribadah pada Nya

Akan ada hari pembalasan untuk kita Apa yang telah kita perbuat di dunia Akan ada hari pembalasan untuk kita Apa yang telah kita perbuat di dunia

Sang Pencipta, Sang Penyayang, dan Maha Penyayang Terkadang kita melupakan Nya

√ √ √

Mari kita memohon ampun dan bertaubat pada Nya Agar kita selamat dunia dan akhirat


(4)

Lirik Lagu 6 SUJUD SYUKUR Akidah Akhlak Muamalah Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Sujud syukur ku pada Mu ya Rabbi

Atas karunia yang telah Kau beri

Betapa semakin kusadari kebesaran dan keagungan Mu Tak kan ada yang melebihi

Hanya Allah yang satu

Sembah sujud ku pada Mu ya Robbi Untuk selalu memohon dan mengabdi

Sampai akhir nanti.. Sampai akhir nanti menutup mata

Sujud syukur ku pada Mu ya Robbi Atas karunia yang telah Kau beri

Betapa semua kusadari kebesaran dan keagungan MU Tak kan ada yang melebihi

Hanya Allah yang satu


(5)

Lirik Lagu 7 MENUJU KEMENANGAN Akidah Akhlak Muamalah Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Sebulan penuh kita berpuasa

Menjalankan perintah agama

Penuh berkah, rahmat dan ampunan dari Mu yaa Allah

Tawawih tadarus menghiasi indahnya bulan suci ramadhan Tentramkan hati dari kerasnya nafsu-nafsu dalam diri

Sucikanlah hati kami yaa Allah

Putihkan hati kami, di hari kemenangan

Sebulan penuh kita berpuasa menjalankan perintah agama Penuh berkah rahmat dan ampunan dari Mu yaa Allah

Sucikanlah hati kami yaa Allah Putihkan hati kami

Di hari kemenangan bersalaman kita Saling memaafkan dari segala khilaf Menuju kemenangan

Hamba mu ini memohon kepada Mu Untuk mendapatkan Lailatul Qodar


(6)

Lirik Lagu 8 TERIMA KASIH Akidah Akhlak Muamalah Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Sekian lama tlah ku jalani warna-warni kehidupan ini

Seribu arah tlah ku tempuh tuk wujudkan semua cinta

Segala cobaan telah ku rasakan Penuh duka dan air mata

Hingga kini kuaraih semua harapan selama ini

Terima kasih ku ucapkan pada Nya atas semua Yang telah Kau berikan untuk ku

Terima kasih ku panjatkan pada Nya Karena semua adalah kehendak Nya